0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas peran penting beberapa pihak dalam menyebarkan sastra daerah ke luar daerah asalnya, seperti peneliti, pengkritik, penerjemah, sastrawan, dan guru sastra. Mereka dapat membantu membangun jembatan antara pembaca modern dan sastra tradisional dengan cara meneliti, menerjemahkan, mengkritik, menciptakan karya baru, serta mengajarkan sastra secar
Dokumen tersebut membahas peran penting beberapa pihak dalam menyebarkan sastra daerah ke luar daerah asalnya, seperti peneliti, pengkritik, penerjemah, sastrawan, dan guru sastra. Mereka dapat membantu membangun jembatan antara pembaca modern dan sastra tradisional dengan cara meneliti, menerjemahkan, mengkritik, menciptakan karya baru, serta mengajarkan sastra secar
Dokumen tersebut membahas peran penting beberapa pihak dalam menyebarkan sastra daerah ke luar daerah asalnya, seperti peneliti, pengkritik, penerjemah, sastrawan, dan guru sastra. Mereka dapat membantu membangun jembatan antara pembaca modern dan sastra tradisional dengan cara meneliti, menerjemahkan, mengkritik, menciptakan karya baru, serta mengajarkan sastra secar
Beberapa Permasalaahan Penyebarluasan Sastra Daerah Widya Prana Rini, S.pd., M.A. Masalah Lahir atau Kebendaan
• Dibedakan antara penyebarluasan hasil penelitian
ilmiah yang hanya diperuntukan untuk golongan ilmuan yang terbatas jumlahnya dan penyebarluasan ke masyarakat pembaca yang luas. Untuk golongan ilmuan • Diperlukan ruang publikasi ilmiah. Ruang publikasi akan mendorong dan mengembangkan minat untuk penelitian sastra, namun aspek pemasaran publikasi ilmiah tidak banyak yang dipasarkan lewat perdagangan buku, sehingga manfaat publikasi sering kali terbatas. Untuk golongan kalangan lebih besar • Dalam hal ini menyangkut untuk golongan awam atau setengah awam. • Diperlukan peranan sekolah dan pendidikan, peranan guru agar membaca sastra dengan baik yang membantu pelajar untuk belajar mambaca sastra dengan baik, melihat persatuan dan perbedaan sastra se-Indonesia untuk hasil sastra suku bangsa lain, yang memperlihatkan relevansi sastra untuk kehidupan sosial modern. • Dari hal tersebut kerjasama antara ahli sastra dan pendidik sangat penting. Masalah Batin • Mempelajari sastra daerah yang bukan daerah sendiri memungkinkan terjadinya masalah batin, seperti kepribadian, sikap hidup, pandangan dunia, keadaan mental calon pembaca. • Permasalahannya bagaimana membangkitkan minat untuk sastra di luar daerahnya sendiri. Misalkan pembaca muda Jawa Timur akan tertarik begitu saja pada hikayat Aceh? Atau seorang pembaca Jakarta ingin membeli buku tentang sejarah dari Sumbawa. • Jawaban di atas tentunya tidak dapat ditemukan penyelsaiannya dengan cepat dan siap pakai. Diperlukan “pembantu khas” pembimbing/pembantu untuk memabngun jembatan jurang antara pembaca modern dan sastra tradisional. “Pembantu Khas” • Peneliti • Pengkritik • Penerjemah • Sastrawan • Guru sastra atau guru yang berhubungan dengan sastra Peneliti • Peranan peneliti ilmiah tidak hanya memiliki tugas imiah murni, tetapi ikut membantu penyebarluasan dalam membantu dalam seleksi, menyunting teks yang baik, menafsirkannya, menjelaskan latar belakang sosio-budayanya dan sejarah kenapa teks itu diterbitkan. Pengkritik • Pengkritik sastra adalah pembaca teladan. • Pengkritik sastra dapat memanikan peranan penting dalam membuka mata masyarakat pembaca modern terhadap sastra tradisional; Berdasarkan pengalamannya, bacaan yang luas , keahliannya untuk menyajikan hasil analisis untuk umum, dalam bentuk kritik atau esai. • Pengkritik , dialah yang mungkin sekali menjelaskan secara meyakinkan kepada pembaca awam penting dan menariknya serta relevansi karya tradisonal dalam masyarakat yang terus berkembang. Penerjemah • Agar sastra daerah dapat disebarluaskan maka perlu peranan penerjemah untuk diterjemahkan. • Menerjemahkan karya tradisional ke dalam bahasa Indonesia memerlukan kepekaan bahasa, kesadaran akan kepekaan semantik dan sintaksis yang dihadapi. • Perlu pengetahuan tentang budaya dan bahasa sasaran. Satrawan • Tidak cukup kalau sastra tradisional hanya diterjemahkan saja. Proses pengkhayatan kembali sastra tradisional adalah sebuah proses kreatif • Penciptaan suatu karya sastra menjadi salah satu penghidup unsur budaya kemudian dapat dapat dikahyati kembali oleh sastrawan berikutnya dituangkan kembali dalam wujud yang baru, yang sesuai dengan tuntutan jaman. Guru Sastra atau yang berhubungan dengan pembelajaran sastra • Guru memiliki peranan yang paling berat dan paling penting dalam pendidikan sastra generasi muda, sebab menanamkan minat dan cinta untuk kesusastraan dalam jiwa generasi muda untuk membiasakan diri memberi makna pada bacaan sastra yang dihadapinya. • Guru dengan hati yang terbuka untuk gejala baru dalam sastra. • Baik sastra tradisional, baik oral, maupun klasik tulis dari berbagai sastra daerah sungguh-sungguh diberi tempat selayaknya dalam warisan kebudayaan nasional, bukan sebagai benda mati, merupakan sebagai sumber kreativitas manusia Indonesia modern, maka tidak mungkin dilaksanakan tanpa keterlibatan guru pada semua tingkat pengajaran sastra. Daftar Pustaka • Teeuw. 1982. Khazanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.