Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sastra Lokal Di Indonesia Dan Di Era Walisongo tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Ayu Faiza Algifahmy, M.Pd. pada
mata kuliah Islam, Budaya Dan Kearifan Lokal di UIN Walisongo Semarang. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai
topik makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ayu Faiza
Algifahmy, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Islam, Budaya Dan Kearifan Lokal atas tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB 2 PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Sastra 6
2.2 Macam-Macam Sastra 7
2.3 Pengaruh Islam Terhadap Sastra Di Indonesia 12
2.4 Sastra Islam Yang Berkembang Di Indonesia 14
2.5 Sastra Islam Yang Berkembang Di Era Walisongo 15
2.6 Upaya Melestarikan Sastra Lokal 16
BAB 3 PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Regina Yolanda Adampe, Tinjauan Sosiologis Terhadap Novel Detik Terakhir Karya
Alberthiene Endah, Manado, 2015, hlm. 3
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sastra?
2. Apa Saja Macam-Macam Sastra?
3. Bagaimana Pengaruh Islam Terhadap Sastra Di Indonesia?
4. Apa Saja Sastra Islam Yang Berkembang Di Indonesia?
5. Apa Saja Sastra Islam Yang Berkembang Di Era Walisongo?
6. Bagaimana Upaya Melestarikan Sastra Lokal?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sastra
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Sastra
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Islam Terhadap Sastra Di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Sastra Islam Yang Berkembang Di Indonesia
5. Untuk Mengetahui Sastra Islam Yang Berkembang Di Era Walisongo
6. Untuk Mengetahui Upaya Melestarikan Sastra Lokal
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Muhamad Syarifudin, Strategi Pengajaran Sastra, Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2, 2019, hlm. 3
6
gagasan, ide, imajinasi dan ekspresi secara kreatif. Sastra dapat memperkaya
pengalaman batin pembacanya. Tentu saja hal itu hanya akan terjadi apabila sastra
dibaca secara menyeluruh, dihayati, dinikmati dan dipahami maknanya.
7
b. Puisi baru
Ciri-ciri puisi baru antara lain :
1. Diketahui nama pengarangnya, berbeda dengan puisi lama yang
tidak diketahui nama pengarangnya.
2. Perkembangannya secara lisan serta tertulis.
3. Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris
dan suku kata.
4. Menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
5. Biasanya berisikan tentang kehidupan.
6. Biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
7. Memiliki bentuk yang lebih rapi dan simetris.
8. Memiliki rima akhir yang teratur.
9. Pada tiap-tiap barisnya berupa kesatuan sintaksis.
2) Cerpen
Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah bentuk karya sastra berupa
prosa naratif yang bersifat fiktif. Isinya tidak lebih dari 10.000 kata. Cerita pendek
atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita
pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik
sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan
dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan
singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi
penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek
berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita
karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov. Seperti banyak bentuk seni
manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut
pengarangnya. Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di antaranya sebagai
berikut.
1. Isinya cenderung kurang kompleks
2. Fokus cerita terpusat pada satu kejadian
3. Hanya menggunakan satu alur cerita yang rapat
8
4. Tokoh dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas
5. Setting yang digunakan biasanya tunggal
6. Tempo waktunya relatif pendek
7. Menampilkan konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada
tokohnya
3) Novel
Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang
memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu
novella yang berarti sebuah kisah atau cerita. Penulis yang menulis sebuah novel
disebut sebagai novelis. Isi novel lebih panjang dan lebih kompleks dari isi
cerpen, serta tidak mempunyai batasan struktural dan sajak. Sebuah novel
biasanya menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia yang
berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya. Di dalam sebuah novel,
biasanya pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan arahan
kepada pembaca untuk mengetahui pesan tersembunyi seperti gambaran realita
kehidupan melalui sebuah cerita yang terkandung di dalam novel tersebut.
Jenis-Jenis Novel
a. Jenis-Jenis Novel Berdasarkan Nyata atau Tidaknya Kejadian :
1. Novel Fiksi, merupakan novel yang tidak nyata atau tidak terjadi
dalam kehidupan nyata.
2. Novel Non Fiksi, merupakan novel yang pernah terjadi dalam
kehidupan nyata.
b. Jenis-Jenis Novel Berdasarkan Genre Ceritanya :
1. Novel Romantis, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang kasih sayang atau cinta.
2. Novel Horror, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang sangat menyeramkan dan menakutkan.
3. Novel Komedi, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang lucu.
4. Novel Inspiratif, merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah
atau cerita inspiratif.
c. Jenis-Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokoh :
1. Novel Teenlit, merupakan novel yang berisi tentang remaja.
9
2. Novel Songlit, merupakan novel yang diambil dari sebuah lagu.
3. Novel Chicklit, merupakan novel yang berisi tentang perempuan
muda.
4. Novel Dewasa, merupakan novel yang berisi tentang cerita orang
dewasa.
13
dan Jawa. Adakalanya kisah-kisah tersebut bersifat setengah imajinatif dalam arti tak
sepenuhnya benar.4
4
Suwito, Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI,
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2009, hlm. 368
5
Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
14
Hikayat Raja-Raja Kerajaan Pasai karya sastra ini lumayan berumur tua dan
diperkirakan ditulis abad ke-14 Masehi. Isi dari karya sastra ini berkisah tentang
Marah Silu yang bermimpi bertemu Nabi Muhammad. Kemudian di mimpi
tersebut Marah Silu bersyahadat dan menjadi Sultan Pasai pertama dengan gelar
Malik al-Saleh.
6
Jurnal An-Nida, Vol. 7, No. 2, Karya Sastra Sunan Giri Dalam Perspektif Dakwah Islam,
hlm. 164
15
2.6 Upaya Melestarikan Sastra Lokal
1) Nguri-nguri sastra
2) Memahami bahwa sastra merupakan salah satu bentuk budaya bahkan warisan
yang sangat berharga
3) Memperbanyak bacaan
4) Mengoleksi buku sastra
5) Update perkembangan sastra melalui sekitar atau media sosial
6) Memfilter sastra dari barat
7) Mencintai sastra lokal
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sastra ialah hasil karya manusia yang menceritakan tentang kehidupan
manusia yang disampaikan melalui tulisan atau bahkan bahasa. Sastra sendiri terdiri
dari berbagai jenis, sebagai berikut :
1) Puisi
2) Cerpen
3) Novel
4) Sandiwara atau Lakon
5) Prosa dan Monolog
Sastra yang berkembang tentu mendapatkan pengaruh ajaran Islam di mana
nilai-nilai terkait ajaran agama membaur ke dalam sastra. Sastra Islam hadir di setiap
wilayah yang kemudian mendapatkan label sebagai sastra khas atau dengan nama lain
yakni sastra lokal. Sastra Islam banyak muncul dan tercipta di Era Walisongo,
Walisongo melaksanakan penyebaran agama sekaligus berdakwah banyak yang
menggunakan media karya sastra untuk menarik simpati masyarakat.
Karya sastra yang banyak jumlahnya harus menjadi tanggung jawab bersama
untuk dapat saling menjaga dan melestarikan. Bagaimana pun karya sastra merupakan
budaya dan kearifan lokal yang tidak boleh tergerus oleh perkembangan masa. Upaya
menjaga dan melestarikan sastra dapat dilakukan melalui cara nguri-nguri, akses baca
ditingkatkan, memilah dan memilih sastra asing serta mencintai sastra lokal sehingga
dapat terus berkembang di berbagai kalangan masyarakat.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar, Juni. Jenis-Jenis Karya Sastra Dan Bagaimanakah Cara Menulis Mengapresiasikan
Karya Sastra. Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH.
Jurnal An-Nida. Vol. 7. No. 2. Karya Sastra Sunan Giri Dalam Perspektif Dakwah Islam.
Suwito. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI.
Jakarta.
Syarifudin, Muhamad. 2019. Strategi Pengajaran Sastra. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa
Dan Sastra Indonesia. Vol. 5. No. 2.
Yolanda, Regina. 2015. Tinjauan Sosiologis Terhadap Novel Detik Terakhir. Manado.
18