TAK
Terapi Kognitif
ECT
Psikofarmaka
Terapi Keluarga
Terapi perilaku
PENGERTIAN
Berbagai macam alternatif terapi yang dapat diberikan
pada pasien gangguan jiwa.
MANUSIA
Badan Lingkungan
Jiwa
Somato terapi
Psikoterapi Manipulasi
Farmakoterapi
Suportif Lingkungan
ECT
Dinamika Sosioterapi
Pembedahan
Genetik
A. TAK
Pengertian
Terapi yang bertujuan mengubah perilaku pasien dengan
memanfaatkan dinamika kelompok
Tujuan
A. Terapeutik
Meningkatkan kemampuan pasien, memfasilitasi proses interaksi,
membangkitkan motivasi untuk fungsi kognitif dan afektif, serta
mencari cara baru dalam mengatasi masalah dan melakukan sosialisasi
B. Rehabilitatif
Meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, kemampuan
berempati, meningkatkan kemampuan sosial, serta tanggung jawab
dalam hubungan interpersonal.
Tahap perkembangan kelompok
Fase prakelompok
Fase awal kelompok
Tahap orientasi
Tahap konflik
Tahap kohesif
Fase kerja kelompok
Fase terminasi kelompok
Macam TAK
TAK Stimulasi sensori TAK orientasi realitas
TAK stimulasi sensori Pengenalan orang
suara (musik) Pengenalan tempat
TAK menggambar Pengenalan waktu
TAK menonton Video/
TV
TAK…
TAK Sosialisasi TAK Stimulasi persepsi
Sesi I : Menyebutkan jati diri Sesi I : Menonton TV
Sesi II : mengenal identitas anggota
Sesi II : membaca majalah/
kelompok
Sesi III : Bercakap-cakap dengan koran
anggota kelompok Sesi III : gambar
Sesi IV : Menyampaikan dan Sesi IV :
membicarakan topik percakapan
Sesi V : Menyampaikan dan
- mengenal perilaku kekerasan
membicarakan masalah pribadi yang biasa dilakukan
dengan orang lain - Mencegah PK – kegiatan fisik
Sesi VI : Bekerja sama dalam
- melalui interaksi asertif
permainan sosialisasi kelompok
Sesi VII: Menyampaikan pendapat - Minum obat
manfaat terapi - Kegiatan ibadah
TAK
TAK stimulasi persepsi TAK stimulasi persepsi
mengontrol halusinasi
peningkatan harga diri
Sesi I : Mengena; halusinasi
Sesi I : identifikasi hal Sesi II : Mengontrol halusinasi
positif diri dengan menghardik
Sesi II : Menghargai hal Sesi III : Mengontrol halusinasi
positif orang lain dengan menyusun jadwal
kegiatan
Sesi III : menetapkan Sesi IV : Mengontrol halusinasi
tujuan hidup yang dengan minum obat yang benar
realistis Sesi V : Mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
Pengorganisasian
Leader
Co-Leader
Fasilitator
Observer
Antisipasi masalah
Adanya sub kelompok
Keterbukaan yang
kurang
Resistensi baik individu
maupun kelompok
Adanya kelompok yg
drop out
Penambhn anggota baru
B. PSIKOFARMAKA
Pengertian:
Berbagai jenis obat yang bekerja pada susunan saraf
pusat.
Efek utama Mental dan perilaku.
Efek klinik psikotropika dibagi menjadi:
- golongan antipsikotik, antidepresan, antiansietas
dan antimanik (mood stabilizer)
1. Antipsikotik (Neuroleptika – major
tranqullizer). skizofrenia.
Derivat fenotiazin (Chlorpromazin)
Derivat butirofenon (Haloperidol)
Derivat Thioxantin
Derivat Dibenzoxaseptin
Derivat Difenilbutilpiperidin
Derivat Benzamide
Derivat Benzisoxazole
Derivat Dibenzoxasepin
Efek:
Menyupresi gejala psikotik seperti :
gangguan proses fikir (waham)
gangguan persepsi (halusinasi)
aktifitas psikomotor yang berlebihan (agresivitas)
Efek samping:
1. Gangguan Neurologik
a. Gejala ekstrapiramidal
Distonia akut
Akatisia
Sindrima Parkinson
Diskinesia tardif
b. Sindroma neuroleptika maligna
c. Penurunan ambang kejang
2. gangguan otonom
3. gangguan hormonal
4. gangguan hematologi
5. lain-lain.
2. Antidepresan
Merupakan golongan yang mempunyai khasiat
enghilangkan gejala depresif. Meningkatkan
neurotransmitter norepinefrin dan serotonin.
Klasifikasi:
1. gol. Trisiklik
2. Gol. Tetrasiklik
3. Gol monoaminoksidase inhibitor
4. Gol. Serotonin selective reuptake inhibitor
Efek samping:
Gangguan sistem kardiovaskuler
- Hipotensi
- Hipertensi
- perubahan pada gambar EKG.
Gangguan sistem otonom akibat efek antikolinergik
- Obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mua
sakit kepala.
Antiansietas (Anxiolytic Sedative).
Derivat benzodiazepin (alprazolam, diazepam,
buspiron)
Derivat gliserol
Derivat Barbital (fenobarbital)
B. Terapi Kognitif
Pengertian
Terapi jangka pendek yang dilakukan secara teratur,
yang memberikan dasar fikir pada pasien untuk
mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami
masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya
dan mampu memecahkan masalah tersebut.
Tujuan Terapi Kognitif
1. Mengubah fikiran dari tidak logis dan negative
menjadi objetif, rasional dan positif.
2. Meningkatnya aktivitas
3. Menurunkan perilaku yang tdak diinginkan
4. Meningkatkan ketrampilan sosial
Karakteristik pasien
1. Menarik diri
2. penurunan motivasi
3. deficit perawatan diri
4. Harga diri rendah
5. Menyatakan ide bunuh diri
6. komunikasi inkoheren
7. delusi/ halusinasi, tidak mendapat ECT.
Peran perawat
Mampu menerapkan terapi kognitif serta
mendampingi pasien untuk memodifikasi cara fikir,
sikap dan keyakinan untuk memutuskan perilaku
yang tepat dalam pengobatan yang sedang dijalaninya.
C. Terapi Keluarga
Pengertian (Keliat, 1996); Gladding, 2002)
Cara untuk menggali masalah emosi yang timbul
kemudian dibahas atau diselesaikan bersamaa dengan
anggota keluarga. Dalam hal ini keluarga / setiap
anggotanya diberi kesempatan yang sama untuk
berperan serta dalam menyelesaikan masalah.
Indikasi
1. konflik perkawinan, konflik antar saudara kandung,
konflik bebrapa generasi
2. Konflik orangtua dan anak
3. Konflik masa transisi dalam keluarga seperti
pasangan yang baru menikah, kelahiran anak pertama
dan masalah remaja.
4. Terapi individu yang melibatkan anggota keluarga
lain
5. proses terapi individuyang tidaknkunjung
mengalami kemajuan.
Model terapi :
Psikodinamik
Eksperiensial
Kognitif dan perilaku
Struktur keluarga
Strategi dan sistem keluarga
Penyelesaian masalah
Manfaat
A. Pasien
Mempercepat proses penyembuhan pasien
Memperbaiki hubungan interpersonal
Menurunkan angka kekambuhan
B. Keluarga
Memperbaiki fungsi dan struktur keluarga
Menyadarkan pasien untuk menerima, bertoleransi,
menghargai pasien sebagai manusia.
THANK YOU
D. Terapi Lingkungan (Milleu Therapy)
E. Terapi Kognitif
F. Terapi ECT