Anda di halaman 1dari 80

LINGKAR PEMECAHAN MASALAH

EVALUASI PROGRAM GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
JAKARTA PUSAT PERIODE JULI – DESEMBER 2019
 

  KELOMPOK 6 :
ANGGI SURYATI
Pembimbing:
FAZA ADITYA KENCANA
dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid, Dipl.DK DYAH SRI KUSUMANINGAYU
GUFTA SAFIRA ALIYA ALIF
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Program prioritas pembangunan kesehatan pada periode
tahun 2015-2019 dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat
dengan mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui
pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat
(Germas) (KEMENKES, 2017).
DEFINISI PUSKESMAS

A. Puskesmas Kawasan Perkotaan

Puskesmas yang wilayahnya meliputi kawasan yang memenuhi


paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:

1. Aktivitas > 50 % penduduknya pada sektor non-agraris,


terutama industri, perdagangan, dan jasa.

2. Memiliki fasilitas perkotaan, antara lain: sekolah radius 2,5 km,


pasar radius 2 km, memiliki RS radius < 5 km, bioskop, atau
hotel.

3. Lebih dari 90% rumah tangga memiliki listrik.

4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas


B. Puskesmas Kawasan Pedesaan

Puskesmas yang wilayahnya meliputi kawasan yang memenuhi


paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:

1. Aktivitas > 50 % penduduknya pada sektor non-agraris,


terutama industri, perdagangan, dan jasa.

2. Memiliki fasilitas perkotaan, antara lain: sekolah radius


> 2,5 km, pasar radius > 2 km, RS radius > 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel.

3. Rumah tangga dengan listrik < 90%.

4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas.


C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil

Puskesmas yang wilayahnya meliputi kawasan dengan karakteristik


sebagai berikut:

1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana,


pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir.

2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak


tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu
> 6 jam dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca; dan

3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang


tidak stabil.
WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan


memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Memprioritaskan pelayanan UKM.

2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi


masyarakat.

3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesma dan fasilitas pelayanan


kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat.

4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan


Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

5. Pendekatan pelayanan yang diberkan berdasarkan kebutuhan dan


permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan


pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi


masyarakat.

2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas


pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan


Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan


pola kehidupan masyarakat perdesaan.
C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan
terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan.
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan
kompetensi dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan
bidan.
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan
kearifan lokal.
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan
pola kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat
terpencil.
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola
gugus pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak
untuk meningkatkan aksesibilitas
PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas


meliputi:

1. Promotif (peningkatan kesehatan).

2. Preventif (upaya pencegahan).

3. Kuratif (pengobatan).

4. Rehabilitatif (pemulihan kekuatan).


VISI PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Indikator kecamatan sehat, yaitu:
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas, yakni terwujudnya kecamatan
sehat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah kecamatan setempat.
MISI PUSKESMAS

1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


kerjanya.

2.Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan


masyarakat di wilayah kerjanya.

3.Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan


keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

4.Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,


dan masyarakat, beserta lingkungannya.
STRATEGI PUSKESMAS

Strategi Puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan


(Mubarak, 2014) antara lain:

1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh


(comprehensive health care service).

2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang


menyeluruh (holistic approach).
FUNGSI PUSKESMAS
Menurut Permenkes No.75 tahun 2014, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat / UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, berwenang untuk:
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan.
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
2. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan / UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya, berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, dan bermutu.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
f. Melaksanakan rekam medis.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan.
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan, dilakukan dengan cara :

a. Merangsang masyarakat, termasuk swasta untuk melaksanakan


kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana


menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.

c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan


rujukan medis, maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.

d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam


melaksanankan program Puskesmas.
UPAYA KESEHATAN
PUSKESMAS

• Pelayanan promosi kesehatan.


• Pelayanana kesehatan lingkungan.
• Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
Upaya berencana.
kesehatan • Pelayanan gizi.
masyarakat • Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
esensial

• Rawat jalan.
• Pelayanan gawat darurat.
• Pelayanan satu hari (one day care).
Upaya • Home care.
kesehatan • Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
masyarakat pelayanan kesehatan.
pengembangan
PERAN PUSKESMAS

Konteks otonomi daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang


sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem
perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun
rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu
(Permenkes No.75 tahun 2014).
GAMBARAN UMUM WILAYAH
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
Tabel 1. 1. Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan Luas Wilayah (KM) Jumlah RW Jumlah RT

Cempaka Putih Timur 2,22 8 106

Cempaka Putih Barat 1,21 13 151

Rawasari 1,24 9 109

Jumlah 4,67 30 366

luas wilayah yang paling besar, yaitu 2,22 KM.

Adapun batas wilayah Kecamatan Cempaka Putih, yaitu:


Sebelah Utara: Jl. Suprapto (Kecamatan Kemayoran)
Sebelah Barat: Jl. Rawa Selatan, Jl. Mardani (Kecamatan Johar Baru)
Sebelah Selatan: Jl. Pramuka (Kecamatan Matraman)
Sebelah Timur: Jl. Jendral Ahmad Yani (Kecamatan Pulo Gadung)
Kelurahan Jumlah
KEADAAN Penduduk
DEMOGRAFI
- Cempaka Putih Timur 25.660
JUMLAH
PENDUDUK Cempaka Putih Barat 37.045
Rawasari 22.757
Jumlah 85.462

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka


Putih dan Kantor Lurah, Cempaka Putih Timur, Cempaka
Putih Barat dan Rawasari, 2019)
No Fasilitas Pelayanan Jumla
KEADAAN Kesehatan h
DEMOGRAFI 1 Puskesmas Kelurahan 3
- 2 Puskesmas Keliling 2
SARANA
PELAYANAN 3 Klinik Pratama 21
KESEHATAN 4 Bidan Praktik Mandiri 2
5 Dokter Praktik Pribadi 21
6 Rumah Sakit 4
7
(Sumber: Pengobatan
Laporan TahunanTradisional 2
Kantor Kecamatan Cempaka
8 Putih,
Apotek2019) 14
WILAYAH KERJA
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih meliputi 3
wilayah Kelurahan yaitu Kelurahan Cempaka Putih Barat,
Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kelurahan Rawasari.
Seluruh Kelurahan di Cempaka Putih masuk ke dalam
wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih (Profil Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, 2019).
VISI DAN Visi
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Menjadikan Puskesmas
MISI Pilihan Utama di DKI Jakarta

Misi
 Meningkatkan SDM yang berkualitas dan kompeten
secara berkelanjutan.
 Meningkatkan mutu pelayanan secara menyeluruh yang
berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
 Meningkatkan sarana dan prasarana yang aman, nyaman, dan
berkualitas.
 Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis.
 Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan lintas
sektoral.
TENAGA
KERJA
NO INDIKATOR TARGET 2019 (%)
1 Persentase balita underweight <17
2 Persentase balita stunting <28
3 Persentase balita wasting 9,5

INDIKATOR 4 Persentase ibu hamil anemia


Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram)
28

KINERJA
5 8
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
TARGET 6
7 Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
50
50
KEGIATAN 8
Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
minimal 90 tablet selama masa kehamilan 98
PEMBINAA
N GIZI
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan
9 95
tambahan
Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
10 95
11 Persentase remaja putri mendapat TTD 30
12 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 50
13 Persentase balita yang ditimbang berat badannya 80
14 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 80
15 Persentase balita yang naik berat badannya (N) 76
Persentase balita yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T)
16 ≤4
Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
17 90
18 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 98
Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
19 90
Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
20 100
PROGRAM GIZI
Kegiatan Gizi ada 2 bagian yaitu Pelayanan di dalam gedung (Ruangan Gizi) dan
kegiatan Program Gizi Masyarakat. Pelayanan di Ruangan gizi meliputi pelayanan
konseling diit untuk pasien rujukan dokter dari Ruangan MTBS, Ruangan KIA,
Ruangan Umum dan Ruangan Lansia. Untuk pelayanan di Ruangan gizi kami
melakukan antropometri, menetukan status gizi/IMT, anamnesa diit, food recall 24
jam, penghitungan kebutuhan kalori dan konseling diit.
Pencapaian Target Program Gizi Berdasarkan Wilayah Kelurahan Tahun
2019
TABEL 1. 16 PRESENTASE BALITA UNDERWEIGHT WILAYAH
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian


(%)

1. Kec. Cempaka Putih 0,87


2. Kel. Cempaka Putih Barat 0,82
<17
3. Kel.Cempaka Putih Timur 0,6
4. Kel. Rawasari 1,067
TABEL 1.17 PERSENTASE BALITA STUNTING WILAYAH
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER
TAHUN 2019

No. Puskesmas Target Capaian (%)


(%)

1. Kec. Cempaka Putih 1,52


2. Kel. Cempaka Putih 1,75
Barat
<28
3. Kel.Cempaka Putih 1,13
Timur
4. Kel. Rawasari 1,52
TABEL 1.18 PERSENTASE BALITA WASTING WILAYAH
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER
TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)


1. Kec. Cempaka Putih 0,62
2. Kel. Cempaka Putih 0,62
Barat
9,5
3. Kel.Cempaka Putih 0,47
Timur

4. Kel. Rawasari 0,8


TABEL 1.19 PERSENTASE IBU HAMIL ANEMIA WILAYAH
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER
TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)


1. Kec. Cempaka Putih 26,23
2. Kel. Cempaka Putih Barat 27,75

28
3. Kel.Cempaka Putih Timur 44,82
4. Kel. Rawasari 22,63
TABEL 1.20 PERSENTASE BAYI BERAT BADAN LAHIR
RENDAH WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN
JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 0


2. Kel. Cempaka Putih Barat 0

8
3. Kel.Cempaka Putih Timur 0
4. Kel. Rawasari 0
TABEL 1.21 PERSENTASE BAYI USIA KURANG DARI 6
BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF WILAYAH KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 72,95

2. Kel. Cempaka Putih Barat 72,77


50
3. Kel.Cempaka Putih Timur 67,23

4. Kel. Rawasari 78,07


TABEL 1.22 PERSENTASE IBU HAMIL YANG
MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
MINIMAL 90 TABLET SELAMA MASA KEHAMILAN
WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN
JULI-DESEMBER TAHUN 2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


98
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


TABEL 1.23 PERSENTASE IBU HAMIL KURANG
ENERGI KRONIK (KEK) YANG MENDAPAT
MAKANAN TAMBAHAN WILAYAH KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN
2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian
(%)
1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100

95
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


1.24 PERSENTASE BALITA KURUS YANG MENDAPAT
MAKANAN TAMBAHAN WILAYAH KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN
2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


95
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


1.25PERSENTASE REMAJA PUTRI MENDAPAT TTD
WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN
JULI-DESEMBER TAHUN 2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian
(%)
1. Kec. Cempaka Putih 85,05

2. Kel. Cempaka Putih Barat 97,25

30
3. Kel.Cempaka Putih Timur 74,22

4. Kel. Rawasari 94,48


1.26 PERSENTASE BAYI YANG BARU LAHIR
MENDAPAT IMD WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA
PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100


2. Kel. Cempaka Putih 100
Barat
50
3. Kel.Cempaka Putih 100
Timur
4. Kel. Rawasari 100
1.27 PERSENTASE BALITA YANG DITIMBANG
BERAT BADANNYA WILAYAH KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN
2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 82,5

2. Kel. Cempaka Putih 84,17


Barat 80
3. Kel.Cempaka Putih 77,33
Timur
4. Kel. Rawasari 86,17
Tabel 1.28 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS
Wilayah Kecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember

No. Puskesmas Target (%)


tahun 2019 Capaian (%)
 
1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


80
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


TABEL 1.29 PERSENTASE BALITA YANG NAIK BERAT
BADANNYA WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 61,28

2. Kel. Cempaka Putih Barat 62,73


76
3. Kel.Cempaka Putih Timur 58,92

4. Kel. Rawasari 57,42


TABEL 1. 30 PERSENTASE BALITA YANG TIDAK NAIK
BERAT BADANNYA DUA KALI BERTURUT-TURUT (2T)
WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BULAN JULI-
DESEMBER TAHUN 2019
No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 3,67

2. Kel. Cempaka Putih Barat 2,93


≤4%
3. Kel.Cempaka Putih Timur 4,72

4. Kel. Rawasari 3,35


TABEL 1.31 PERSENTASE BALITA 6-59 BULAN MENDAPAT
KAPSUL VITAMIN A WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA
PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


90
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


TABEL 1. 32 PERSENTASE IBU NIFAS MENDAPAT KAPSUL
VITAMIN A WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


98
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


TABEL 1. 33 PERSENTASE KASUS BALITA GIZI BURUK YANG
MENDAPAT PERAWATAN WILAYAH KECAMATAN CEMPAKA
PUTIH BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2019

No. Puskesmas Target (%) Capaian (%)

1. Kec. Cempaka Putih 100

2. Kel. Cempaka Putih Barat 100


100
3. Kel.Cempaka Putih Timur 100

4. Kel. Rawasari 100


IDENTIFIKASI MASALAH
Dari berbagai hasil pencapaian evaluasi program gizi puskesmas kecamatan
cempaka putih jakarta pusat periode juli sampai desember 2019, program-
program yang tidak memenuhi standar yaitu kurang atau lebih dari target
yang selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Program dievaluasi karena adanya
masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai atau melampaui target
yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan dalam mengakses data serta satu
pencatatan dan pelaporan yang lengkap. Adapun identifikasi masalah yang
didapatkan antara lain:
IDENTIFIKASI MASALAH 13. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
1. Persentase Balita Wasting di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Kecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 82,5%
Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 0,62% 14. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
2. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cempaka Kelurahan Cempaka Putih Barat bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 26,23% 84,17%
3. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka 15. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
Putih Barat bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 27,75% Kelurahan Cempaka Putih Timur bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
4. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka 77,33%
Putih Timur bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 44,82% 16. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
5. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Rawasari Kelurahan Rawasari bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 86,17%
bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 22,63% 17. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS di Puskesmas Wilayah
6. Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 0 % 100%
7. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif di 18. Persentase balita yang naik berat badannya di di Puskesmas Wilayah
Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 60,08
tahun 2019 sebesar 72,75% %
8. Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) 19. Persentase balita yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T)
minimal 90 tablet selama masa kehamilan di Puskesmas Wilayah di Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur bulan Juli-
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar Desember tahun 2019 sebesar 4,72%
100% 20. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas
9. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019
makanan tambahan di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih sebesar 100%
bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100% 21. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas Wilayah
10. Persentase Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan di Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100%
Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019
sebesar 100%
11. Persentase remaja putri mendapat TTD di Puskesmas Wilayah
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
87,75%
12. Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD di Puskesmas Wilayah
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
100%
RUMUSAN MASALAH
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari evaluasi program gizi puskesmas kecamatan cempaka putih
jakarta pusat periode juli sampai desember 2019, maka dengan cara dihitung dan membandingkan nilai
kesenjangan antara apa yang telah diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed) akan
dipilih dua masalah yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Selanjutnya dilakukan perumusan
masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan
masalah meliputi 4 W 1 H (What, Where, When, Whose, How much).
RUMUSAN MASALAH
1. Persentase Balita Wasting di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan 12. Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD di Puskesmas Wilayah
Juli-Desember tahun 2019 sebesar 0,62% kurang dari target 9,5% Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100%
2. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih lebih dari target 50%
bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 26,23% kurang dari target 28% 13. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
3. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 82,5% lebih
Barat bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 27,75% kurang dari target 28% dari target 80%
4. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka Putih 14. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
Timur bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 44,82% lebih dari target 28% Kelurahan Cempaka Putih Barat bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
5. Persentase Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wilayah Kelurahan Rawasari bulan Juli- 84,17% lebih dari target 80%
Desember tahun 2019 sebesar 22,63% kurang dari target 28% 15. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
6. Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Kelurahan Cempaka Putih Timur bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar
Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 0% kurang dari target 8% 77,33% kurang dari target 80%
7. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif di Puskesmas 16. Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Wilayah
Wilayah Kecamatan Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 Kelurahan Rawasari bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 86,17% lebih dari
sebesar 72,75% lebih dari target 50% target 80%
8. Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 17. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS di Puskesmas Wilayah
tablet selama masa kehamilan di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100%
bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100% melebihi target 98% lebih dari target 80%
9. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan 18. Persentase balita yang naik berat badannya di Puskesmas Wilayah Sekecamatan
tambahan di Puskesmas Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 60,08% kurang dari
tahun 2019 sebesar 100% melebihi target 95% target 76%
10. Persentase Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan di Puskesmas Wilayah 19. Persentase balita yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T) di
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100% lebih Puskesmas Wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur bulan Juli-Desember tahun
dari target 95% 2019 sebesar 4,72% lebih dari target 4%
11. Persentase remaja putri mendapat TTD di Puskesmas Wilayah Sekecamatan 20. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas Wilayah
Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 87,75% lebih dari target Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100%
30% lebih dari target 90%
21. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas Wilayah
Sekecamatan Cempaka Putih bulan Juli-Desember tahun 2019 sebesar 100%
lebih dari target 98%
BAB 2
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN
PENYEBAB MASALAH
Dalam menetapkan prioritas masalah digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria dan skoring dibentuk
sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara
menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok
diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Langkah –
langkah yang dilakukan dalam menetapkan prioritas masalah :
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
TEKNIK SKORING MCUA
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang
lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih
tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah
kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5: sangat penting
Bobot 4: penting
Bobot 3: cukup penting
Bobot 2: tidak penting
Bobot 1: sangat tidak penting
MCUA EMERGENCY
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan
kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah Case
Fatality Rate (CFR) dilihat dari pendekatan program dengan kejadian penyakit
sehingga menimbulkan angka kematian.
Pada permasalahan ini, pengaruh jangka panjang KB adalah untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI), sehingga kelompok kami memutuskan untuk menggunakan AKI
sebagai proxy. Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 305 per 100.000 jumlah kelahiran
hidup berdasarkan data SUPAS tahun 2015 dengan proxy yaitu, 0.3%.

 
MCUA EMERGENCY
Interval Selisih (%) Skor
1 – 5,5 1

5,6 –11 2

11,1 –16,5 3

16,6 – 22 4

22,1 – 27,5 5

27,6 – 33 6

33,1 – 38,5 7

38,6 – 44 8

44,1 – 49,5 9

49,6 – 55 10

55,1 – 61 11
61,1 – 66,5 12
MCUA GREATEST
MEMBER
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena
masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka
parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain,
maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian
suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
MCUA GREATEST MEMBER
Greatest Member menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit yang ditunjukan dengan jumlah penduduk.
TABEL 2.4 HASIL PENILAIAN GREATEST MEMBER TERHADAP PROGRAM GIZI PUSKESMAS
PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH PERIODE JULI – DESEMBER 2019
MCUA EXPANDING SCOPE
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut,
serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan
masalah tersebut.
Untuk keterpaduan lintas program dan lintas sektor diberikan nilai 4 karena masalah
pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak
sektor lainnya yang berhubungan langsung, keterpaduan lintas sektoral saja
diberikan nilai 3 karena masalah pada suatu program memungkinkan untuk
menimbulkan masalah pada beberapa sektor lainnya yang berhubungan langsung,
keterpaduan lintas program saja diberikan nilai 2, sedangkan yang tidak ada kaitan
dengan sektor dan program lain diberikan nilai 1.
MCUA EXPANDING SCOPE
MCUA FEASIBILITY
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin
suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria
kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian
terhadap kriteria ini menjadi obyektif.
MCUA FEASIBILITY
MCUA FINAL SCORE
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan perhitungan dengan metode MCUA dari total 21 masalah ditetapkan
dua prioritas masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Persentase remaja putri mendapat TTD di wilayah kerja Se-Kecamatan Cempaka
Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 dengan final score 137
2. Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD di wilayah kerja Se- Kecamatan
Cempaka Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 dengan final score 123
MENENTUKAN KEMUNG-KINAN
PENYEBAB MASALAH
MENENTUKAN KEMUNG-KINAN
PENYEBAB MASALAH
BAB 3
MENETAPKAN ALTERNATIF PENYEBAB
MASALAH
 Persentase remaja putri mendapat TTD di wilayah kerja Se-Kecamatan
Cempaka Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 sebesar 85,05% lebih dari
target 30%
Dari tiga akar penyebab masalah, maka dipilih dua akar penyebab masalah yang paling dominan dan ditetapkan
alternatif pemecahan masalahnya, sebagai berikut:
Kurangnya pengawasan dari pihak gizi (controlling)
Alternatif:
 Memberikan pengarahan kepada pihak gizi untuk meningkatkan pengawasan selama pencatatan dan perhitungan.

Target yang dibuat di samaratakan seluruh wilayah Jakarta (Planning)


Alternatif:
 Melakukan diskusi rutin untuk menentukan target baru yang didapatkan berdasarkan pencatatan dan perhitungan
data masing-masing puskesmas.
BAB 3
MENETAPKAN ALTERNATIF PENYEBAB
MASALAH
BAB 3
MENETAPKAN ALTERNATIF PENYEBAB
MASALAH
 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD di wilayah kerja Se-
Kecamatan Cempaka Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 sebesar 100%
lebih dari target 50%
Dari tiga akar penyebab masalah, maka dipilih dua akar penyebab masalah yang paling dominan dan ditetapkan
alternatif pemecahan masalahnya, sebagai berikut:
Tugas pihak gizi hanya mengolah data yang telah terkumpul (Controlling)
Alternatif:
 Melakukan pengarahan terhadap pihak gizi untuk mengawasi saat pencatatan dan perhitungan data.

Target yang dibuat di samaratakan seluruh wilayah Jakarta (Planning)


Alternatif:
Melakukan diskusi rutin untuk menentukan target baru yang didapatkan berdasarkan pencatatan dan perhitungan
data masing-masing puskesmas
BAB 3
MENETAPKAN ALTERNATIF PENYEBAB
MASALAH
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN
MASALAH
BAB V
PENUTUP
Setelah melewati beberapa tahapan proses maka didapatkan program
kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih yang dievaluasi yaitu
program Gizi dengan 21 masalah teridentifikasi dan justifikasi sehingga
didapatkan 2 (dua) prioritas masalah pada priode waktu Juli – Desember
2019 yaitu :
1. Persentase remaja putri mendapat TTD di wilayah kerja Se- Kecamatan Cempaka
Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 sebesar 85,05% lebih dari target 30%. dengan
final score 137.
2. Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD di wilayah kerja Se- Kecamatan
Cempaka Putih pada Bulan Juli – Desember 2019 sebesar 100% lebih dari target 50%
dengan final score 123.

Anda mungkin juga menyukai