2. ENL (Eritema Nodusum Leprosum) ENL (Eritema Nodusum Leprosum) • Terjadi pada Lepromatosa polar (LL) dan BL semakin tinggi multibasilarnya, semakin besar kemungkinan timbul ENL • Tidak akan terjadi perubahan tipe • Merupakan respon imun humoral • Salah satu protein M. Leprae bersifat antigenik, maka antibodi dapat terbentuk • Antigen M. Leprae + antibodi (IgM, IgG) + komplemen kompleks imun • Imunoglobulin kusta tipe lepromatosa > tipe tuberkuloid
Wisnu, I Made, dkk. 2015. “KUSTA”. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta. Badan Penerbit FKUI : 87-102 • ENL banyak terjadi pada tahun ke 2 pengobatan banyak kuman yang mati dan hancur semakin banyak antigen yang dilepaskan bereaksi dengan antibodi mengaktifkan sistem komplemen kompleks imun beredar dalam darah melibatkan berbagai organ • Pada kusta tipe lepromatosa aktivasi limosit Th2 mempengaruhi produksi inteleukin IL - 4 dan IL -10 dan akan menstimulasi respons imun humoral dan intensitas produksi antibodi limfosit B • Produksi sitokin yang meningkat akan meningkatkan kadar TNF-a reaksi ENL semakin memberat
Wisnu, I Made, dkk. 2015. “KUSTA”. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta. Badan Penerbit FKUI : 87-102 Reaksi ENL sering timbul dengan gejala : - Lesi menjadi lebih eritema mengkilap sebagian kecil berupa nodul atau plakat dengan ukuran bemacam macam, umumnya kecil - Lesi terdistribusi bilateral dan simetris teutama di daerah tungkai bawah, wajah, lengan, dan paha - Dapat muncul di hampir seluruh bagian tubuh kecuali daerah kepala yang berambut, aksila, lipatan paha dan perineum - Nyeri, pustulasi, dan ulserasi disertai gejala sistemik sepeti demam dan malaise - Keterlibatan organ lain : sepeti saraf, mata, ginjal, sendi, testis dan kelenjar limfe Wisnu, I Made, dkk. 2015. “KUSTA”. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Badan Penerbit FKUI : 87-102 Vionni, dkk. 2016. Reaksi Kusta. CDK-242/Vol. 44 no. 7 Reaksi Reversal/ Upgrading/ Non-Noduler • Hanya dapat terjadi pada tipe borderline (Li, BL, BB, BT, Ti) maka disebut reaksi borderline • Diperankan oleh SIS (Sistem Imun Seluler) dan berhubungan dengan hipersensitivitas tipe lambat yang memicu limfosit CD4 mebunuh kuman terinfeksi dengan mediasi sitokin seperti TNF • Reaksi peradangan berada di tempat yang terdapat kuman M. Leprae yaitu saraf dan kulit • Umumnya terjadi 6 bulan pertama pengobatan • Kusta borderline dapat bergeser ke LL atau TT mengikuti kadar SIS • Neuritis akut kerusakan saraf mendadak • Onset cepat • Sering berulang
Wisnu, I Made, dkk. 2015. “KUSTA”. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta. Badan Penerbit FKUI : 87-102 Gejala klinis • Seluruh lesi yang telah ada bertambah aktif dan atau timbul lesi baru dalam waktu yang relatif singkat • Lesi hipopigmentasi eritema eritematosa • Lesi makula infiltrat semakin infiltratif dan semakin meluas • Cara membedakan dengan ENL adalah adanya nodul atau tidak
Wisnu, I Made, dkk. 2015. “KUSTA”. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta. Badan Penerbit FKUI : 87-102 Vionni, dkk. 2016. Reaksi Kusta. CDK-242/Vol. 44 no. 7