Anda di halaman 1dari 10

LANSKAP

ENTERPRENEURSHIP

KELOMPOK 2 :
Sr. Yoselin KSSY (032016016)
Novia Theressa (032017001)
Rini Yolanda Sitorus (032017018)
Gracia F. Hasibuan (032017025)
Reni L. Simanjorang (032017030)
Rizka O. Hasugian (032017033)
Deskrisman S. Mendrofa (032017034)
Yuleen N. Telaumbanua (032017037)
Quinta G. Sihotang(032017056)
Secara etimologis, istilah wirausaha
berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata
“Wira” bermakna: berani, utama, atau
perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna
kegiatan dengan mengerahkan tenaga
pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu
maksud. Secara terminologis, wirausaha
adalah kemampuan untuk menciptakan,
mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan
yang diidealkan (Rusdiana, 2018).
Spirit of Enterpreneruship
Perkembangan ilmu pengetahuan , sosial,ekonomi, politik, budaya, teknologi dan
kesejahteraan telah menciptakan gap diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut sehingga bisa membangkitkan sebuah inspirasi bisnis yang
pada akhirnya memunculkan peluang bisnis. Munculnya peluang bisnis yang baru
akan akan menstimulus munculnya entrepreneur muda. Hal inilah yang
mendorong timbulnya wirausaha seiring dengan perubahan dan perkembangan
ekonomi.

Menurut Ir. Hendro, M.M, ada beberapa yang menstimulus spirit of


entrepreneurship, yaitu:
1. Evolusi produk
2. Evolusi ilmu pengetahuan
3. Perubahan gaya hidup, selera dan hobi
4. Perubahan teknologi
5. Perubahan budaya
6. Perubahan struktur pemerintahan dan politik
7. Intrapreneurship
The Key of Enterpreneurship
Menurut Hendro (2011) Kunci untuk menjadi seorang enterprenurship
yaitu terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. Bagian pemutar (pengungkit) – leverage key, yaitu:


a) Great decision – mengambil keputusan untuk menjadi entrepreneur.
b) Lingkaran menemukan peluang emas ( golden opportunity)
2. Bagian batang (tubuh) kunci – the body of key Bagian tubuh kunci ini
untuk mewujudkan sebuah bisnis yang bagus setelah anda memulai
berbisnis, yang mencakup :
a) Bagian sambungan (translation joint)
b) Bagian batang (transitional) tentang konsep – konsep penunjang
manajemen
c) Bagian anak kunci – the primary key
Kegagalan dan Keberhasilan Usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
gagal adalah tidak berhasil, tidak tercapai
maksudnya (KBBI, 2014). Kegagalan
berkebalikan dengan keberhasilan. Tidak
berhasil berarti pula tidak tercapainya
target yang telah ditetapkan. Karena adanya
target untuk dapat dipakai sebagai
pengukur suatu keberhasilan.

Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha


mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya.
Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah
perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya
ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. (Jannah &
IAIN, 2018)
Faktor Kegagalan Enterpreneurship
1. Menurut Suparyanto
Menurut Suparyanto kelemahan yang paling pokok yang adalah pada aspek manajemen. Beberapa kelemahan umum
yang sering terjadi pada aspek manajemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kelemahan Aspek Manajemen Pemasaran
• Hanya memasarkan produk ke satu pasar.
• Kelemahan riset pemasaran
• Terlalu mudah untuk menjual secara
• Menjual produk tidak sesuai pesanan
• Melebihi batas waktu yang disepakati
• Menjual hanya satu jenis produk
b. Kelemahan Aspek Manajemen Operasi
• Teknologi yang digunakan relatif sederhana
• Skala produksi yang rendah
• Biaya produksi tinggi
c. Kelemahan Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
• Sulit untuk mengatakan tidak
• Unsur keluarga masih sangat dominan
• Semua tugas dilakukan sendiri
• Tidak mampu menanggapi umpan balik
d. Kelemahan Aspek Manajemen Keuangan
• Tidak ada pemisah harta perusahaan dan harta pribadi.
• Tidak melakukan pencatatan
• Besarnya piutang yang tidak tertagih
• Mengabaikan anggaran penyusutan
• Mengabaikan penghargaan untuk diri sendiri
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Enterpreneurship
• Faktor internal yang diantaranya yaitu; kualitas sdm,
penguasaan organisasi, struktur organisasi, sistem
manajemen, partisipasi, kultur/budaya bisnis, kekuatan
modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, dan tingkat
entrepreneurship.
• Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
pemerintah dan non pemerintah. Faktor pemerintah
diantaranya, kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan
tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem
perekonomian, sosio-kultur budaya masyarakat, sistem
perburuhan dan konsidisi perburuhan, kondisi
infrastrukur, tingkat pendidikan masyarakat, dan
lingkungan global.
Menurut Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6) mengemukakan ciri-ciri
dan watak kewirausahaan seperti berikut :
• Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap
orang lain, dan individualistis.
• Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan
kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
• Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap
orang lain, dan individualistis.
• Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan
• Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan
terbuka terhadap saran serta kritik.
• Keorisinilan
Inovatif, kreatif dan fleksibel
• Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan (Pamungkas, 2014)
KESIMPULAN

Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di


dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang.
Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat
ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok
wirausahawan ini. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu
menjadi negara maju tanpa ditopang oleh sejumlah pemuda dan
masyarakat yang berwirausaha. Perkembangan ilmu pengetahuan ,
sosial,ekonomi, politik, budaya, teknologi dan kesejahteraan telah
menciptakan gap diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut
T H A N K S ^^

Anda mungkin juga menyukai