Anda di halaman 1dari 4

Arif Budi Setiawan, M.Psi.

, Psikolog
Psikolog Klinis RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen
Dosen Psikologi AKPER YAPPI Sragen
Psikolog Klinis di Aplikasi daring Halodoc

DEPRESI
GENERASI Z
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang
ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam
dan rasa tidak peduli. Menurut WHO, kematian
tertinggi anak muda adalah depresi. Data dari
PDSKJI (Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan
Jiwa Indonesia) menunjukkan bahwa situasi
Pandemi karena COVID-19 ini membuat 64,3%
dari 1522 koresponden mengalami cemas dan
Ilustrasi Depresi pada Generasi Z
depresi, bahkan sudah mulai muncul di usia
muda (yang sering kita sebut sebagai generasi
Pandemi yang dirasakan oleh masyarakat dunia
Z). Usia muda tersebut berada pada usia 9
karena Virus Corona membawa dampak yang
hingga 24 tahun. Tahap perkembangan dalam
sangat besar bagi kita semua. Mulai dari
psikologi menggolongkan anak usia tersebut
adaptasi terhadap pembiasaan baru, hingga
menjadi dua, yakni masa anak-anak dan masa
perubahan cara dalam melakukan aktivitas
remaja awal.
sehari-hari. Sebagian besar masyarakat
melakukan kegiatan di rumah, belajar, dan Tumbuh kembang anak usia muda juga
beribadah di rumah. Akses kegiatan di luar memiliki berbagai kesempatan dan tantangan.
rumah dibatasi demi menghambat semakin Mulai dari perubahan kebiasaan baru sekolah
tersebarnya virus tersebut. Hal tersebut secara daring, banyak tugas sekolah yang
berdampak pada meningkatnya kecemasan dan harus diselesaikan dengan bimbingan yang
dapat menyebabkan depresi (Rubin and minimal, perubahan kondisi pertemanan,
Wescly, 2020). pubertas, menjalani usia sekolah, dan banyak
hal lain. Beberapa anak dapat melalui masa
tersebut dengan lancar, sebagian yang lain
mengalami hambatan yang menyebabkan
stress atau bahkan depresi.

1
Gejala depresi dapat dilihat melalui 3 Aspek,
yakni aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek
fisik. Aspek afektif meliputi sedih, kehilangan
minat, mudah tersinggung, tidak peduli kondisi
lingkungan, tidak bertenaga, tidak bersemangat,
kecemasan, dan isolasi sosial. Aspek kognitif
berupa perasaan rendah diri, konsentrasi serta
daya ingat menurun, perasasaan ragu-ragu,
merasa bersalah, keinginan untuk bunuh diri.
Aspek fisik berupa gangguan tidur, fatigue,
Ilustrasi Depresi pada Generasi Z
gangguan nafsu makan, gangguan aktivitas.
Depresi pada Anak
Kondisi depresi pada Generasi Z sering kali Pandangan teori Freudian membuat beberapa
kurang disadari oleh lingkungan, terutama kalangan tidak memfokuskan diri pada depresi
orang tua. Hal tersebut terjadi karena yang dialami anak-anak. Depresi dianggap
kemampuan anak untuk menyampaikan hanya akan diderita oleh orang dewasa saja.
perasaan masih kurang baik. Sehingga, orang Meskipun demikian, untuk saat ini depresi pada
tua perlu mencermati perubahan emosi dan anak sudah dianggap serius oleh professional
perilaku pada anak. Hampir sama seperti di bidang kesehatan. Depresi ringan akan
kondisi depresi pada dewasa, depresi pada berpengaruh pada prestasi anak di sekolah,
Generasi Z juga terdiri dari beberapa aspek. sedangkan anak yang mengalami ciri utama
Aspek kognitif dan afektif seringkali tercampur depresi sudah diderita oleh satu dari lima puluh
dalam tingkah laku yang sama, yakni aspek anak di sekolah.
mental. Aspek mental mirip dengan depresi
pada dewasa, muncul berupa gangguan Faktor depresi pada anak diantaranya adalah
makan, gangguan tidur, cepat letih, muncul faktor kekerasan rumah tangga, perceraian, dan
keluhan sakit kepala, dan sakit perut. Aspek pengaruh toleransi stres pada anak yang
mental muncul dalam tingkah laku berupa rendah. Perilaku awal yang muncul diantaranya
mudah marah (terutama bila diberi kritikan), adalah gejala fobia, kecemasan ditinggal, serta
merasa sedih dan putus asa, tidak mau atau keluhan sakit somatic. Problematika kondisi
tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah, rumah tangga pada kondisi pandemi saat ini
sering berbohong, kehilangan minat untuk tentu menjadi kewaspadaan kita terhadap
bermain, enggan berinteraksi dengan teman kondisi psikologis anak, terutama banyak kasus
sebaya, sulit konsentrasi, merasa bersalah, pengajuan sidang perceraian yang marak
merasa tidak berharga, sering gelisah dan diberitakan di media masa. Contohnya adalah
cemas, serta memiliki pikiran untuk menyakiti pengadilan agama Soreang Jawa Barat
diri sendiri. melayani lebih dari 150 kasus perceraian pada
tanggal 24 Agustus 2020 saja.

2
Ketika anak sudah didiagnosa menderita Selain faktor pertumbuhan dan perkembangan
depresi, konsekuensinya adalah sekali anak remaja, adapula faktor risiko yang membuat
mengalami episode depresi, mereka akan remaja rentan terhadap depresi. Faktor tersebut
memiliki risiko untuk mendapatkan episode lain diantaranya adalah kejadian yang menimbulkan
dalam 5 tahun. Depresi pada anak-anak dapat kondisi menderita, kekerasan (baik secara fisik
memprediksi kita akan ada episode depresi maupun seksual), pola asuh yang tidak stabil,
yang lebih berat ketika masa dewasa, serta kemampuan sosial yang kurang, adanya
memiliki risiko perilaku bunuh diri. penyakit kronis (misalnya kanker atau ginjal),
adanya riwayat keluarga yang juga mengalami
Depresi pada remaja depresi.
Tumbuh kembang remaja yang mengalami
perubahan fisik dan psikologis membuatnya
mengalami perubahan perilaku di luar dugaan.
Hal itu pula yang membuat kesulitan untuk
mencurigai tanda-tanda depresi pada remaja.
Misalnya muncul mood sedih. Mood sedih pada
remaja umum terjadi. Bisa saja karena proses
kedewasaan, stres berhubungan dengan
kedewasaan, pengaruh hormon seksual, konflik
kebebasan dengan orang tua, serta
permasalahan pola pembelajaran baru di era
pandemic covid-19. meskipun demikian, akan
Antrian pendaftaran perceraian di Pengadilan Agama Provinsi
menjadi hal yang tidak wajar ketika mood sedih Jawa Barat menjadi perhatian kita untuk waspada terhadap kasus
depresi pada Generasi Z
tersebut berlarut-larut hingga lebih dari dua

minggu.

Penegakan diagnosis depresi harus dilakukan


Remaja dalam masa perkembangannya sedang
oleh professional. Proses penegakan
mencari identitas diri, tidak luput dari perasaan
diagnosis serta tindak lanjut penatalaksanaan
tidak percaya diri, tidak puas dengan diri
diagnosis gangguan jiwa tertuang dalam
sendiri, merasa tidak berdaya terhadap kejadian
Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2014
buruk. Jika hal tersebut dirasakan oleh remaja
tentang Kesehatan Jiwa. Diagnosis terhadap
dan berlarut-larut, akan membuatnya menjadi
orang yang diduga mengalami gangguan jiwa
lebih rentan terkena depresi. Faktor munculnya
(dalam kasus ini depresi) hanya dapat
depresi pada remaja awalnya dapat berupa
dilakukan oleh dokter umum, psikolog klinis,
permasalahan dalam pencarian identitas,
dan dokter spesialis kedokteran jiwa. Namun
kematangan seksual, perpisahan dengan orang
demikian, ketika ada dugaan depresi pada
tua, serta perubahan fisik, intelektual, dan
Generasi Z, kita sebagai orang terdekat dapat
hormonal.
melakukan langkah pencegahan.

3
Sumber bacaan :
Jika ada dugaan depresi pada Generasi Z, kita
dapat mengambil langkah-langkah sebagai
Depresi – Tinjauan Psikologi karya DR. Namora
berikut sebagai langkah pencegahan agar tidak
Lumongga Lubis, M.Sc. Penerbit Kencana
semakin parah. Langkah tersebut diantaranya
Jakarta.
adalah mengobrolkan hal yang kiranya dapat
mengganggu pikiran dan perasaannya,
Undang-Undang Kesehatan jiwa No. 18 Tahun
mengenal anak secara lebih dekat, melindungi
2014 diakses melalui
anak dari tekanan atau kekerasan yang terlalu
https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/uu-no-
besar yang dapat menimbulkan kerusakan
18-th-2014-ttg-kesehatan-jiwa.pdf
mental, memperhatikan kesehatan fisik dan
mental, memberi perhatian yang cukup pada
The Psychological Effects of Quarantining a City
anak. Selain memperhatikan faktor mental
– Coronavirus diakses melalui
anak, kita juga harus memperhatikan faktor
https://blogs.bmicom/bmj/2020/01/24/coronaviru
fisiknya, berupa mengupayakan agar anak
s-the-psychological-effects-of-quanintining-a-
cukup tidur, makan teratur, aktif melakukan
city/
kegiatan fisik yang disukai. Namun demikian
jika kondisi makin memburuk atau tidak lebih
Mencegah Depresi di Usia Belasan dan Dua
baik, hendaknya melakukan pemeriksaan lebih
Puluhan diakses melalui
lanjut ke professional. Pemeriksaan dapat
http://www.pdskji.org/article_det-31-mencegah-
dilakukan dengan mencari bantuan kepada
depresi-di-usia-belasan-dan-dua-puluhan.html
Psikolog Klinis atau Psikiater.

Orang Depresi yang Tak Tertangani Rawan


Bunuh Diri diakses melalui
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20191007/2131955/orang-depresi-tak-
tertangani-rawan-bunuh-diri/

Ciri dan Gejala Depresi Pada Anak yang harus


anda kenali diakses melalui
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-
anak/gejala-depresi-pada-anak/#gref

Viral Video Antrean Orang Mau Cerai, Tingkat


Perceraian di Kabupaten Bandung Meningkat?
Diakses melalui
https://www.kompas.tv/article/103772/viral-
video-antrean-orang-mau-cerai-tingkat-
perceraian-di-kabupaten-bandung-meningkat
4

Anda mungkin juga menyukai