Anda di halaman 1dari 16

KETERANGAN GAMBAR :

Blastospora  Blastospora (Candida


albican )
 Spora tampak melekat
pada pseudohifa (hifa
semu)
 Blastospora ialah spora
aseksual yang dibentuk
sebagai tunas dari sel
induknya yang
kemudian dilepaskan
KETERANGAN GAMBAR :

Klamidospora  Klamidospora ialah spora


aseksual yang dibentuk
oleh karena hifa pada
tempat-tempat tertentu
membesar, membulat
dan menebal dindingnya
 Spora terletak interkalar,
diameter lebih besar dari
pada hifa, dindingnya
menebal dan membentuk
bulat (sferik)
KETERANGAN GAMBAR :

Artrospora  Artrospora ialah spora


aseksual yang dibentuk
karena pada tempat
septasinya terputus,
bekas septa dindingnya
menebal, kadang-kadang
berbentuk bulat atau
persegi sehingga tampak
beruas-ruas
 Artrospora pada
Coccidioides sp.
KETERANGAN GAMBAR :

Rhizopus spp.  Hifa tak bersepta,


bergranula dan
memanjang penuh
dengan inti
 Hifa demikian disebut
hifa sinositik
 Sporangiofora berumpun
dan antara rumpun yang
satu dengan yang lain
terdapat hifa disebut
Rhizoid
 Rhizoid terletak di bawah
rumpun sporangiofora
 Sporangium didukung
oleh sporangiosfora ,
berbentuk bulat lonjong
KETERANGAN GAMBAR :

Aspergillus spp  Hifa bersepta, sehingga


tampak beberapa sel
 Konidiofora tidak
bercabang dan muncul dari

sel kaki
 Susunan sterigmata seperti
jaringan tangan yang
Mendukung konidiospora
 Vesikel terletak di ujung
konidiofora
 Tipe spora di sebut
Konidiospora
 Jamur penyebab
Aspergilosis
 Spesies penyebab penyakit
A. fumigatus, A. niger, dan
A. flavus oryzae
 Patologi dan klinik : cara
infeksi tergantung dari
lokalisasi
KETERANGAN GAMBAR :
Trichophyton  Hifa halus dan khas

mentagrophytes ditemukan adanya spiral


 Mikrokonidia bulat, satu-
satu dan ada yang
menyerupai buah anggur
(“engrappe”)
 Konidiofora pendek dan
mendukung mikrokonidia
 Makrokonidia apabila ada
tidak khas, kadang-
kadang tampak
gambaran seperti pensil
KETERANGAN GAMBAR :
Epidermophyton  Hifa besepta, lebar (± 4

floccosum µ) dan kasar


 Makrokonidia
mempunyai ciri khas
berbentuk seperti gada
 Mikrokonidia biasanya
tidak di temukan
 Mikrokonidiofora
mendukung
konidiospora
KETERANGAN GAMBAR :

Microsporum canis  Hifa bersepta


 Mikrokonidia tidak khas
 Makrokonidia berbentuk
kumparan (fusiformis),
terdiri dari 6 buah sel
 Dindingnya menebal,
permukaan luarnya
bergerigi dan pada
bagian ujungnya
(bagian terminal)
tampak berkait
 Jamur ini banyak
ditemukan pada hewan
anjing
 Pada manusia
menyerang kulit dan
rambut
Microsporum
KETERANGAN GAMBAR :

 Hifa bercabang dan

gypseum bersepta
 Mikrokonidia kecil-kecil
dan tidak khas
 Makrokonidia berbentuk
kumparan (fusiformis),
dinding tipis (lebih tipis
dari pada M. canis),
ujung tumpul dan terdiri
dari 2-4 buah sel
 Jamur ini pada manusia
menyerang kulit dan
rambut
KETERANGAN GAMBAR :

Candida albicans  Bahan diambil dari pap


smear
 Tampak adanya sel ragi
lonjong dan ada yang
bertunas sehingga
disebut Blastospora
karena spora tersebut
terjadi dari proses
pertunasan
 Tampak adanya sel
epitel vegina dengan inti
yang jelas terwarnai dan
sel-sel bakteri
KETERANGAN GAMBAR :

Candida albicans  Tampak adanya hifa


semu (pseudohifa) yang
memanjang
 Pada bagian ujung hifa
terdapat spora yang
menebal dan berbentuk
bulat disebut
klamidospora
 Blastospora kecil
terletak pada sekitar
septa semu
KETERANGAN GAMBAR :
Histoplasma  Jamur yang hidup sebagai

capsulatum saprofit di tanah


 Terdiri dari mikrokonidia
berbentuk lonjong dan
Gambar (a) makrokonidia mempunyai
tonjolan seperti duri
dalam biakan suhu kamar
(25°C) : *Gambar (a)
 Pada suhu 37°C dibentuk
koloni ragi : *Gambar (b)

Gambar (b)
KETERANGAN GAMBAR :

Mucor spp.  Hifa tidak bersepta


 berkembangbiak secara
aseksual dengan
membentuk sporangium
yang ditunjang oleh
batang yang disebut
sporangiofor
 Ciri khas pada Mucor
adalah memiliki
sporangium yang
berkolom-kolom atau
kolumela
KETERANGAN GAMBAR :

Basidiobolus spp.  Spora bulat lebih besar


dari hifa, dinding tebal,
ukuran ± (50-100) u,
permukaan halus
 Sisa-sisa sel
pembentuknya yang
berbentuk paruh
KETERANGAN GAMBAR :

Malassezia furfur  hifa-hifa pendek, lurus


atau bengkok
berkelompok
 Spora bulat
berkelompok
 Jamur Malassezia furfur
penyebab pitiriasis
versikolor
KETERANGAN GAMBAR :

Piedra hortae  Secara makroskopik


pada rambut tampak
adanya benjolan
 Benjolan pada batang
rambut merupakan
anyaman hifa yang
padat, warna tangguli
 Askus bening dan
tampak samar-samar,
terdiri dari 2-8 sel
 Askospora kadang-
kadang tampak keluar
daerah tonjolan
 Jamur ini bersifat
eksogen dan sering
disebut Piedra Hitam

Anda mungkin juga menyukai