Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN

DENGAN PELAKSANAAN TIMBANG


TERIMA DALAM KOMUNIKASI SBAR DI
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PMI
BOGOR 2020

Neng Ziah Nurawaliyah


LATAR BELAKANG
Menurut Frisen 2012 Timbang terima adalah transfer informasi perpindahan
perawatan berkelanjutan yang mencakup peluang pertanyaan, klasifikasi dan
konfirmasi perawatan.

Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2015 melaporkan


terdapat 11,00% dari 25.000 – 30.000 karena kesalahan akibat
komunikasiyang tidak efektif pada saat melakukan timbang terima.

Di Indonesia RS Hasan Sadikin Bandung (Yudianto 2012) tingkat


pengetahuan perawat dalam hal timbang terima pasien menunjukan 53%
responden kurang, 27% responden dalam kategori baik.

RSUD Panembahan Senopati Bantul (Nainggolan 2012) Juni-Agustus


pelaksanaan supervisi belum optimal, pelaksanaan supervisi Juni-Agustus
25,4% yang terealisasi
RUMUSAN MASALAH

Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan


Pelaksanaan Timbang Terima dalam
Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit PMI Bogor 2020
TUJUAN
 Mengindentifikasi karakteristik responden berdasarkan
umur, jenis kelamin

 Mengidentifikasi pelaksanaan supervisi kepala ruangan


yang di nilai dari teknik supervisi di ruang rawat inap
Rumah Sakit PMI Bogor.

 Mengidentifikasi pelaksanaan timbang terima dengan


komunikasi SBAR di ruang rawat inap Rumah Sakit
PMI Bogor.
TINJAUAN PUSTAKA
 Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber2 yang
dibutukan oleh perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah di tetapkan (Kuntoro, 2010)

 Timbang terima dilakukan oleh perawat primer kepada perawat


pelaksana setiap dinas secara tertulis dan lisan (Nursallam, 2012)

 Komunikasi adalah proses dimana kita menciptakan dan bertukar pikir.


Dan SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan
informasi penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan
kontribusi untuk meningktakan kebutuhan pasien.
KERANGKA
TEORI

KERANGKA KONSEP
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS Definisi operasional

 Ho : Tidak ada hubungan


supervisi kepala ruangan
DEFINISI
denganpelaksanaan OPERASIONAL
Timbang terima dalam
komunikasi SBAR diruang
rawat inap RS PMI Bogor.

 Ha : Adanya Hubungan
supervisi kepala ruangan
dengan pelaksanaan
Timbang terima dalam
komunikasi SBAR di ruang
rawat inap RS PMI Bogor.
Populasi
Jenis Penelitian
Tenaga perawat pelaksana
Kuantitatif diruang rawat inap Dahlia RS
PMI Bogor dengan jumlah 30
orang

 Sampel
 Desain Penelitian
30 perawat diruang rawat inap
Cross -Sectional Dahlia RS PMI Bogor 2020
 Teknik Pengambilan Sampel

Total Sampling
Tempat dan Waktu Etika Penelitian

Tempat  Informed consent


Ruang rawat inap Dahlia RS  Menghormati privasi
PMI Bogor  Keadilan

 Memperhitungkan manfaat
Waktu dan kerugian yang di
Februari s/d Agustus 2020 timbulkan
ALAT PENGUMPULAN DATA

Data di peroleh melalui pengisian kuesioner oleh perawat


rawat inap dahlia RS PMI Bogor

VALIDITAS

REABILITAS
PENGOLAHAN
EDITING, CODING, ENTRY DATA,
CLEANING, SCORING, DAN PROCESSING
ANALISA DATA

ANALISA UNIVARIAT

ANALISA BIVARIAT
PEMBAHASAN
 Supervisi Kepala Ruangan

 Timbang Terima SBAR

 Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan


Pelaksanaan Timbang terima Dalam Komunikasi SBAR
Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari


penelitian ini. Hal ini di sebabkan karena kondisi yang sedang
pandemic Covid 19 dan beberapa keerbatasan dalam
melaksanakan penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut
yaitu pelaksanaan penelitian ini berlangsung bersamaan
dengan terjadinya pandemic covid 19, dimana peneliti
melakukan penelitian secara online (google form) yang
harusnya di lakukan secara langsung agar bisa mendaptakan
data yang akurat.
KESIMPULAN
 Supervisi kepala ruangan dengan data kurang baik sebanyak 78,9% dan
27,3% mengatakan supervisi kepala ruangan dengan baik.

 Handover dengan komunikasi SBAR baik sebanyak 72,7% dan 21,7%


mengatakan handover kurang baik.

 Ada Hubungan Supervisi kepala ruangan dalam pelaksanaan Handover


dengan komunikasi SBAR di runag rawat inap Rumah Sakit PMI Bogor
2020 dengna nilai p value =0,017 dimana nilai p value lebih kecil
daripada nilai α (0,017 < 0,05), yang berarti bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan
handover dalam komunikasi SBAR di ruang rawat inap Rumah Sakit
PMI Bogor.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai