Anda di halaman 1dari 12

e ka ta n

Pend icative
Co m m u n g
e T e a ch in
ua g
Lang CLT)
(
Cahayu Rantika (1807780)
Hana Mutia Putri (1807672)
Hanifia Affa Rujipangesti (1807898)
Rosamalinda Julian Badriah (1807870)
Neng Wida Qudrotilah (1806232)
Pengertian CLT
1. Menurut Wikipedia : Communicative language teaching (CLT),
disebut juga sebagai pendekatan komunikatif) adalah sebuah
pendekatan pengajaran bahasa yang menekankan interaksi sebagai
sarana dan tujuan akhir dari pembelajaran.

2. Menurut Sumantri (2015: 95), bahwa Communication Language


Teaching (CLT) adalah suatu pembelajaran bahasa yang berprinsip
pada komunikasi, dapat menimbulkan hubungan situasi sosial dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam penggunaan bahasa secara lisan yang mengandung arti atau
makna.
Tujuan Pembelajaran CLT
1. Siswa bisa menggunakan bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi.
2. Siswa bisa menggunakan bahasa sebagai
alat untuk mengekspresikan sesuatu.
3. Siswa bisa menggunakan ekspresi-ekspresi
bahasa dengan tepat ketika berkomunikasi.
Teaching by Principles, Brown (2015)

Ciri-Ciri CLT
1. Fokus pada semua komponen kompetensi berkomunikasi (communicative
competence).
2. Hubungan antara susunan dan fungsi: teknik pengajaran didesain untuk mengajak
siswa terlibat dalam penggunaan bahasa yang pragmatis, autentik, dan fungsional
untuk tujuan yang bermakna.
3. Kelancaran dan ketepatan: fokus pada kelancaran dari pemahaman dan produksi
makna.
4. Fokus pada konteks kehidupan nyata: peserta didik pada akhirnya harus
menggunakan bahasa secara produktif dan reseptif dalam konteks yang tanpa
persiapan diluar kelas.
5. Keterlibatan otonomi dan strategi: peserta didik diberi kesempatan untuk fokus
pada proses belajar mereka dengan cara meningkatkan kesadaran mereka tentang
gaya belajar dan mengembangkan strategi pemahaman dan pengucapan/penulisan
6. Peran guru: peran guru sebagai fasilitator dan pemandu.
7. 7. Peran siswa: siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar mereka.
Nunan, 1991
Prinsip Penerapan CLT
1. Belajar untuk berkomunikasi melalui
interaksi dalam bahasa target sangat
ditekankan.
2. Teks autentik dikenalkan dalam situasi
belajar.
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk fokus,
tidak hanya pada bahasa, tetapi juga pada
proses manajemen pembelajaran.
4. Siswa dibantu untuk meningkatkan
pengalaman pribadi.
5. Pelajaran bahasa dihubungkan dengan
kegiatan bahasa di luar kelas.
Kriteria Pemilihan Bahan Ajar Model
CLT
Menurut pendekatan komunikatif :
1. Komunikasi
2. Tugas
3. Makna

Menurut Arif dan Napitulu :


1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Betul-betul baik dalam penyajian faktualnya.
4. Menggambarkan latar belakang dan suasana yang dihayati oleh peserta didik.
5. Mudah dan ekonomis penggunaannya.
6. Cocok dengan gaya belajar peserta didik.
7. Lingkungan di mana bahan ajar digunakan harus tepat.
Variasi Pembelajaran CLT
1. Kegiatan komunikasi fungsional, kegiatan
yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan (skill) dan fungsi bahasa
tertentu, tetapi tetap melibatkan
komunikasi.
2. Kegiatan interaksi sosial, kegiatan yang
menekankan pada penggunaan bahasa
tersebut.
Sintaks CLT Evaluasi CLT
Richards membagi tahapan 1. Tes lisan
pembelajaran CLT kedalam 3
bentuk kegiatan latihan, yaitu: 2. Tes tertulis

1. mechanical practice 3. Tes Praktik

2. meaningful practice

3. Communicative practice
Kelebihan CLT
1. CLT adalah appraoch holistik. Pendekatan ini tidak hanya
fokus pada silabus struktural tradisional, tetapi juga
mempertimbangkan dimensi komunikatif bahasa.
2. CLT menyajkan gairah dan motivasi kepada siswa di
dalam kelas.
3. CLT adalah pembelajar yang menekankan pada
kepentingan dan kebutuhan para peserta didik.
4. Dalam dunia ini, di mana komunikasi informasi dan
teknologi informasi telah sangat maju, CLT dapat
memainkan peran penting sebagai pendidik.
Kekurangan CLT
1. Metode ini sulit diterapkan di dalam kelas yang sangat ramai.
2. Guru harus menjadi orang yang memiliki pengetahuan yang sangat luas
dalam bahasa asing dan bahasa ibu.
3. Penggunaan bahan ajar yang tidak memadai dan sesuai dapat merusak proses
pembelajaran.
4. Pengetahuan teoritis guru harus sangat baik dalam hal praktek
5. Kemampuan pemantauan guru harus sangat baik.
6. Pengajaran tentang aspek struktural bahasa (grammar) sangat sulit
dipraktekan dalam metode ini.
7. Pendekatan CLT hanya berfokus pada kelancaran tapi tidak pada ketepatan.
8. Peserta didik yang lemah dan tidak bisa menggunakan bahasa target akan
terus melakukan kesalahan dan akhirnya menyerah.
9. Pendekatan CLT sangat tepat untuk kelas interemediate dan advance, tetapi
untuk pemula (basic) pendekatan ini tidak tepat.
Daftar Refrensi
Brown, H. D. (2015). Teaching by Principles. New York:
Pearson Education.

Nunan, D. (1991). Language Teaching Methodology: A


Textbook for Teachers. New York: Prentice-Hall.

Sumantri, Mohamad Syarif, 2015. Strategi Pembelajaran.


Teori dan Praktik di tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta:
Rajawali Press.
Thanks
you!

Anda mungkin juga menyukai