Anda di halaman 1dari 13

Analisis Kesesuaian Ruang

Suplemen Pengantar Kelas Advance 2 KOPDrone


17 Agustus 2020
DRONE
SYSTEM
Tugas pada Kelas Advance 2

 Peta Kawasan Terbangun dan Tidak Terbangun


 Peta Keterlanjuran Ruang
 Peta Kesesuaian Lahan
 Video 3D seluruh pengolahan data di Agisoft
 Narasi Analisis ketiga peta
 Paparan Proses Kelas dari Basic-Advance 1-Advance 2
 Shp 3 peta
Kawasan Terbangun dan Tidak
Terbangun
Identifikasi lahan terbangun atau tidak terbangun menggunakan
referensi (acuan) berdasarkan:
1. Standar SNI 7645-1:2014
tentang Klasifikasi Penutup
Lahan;
2. Jurnal terkait tutupan lahan;
3. Kondisi Eksisting
Peta Keterlanjuran Ruang
– Peta ketelanjuran ruang merupakan peta yang mengevaluasi apakah lahan tersebut sesuai atau tidak
sesuai dengan peruntukannya berdasarkan kebijakan dan standar yang dikeluarkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Data yang digunakan dalam peta keterlanjuran ruang yaitu data
tutupan lahan, data kawasan terbangun dan tidak terbangun dan data kelerengan.
– Standar yang biasanya dipakai dalam evaluasi lahan yaitu:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria
Teknis Kawasan Budidaya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
4. Peraturan dan Kebijakan serta Jurnal terkait kawasan yang dianalisis
5. Logika berpikir.
• Sesuai berdasarkan
kelerengan, masuk dalam
kategori kelas datar
sehingga aman untuk
seluruh bangunan (0-8%)
• Sesuai berdasarkan Perda
Kota Bandar Lampung
tentang RTRW Tahun
2011-2030 yang
menyatakan bahwa
kawasan ke dalam
rencana pengembangan
Kawasan cagar budaya
untuk kepentingan
Pendidikan
• Tidak sesuai berdasarkan
PermenPU RI Nomor
03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga terkait
lokasi dan proses
pengolahan sampah.
Peta Kesesuaian Lahan

– Peta kesesuaian ruang merupakan peta yang menggambarkan arahan/rencana


pengembangan lahan berdasarkan ketelanjuran ruang. Arahan/rencana
pengembangan lahan yang akan dikembangkan sebaiknya mengikuti konsep
pengembangan kawasan yang tertuang dalam suatu kebijakan wilayah masing-
masing Kabupaten/Kota. Dalam pengembangan konsep kawasan terdapat
kriteria-kriteria yang menjadi acuan/standar yang terdiri dari:
– 1. Kebijakan Wilayah (Renstra, RPJM, RTRW, RDTR, RTBL, dll)
– 2. Isu Strategis Kawasan (Potensi dan Masalah)
– 3. Kondisi Eksisting Kawasan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai