Anda di halaman 1dari 43

PERBANDINGAN SISTEM HUKUM

DESKRIPSI

SALAH SATU MATA KULIAH MEMBAHAS


TENTANG PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI,
SIFAT DAN HAKIKAT, UNSUR-UNSUR DAN
MACAM SISTEM HUKUM.

MEMBAHAS PELBAGAI CORAK ATAU


KARAKTERISTIK SISTEM HUKUM DI
PELABAGAI NEGARA

MEMBAHAS SISTEM HUKUM UTAMA YANG


AKAN DIPERBANDINGKAN
SISTEM

• SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI BAGIAN-BAGIAN


YANG SALING BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN, SECARA
FUNGSIONAL, SALING TERGANTUNG satu sama lain.
• PERUBAHAN SUATU BAGIAN BERAKIBAT PADA BAGIAN
YANG LAIN.
• MEMBENTUK SUATU KESATUAN KERJA
• UNTUK MENCAPAI TUJUAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
SIMPULAN
SISTEM

Kesatuan yang terdiri dari komponen-


komponen
Antara satu komponen dengan komponen
lainnya saling:
berhubungan,
melengkapi dan
Mempengaruhi

HUKUM ADALAH SISTEM PERATURAN YANG TERATUR


DAN TERSUSUN BAIK DAN MENGIKAT BAGI
MASYARAKAT
SISTEM HUKUM
(HAROLD J. BERMAN)(HAROLD J. BERMAN)

KESELURUHAN ATURAN DAN PROSEDUR


YANG SPESIFIK, YANG KARENA ITU DAPAT
DI BEDAKAN CIRI-CIRINYA DARI  SOSIAL
YANG LAIN

PADA UMUMNYA SECARA RELATIF


KONSISTEN DITERAPKAN OLEH SUATU
OTORITAS YANG PROFESIONAL

GUNA MENGONTROL PROSES-PROSES
SOSIAL YANG TERJADI Di MASYARAKAT
Simpulan: SISTEM HUKUM

Hukum sebagai suatu sistem


adalah suatu susunan atau
tatanan teratur dari aturan-aturan
hidup, dimana keseluruhan bagian
atau komponennya berkaitan satu
dengan lainnya

sistem hukum adalah sebuah tatanan


hukum yang terdiri dari beberapa sub
sistem hukum yang memiliki fungsi
yang berbeda-beda dengan lainnya.
Lawrence M. Friedman menjelaskan ada tiga
unsur atau komponen dalam sistem hukum,
atau biasa disebut Three Elemens of
Legal Sistem, merupakan faktor yang
mempengaruhi penegakan hukum,
yaitu komponen struktur, komponen substansi,
dan komponen kultur atau budaya hukum.
SISTEM HUKUM DI DUNIA
SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL:

CIVIL LAWSEJARAH:Berasal dari kodifikasi hukum


kekaisaran Romawi Peraturan hukumnya adalah
kumpulan kaidah hukum sebelum masa Justinianus
yang disebut “Corpus Juris Civilis. NEGARA:Eropa
daratan: Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Amerika
Latin, Indonesia dll
SISTEM HUKUM ANGLO-SAXON (ANGLO-AMERIKA)

SISTEM COMMON LAW / UNWRITTEN LAW / CASE


LAWSEJARAH:Berkembang abad XINEGARAAmerika
Serikat, Kanada, Persemakmuran Inggris,
Australia.SUMBER HUKUMSumber utama: Putusan
hakim/peradilan (judicial decisions) /
yurisprudensikebiasaan, peraturan tertulis (UU) dan
peraturan administrasiKet.:Sumber hukum tidak tersusun
secara sistematik dalam hirarki tertentu
SISTEM HUKUM ADAT
Dari Bahasa Belanda “Adat Recht” (Snouck
Hurgronje)Makna luas: hukum adat dan adat tidak
dapat dipisahkan, hanya dapat dibedakan dari sanksi /
akibat hukumNEGARAHanya terdapat dalam
lingkungan negara Asia (Cina, Indonesia, India, Jepang
dll)SUMBER HUKUMPeraturan tidak tertulis. Tumbuh,
berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran
hukum masyarakatnya.Sifat tradisional, berpangkal
pada kehendak nenek moyangPeran pemngemuka adat
dalam menjaga keutuhan adat
SISTEM HUKUM ISLAM

Awalnya Timur tengah, kemudian


menyebar pada negara di Asia, Afrika,
Eropa dan Amerika secara individual atau
kelompok SUMBER:Al Qur’an (kitab suci
bagi umat Islam yang diwahyukan oleh
Allah kepada Nabi Muhammad dengan
perantaraan malaikat jibril)As Sunnah/ Al
Hadits (segala perkataan, perbuatan nabi
Muhammad)Ijtihad / Ar Ra’yu (akal pikiran
manusia dalam menemukan hukuk, baik
dengan metode ijma, qiyas, marsalih
mursalah, urf, dll)
SISTEM HUKUM INDONESIA

Sistem hukum di Indonesia menganut


sistem hukum Eropa Kontinental atau
Civil Law. Hal ini dapat dilihar dari
sejarah dan politik hukum, sumber hukum
maupun sistem penegakan hukumnya.
KOMPONEN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA
1. Hukum tertulis / peraturan perundang-
undangan, yaitu hukum yang
diciptakan oleh badan/instansi
pemerintah yang berwenang
2. Yurisprudensi, yaitu hukum yang
diciptakan melalui putusan
hakim/penetapan pengadilan
3. Hukum adat dan kebiasaan, yaitu
hukum yang diciptakan melalui
kebiasaan di masyarakat
COMPARATIF HUKUM
LAW PERBANDINGAN

MENGGAMBARKAN
SEKUMPULAN NORMA . HK ILMU
ESENSI KAIDAH
PIDANA, HK PERDATA, DSB

PENGGUNAAN METODE PH
DAPAT DIMANFAATKAN BAGI
KEPENTINGAN
PERKEMBANGAN ILMU
KAEDAH
HAKIKAT PERBANDINGAN HUKUM

PERBANDINGAN
HUKUM

BAKU

PERBANDINGAN HUKUM TIDAK


MENGGAMBARKAN KUMPULAN SUATU
NORMA ATAU SUATU BIDANG HUKUM,
MELAINKAN METODE PENELITIAN
H.C. COMPARATIF
GUTTERIDGE LAW

PERBANDINGAN
HUKUM

SUATU METODE PENELITIAN


DILAKUKAN DENGAN
MEMBANDINGKAN SISTEM
HUKUM SATU DENGAN
LAINNYA
PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN SISTEM
HUKUM HUKUM DUNIA

GARY BELL FOKUS KAJIAN MENCARI


PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DARI
SETIAP SISTEM HUKUM DI SUATU
NEGARA, LATAR BELAKANG
PENYEBAB KESAMAAN DAN
PERBEDAAN
Perbandingan hukum sebagai suatu
metode mengandung arti
• Menurut Sunaryati Hartono
perbandingan hukum bukanlah suatu bidang
hukum tertentu, misalnya hukum tanah,
hukum perburuhan, atau hukum acara. Akan
tetapi sekedar merupakan cara penyelidikan
suatu metode untuk membahas suatu
persoalan hukum dalam bidang manapun
juga.
Van Apeldoorn
• Objek ilmu hukum: hukum sebagai gejala
kemasyarakatan. Ilmu hukum tidak hanya
menjelaskan apa yang menjadi ruang lingkup
dari hukum itu sendiri tetapi juga menjelaskan
hubungan antara gejala-gejala hukum dengan
gejala sosial lainnya.
Untuk mencapai tujuannya itu,
Menggukan:
1.Metode sosiologis (untuk meneliti hubungan
antara hukum dengan gejala sosial lainnya);
2.Metode sejarah (untuk meneliti
perkembangan hukum;
3.Metode perbandingan (untuk
membandingkan berbagai tertib hukum dari
bermacam-macam masyarakat.
H.C. COMPARATIF
GUTTERIDGE LAW

PERBANDINGAN
HUKUM

SUATU METODE PENELITIAN


DILAKUKAN DENGAN
MEMBANDINGKAN SISTEM
HUKUM SATU DENGAN
LAINNYA
Rudolf D. Sclessinger
dalam bukunya (comparative law 1959)

1. comparative law, merupakan metode


penyelidikan dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih dalam tentang bahan
hukum tertentu;
2. comparative law, bukanlah suatu perangkat
peraturan dan asas-asas hukum, bukan suatu
cabang hukum (is not body rules and principle);
3. comparative law adalah tehnik atau cara
menggarap unsur hukum asing yang aktual
dalam suatu masalah hukum.
Bertolak dari pengertian tsb.
• Maka tepatlah digunakan istilah
“perbandingan hukum” dan bukan “hukum
perbandingan”.

• Perbandingan hukum:
metode perbandingan yang diterapkan pada
ilmu hukum.
COMPARATIF HUKUM
LAW PERBANDINGAN

MENGGAMBARKAN
SEKUMPULAN NORMA . HK ILMU
ESENSI KAIDAH
PIDANA, HK PERDATA, DSB

PENGGUNAAN METODE PH
DAPAT DIMANFAATKAN BAGI
KEPENTINGAN
PERKEMBANGAN ILMU
KAEDAH
PERBANDINGAN METODE
HUKUM

BUKAN HANYA MONOPOLI


BIDANG HUKUM

EKONOMI
EKSAKTA,
TEKNIK,
KEDOKTERAN
DSB
PERBANDINGAN HUKUM ADALAH
SIMPULAN
MEMBANDINGKAN UNSUR PERSAMAAN
& PERBEDAAN DARI OBYEK YG
DIPERBANDINGKAN YANG DAPAT
BERUPA SISTEM HUKUM DAN LEMBAGA
UNSUR HUKUM.

APABILA YG DIPERBANDINGKAN SISTEM


HUKUM MERUPAKAN PERBANDINGAN
METODA HUKUM UMUM. KALAU LEMBAGA HUKUM
PENELITIAN, ILMU TERTENTU MERUPAKAN PERBANDINGAN
PENGETAHUAN HUKUM KHUSUS.
MISAL: PERBANDINGAN HK PERDATA
PERBEDAAN MERUPAKAN PERBANDINGAN HK
PERSAMAAN KHUSUS, KRN YG DIPERBANDINGKAN
LEMBAGA HK YG ADA, SEPERTI
KEDUDUKAN ISTERI DLM PERKAWINAN,
SISTEM HUKUM & WARISAN DSB
LEMBAGA HUKUM
PERBANDINGAN SEJARAH
HUKUM HUKUM

PERSAMAAN
MENELITI &
MEMBANDINGK BANDINGKAN MENELITI
AN PELBAGAI PERKEMBANG
TERTIB HUKUM AN HUKUM
PELBAGAI OBYEKNYA
MASY. PADA SAAT YG
OBYEKNYA PERBEDAAN BERBEDA
BERUPA BERSIFAT
SISTEM ATAU VERTICAL
LEMBAGA
BERSAMAAN
PER HK
BERSIFAT
HORIZONTAL
PERBANDINGAN SEJARAH
HUKUM HUKUM

DPT DIBEDAKAN TAPI TDK


DPT DIPISAHKAN

METODE
PER HK

TDK HANYA MEMBATASI DIRI PADA SIFATNYA


DESKRIPTIF, TETAPI MELIPUTI EFEKTIVITAS ATAU
BERFUNGSINYA HUKUM, SHG DLM MELAKUKAN
KEGIATAN DIPERLUKAN BANTUAN SOSIOLOGIS DAN
JIKA PERBANDINGAN DILAKUKAN UNT
MENGETAHUIPERKEMBANGAN HUKUM, METODE
SEJARAH DIPERLUKAN.
JADI SALING MENGISI DALAM PENELITIAN
HUKUMHUKUM
Van der Velden
• Perbandingan hukum sulit dibedakan dari
sejarah hukum .
• Membedakan perbandingan hukum dari
sosiologi hukum lebih sulit.
Sir Frederic Pollock

Tidak ada perbedaan antara (ilmu) sejarah


hukum dan (ilmu) perbandingan hukum:
kedua-duanya berarti sejarah umum dari
hukum
Max Rheinstein
• Perbandingan hukum itu tidak hanya berusaha
atau bermaksud untuk lebih memahami
hukumnya sendiri, melainkan mencari kejelasan
tentang fungsi sosial dari hukum pada umumnya,
maka itu sebenarnya adalah sosiologi hukum.
• Perbandingan hukum yang bersifat empiris ini
terutama menggunakan metode; fungsional dan
mencari hukukm-hukum sehubungan dengan asal
mula, pertumbuhan, jatuhnya, maksud, bentuk
dan perwujudan hukum sebagai gejala sosial
budaya.
Dari beberapa pendapat para sarjana tsb
diperoleh gambaran

perbandingan hukum bukan suatu cabang hukum, bukan


suatu perangkat hukum.

perbandingan hukum merupakan cabang ilmu hukum.

perbandingan hukum merupakan metode penelitian


PENTINGNYA/ ALASAN MEMPELAJARI
PERBANDINGAN HUKUM

1. HK SEBAGIAN KEBUDAYAAN SUATU BANGSA DAN SETIAP


BANGSA MEMPUNYAI KEBUDAYAAN DAN HUKUMNYA
SENDIRI. APABILA DIPERBANDINGKAN ADA PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN. HAL INI PERLU DILAKUKAN UNTUK
PEMBARUAN HUKUM NASIONAL. HUKUM INGGRIS DAN
AMIRIKA DAN INDONESIA BERBEDA. DI INDONESIA HUKUM
ADATNYA SAJA BERBEDA, MIS MINANGKABAU DAN BATAK,
2. CICERO, UBI SOCIETAS IBI IUS.
Kita membutuhkan ilmu perbandingan hukum dikarenakan
(menurut Van Apeldorn) beberapa tujuannya/berikut/:
1. Tujuan yang bersifat teoritis yaitu untuk menjelaskan hukum
sebagai gejala dunia (universal) dan oleh     karena itu ilmu
pengetahuan hukum harus dapat memahami gejala dunia tersebut.
Dan untuk itu harus dipahami hukum di masa lampau dan hukum di
masa sekarang;
2. Tujuan yang bersifat praktis yaitu merupakan alat pertolongan
untuk tertib masyarakat dan pembaharuan hukum nasional serta
memberikan pengetahuan berbagai peraturan dan pikiran hukum
kepada pembentuk undang-undang, juga hakim.
3. Tujuan yang bersifat politis yaitu mempelajari perbandingan hukum
untuk mempertahankan “status quo” dimana tidak ada maksud
sama sekali mengadakan perubahan mendasar di Negara yang
berkembang. 
4. Tujuan yang bersifat pedagogis yaitu untuk memperluas wawasan
mahasiswa sehingga mereka dapat berpikir inter dan multi disiplin,
serta mempertajam penalaran dalam mempelajari hukum asing.
Menurut Soedarto bahwa kegunaan
studi perbandingan hukum yaitu:
1. Unifikasi hukum yaitu, adanya kesatuan hukum
sebagiamana telah diwujudkan dalam konvensi hak cipta
1886 dan General Postal Convention, 1894 dan konvensi
internasional lainnya.
2. Harmonisasi hukum yaitu, hukum tetap dapat berdiri
sendiri namun berjalan beriringan.
3. Mencegah chauvinisme hukum nasional yaitu kita dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang hukum
nasional yang berlaku sehingga kita mawas diri akan
kelemahan-kelemahan yang terdapat pada hukum
pidana positif sehingga kita tidak melebih-lebihkan
hukum nasional dan mengesampingkan hukum asing.
4. Memahami hukum asing, misalnya: 
a. apabila Negara Kesatuan Republik Indonesia
hendak mengadakan perjanjian internasional
dengan Negara lain, lalu timbul kemudian
masalah, maka untuk bisa menyelesaikan
masalah tersebut pihak NKRI mau tidak mau
harus paham akan system hukum Negara yang
menjadi lawannya (dalam sengketa).
b. Perdebatan antara kedudukan hukum sebagai
metode dan ilmu masih berlangsung sampai
sekarang.
Tujuan mempelajari perbandingan
hukum internasional
1. Menguntungkan persahabatan antar negara;
2. Menguntungkan terciptanya pengetahuan
hukum sipil (juga termasuk hukum pidana
menurut Nijboer);
3. Perkembangan hukum privat Eropa umum
(juga hukum Eropa umum);
4. Memberi tambahan perkembangan bagian
perbandingan umum untuk setiap bagian
disiplin ilmu;
5. Memberi tambahan hukum baru (inter) nasional.
7. Perbandingan hukum mempunyai nilai
pendidikan yang penting
8. Memberi kontribusi perundang-undangan,
interpretasi peraturan dan memperluas
organisasi internasional.
9. Bantuan perkembangan yuridis sebagai tujuan
pada umumnya.
Cara Memperbandingkan Hukum 
Dalam memperbandingkan hukum dikenal dua
cara,
yaitu:------------------------------------------------------------
1. memperbandingkan secara makro dan secara
mikro. Perbandingan secara makro adalah
suatu cara memperbandingkan masalah-
masalah hukum pada umumnya, seperti
membandingkan hukum suatu negara dengan
negara lain secara umum.
2. Perbandingan secara mikro adalah suatu cara
memperbandingkan masalah-masalah hukum
tertentu antara suatu Negara dengan negara
lain. Tidak ada batasan tajam antara
perbandingan secara makro dan mikro.
SIMPULAN

•Fokus kajian dari perbandingan hukum ini


salah satunya ialah mencari persamaan dan
perbedaan dari setiap sistem hukum di suatu
negara, serta latar belakang penyebab
kesamaan dan perbedaan sistem hukum
tersebut.----------------------------------------------------------
•kajian perbandingan hukum, bukan hanya
dibandingkan kepada sistem hukum yang
serupa, namun juga sistem hukum dari suatu
negara yang berbeda. Hal inilah yang ia
lakukan saat meneliti perbandingan hukum
internasional serta sistem hukum adat di
Indonesia.
• Setidaknya Terdapat lima sistem hukum (legal
system) di dunia, yaitu; sistem hukum sipil (civil
law), sistem hukum sipil (civil law), sistem
hukum), sistem hukum agama, sistem hukum
adat, dan sistem hukum negara-negara blok timur
(sosialis). Dari kelima sistem hukum
tersebut, civil law system dan common law
system merupakan dua sistem hukum yang
mendominasi sistem-sistem hukum di negara-
negara belahan dunia.

Ada banyak sistem hukum yang berlaku di
dunia. Keberagaman ini memunculkan satu
disiplin ilmu baru dalam ilmu hukum, yaitu
perbandingan hukum. Disiplin ilmu yang mulai
berkembang sejak abad ke-19 ini telah banyak
diminati oleh para ahli hukum di dunia.
• fokus kajian dari perbandingan hukum ini salah satunya ialah
mencari persamaan dan perbedaan dari setiap sistem hukum di
suatu negara, serta latar belakang penyebab kesamaan dan
perbedaan sistem hukum tersebut.
• Dalam melakukan kajian perbandingan hukum, Prof. Gary
menjelaskan, bukan hanya dibandingkan kepada sistem hukum
yang serupa, namun juga sistem hukum dari suatu negara yang
berbeda. Hal inilah yang ia lakukan saat meneliti perbandingan
hukum internasional serta sistem hukum adat di Indonesia.
• “Kita bisa membandingkan hukum di Inggris dengan Singapura. Itu
akan terdapat beberapa kesamaan karena Singapura merupakan
persemakmuran Inggris. Tetapi kita juga bisa membandingkan
hukum di Singapura dengan hukum di negara lainnya,” paparnya.
• Sehingga, dalam melakukan kajian ini, akademisi diharapkan
mampu mengembangkan analisis pemikirannya. “Ini adalah sebuah
kajian lintas budaya. Kita harus mampu mengubah budaya pikir
kita,”

Anda mungkin juga menyukai