Anda di halaman 1dari 33

HERNIA

Oleh :
dr. Sigit Ari Prabowo
DEFINISI
Suatu keadaan keluarnya jaringan/organ tubuh dari suatu
ruangan melalui suatu lubang/celah keluar di bawah kulit
atau menuju rongga lainnya ( secara kongenital / aquisital)
Post laparatomi, timbul infeksi pada jahitan sehingga jahitan
robek (dehisiensi) dan terjadi eviserasi ( jahitan robek organ
keluar ke permukaan kulit ).

Hernia terjadi akibat adanya tempat2 yang lemah disebut


Locus Minoris Resistentiae (LMR), misal :
• Acquisita : Fascia transversa abdominis
• Kongenital: Processus vaginalis peritonii persistent
Bagian-bagian Hernia

• Pintu Hernia  LMR yang dilalui kantong hernia


• Kantong Hernia  peritoneum parietal

• Tidak semua hernia mempunyai kantong, misal :


H.Incisional

• Leher Hernia  bagian tersempit


• Isi Hernia  Gaster, usus, vu, ovarium, omentum
Etiologi
• Kongenital
• Sempurna  proses intra uterin
• Terjadi sejak lahir, misal : H.Umbilikalis, H.Epigastrika, Omphalocele congenital

• Tidak Sempurna
• Waktu lahir tak tampak, setelah ada faktor predisposisi baru nampak, misal : HIL akibat
processus vaginalis abdominis persistens tak dapat masuk ke scrotum
•  
• Acquisita
• Tekanan intra abdominal yang meninggi
• Pada pasien2 yang sering mengejan, faktor pencetus : Batuk kronis, BPH, partus,
ascites,vesicolithiasis
• Konstitusi tubuh
• Orang gemuk lebih sering dari orang kurus (Asthenis), karena banyak jaringan lemaknya
• Banyak Preperitoneal fat  H.Adiposa, H.epigastrika
• Distensi dinding perut  ascites, partus
• Sikatrik  jahitan tak sempurna
• Penyakit yang melemahkan otot2 dinding perut 
poliomyelitis anterior
Faktor2 yang mempengaruhi Insiden Hernia

• Herediter  Individu type asthenik (fascia transversa abdom lemah)


• Umur dan Pekerjaan  usia > 50 th krn dinding perut mulai melemah
Jenis Kelamin :
• HIL banyak pada laki2 krn terdapat processus vaginalis peritonii
• H.Femoralis banyak pada wanita karena :
• Sering partus  tekanan intraabdominal meningkat dan anulus femoralis melemah
• Bentuk pelvis lebih horisontal  tekanan lig inguinale lebih besar  anulus femoralis
melemah
Keadaan Tubuh :
• Obesitas  preperitoneal fat banyak  fasc transversa abdominis lemah  H.Adiposa
• Conjoint tendon dibentuk oleh MOAI & m.transversus abdominis
• Trigonum Hasselbachii terletak antara m.rektus abdominis dan Fovea inguinalis medialis
Pembagian Hernia

Secara Klinis
• Reponabilis  dapat dimasukkan kembali tanpa operasi
• Irreponabilis  Tidak dapat dimasukkan, harus operasi
(strangulasi)
• Inkarserata  H.Irreponabilis disertai gejala Illeus
• Akreta  mengalami perlengketan
Hernia Abdominalis

Externa
• Isi hernia berasal dari cavum abdominalis melalui LMR keluar sampai
subkutis, terdiri dari :
• HIL, HIM
• Umbilikalis
• Epigastrika
• Lumbalis
• Semilunaris
• Pelvica  femoralis, obturatoria, perinealis, ischiadica
Interna
• Isi hernia dari cavum abdominalis masuk ke rongga lain
• Diagnosis ditentukan dengan rontgen foto
Intra-peritonealis
• H.Epiploicum Winslowi
• H.Bursa omentalis
• H.Mesenterica
Retro-peritonealis
• H.paraduodenalis
• H.recessus illeocecalis
• H.recessus sigmoideus
• Hernia Diafragmatica  Morgagni. Bochdalek, Hiatal
•Ada tidaknya kantong
•Berkantong  peritoneum
•Tidak berkantong  H.adiposa, H.Incisionalis, H.sikatriks
Hernia bentuk khusus
Hernia Richter
• Sebagian dinding usus menonjol, sedang sebagian besar dari usus diluar kantog
hernia.
 
Hernia Littre
• Kelainan embrionik, adanya divertikulum Meckeli yang keluar melalui LMR
 
Hernia Sliding
• Suatu keadaan dimana organ peritoneal (usus,colon sigmoid) seakan meluncur
kebawah, dan akan membentuk dinding posterior kantong hernia.

• Hernia Interstitialis
• Akibat kesalahan reposisi, sehingga organ tidak masuk ke cavum abdomen tetapi
masuk ke celah antara jaringan (lamina musculoaponeurotic)
• Akibat yang ditimbulkan : pembuluh darah pecah, ruptur isi hernia
• Hernia Pantalon
• Terdapatnya H.Inguinalis dan medial secara bersama-sama
pada satu sisi.

• Hernia Spiegel
• Terjadi pada linea semilunaris dibawah linea semisirkularis,
namun diatas vasa epigastriga inferior menyilang tepi lateral
m.rektus abdominis

• Hernia Permagna  separo isi rongga perut masuk ke


kantong hernia
Komplikasi Hernia

• Perlekatan / H.Akreta
• Hernia Irreponabilis
• Jepitan  vaskularisasi terganggu  iskhemi  ganggren
 nekrose
• Infeksi
• Obstipasi  obstruksi / konstipasi
• Hernia Inkarserata  Illeus
Diagnosis

Anamnesis

• Timbul benjolan/massa yang semakin membesar pada posisi berdiri


dan akan mengecil pada posisi tidur
• Pada anak kecil : sering nangis? mengejan, batuk, kencing
lancar/tidak
• Pada usia lanjut : pekerjaan & aktivitas,penyakit kronis, BPH, sering
partus
• Hernia femoralis : benjolan pada kaki
• Bila isinya usus  3 hari menimbulkan hernia inkarserata
• Bila isinya bukan usus  gangguan (-) misal :
tuba,omentum,ovarium
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
• Pasien disuruh berdiri & mengejan  timbul benjolan pada
lipat paha, bentuk lonjong (lateral), bulat (medial)
• Beda dengan limphadenopati  benjolan tetap ada pada
posisi tidur
• Benjolan di atas lipat paha (Inguinalis), dibawah lipat paha
(femoralis)
• Benjolan pada scrotum kemungkinan : tumor, H.scrotalis
atau hidrocele. TRANSLUSENSI (+) hidrocele
• Untuk bedakan tumor atau hernia  disuruh mengejan 
bertambah besar (hernia)
Palpasi

•Teraba massa , fluktuasi(+), batas tegas


•Beda HIL & HIM  Pada HIL :
•Anulus inguinalis lateral ditekan, penderita disuruh mengejan  teraba
benjolan
•Annulus inguinalis medial ditekan, penderita mengejan  teraba benjolan
•Pada anak-anak : teraba silk sign (seperti benang sutera), merupakan proc
vaginalis persisten

•Perkusi  tympani bila isinya usus


•Auskultasi  suara usus
•Diapanaskopi (Transiluminasi)  melihat ada tidaknya cairan untuk
membedakan dengan hidrokele
Penanganan Hernia

Konservatif
• Reposisi  memasukan isi hernia ke dalam cavum abdomen
• Suntikan  setelah reposisi berhasil, cairan sklerotik
(alkohol/kinin)
• Sabuk hernia  bila pintu hernia masih kecil
 
Operatif
Indikasi
• Hernia Reponabilis  elektif
• Hernia Irreponabilis  2x24 jam
• Hernia Inkarserata  Speed operasi
• Menilai keadaan hernia
• waktu :
• < 24 jam : baru terjadi jepitan
• 24 – 28 jam : Iskhemi
• 48 – 72 jam : Ganggren
• > 3 hari : nekrosis
Usus :
• Kondisi usus membiru / iskhemi / nekrose
Vaskularisasi :
• Bila setelah pemberian NaCl (5 mnt) terjadi perubahan warna usus, dari
biru menjadi merah (viabel), bila tetap (non viabel/nekrose)
Bila non-viabel :
• - KU baik dilakukan reseksi kemudian disambung end to end  tutup
 herniorapi, hernioplasty

KU jelek : dilakukan Vorlagerung/exteriorisasi


• Usus yg nekrose dikeluarkan ditaruh diatas paha, beri lubang untuk
keluar feses. 2-3 hari bila KU baik dilakukan usus yang lubang di
reseksi terus E to E anastomose.
• Peristaltik  (+) setelah pemberian NaCl terjadi peristaltik
• Tujuan :
• Reposisi isi hernia
• Menutup pintu hernia untuk hilangkan LMR
• Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut

• Tahap Operasi
• Herniotomy
• Membuka & memotong kantong hernia serta
mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis
• Hernioraphy
• Mengikat leher hernia & menggantungkannya ke conjoint
tendon

• Hernioplasty
• Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale,
agar LMR hilang dan dinding perut menjadi kuat
Operasi Hernia pada Anak.

Usia < 1 tahun  teknik MICHELE BENC


• Dilakukan tanpa membuka aponeurosis musculus abdominis
externus (tanpa membuka canalis inguinalis medialis)
• Cara :
• mengambil kantong hernia lewat annulus inguinalis medialis 
herniotomy  hernioraphy tanpa digantung pada conjoint
tendon, tanpa hernioplasty

• Usia > 1 tahun  teknik POTT


• Cara : canalis inguinalis dibuka herniotomy  hernioraphy
tanpa digantung pada conjoint tendon , tanpa hernioplasty
HERNIA INGUINAL LATERALIS

• Adalah hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis


(lateralis/internus) dan mengikuti jalannya spermatid cord di
canalis inguinalis serta dapat melalui annulus inguinalis
subcutan (externus) sampai scrotum. Mempunyai LMR
pada :
• Kongenital : Annulus inguinalis lateralis/internus  akibat
kegagalan obliterasi proc. Vaginalis peritonii
• Acquisital : bagian lateral fovea inguinalis lateralis
• 
• Hernia inguinalis disebut juga hernia scrotalis bila isi hernia
sampai ke scrotum
Batas2 canalis inguinalis :

• Dinding atas : aponeurosis MOAE


• Dinding belkg : Fascia transversa abdominis (muka)
Peritoneum parietal (belakang)
• Atas : Tepi bebas m.transversus abdominis
(belakang) Tepi bebas MOAI (muka)
• Caudal : Ligamentum inguinale
• Medial : vasa epigastrica interna
cab vasa iliaca ekterna
Hernia Inguinalis Medialis

HERNIA INGUINALIS MEDIALIS

• Adalah hernia yang berjalan melalui dinding inguinale ke


belakang, medial dari vasa epigastrica inferior ke daerah
yang dibatasi oleh Trigonum Inguinalis / Hasselbachii
(merupakan LMR)
 
Batas2 Trigonum Hasselbachii :

• Caudal : Ligamentum inguinale


• Lateral : arteri epigastrica inferior
• Media : Tepi lateral m.rektus abdominis
HERNIOTOMY

Indikasi :
• Hernia Inkarserata / Strangulasi (cito)
• Hernia Irreponabilis
• Hernia Reponabilis  atas indikasi sosial : pekerjaan
• Hernia Reponabilis yang mengalami incarserasi
(HIL,Femoralis)
• Prinsip semua hernia harus dioperasi, karena dapat
menyebabkan inkarserasi / strangulasi. Herniotomy pada
dewasa lebih dulu faktor2 penyebab harus dihilangkan dulu,
misal BPH harus dioperasi sebelumnya.
Anatomi Hernia
• Kulit, subcutaneus fat & fascia superficialis
• Aponeurosis MOE
• MOI & Transversus abdominis serta Conjoint tendon
• Fascia & m. cremaster
• Funiculus Spermaticus (
• Arteri spermatica cabang aorta
• Vena spermatica
• Vas deferens
• Processus Vaginalis
• Ligamentum inguinale (Poupart)
• Arteri Epigastrica Inferior
• Trigonum Hesselbachii
• Fascia m.Transversus abdominis, annulus inguinalis internus, pre-peritoneal fat,
peritoneum
Tehnik Operasi HIL

•Incisi inguinal 2 jari medial SIAS sejajar ligamentum inguinale ke tuberculum


pubicum
•Incisi diperdalam sampai sampai nampak aponeurosis MOE  tampak crus
medial dan lateralis yang merupakan anulus eksternus
•Aponeurosis MOE dibuka kecil dengan pisau , dengan bantuan pinset anatomis
dan gunting dibuka lebih lanjut ke kranial sampai anulus internus dan ke kaudal
sampai membuka annulus inguinalis eksternus. Hati2 dengan N.Ilioinguinalis dan
N.Iliohypogastrik. M.cremaster disiangi sampai nampak funiculus spermaticus
•Funiculus dibersihkan dicantol dengan kain kasa dibawa ke medial, sehingga
nampak kantong peritoneum
•Peritoneum dijepit dengan 2 bh pinset  dibuka  usus didorong ke cavum
abdomen dengan melebarkan irisan ke proksimal sampai leher hernia, kantong
sebelah distal dibiarkan
•Leher hernia dijahit dengan kromik  puntung ditanamkan di bawah conjoint
tendo dan digantungkan
•Selanjutnya dilakukan hernioplasty secara :

•Ferguson
Funiculus spermaticus ditaruh disebelah dorsal MOE & MOI
abdominis. MOI & transversus dijahitkan pada ligamentum
inguinale dan meletakkan funiculus di dorsalnya. kemudian
aponeurosis MOE dijahit kembali, sehingga tidak ada lagi
canalis inguinalis.

•Bassini
MOI & transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum
inguinal, Funiculus diletakkan disebelah ventral 
aponeurosis MOE tidak dijahit, sehingga canalis inguinalis
tetap ada.
Kedua musculus berfungsi memperkuat dinding belakang
canalis,sehingga LMR hilang
•Halsted
Dilakukan penjahitan MOE, MOI dan m.transversus abdominis, untuk
memperkuat / menghilangkan LMR. Funiculus spermaticus diletakkan
di subcutis

Cara Ferguson dan Bassini dilakukan pada orang dewasa.


Cara Halsted dilakukan pada orang tua, supaya dinding perut lebih
kuat

•Kemudian luka ditutup lapis demi lapis


•Aponeurosis MOE jahit simpul dengan cromic catgut
•Subcutan fat dijahit simpul dengan catgut
•Kulit dijahit dengan zyde secara simpul
Komplikasi Herniotomy

• Durante Operasi
• Lesi funiculus spermaticus
• Lesi usus, vu, vasa epigastrica inferior, vasa iliaca ekterna
• Putusnya a.Femoralis

• Post Operasi
• Hematom, Infeksi, Wound dehisiensi
• Atropi testes
• Hydrocele
• Rekurens
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai