Anda di halaman 1dari 7

ANAMNESIS

INKONTINENSIA URIN
Sasaran Belajar 4
ANAMNESIS
• Pengambilan anamnesa tentang riwayat berkemih dapat dilakukan dengan
menggunakan format sederhana sebagai berikut :
1. Duration of incontinence
2. Circumstances of the leak, e.g sense of urgency, coughing, straining
3. Bladder storage symptoms : frequency, urgency, nocturia
4. Any voiding symptoms : straining, intermittency, poor stream, post void dribble.
Daftar harian berkemih
Daftar harian berkemih dianjurkan dibuat oleh pasien sendiri untuk waktu 1
sampai 7 hari, digunakan untuk menilai diuresis, frekuensi, nokturia, nilai
volume rata-rata berkemih, dan kapasitas kandung kemih.
Mengarahkan kepada stress inkontinensia :
- Apakah pasien mengeluarkan urine bila batuk, bersin, berjalan, melompat ?

Mengarahkan kepada urge inkontinensia :


- Apakah pasien sering merasa sangat ingin kencing dan sering mengeluarkan urine sebelum tiba di toilet ?

Mengarahkan kepada keadaan instabilitas detrusor :


- Berapa kali pasien kencing dalam satu hari ?
- Berapa kali bangun malam hari untuk kencing ?
- Apakah pada saat tidur urine juga keluar ?
- Apakah dalam keadaan stress atau terburu-buru, pasien mengeluarkan urine, atau merasa sangat ingin kencing ?
- Apakah waktu sanggama juga keluar urine ?

Mengarahkan kepada beratnya inkontinensia :


- Apakah setiap hari harus memakai pembalut atau plastik untuk menahan urine yang keluar ?
- Apakah urine sering atau terus-menerus keluar sendiri ?
Mengarahkan ada tidaknya infeksi
- Apakah pasien menderita infeksi saluran kemih sebelumnya ?
- Apakah pasien menderita nyeri pada saat kencing atau saat kencing keluar?
- Apakah urine mengandung atau bercampur darah?

Mengarahkan gejala kesulitan berkemih


- Apakah urine mengalir lambat atau menetes waktu kencing ? 
- Apakah pasien harus mengedan / meneran dulu saat kencing ?

 Mengarahkan adanya kemungkinan overflow inkontinensia


- Apakah pasien dapat menyadari atau tidak pada saat urine keluar sendiri, atau selalu basah ?

Mengarahkan adanya kemungkinan fistula vesikovaginal


- Apakah sesudah kencing pasien masih merasa kandung kemihnya penuh dan masih ingin kencing, atau
apakah masih keluar urine menetes ?
ANAMNESIS

• Riwayat penyakit dahulu mencakup masalah medis lainnya seperti diabetes mellitus (menyebabkan
timbulnya diuresis osmotik jika kontrol glukosa buruk), insufisiensi vaskuler (menyebabkan timbulnya
inkontinensia pada malam hari saat edema perifer dimobilisasi ke sistem vaskuler, sehingga
menyebabkan peningkatan diuresis), penyakit paru kronis (yang dapat menyebabkan stress
incontinence karena batuk kronis), dan adanya hipertensi haruslah dicari.
• Riwayat pernah menjalani operasi yang dapat mempengaruhi proses berkemih juga harus digali, seperti
reseksi prostat transuretra, operasi untuk kondisi stress incontinence, atau operasi pelvis.
• Pertanyaan tentang fungsi buang air besar dan erektil juga harus dilakukan.
• Dicari mengenai riwayat penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi traktus urinarius.
• Riwayat kondisi fisik yang mempengaruhi kemampuan fungsional berkemih seperti fungsi tangan,
kemampuan berpakaian, keseimbangan duduk, kemampuan untuk melakukan transfer dan ambulasi
juga perlu diketahui untuk mencari kemungkinan mengapa pasien menjadi inkontinensia dan untuk
merencanakan manajemen terapi.
• Riwayat nyeri atau ketidaknyamanan area suprapubik atau perineal perlu diketahui. Sensasi seperti itu
dapat timbul karena kemungkinan adanya karsinoma kandung kemih, batu atau distensi akut kandung
kemih.
• Yang terakhir adalah mencari tahu keterbatasan sosial yang disebabkan oleh karena inkontinensia. Hal
ini penting karena akan menentukan strategi manajemen

Anda mungkin juga menyukai