Anda di halaman 1dari 9

SILVIKULTUR

HUTAN
TANAMAN

Erni Mukti Rahayu S.Hut., M.Ling


Pengelolaan Hutan
Tanaman
Pembangunan hutan tanaman skala
besar di Indonesia dimulai pada
pertengahan tahun 1980-an akibat
meningkatnya kebutuhan kayu untuk
Persiapan
industri serta menurunnya pasokan Lahan
Penanaman
kayu dari hutan alam.

Pemanenan Persemaian

Penanaman di
Pemeliharaan
lapang
Hutan Tanaman yang
Berkelanjutan
 empat hal perlu dilakukan, yaitu
1. mengendalikan penyalahgunaan hutan tanaman
dan mempromosikan pengelolaan berkelanjutan;
2. mempromosikan pembangunan ekonomi lokal
melalui keberlanjutan hutan tanaman;
3. mendorong kepemimpinan lokal dan
desentralisasi tata kelola kehutanan ke tingkat
masyarakat; dan
4. dukungan dari instansi pemerintah secara
kontinyu bagi masyarakat lokal.
HUtan

Dendrologi Silvika

Genetika
Silvikultur
Hutan

Silvikultur
Hutan
Tanaman
 Silvikultur hutan tanaman membahas tentang teknik
penanganan benih, persemaian hingga pemanenan
berbagai jenis pohon di hutan tanaman.
 Hasil hutan tersebut mencakup bahan untuk produksi
pulp dan kertas, kayu, plywood, dan kayu mewah.
 Selain itu, studi ini juga mempelajari jenis pohon di hutan
rawa dan mangrove, serta jenis pohon penghasil produk
selain kayu.
Penekanan Hutan tanaman untuk pemenuhan
produksi, memunculkan beberapa isu penting :

1. Kurang memperhatikan aspek konservasi


2. Simplifikasi ekosistem hutan secara berlebihan,
sehingga hanya terbentuk hutan monokultur.
3. Kemunduran site quality/tapak/bonita. Hal ini ditandai
dengan kemunduran hasil produksi.
Apakah dampak yang terjadi
pada hutan monokultur??????
 Hilangnya keanekaragaman hayati,
 meningkatnya bencana ekologis,
 penurunan produktivitas, dan
 penurunan ekosistem.
 Hutan tanaman secara ekologis adalah bentuk simplifikasi
sistem alam dengan tuntutan ekonomis sebagai pengendali
utama.

 Simplifikasi berbagai komponen antara lain :


1. Tanaman dengan genetik bagus
2. Struktur tajuk
3. Struktur perakaran
4. Input energi
5. Penggantian natural stabilizing faktor (homeostasis ekosistem)
dengan Chemical stabilizing factor (pupuk, pestisida(
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai