Anda di halaman 1dari 67

GULA ALKOHOL

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PENDAHULUA
N
Gula alkohol merupakan produk turunan
selulosa yang penting
Senyawa tersebut memiliki manfaat yang
beragam;
o Sebagai pengganti gula dapur yang aman
dikonsumsi terutama oleh penderita
diabetes yang tidak mampu memproduksi
insulin.
o Sebagai stabilizer pada suplemen dan
makanan, menjaga kesehatan gigi dengan
cara menghambat pembentukan karies dan
plak pada gigi, menekan keasaman plak
serta mempercepat proses pembentukan
Pengertian
Gula alkohol merupakan hasil reduksi dari
glukosa di mana semua atom oksigen dalam
molekul gula alkohol yang sederhana
terdapat dalam bentuk kelompok hidroksil,
sinonim dengan polyhidric alkohol (polyols)
Gula alkohol atau poliol didefinisikan sebagai
turunan sakarida yang gugus keton atau
aldehidnya diganti dengan gugus hidroksil.
Syarat Pengganti Gula
Mempunyai rasa manis
Tidak toksik
Tidak mahal
Tidak bisa diragikan oleh bakteri plak gigi
Berkalori
Dapat dikerjakan secara industrial
Dari semua persyaratan tersebut, maka bahan
pengganti gula yang baik adalah yang berasal dari
golongan gula alkohol
GULA ALKOHOL DALAM PANGAN
FUNGSIONAL

 Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen


aktifnya diluar kandungan zat gizinya dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan, merupakan bagian dari diet sehari-hari dan memiliki sifat
sensoris yang dapat diterima.
 Gula Alkohol dalam pangan fungsional
Karena karakternya yang berbeda dari gula pada umumnya, gula alkohol
pada umumnya memiliki rasa manis yang lebih rendah. Tetapi gula alkohol
memiliki keunggulan lain, karena kadar glikemik di dalamnya yang rendah.
Pemilihan produk makanan yang rendah kalori
 Pemanis rendah kalori, seperti :
Makanan ringan
Permen
Minuman ringan coklat
Sereal
GULA ALKOHOL
Merupakan :
Senyawa kimia struktur seperti gula
Semua atom oksigen bentuk gugus
hidroksil
Mempunyai 2 tambahan atom hidrogen
struktur menjadi (CH2O)n.2H
Terdapat secara alami di alam atau dapat
dibuat secara sintetis
Sifat Gula Alkohol
Senyawa sakarida terhidrogenasi
Wujud berupa kristalin putih
Bersifat non higroskopik
Berupa dalam bentuk bubuk atau sirup
Secara alami gula alkohol dapat ditemukan dalam
buah-buahan seperti beri, apel dan plum
Tingkat kemanisan yang lebih rendah
Memberikan sensasi dingin di mulut
Mirip dengan sifat karbohidrat lainnya
→dapat dianalisa dengan cara yang
sama dengan analisa total gula
Dapat diubah secara kimiawi maupun
enzimatis menjadi aldosa dan ketosa

Apa yang menjadikan gula alcohol sebagai
kelompok yang khusus dari karbohidrat??
a. Tidak mengandung gugus karbonil pereduksi, sehingga
 kurang reaktif dibanding aldosa dan ketosa
 tidak dapat membentuk asam penyebab plak pada gigi
jika dikonsumsi secara oral.
b. Kekuatan Reduksi :
 Terlibat dalam reaksi metabolik, dimana kelebihan
Hidrogennya dapat disimpan pada metabolit lainnya
seperti koenzim (NADP dan NAD), serta aseptor lain
untuk membetuk produk metabolit yang direduksi
c. Pembentukan senyawa kompleks
 Banyak gula alkohol yang mempunyai kemampuan
membentuk kompleks dengan kation polivalen meskin
secara kimia ikatannya lemah.
 Penting untuk tujuan fisiologis dan nutrifikasi.
 Misalnya pembentukan kompleks dengan Ca2+, Fe3+,
Cu2+ atau trace element lainnya.
d. Hidrofilisitas :
Adanya gugus hidroksil →bersifat sangat hidrofilik (meski kelarutan
galaktitol dan D-manitol dalam air rendah).
Homolog yang lebih rendah dapat bersaing dengan air untuk
membentuk lapisan hidrasi dari protein, biomolekul lain serta molekul
kation →di dalam larutan (cairan biologis), gula alcohol secara tidak
langsung memperkuat interaksi hidrofobik antara protein, sehingga
protein lebih stabil terhadap denaturasi atau kerusakan lainnya.

 Karena sifat-sifat gula alkohol tsb, maka secara alami gula alkohol
digunakan sebagai :
1. “osmotically active”→berpengaruh terhadap fungsinya sebagai
pangan serta dalam reaksi intraseluler dan aplikasi medis →Penggunaan
D-manitol sebagai cairan infus untuk menurunkan tekanan intracranical,
serta fungsi ginjal
2. penangkal radikal bebas dalam sistem biologis (contoh D-mannitol)
3. “Chaotropic agents”: memecahkan struktur molekul air sehingga
dihasilkan energi → sifat ini digunakan untuk mendispersikan suspensi
plak gigi dan cairan ludah →
perannya dalam kesehatan gigi.
Kelebihan Gula Alkohol
Memiliki nilai indeks glikemik (Glycemics
Index /GI) yang rendah
Indeks Glikemik : ukuran dari pengaruh atau
potensi makanan dalam menaikkan kadar darah
dalam tubuh
Tidak menyebabkan kerusakan pada gigi yg
disebabkan oleh bakteri dalam mulu, sehingga
tidak dapat memfermentasikan gula alkohol
tersebut
Karakteristik Gula Alkohol

Gula alkohol yang sintesis dibentuk dari gula dan


selulosa
Kurang reaktif secara kimiawi, sehingga kurang
berpartisipasi dalam pembentukan asam pada
plak gigi dari pada gula yang mempunyai ikatan
aldosa dan ketosa
Gula alkohol lambat diserap seperti sukrosa
Metabolisme

Secara umum metabolisme gula alkohol


adalah sbb :
 Diabsorbsi secara lambat di duodenum
 Untuk gula alkohol disakarida atau yang
lebin panjang proses metabolismenya
adalah : dihidrolisis oleh enzim secara
lambat membentuk monosakarida, sedang
gula yang tidak diabsorbsi akan di
metabolisme oleh bakteri di saluran
pencernaan.
Pengaruh osmosis
Gula alkohol yang diabsorbsi secara
lambat, jika dikonsumsi dalam dosis
tinggi akan menyebabkan diare.
→gejala fisiologis yang normal, seperti
halnya ketika mengonsumsi laktosa dalam
jumlah tinggi.
Terjadinya diare akibat mengonsumsi
gula alkohol dipengaruhi oleh : umur,
berat/ukuran badan, pola makan
Sumber Gula Alkohol di alam
Gula alkohol bukan merupakan sumber
kalori utama dalam diet manusia
Dari sifat-sifat gula alkohol, terlihat
bahwa gula alkogol dapat memberikan
efek fisiologis meski dikonsumsi dengan
jumlah yang rendah, ataupun dikonsumsi
dalam jumlah besar tapi dalam waktu
yang singkat.
Peranan gula alcohol dalam diet diabetes

 Xylitol dan sorbitol banyak digunakan sebagai pemanis dalam diet


diabetes
 Sorbitol dan laktitol kurang disukai secara organoleptik karena
kemanisannya yang rendah disbanding xylitol →diatasi dengan
menambah pemanis yang lebih intensif.
 Xylitol lebih banyak digunakan
 Metabolisme gula alkohol tidak tergantung pada insulin
 Konsumsi xylitol secara oral hanya menyebabkan sedikit kenaikan
gula darah pada orang normal maupun penderita diabetes
 Dosis sorbitol yang lebih tinggi (40 g) juga tidak menyebabkan
kenaikan gula darah,
 Pemberian maltitol secara oral dapat meningkatkan kadar gula
darah
Sumber Gula Alkohol di alam

1) Xylitol
2) Sorbitol
3) Manitol
4) Maltitol
5) Isomaltitol
6) Laktitol
7) Eritritol atau kombinasi gula-gula tersebut
8) Hidrolisat pati terhidrogenasi
9) Sirup glukosa terhidrogenasi
Sumber Gula Alkohol di alam

XYLITOL
Xylitol merupakan substansi gula dengan kemanisan
yang sama dengan kemanisan sukrosa akan tetapi
memiliki kalori yang lebih kecil 40% dari sukrosa.
Nilai kalori dari xylitol adalah berkisar 2,4 kcal/gr
atau lebih rendah. Xylitol merupakan sejenis pemanis
polyols yang bersifat non-asidogenik dan non-
kariogenik. Xylitol merupakan gula alkohol (polyols)
yang mempunyai lima ikatan rantai karbon dengan
rumus kimia C5H12O5
Sifat Xylitol

Kadar kalorinya lebih rendah dibanding


dengan gula biasa
Kadar rasa manisnya sama
Tidak merusak gigi
Proses sintesa xylitol berlangsung lambat
sehingga tidak meningkatkan kadar gula
darah dengan cepat
Sumber Xylitol
Buah berry
Selada
Jamur
Kayu keras
Tongkol jagung

Akan tetapi ada xylitol yang dihasilkan dari


sumber lain yaitu xylitol dari hasil industry
pulp, xylitol jenis ini tidak dapat dikonsumsi
Cara Mengkonsumsi Xylitol
Konsumsi xylitol yang dianjurkan
adalah 50-70 gram per hari
Fungsi fisiologis dari xylitol
Memiliki rasa yang enak dan tingkat kemanisan
yang hampir sama dengan sukrosa
Mengurangi penambahan karies gigi
Mengurangi pembentukan plak
Meningkatkan aliran saliva untuk perbaikan
email gigi yang rusak
Mengandung kalori yang rendah 2,4 kalori/gram
Alternatif pengganti gula bagi penderita diabetes
Memiliki bahan-bahan anti ketogenik
Merupakan senyawa non dan anti kariogenik
Ciri-CiriXylitol
memiliki rasa tidak enak dengan dan rasa tidak menyenangkan aftertaste
tingkat kemanisan hampir sama dengan sukrosa
Membantu Mengurangi Pengembangan Karies Gigi
Mengurangi pembentukan plak 
Meningkatkan aliran liur untuk membantu dalam memperbaiki kerusakan
enamel gigi
Menyediakan sekitar 2,4 Kalori per Gram
mungkin berguna sebagai alternatif gula untuk orang dengan diabetes
Peran
Mengurangi Pembentukan Karies
Mengurangi Pertumbuhan Plak 
Mekanisme
Xylitol tidak dimetabolisme oleh S. mutans, namun xylitol diabsorbsi
oleh S. mutans dan terakumulasi di dalam sel S. mutans. Xylitol
berkompetisi dengan sukrosa di dalam dinding sel transporter dan
proses metabolik intrasel dari S. mutans. Tidak seperti metabolisme
sukrosa yang menghasilkan energi bagi S. mutans untuk
pertumbuhannya, proses metabolik xylitol tidak menghasilkan energi
tetapi malah menghilangkan energi. Proses ini dinamakan futile
xylitol cycle yaitu suatu siklus yang dimulai dari transpor xylitol oleh
bakteri melalui sistem transpor fosfotransferase. Xylitol menghambat
fosforilasi dan menghasilkan 5-fosfat xylitol yang lalu terakumulasi
di dalam sel. Penimbunan metabolit ini di dalam sel secara langsung
akan menghambat proses glikolisis terutama enzim fosforuktokinase.
Dengan demikian pembentukan energi yang diperlukan dirusak
sehingga mikroorganisme kekurangan energi untuk kehidupannya,
akibatnya akan menghambat pertumbuhan bakteri.
Sorbitol
Sorbitol (C6H14O6) dari golongan gula
alkohol
Termasuk kelompok polyols asiklik dengan
6 rantai karbon
Merupakan bahan pengganti gula dari
golongan gula alkohol yang paling banyak
digunakan, terutama di Indonesia
Rumus kimia sorbitol
Mekanisme
Sorbitol juga diproduksi didalam jaringan tubuh manusia yang
merupakan hasil katalisasi dari D-glukosa oleh enzim aldose reductase,
yang mengubah struktur aldehid (CHO) dalam molekul glukosa menjadi
alkohol (CH2OH).Didalam tubuh sorbitol dapat dikatalisis oleh enzim
sorbitol dehidrogenase untuk selanjutnya menjadi fruktosa, tapi fruktosa
yang dihasilkan oleh sorbitol tidak dapat melewati siklus asam
piruvat.Pada hasil akhirnya sorbitol tidak memproduksi asam laktat,
asam format, etanol sehingga tidak dapat menyebabkan pH saliva
menjadi asam
Sorbitol diserap tubuh secara tidak sempurna (sekitar 50-79% diserap)
sehingga tidak meningkatkan level insulin sebanyak gula, juga tidak
menimbulkan kerusakan gigi. Absorbs sorbitol dapat meningkat apabila
terdapat glukosa dalam campuran makanan atau hasil hidrolisis
maltitol.Presentase sorbitol yang dapat dimetabolisme hanya 10-20%
dari sorbitol yang dicerna.
Pembentukan Sorbitol
Reduksi dari glukosa yang mengubah
kelompok aldehid menjadi kelompok
hidroksil tambahan, dan didapat nama gula
alkohol
Merupakan heksitol hasil reduksi dari
glukosa atau fruktosa yang ada di dalam
buah Sorbus sp.
Manfaat Sorbitol
Panyembuhan penderita penyakit gula/ diabetes
mellitus (DM)
Pemanis pengganti gula
Sorbitol berfungsi dengan baik pada banyak
produk pangan seperti permen karet, permen,
frozen desserts, cookies, cakes, taburan dan
bahan pengisi
Tidak bersifat kariogenik
Kerugian Sorbitol
Apabila dipakai dalam jumlah yang
berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya diare
Sorbitol: gula yang diabsorbsi sangat
sedikit oleh usus halus, sehingga
langsung masuk ke usus besar,dan
menunjang terjadinya diare dan perut
kembung
Keunggulan Sorbitol
Bisa dalam bentuk minuman dan makanan
Tingkat kemanisan 60% (relatif renda)
dibandingkan dengan sukrosa
Diabsorbsi lebih lambat kemudian diubah
menjadi glukosa di dalam hati
Pengaruhnya tehadap kadar gula lebih kecil
dibandingkan dengan sukrosa
Tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam
mulut, sehingga tidak mudah menimbulkan karies
gigi
Sumber-Sumber Sorbitol
Tepung umbi
Tanaman singkong
Alga merah Bostrychia scorpiodes mengandung
13,6% sorbitol
Tanaman berri (spesies Sorbus Americana)
mengandung 10% sorbitol
Famili Rosaceae seperti buah pir, apel, ceri,
prune, peach, dan aprikot
Karakteristik Sorbitol
Tidak mempunyai gugus karbonil dalam rantainya
Dapat dikatalisis oleh enzim sorbitol dehidrogenase
menjadi fruktosa, tetapi fruktosa yang dihasilkan
oleh sorbitol tidak dapat melewati siklus asam
piruvat
Pengaruh sorbitol terhadap kadar gula lebih kecil
dibandingkan dengan sukrosa
Tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam
mulut, sehingga tidak mudah menimbulkan karies
gigi
Gambar 2 Skema Jalur Metabolisme Sorbitol
Sifat Sorbitol
Sangat stabil
Secara kimia tidak reaktif
Tahan terhadap suhu tinggi
Tidak mengalami reaksi (pencoklatan) Maillard
Sorbitol terkombinasi dengan baik dengan bahan
pangan lainya seperti gula, agen pembentuk gel,
protein dan lemak nabati
Cara Mengkonsumsi Sorbitol
Pemanfaatan sorbiltol yang efektif adalah
dengan cara konsumsi sorbitol di bawah 60
menit dengan jumlah maksimum yang
direkomendasikan sebanyak 150 mg sorbitol
per kilogram berat badan setiap harinya
Batas konsumsi sorbitol yang dianjurkan
adalah 20 gram/hari
Dampak Konsumsi Sorbitol
Apabila mengkonsumsi lebih dari 20
gram/hari dapat menyebabkan efek laksatif
Akan tetapi efek laksatif ini terkadang
sengaja digunakan sebagai pencahar
Apabila mengkonsumsi sorbitol secara
berlebihan akan menyebabkan diare.
Mannitol
Merupakan :

Gula alkohol yang tersusun atas 2


monosakarida (manosa dan galaktosa)
Terikat dengan senyawa dulsitol yaitu suatu
senyawa yang sangat manis (200 kali manisnya
dibanding dengan gula pasir)
Dapat diperoleh dengan cara reduksi heksosa

Manosa Manitol
Sumber-Sumber Mannitol
Mannitol terdapat didalam :
 Nanas
 Asparagus
 Ubi jalar
 Wortel
 Golongan rumput laut
Gambar 3. Rumus kimia Manitol
Sifat Mannitol
 Pemanis rendah kalori (1,6 kalori/gram)
 Bersifat non higroskopis
 Memberikan rasa manis yang bersih, dingin dan rasa yang
menyenangkan
 Pemanis alternatif pengganti gula bagi penderita diabetes
 Tidak mengkontribusi dalam pembentukan karies gigi
 Dalam es krim sebaga dusting powder untuk mencegah
lengket pada peralatan dan pembungkusnya
 Sorbitol dan manitol apabila dinitrasi dapat digunakan
sebagai bahan peledak
 Maltitol
Maltitol
Gula alkohol hasil hidrogenasi
maltose pada pati
Maltitol memiliki rumus kimia
C12H24O11
Maltitolsebagian kecil diabsorbsi di
usus kecil sedangkan sebagian besar
diabsorbsi di usus besar. Hal ini
menyebabkan konsumsi maltitol
secara berlebihan dapat
menimbulkan efek laksatif
Jumlah konsumsi maltitol 100 gram
Sumber Maltitol
Singkong
Jagung
Kentang
Ubijalar
Gandum
Sifat Maltitol
Dapat langsung digunakan tanpa adanya
tambahan pemanis atau modifikasi dalam
penggunaannya
Bersifat termostabil dan non hidroskopis
Tidak terjadi reaksi Maillard seperti yang
terjadi pada gula
Peran
Maltitol berbentuk Kristal, memiliki
higroskopisitas rendah, titik leleh tinggi
dan stabil sehingga dapat mengganti
penggunaan gula untuk memproduksi
coklat, permen, aneka roti dan es krim
berkualitas tinggi.
Mekanisme
Nilai energi maltitol adalah 40% lebih rendah dari
gula. Hal ini berhubungan dengan fakta bahwa hanya
sebagian kecil saja dari maltitol yang diabsorbsi oleh
usus kecil.Sebagian maltitol akan berada di usus
besar dimana hanya akan terjadi fermentasi
oleh bakteri. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi
maltitol secara berlebihan dapat menimbulkan efek
laksatif. Maltitol diproduksi dengan cara hidrogenasi
disakarida maltose dari sirup jagung khusus yang
pada gilirannya akan dihasilkan dari hidrolisis
anzimatis pati terpurifikasi. Maltitol terdapat dalam
bentuk bubuk kristalin dan sirup maltitol.
Kelebihan Maltitol

Tingkat kemanisannya hampir sama


dengan sukrosa, dibandingkan dengan
pemanis lainnya yang memiliki tingkat
kemanisan lebih rendah
Maltitol sebagai pengganti sukrosa
fungsi fisiologis maltitol
Pemanis dengan rasa manis yang bersih dengan
intensitas kemanisan yang mirip sukrosa
Pemanis rendah kalori (2,1 kalori/gram)
Formulasi pangan rendah kalori, rendah lemak
dan bebas gula
Pembuatan coklat bebas sukrosa
Tidak meningkatkan gula darah
Tidak mengkontribusi dalam pembentukan karies
gigi
Isomalt
 Isomalt adalah pemanis bebas gula rasa
yang sangat baik.
 Produk yang dibuat dengan isomalt memiliki
tekstur dan penampilan yang sama seperti
yang dibuat dengan gula.
 Ditemukan di tahun 1960-an, isomalt dibuat
dari sukrosa dan akan terlihat sama seperti
gula meja. Warnanya putih, kristal dan tidak
berbau.
 Isomalt adalah campuran dari dua
disakarida alkohol: gluco-gluco-manitol dan
sorbitol.
 Isomalt telah digunakan di Amerika Serikat
selama beberapa tahun di produk-produk
seperti permen keras, permen karet,
Langkah langkah Pembuatan Isomalt
 Pertama, sebuah enzim menata kembali ikatan antara
glukosa dan fruktosa dalam sukrosa.
 kedua, dua atom hidrogen ditambahkan ke oksigen di
bagian fruktosa disakarida
Sekitar setengah dari bagian fruktosa disakarida
asli diubah menjadi manitol dan sekitar setengah dari
bagian fruktosa disakarida asli diubah menjadi sorbitol.
Oleh karena itu, isomalt berisi dua disakarida berbeda
alkohol yaitu gluco-gluco-manitol dan sorbitol. isomalt
dapat dipanaskan tanpa kehilangan rasa manis atau
menjadi rusak. Jadi produk yang digunakan dengan itu
cenderung untuk tidak menjadi lengket.
Ciri-Ciri Isomalt:
 dibuat dari gula
 digunakan dalam berbagai makanan
 memberikan rasa dan tekstur gula
 sinergis dengan pemanis lain
 menyediakan paling banyak 2 kalori per gram
 tidak menyebabkan karies gigi
 tidak meningkatkan glukosa darah atau tingkat insulin
Peran
Produk yang dibuat cenderung untuk tidak
menjadi lengket.Ini berarti bahwa permen,
misalnya, dapat dimasukkan ke dalam paket
tanpa dibungkus terpisah, nyaman dan atribut
menarik untuk konsumen sadar lingkungan.
Keuntungan lain, yang dihasilkan
dari properti ini adalah bahwa, karena produk
tidak menyerap kelembaban sehingga
mempunyai umur simpan yang lebih lama.
Mekanisme
Isomalt, seperti semua poliol, adalah karbohidrat
yang hanya sebagian dicerna dalam usus.Pada
bagian bawah saluran pencernaan, tidak
menyerap tetapi sebagian dimetabolisme oleh
bakteri kolon. Karakteristik fisiologis Isomalt
adalah hasil dari prosesini: Isomalt tidak
menyebabkan kerusakan gigi, mempunyai efek
glukosa darah rendah(respons glisemik rendah),
memiliki efek seperti serat makanan dalam usus
dan hanya setengah dari nilai kalori sukrosa
LACTITOL
Lactitol ditemukan pada tahun 1920 dan pertama kali digunakan
dalam makanan di tahun 1980-an. Lactitol adalah poliol disakarida
(gula alkohol), berasal dari laktosa. Sebagai pemanis massal yang
unik yang sangat mirip dengan penanganan teknis dan sifat-sifat dari
sukrosa, lactitol sangat cocok untuk menggantikan sukrosa pada1: 1
dasar kalori makanan yang dikontrol.
Lactitol berupa bubuk kristal putih tidak berbau dengan kemurnian
sangat tinggi. Lactitol memiliki rasa manis yang bersih yang mirip
dengan profil rasa sukrosa, saat tidak ada after taste yang diamati.
Kekuatan yang pemanis lactitol hanya 40% dari sukrosa. Karena rasa
manis lactitol yang ringan, maka lactitol adalah pemanis massal yang
ideal untuk digabungkan dengan pemanis berkalori rendah umum
digunakan pada saat ini rendah kalori, makanan bebas gula
(misalnya Acesulfame K, aspartam, neotame, sakarin dansucralose).
LACTITOL
CIRI-CIRI LACTITOL :
Bulk pemanis dengan rasa manis yang bersih
Terbuat dari laktosa
Berguna dalam merumuskan berbagai rendah kalori, rendah
lemak dan gula makanan bebas
Menyediakan hanya 2 kalori per gram
Menyebabkan tumbuhnya mikro flora yang baik dalam usus
Tidak menyebabkan karies gigi
Tidak meningkatkan glukosa darah atau tingkat insulin
Manfaat laktitol:
sebagai rendah kalori yaitu tidak dimetabolisme seperti
karbohidrat.
Berbeda dengan metabolisme laktosa, lactitol tidak
dihidrolisis dengan laktase. Hal ini tidak dihidrolisis atau
diserap di usus kecil.
Lactitol dimetabolisme oleh bakteri dalam usus besar, di
mana diubah menjadi biomassa, asam-asam organik,
karbon dioksida dan sejumlah kecil hidrogen. Asam organik
selanjutnya dimetabolisme menghasilkan kalori kontribusi
dari 2 kalori per gram (karbohidrat umumnya memiliki
sekitar 4 kalori per gram).
 Ciri-ciri
Lactitol:
 Bulk pemanis dengan rasa manis yang bersih
 Terbuat dari laktosa
 Berguna dalam merumuskan berbagai rendah kalori, rendah
lemak dan gula makanan bebas
 Menyediakan hanya 2 kalori per gram
 Menyebabkan tumbuhnya mikro flora yang baik dalam usus
 Tidak menyebabkan karies gigi
 Tidak meningkatkan glukosa darah atau tingkat insulin
Peran
 Rendah kalori
Lactitol tidak dimetabolisme seperti karbohidrat khas.Berbeda dengan
metabolism laktosa, lactitol tidak dihidrolisis dengan laktase.Hal ini
tidak dihidrolisis atau diserap diusus kecil.Lactitol dimetabolisme oleh
bakteri dalam usus besar, di mana diubah menjadi biomassa, asam-asam
organik, karbon dioksida dan sejumlah kecil hidrogen. Asam organik
selanjutnya dimetabolisme menghasilkan kalori kontribusi dari 2 kalori
per gram(karbohidrat umumnya memiliki sekitar 4 kalori per gram).
 Meningkatkan Kesehatan
Sejak lactitol dapat melewati saluran pencernaan atas tanpa dihidrolisis
dan diserap, ia mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri
menguntungkan dalam usus besar seperti Bifidobacteria dan
Lactobacilli. Bakteri usus memfermentasi lactitol,
mengakibatkan pembentukan lingkungan asam dalam usus besar akibat
pembentukan asam lemak rantai pendek.Pada kondisi asam ini, bakteri
yang menguntungkan, lebih dikenal sebagai probiotik, tumbuh di
preferensi atas organisme penyebab penyakit atau patogen.
Mekanisme
Sejak lactitol dapat melewati saluran pencernaan atas
tanpa dihidrolisis dan diserap, ia mampu meningkatkan
pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam usus besar
seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli. Bakteri usus
memfermentasi lactitol, mengakibatkan pembentukan
lingkungan asam dalam usus besar akibat
pembentukan asam lemak rantai pendek.Pada kondisi
asam ini, bakteri yang menguntungkan, lebih dikenal
sebagai probiotik, tumbuh di preferensi atas organisme
penyebab penyakit atau patogen.Sebagai bahan
prebiotik sangat baik, lactitol dapat membantu untuk
menjaga microflora kolon.
ERYTHRITOL
Eritritol ((2R, 3S)-butana-1,2,3,4-tetraol)
adalah gula alkohol (poliol) yang telah
disetujui untuk digunakan sebagai aditif
makanan di seluruh dunia.
Erythritol, saat ini digunakan sebagai
pemanis massal dalam mengurangi makanan
kalori.
 Hal ini terjadi secara alami dalam buah-
buahan seperti pir, melon dan anggur, serta
makanan seperti jamur dan makanan yang
diturunkan dari fermentasi seperti anggur,

kecap dan keju.


CIRI-CIRI
ERYTHRITOL 
Pemanis berkalori nol
Bulk pemanis yang dapat dicampur dengan pemanis berkalori
rendah (misalnya, Acesulfame potassium dan aspartam) dan / atau
polyols lainnya (misalnya, sorbitol dan xylitol)
Bersih rasa manis tanpa aftertaste 
Dapat diserap tubuh sebagian
Tidak menyebabkan efek samping pada lambung
Bermanfaat bagi penderita diabetes karena tidak menaikkan
glukosa darah atau tingkat insulin 
Tidak memberikan efek terhadap pembentukan karies gigi
Peran
Erythritol adalah non-glikemik, tidak meningkatkan
diabetes. Selain itu, itu juga dianggap cocok untuk
penderita diabetes karena tidak menaikkan glukosa
plasma atau tingkat insulin. Ini adalah non-kalori,
yang dianggap sebagai salah satu fitur utama. Ini
memiliki kalori nol sementara kebanyakan alkohol
gula rendah kalori. Bertindak sebagai antioksidan
dan bertanggung jawab atas proses penuaan karena
membantu untuk melawan radikal bebas. Eryhtritol
mudah diserap dan tidak dimetabolisme dalam tubuh
manusia dibandingkan dengan gula alkohol lainnya
Mekanisme
Karena erythritol dengan cepat diserap
dalam usus halus dan cepat dihilangkan
oleh tubuh dalam waktu 24 jam, pencahar
efek samping kadang-kadang dikaitkan
dengan konsumsi yang berlebihan poliol
tidak mungkin ketika orang
mengkonsumsi makanan yang
mengandung erythritol.
RIBITOL
Ribitol atau adonitol adalah kristal pentosa
alkohol (C5H12O5) dibentuk oleh reduksi dari
ribosa. Hal ini terjadi secara alami di pabrik
adonis vernalis, serta pada dinding sel gram
positif bakteri (khususnya sebagai fosfat ribitol,
dalam asam teichoic). Hal ini juga memberikan
kontribusi untuk struktur kimia riboflavin.

Anda mungkin juga menyukai