TRISMUS
Trismus biasanya terjadi pada kasus ekstraksi M3
rahang bawah, ditandai dengan adanya keterbatasan
dalam membuka mulut karena spasme otot
pengunyahan. Spasme ini merupakan akibat injuri
pada otot pterigoideus medius oleh karena jarum
(karena injeksi berulang saat melakukan inferior
alveolar nerve block) atau trauma pada area
pembedahan. Faktor kausa lainnya antara lain adalah
inflamasi pada luka post ekstraksi, hematoma, dan
edema post ekstraksi.
PERAWATAN
Perawatan: Penatalaksanaan trismus tergantung pada faktor penyebabnya.
Bila faktor penyebabnya adalah inflamasi akut atau hematoma, maka
perawatannya adalah penggunaan obat kumur hangat dan antibiotik. Terapi
lainnya di antaranya:
a) Terapi panas, kompres hangat diletakkan pada ekstra oral kira-kira 20
menit setiap jam sampai gejala mereda.
b) Pijatan pada daerah sendi temporomandibular.
c) Penggunaan obat-obatan analgesik, obat anti-inflamasi, dan obat
relaksan otot.
d) Fisioterapi selama 3-5 menit setiap 3-4 jam, berupa gerakan membuka
dan menutup mulut, dengan gerakan lateral, yang bertujuan untuk
memperbesar jarak membuka mulut.
e) Penggunaan obat sedatif (bromazepa (Lexotanil): 1,5-3 mg, 2 kali
sehari).
AKIBAT - AKIBAT TERJADINYA
TRISMUS
Gangguan pengunyahan
Gangguan nutrisi
Gangguan fungsi bicara
Menurunya kesehatan umum
Masalah kebersihan mulut
Esthetika
CARA PEMERIKSAANNYA
Bila penderita dengan bukaan mulut kurang dari 20
mm sudah dapat dikategorikan sebagai trismus.
Cara sederhana untk mengetahui bahwa penderita
dengan bukaan mulut normal ialah apabila penderita
dapat memasukkan 3 jari secar vertikal ke dalam mulut
di antara gigi gigi insisivusnya.
TANDA - TANDA TRISMUS