Anda di halaman 1dari 34

AMGEOID MASYARAKAT AHLI SURVEY KADASTER INDONESIA

PT. AMERTA GEOSPASIAL INDONESIA

“Peran dan Kesiapan Surveyor Kadaster Berlisensi


(SKB)
dalam Menghadapi Kadaster 3D”

LOEDI RATRIANTO
Kamis, 26 November 2020
LOEDI RATRIANTO, ST
Tempat/tgl lahir : Magelang, 1 Mei 1971
Agama : Islam
www.kjskb-loediratrianto.co.id
Griya Imam Bonjol Blok D No. 3 +62 0811 72 5661
Bandar Lampung
pemimpin@kjskb-loediratrianto.co.id

WAKIL KETUA BID. PEMBINAAN WILAYAH ISKI 2003 – 2013


 Ikatan Surveyor Kadastral Indonesia
 S-1 Teknik Geodesi ITB
KETUA UMUM MASKI 2019 – 2021  Surveyor Kadaster Berlisensi
 Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia  Asesor Kompetensi BNSP
KETUA ISI KOMWIL LAMPUNG 2018 - 2021  Tenaga Profesional Bidang Informasi
 Ikatan Surveyor Indonesia Geospasial
- Ahli Madya Survey Terestris - Jenjang 8
KAN
 PEMIMPIN KJSKB 2017 - - Ahli Madya Survey Terestris BNSP
KJSKB Loedi Ratrianto
MATERI: Peran dan Kesiapan Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB)
dalam Menghadapi Kadaster 3D

1 2 3
PENGERTIAN DAN TUGAS SKB PEMAHAMAN TENTANG KONDISI SKB/ KJSKB
DALAM PERDAFTARAN TANAH KADASTER 3 D SEKARANG INI
YANG TELAH DILAKUKAN SKB

4 5 6
STANDARISASI KOMPETENSI KESIAPAN SKB
MASA DEPAN SKB/ KJSKB
SKB – SKKNI KADASTRAL MENGHADAPI
DAN PENINGKATAN KOMPETENSI
KADASTER 3 D
TUGAS UUPA 5-1960

Pasal 2
1. Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar dan hal-hal
sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi air dan ruang angkasa, termasuk
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai
oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat
2. Hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi
wewenang untuk :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang
angkasa
Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah

1 diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah


Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan
yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Wilayah yang menjadi bahasan adalah wilayah
daratan/tanah
UU Kehutanan tahun 1863 pemerintah kolonial
Hindia Belanda mengklaim sekitar 134 juta
hektar atau sekitar 70% daratan Indonesia
sebagai kawasan hutan. Undang-undang
+ 100 JT BIDANG
tentang kehutanan dan agraria yang dibuat
pada masa selanjutnya tidak pernah
KAWASAN menganulirnya sehingga luas kawasan hutan
HUTAN
tidak mengalami perbedaan signifikan hingga
kini meski hutannya sendiri tersisa kurang dari
50 juta hektar.
Pendaftaran tersebut meliputi:

2 > pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah;


> pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak
tersebut;
> pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat.
Diatur dengan :

PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA NO 3 TAHUN 1997


+ 100 JT BIDANG

TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN


KAWASAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN
HUTAN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH.
SURVEI KADASTER
Kadastral merupakan sistem informasi tanah yang dibuat berdasarkan
persil. Di sini terdapat segala catatan yang berkaitan dengan tanah
tersebut (seperti hak atas tanah, pembatasan pemilikan tanah, tanggung
jawab yang mempunyai hak atas tanah itu dan sebagainya). Di dalam hal
ini biasanya juga terdapat diskripsi geometri dari persil tanah yang disertai
dengan catatan lengkap seperti status kepemilikan tanah, penggunaan
tanah, nilai dan sebagainya (FIG,1995)
Target Pencapaian Pendaftaran Tanah
Target
100-135
juta Pemerintah
Target, mampukah ? 2025: 135 juta
SDM BPN: 700 jafung (UUIG harus certified) bersertifikat
80 juta
ISKI: 220 Surveyor Kadastral+500 Asisten
Perlu upaya:
PP 24/1997 1. Optimalisasi peran
60 juta Surveyor dan realisasi
PMNA 2/1998
22 juta=13 tahun, Pasal 4 (4) PP 13/2010
=1.6 juta /tahun melalui edaran Kepala
UUPA 1960 BPN
40 juta 2. Ujian rekrutmen
PP 10/1961 Surveyor Berlisensi
23 juta =40 tahun,
2015: 45 juta 3. Payung hukum aturan
=0.6 juta /tahun pelaksanaan
bidang
(penanganan PRONA
20 juta bersertifikat /PTSL dengan
1998: 23 juta mekanisme
Bidang bidang
tanah tender/penunjukan
bersertifikat langsung)
Tahun:
1960 1980 2000 2015 2020
Sejarah Surveyor Berlisensi di Indonesia
SURVEYOR
KADASTER
BERLISENSI
PERMEN 33/2016
dan 11/2017
Swasta Dilibatkan Dalam
Pendataan Fisik Era Ujian Kesiapan
Surveyor Kadaster
PROYEK SURVEYOR Dalam Percepatan
Swasta (BH) Dilibatkan Dalam AJUDIKASI-2, PERTANAHAN Pendaftaran Tanah
Pendataan Fisik RALAS PERKABAN Dimulai
2005-2009 9/2013

PROYEK
AJUDIKASI-1
1996-2000 Era Ditariknya Pelayanan
Surveyor Kadaster
SURVEYOR
SURVEYOR
BERLISENSI 135 juta
BERLISENSI persil
PMNA
PMNA 2/1998
2/1998
PMNA
PMNA 8/1998
8/1998
Era Surveyor Berlisensi Dimulai, 45
Melayani Rutin juta
SEMINAR Mahasiswa Geodesi Ugm Wacana Approval Peta Bidang
SWASTANISASI Mendorong Keterlibatan
PENDAFTARAN Sudah Dimulai
TANAH Swasta Dalam Pendaftaran 1960 2017 2025
UGM, 1992 Tanah
KEPENTINGAN LISENSI
Tujuan pemberian lisensi profesi ialah untuk memberikan pengakuan kepada personil yang
memiliki kemampuan profesional. Kemampuan ini diperoleh melalui proses pengujian kopetensi
profesi serta pemeriksaan periodik terhadap usaha seseorang untuk memelihara keahlian
tersebut. Selain itu di sini diperlukan etika profesi yang tinggi sehingga seseorang yang mempunyai
lisensi profesi mempunyai kredibilitas yang tinggi dari masyarakat. Penganugerahan lisensi
didukung oleh kekuatan hukum yang memiliki tujuan (Djojoprajitno, 1997):
• Melindungi kepentingan umum dengan cara melakukan seleksi kopetensi profesional dan
menguji integritas ketaatan etika profesional.
• Melindungi kaum profesional dengan cara membatasi lapangan kerja terhadap seseorang yang
tidak memiliki lisensi dan pencari kerja dari luar negeri.
• Meningkatkan mutu melalui ujian kompetensi atau meninjau kembali kompetensi seseorang
dengan mengacu standar pada standar kompetensi keahlian profesioanl.
• Memberikan sangsi terhadap kaum profesional yang melanggar hukum atau melakukan
malpraktek profesional.
Surveyor Kadaster Berlisensi
adalah mitra kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional yang diangkat dan diberhentikan oleh
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional, yang terdiri dari Surveyor Kadaster dan Asisten
Surveyor Kadaster

Surveyor Kadaster adalah seseorang yang mempunyai keahlian


dan ketrampilan dalam proses kegiatan survei, pengukuran dan pemetaan serta
bertanggung jawab mutlak dihadapan hukum terhadap survei, pengukuran dan
pemetaan yang dihasilkannya dan menandatangani Peta Bidang Tanah hasil
ukurannya.

Asisten Surveyor Kadaster adalah seseorang yang mempunyai


keterampilan di bidang survei, pengukuran dan pemetaan, di bawah supervisi
Surveyor Kadaster serta bertanggung jawab secara mutlak atas data survei,
pengukuran dan pemetaan yang dihasilkannya dan menandatangani Gambar Ukur
hasil ukurannya. Kementerian Agraria dan Tata Ruang /
Badan Pertanahan Nasional
Pembinaan Internal

Kepala Subdit Pemetaan Dasar dan Pembinaan Surveyor


Pusat Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pembinaan surveyor  sesuai dengan Permen No. 8/2015

Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan


Kanwil Melaksanakan, koordinasi dan pembinaan tenaga teknis,surveyor,
dan petugas survei dan pemetaan tematik pada Kantor Pertanahan di
wilayahnya  sesuai dengan Permen No. 38 Tahun 2016

Kantah Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan


Melaksanakan pembinaan tenaga teknis, surveyor, dan petugas
survei dan pemetaan tematik  sesuai dengan Permen No. 38
Tahun 2016
Pembinaan Extenal

1.Asosiasi Profesi
 Melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota

2. Dewan Etik
 Memberikan teguran lisan atau tertulis kepada SKB yang
diduga telah melakukan pelanggaran

 Memberhentikan sementara atau mencabut lisensi SKB yang


terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
PEMAHAMAN: KADASTER 3 D
Latar Belakang
• Persediaan tanah yang terbatas, sedangkan kebutuhannya terus meningkat
• Perlu adanya pengaturan mengenai penggunaan ruang di atas permukaan tanah tersebut dalam
rangka penyempurnaan sistem kadaster di Indonesia dan untuk menjamin kepastian hukum
penggunaan dan pemanfaatan ruang. Dalam pengaturannya, perlu juga melibatkan aspek spasial
3-Dimensi karena pemanfaatan ruang yang berorientasi vertikal dan berbasis volume serta perlu
keterkaitan posisi ruang tersebut terhadap permukaan bumi di bawahnya.
• Ketentuan tentang pembangunan di bawah tanah belum diatur
• Semakin berkembangnya wilayah perkotaan yang semakin membutuhkan implementasi Kadaster
3D
• Pembangunan Smart City
• Semakin berkembangnya teknologi Kadaster 3 D
PEMAHAMAN:
KADASTER 3 D

Ruang Lingkup
KADASTER
KADASTER 3
3DD

ASPEK
ASPEK
INSTITUSIONAL
INSTITUSIONAL
ASPEK
ASPEK ASPEK
ASPEK
TEKNIK
TEKNIK LEGAL
LEGAL
Pembagian Kewenangan:
internal dan eksternal
Data Yuridis (status hukum bidang kelembagaan untuk
-Pengumpulan Data menghindari tumpang tindih
-Penyajian Data tanah, obyek ruang atas dan
-Pembaharuan Data bawah tanah serta ruang perairan
dan wilayah khusus yang Koordinasi: internal dan
-Permodelan Data eksternal mewujudkan
dimohonkan untuk keperluan
pendaftaran tanah) mutipurpose cadastre 3D
KONDISI SKB SAAT INI
JUMLAH SKB :
• SUMBER SKB:
SK 2.275
- ASK: STPN, SMK GEOMATIKA, VOKASI, BLK, SMA/MA/SKM NON GEO
ASK : 10.941 - SK: S1 GEODESI, S1 GEOGRAFI, S1 LAINNYA
- SK: PENSIUNAN ASN (ADA CATATAN KHUSUS SOAL KINERJA)
• <10 % YANG KOMPETEN (SKA)
• KJSKB TOTAL 181 :
- 131 KJSKB BELUM PENGALAMANBERPOTENSI MATI SEBELUM
BERKEMBANG (BERTENTANGAN DENGAN PROGRAM PRESIDEN
MENUMBUHKAN DUNIA USAHA DAN INVESTASI)
- 50 KJSKB PENGALAMAN: ADA YANG BAGUS (ADA REWARD), ADA YANG
BURUK
SURVEYOR KADASTER BERLISENSI
Pertumbuhan jumlah SKB 2015-2019
12.148
11.302
10,693

12000 8,453

10000

8000
8612

6000 3,008
7732

4000 398 533


2065
2000 2081
361 388 943 721
37 145
0
2015 2016 2017 2018 9.178 2019
2.124

SK ASK

Perkembangan jumlah SKB


 Perkembangan jumlah SKB dari tahun ke tahun terus bertambah seiring dengan penambahan target pengukuran PTSL;
 PTSL ditargetkan akan diselesaikan pada tahun 2025;
 Setelah tahun 2025, kegiatan pengukuran akan terus berjalan untuk pemeliharaan data pertanahan.
 
• PERMEN YANG ADA SAAT INI (33/2016 & 11/2017):
- TIDAK ADA KEWAJIBAN SKB JADI ANGGOTA KJSKB DAN ASOSIASI
- TIDAK ADA KEWAJIBKAN SKB IKUT CPD – Continuing Professional Development –atau
Pengembangan Profesional Berkelanjutan adalah cara yang profesional  untuk  mempertahankan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan.
- TIDAK ADA KEWAJIBAN SERTIFIKASI KOMPETENSI/PROFESI
• HASIL MONEV DAN PENGAWASANBELUM MENJADI RAPORT KINERJA
SEBAGAI DASAR PENGENAAN SANKSI
• JUKNIS PERMEN SKB BELUM DETIL KHUSUSNYA PEMBERIAN IZIN KERJA
(ATURAN KUOTA KJSKB, BONGKAR PASANG PENGURUS)
• BELUM ADANYA RUMUSAN YANG RASIONAL TENTANG PENENTUAN
STANDARD BIAYA PENGUKURAN KADASTRAL, PADAHAL MULTIPLIER EFFECT
KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH SANGAT BESAR
• BELUM ADA KEWAJIBAN PEMBERLAKUAN KODE ETIK
• DEWAN ETIK BELUM BERLAKU EFEKTIF
• BELUM EFEKTIFNYA PROGRAM SERTIFIKASI DAN CPD, MENGAKIBATKAN
KUALITAS SDM BELUM STANDAR
• BELUM MEMILIKI ATURAN TENTANG TARIF DAN STANDARD HARGA (JASA) BAGI
PEKERJAAN PROYEK/LAYANAN RUTIN BERBASIS PROFESI (RESIKO HUKUM)
• BELUM RAPIHNYA DATABASE SKB
• PELANG KURANG ADA 7 NAMA SKB YANG TERINDIKASI BERMASALAH, MASKI
MELALUI DEWAN ETIK MENGUSULKAN PEMBERIAN SANKSI
• ADA KEBUTUHAN APLIKASI ONLINE GO-SURVEY/GRAB-SURVEY UNTUK
MENJANGKAU PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
• BELUM ADA ATURAN QUALITY ASSURANCE (PREMI PROFESI SKB)
Apa itu Kompetensi Kerja Bidang
Kadastral?
Kompetensi yang diperlukan dalam cakupannya untuk pemenuhan kegiatan
pendaftaran tanah (kadastral) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek yang saling
berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.
Aspek Yuridis
Data Berkekuatan Hukum.

YURIDIS
Aspek Administrasi/Tata Laksana
Aspek Teknis ADMINISTRASI pengumpulan, pengolahan,
TEKNIS
Kegiatan Pengukuran dan pembukuan, dan penyajian serta
Pemetaan pemeliharaan data fisik dan data
yuridis
SKKNI
Apa ituBidang
SKKNI ? Kadastral
Aspek Yuridis
9 UK Baru Bidang Kadastral.

Aspek Teknis Aspek Administrasi/Tata Laksana


33 UK Adopsi SKKNI IG 3 UK Baru Bidang Kadastral
2019 3 UK Adopsi SKKNI IG 2019
1 UK Adopsi SKKNI PUPR
SKKNI Bidang Kadastral : Aspek
Teknis
Menyiapkan Peralatan Survei*
11 Menyiapkan Peta Kerja*
Melakukan Pengaturan Alat Ukur Terestris*
02 Melakukan Pengaturan Target Ukur Terestris*
Membuat Benchmark*
Membuat Rintisan Jalur Pengukuran dan Pembebasan Sudut Pandang ke
03 Segala Arah*
Melakukan Orientasi Lokasi Pengukuran*
Membaca Peta*
… 04 Melaksanakan pengukuran Kerangka Dasar Horizontal dan Vertikal*
Mengukur Sudut Horizontal, Vertikal, Jarak dan Tinggi*
01 Mengukur Beda Tinggi dan Jarak*
SKKNI Bidang Kadastral : Aspek
Teknis
Melaksanakan Pengukuran Global Navigation Satellite System (GNSS)
Statik*
21
Menentukan Posisi dengan Global Navigation Satellite System (GNSS)
Secara Realtime Correction*
13 Melakukan Stake Out Titik Menggunakan Total Station*
Melakukan Stake Out Titik Menggunakan GNSS*
Menginput Data Hasil Pengukuran Lapangan*
14 Mengonversi Data Geospasial Analog Menjadi Digital*
Melakukan Konversi Antar Format File Penyimpanan Data Geospasial*
… 15
Mengolah Data Pengukuran Sudut Horizontal, Vertikal, Jarak dan Tinggi*
Mengolah Data Pengukuran Beda Tinggi dan Jarak*
12 Mengolah Data Kerangka Dasar Horizontal dan Vertikal*
SKKNI Bidang Kadastral : Aspek
Teknis
Menyimpan Data dan Informasi Hasil Pengukuran dan Pengolahan*
33 Menghitung Luas Bidang Hasil Pengukuran*
Melakukan Standardisasi Peta/Membuat Basis Data Spasial*
23 Melakukan Pembuatan Peta Situasi Hasil Pengukuran*
Melakukan Pemberian Sistem Koordinat Peta*
Menyajikan Peta Bidang Tanah*
24 Melakukan Transformasi Sistem Koordinat*
Menentukan Kriteria Kualitas Data*
Melakukan Jaminan Kualitas Kegiatan*
… 55 Melakukan Kontrol Kualitas*
Membuat Laporan Hasil Pengukuran*
22 Menyusun Laporan Akhir*
SKKNI Bidang Kadastral : Aspek
Yuridis
Menganalisis Dokumen Permohonan Hak Atas Tanah
09
Mengidentifikasi Bidang Tanah pada Peta Pendaftaran
Mengidentifikasi Batas Bidang Tanah
02
Melaksanakan Kontradiktur Delimitasi
Membuat Gambar Ukur
Membuat Surat Ukur 03
Menjamin Mutu Gambar Ukur
Menjamin Mutu Surat Ukur
04
Menjamin Mutu Peta Bidang Tanah
01
SKKNI Bidang Kadastral :
Aspek Administrasi / Tata Laksana

Membuat Dokumen Kontrak Kadastral


07
Membuat Perencanaan dan Analisis Finansial Projek**
02
Melakukan Perencanaan Pekerjaan Survei dan/atau Pemetaan Informasi
Geospasial*
03 Mengelola Tim Pekerjaan Pengukuran*

Mengidentifikasi Kebutuhan Substansi Pekerjaan Informasi Geospasial


Kewilayahan Berciri Multidisiplin*
… 04
Melakukan Sosialisasi Pendaftaran Tanah
01 Memberikan Konsultasi Bidang Kadastral
KKNI Bidang
Apa itu SKKNI Kadastral?
?

Surveyor Kadastral Madya


KKNI Level 7
Surveyor Kadastral Pratama
KKNI Level 6
Asisten Surveyor Kadastral Utama
KKNI Level 4
Asisten Surveyor Kadastral Madya
KKNI Level 3
Asisten Surveyor Kadastral Pratama
Keputusan Dirjen Infrastruktur Keagrariaan KKNI Level 2
Nomor: 236/KEP-300.PU.04.01/VI/2020
Tentang Persyaratan Uji Peserta Sertifikasi Kompetensi Bidang Survei
Kadastral
Keputusan Dirjen Infrastruktur Keagrariaan
Nomor: 236/KEP-300.PU.04.01/VI/2020
Tentang Persyaratan Uji Peserta Sertifikasi Kompetensi Bidang Survei
Kadastral
Paket Kompetensi

1 Mengidentifikasi Batas 1 Menghitung Luas Bidang Hasil


Bidang Tanah Pengukuran
Jenjang 2 Membuat Rintisan Jalur Pengukuran
    2 dan Pembebasan Sudut Pandang ke
Segala Arah

    3 Melakukan Orientasi Lokasi Pengukuran

    4 Membuat Benchmark / Hydro Pilar

    5 Melakukan Pengaturan Target Ukur


Terestris
Paket Kompetensi

1 Membuat Gambar Ukur 1 Melaksanakan pengukuran Kerangka


Dasar Horizontal dan Vertikal
2 Melaksanakan 2 Membaca Peta
Jenjang 3 Kontradiktur Delimitasi
    3 Mengukur Beda Tinggi dan Jarak
    4 Menginput Data Hasil Pengukuran
Lapangan
Mengukur Sudut Horizontal, Vertikal,
    5 Jarak dan Tinggi
Menentukan posisi dengan Global
    6 Navigation Satellite System (GNSS)
Secara Realtime Correction
Mengonversi Data Geospasial Analog
    7
Menjadi Digital
    8 Menyiapkan Peralatan Survei
Paket Kompetensi
Mengidentifikasi bidang Mengolah Data Pengukuran Sudut Horizontal, Vertikal, Jarak
1 tanah pada peta 1 dan Tinggi
pendaftaran
2 Membuat Surat Ukur 2 Melakukan pembuatan peta situasi hasil pengukuran
Melakukan Konversi Antar Format File Penyimpanan Data
Jenjang 4     3 Geospasial
Melakukan Stake Out Titik di Lapangan Menggunakan Sudut,
    4 Jarak dan Tinggi
Melakukan Stake Out Titik di Lapangan dengan Global
    5 Navigation Satellite System (GNSS) secara Realtime Correction

    6 Mengolah data pengukuran Beda Tinggi dan Jarak


Melaksanakan Pengukuran Global Navigation Satellite System
    7
(GNSS) Statik
Menentukan posisi dengan Global Navigation Satellite System
    8
(GNSS) Secara Realtime Correction
    9 Menyajikan peta bidang tanah
Paket Kompetensi

Menjamin mutu Melaksanakan pengukuran Global Navigation


1 1
Gambar Ukur Satellite System (GNSS) Statik
Jenjang 6 2 Menjamin mutu
Peta Bidang Tanah
2 Membuat laporan hasil pengukuran
Menjamin mutu Mengolah data kerangka dasar horizontal dan
3 3
Surat Ukur vertikal
    4 Melakukan Transformasi Sistem Koordinat
    5 Menyiapkan Peta Kerja
    6 Melakukan Pemberian Sistem Koordinat Peta
    7 Membuat Basis Data Spasial
    8 Mengelola tim kerja
Paket Kompetensi

Menganalisis Dokumen Melakukan Perencanaan Pekerjaan Survei


1 1
Permohonan Hak Atas Tanah dan/atau Pemetaan Informasi Geospasial
Mengidentifikasi Kebutuhan Substansi
Jenjang 7 2
Melakukan Sosialisasi
Pendaftaran Tanah
2 Pekerjaan Informasi Geospasial Kewilayahan
Berciri Multidisiplin
3 Memberikan Konsultasi Bidang 3 Menentukan Kriteria Kualitas Data
Kadastral
Membuat Dokumen Kontrak
4 4 Melakukan Kontrol Kualitas
Kadastral
    5 Melakukan Jaminan Kualitas Kegiatan
    6 Menyusun laporan akhir
    7 Menyimpan data dan informasi hasil
pengukuran dan pengolahan
Membuat Perencanaan dan Analisis Finansial
    8
Projek
Penutup

• Peningkatan Kompetensi Seluruh SKB


KESIAPAN SKB dengan melakukan pelatihan-pelatihan
Kadaster 3D
MENGHADAPI • Pelaksanaan Pekerjaan oleh Badan Usaha
KADASTER 3 D yang telah diberikan Izin (KJSKB)
• Kaji Ulang SKKNI Kadastral
• Pelayanan yang mengedepankan Kode Etik
• Pelayanan yang memberikan nilai tambah
• Pelayanan dengan mengikuti
perkembangan zaman

Anda mungkin juga menyukai