Anda di halaman 1dari 57

KAS KECIL DAN

REKONSILIASI BANK
Prepared by M. Anwar Kadir
KAS
(CASH)

Pengertian Kas :
a. Kas adalah alat pertukaran dan alat ukur dalam akuntansi
b. Kas adalah segala sesuatu yang dapat diterima bank untuk
disetorkan (disimpan) ke rekening bank.
c. Kas meliputi koin, cek, uang kertas, wesel (money order) dan uang
yang disimpan di bank yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
KAS
(CASH)

ALAT PEMBAYARAN YANG DAPAT TERSEDIA DENGAN


SEGERA DAN BEBAS DIGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI
KEGIATAN PERUSAHAAN

TERDIRI : Tidak termasuk Kas:


- UANG TUNAI •Cek mundur
•Cek kosong
- DEMAND DEPOSIT
•Deposito berjangka
- CEK / BG YG JATUH TEMPO •Money Order
- INSTRUMEN LAIN YANG •Compensating balance
DITERIMA SEBAGAI ALAT BAYAR •Bank garansi
KARAKTERISTIK SEBAGAI ALAT BAYAR :
 AKTIVA LANCAR PALING LIKWID/AKTIVA TIDAK PRODUKTIF
 MUDAH DIPINDAH TANGANKAN
 TIDAK ADA IDENTITAS PEMILIK
 MUDAH DIGELAPKAN DAN DISALAH GUNAKAN

PERLU PENGENDALIAN INTERN :


Umumnya SPI Thdp kas akan memisahkan fungsi
penyimpanan, pelaksana dan pencatatan.
Pedoman dlm Pengawasan Kas sbb.:
- PERENCANAAN ARUS KAS

- PENGENDALIAN PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS
- PENGENDALIAN KAS MELALUI KAS KECIL

- REKONSILIASI BANK
PENERIMAAN UANG
CASH RECEIPT
a. Menunjukan fungsi-fungsi dalam
penerimaan kas secara jelas dan
segera mencatat penerimaan kas
dan menyetorkan ke Bank
b. Memisahkan fungsi pengurusan
kas dengan fungsi pencatatan
c. Mengadakan pengawasan
yang ketat terhadap fungsi
penerimaan dan pencatatan kas.
PENGELUARAN KAS
CASH DISBURSEMENT
 Mengharuskan penggunaan cek yang
bernomor urut dalam pengeluaran kas kecuali
pembayaran yang dilakukan melalui Dana kas
kecil
 Pembentukan Dana kas kecil dengan
pengawasan yang ketat
 Penulisan cek harus didukung bukti-bukti
yang lengkap ( atau dapat menggunakan
sistem vocher)
 Memisahkan petugas pengumpul bukti-bukti
pengeluaran, penulisan cek, pencatat
pengeluaran kas dan penandatanganan cek
 Mengadakan pengawasan Intern dalam waktu
tidak tentu
 Membuat laporan kas harian
KAS KECIL
 PETTY CASH
PENGERTIAN :
Dana kas kecil adalah sejumlah uang tunai
yang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis
jika dibayar menggunakan cek.
Dalam pengelolaan dana kas kecil
membutuhkan dokumen kas kecil.
Pengeluaran yang dibayar dengan dana
kas kecil misalnya pembelian materai,
perangko, rekening listrik, rekening
telepon, perlengkapan kantor, biaya
kebersihan dan sebagainya.
KAS KECIL
 PETTY CASH
DOKUMEN/BUKTI PENGELOLAAN DANA
KAS KECIL :

a. Dokumen atau Bukti penerimaan kas kecil


Dokumen penerimaan kas kecil adalah dokumen
yang berkaitan dengan penerimaan kas kecil dari
kas besar sebagai pembentukan dana kas kecil.
 b. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen pengeluaran kas kecil adalah dokumen
yang berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran
kecil yang sering terjadi dalam suatu perusahaan.
 c. Bukti Kas Keluar (BKK)
Bukti ini diperlukan pada saat kasir mengeluarkan
dana kas, misalnya untuk pembentukan dana kas
kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas
kecil
KAS KECIL
 PETTY CASH
DOKUMEN/BUKTI PENGELOLAAN DANA
KAS KECIL :
d. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)
Bukti ini digunakan untuk meminta uang ke
pemegang kas kecil dan digunakan sebelum
eminta BKK. Sedangkan bagi pemegang kas kecil,
bukti ini sebagai bukti pembayaran kas kecil
kepada pengguna kas kecil. 
e. Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
Bukti ini digunakan untuk mempertanggung
jawabkan pemakaian dana kas kecil.
f. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
(PPKKK)
Bukti ini dibuat oleh pemegang kas kecil untuk
meminta pengisian kembali kas kecil kepada
bagian keuangan.
KAS KECIL
 PETTY CASH
SISTEM PENCATATAN :

- IMPREST FUND SYSTEM


(SISTIM DANA TETAP)

- FLUCTUATION SYSTEM

(DANA FLUKTUASI)
KAS KECIL
 PETTY CASH
PRINSIP DALAM METODE IMPREST FUND SYSTEM
Tahap Pembentukan Dana
Memperkirakan jumlah kas kecil yang diperlukan untuk
pendanaan tersebut selama periode tertentu misalnya satu
minggu atau satu bulan. Setelah ada persetujuan cek
diuangkan kemudian diserahkan kepada petugas kaskecil.
Tahap Pengeluaran Kas
Setiap terjadi [pengeluaran kas kecil, petugas kas kecil harus
mencatat atau membuat bukti pengeluaran, karena dalama
metode ini tiap pengeluaran tidak dijurnal langsung tetapi akan
dijurnal pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
Tahap pengisian kembali
Pada tahap ini petugas kas kecil menyerahkan bukti-bukti
pengeluaran dan penerimaan cek sebesar pengeluaran yang
sudah dibayar. Pada tahap ini dilakukan pencatatan jurnal atas
semua transaksi pengeluaran yang mempengaruhi kas kecil
KAS KECIL
 PETTY CASH
KONDISI KHUSUS
Dalam kondisi khusus, misalnya Jika pada ahir periode
penutupan buku belum dilakukan pengisian kembali kas kecil
yang telah terpakai, berarti masih terdapat bukti-bukti
pembayaran yang belum dicatat. Agar saldo rekening kas kecil
kembali seperti semula dan pengisian kembali kas kecil dapat
dicatat dengan cara yang sama maka perlu dibuat
jurnal penyesuaian. Pencatatan jurnal penyesuaian dilakukan
dengan cara mendebet akun biaya yang sesuai dan mengkredit
kas kecil. Agar pencatatan kas kecil dapat dilakukan seperti
biasanya maka pada periode berikutnya dibuatkan Jurnal pembalik,
pencatatan jurnal pembalik dengan cara membalik jurnal
penyesuaian yaitu mendebet Kas kecil dan mengkredit Biaya-
biaya.
Dalam kondisi khusus, misalnya dana kas kecil dirasa terlalu
besar maka dapat diturunka dengan cara mendebet Kas dan
mengkredit Kas kecil jumlahnya sebesar selisih dana lama dan
dana baru. sebaliknya jika dana kas kecil dirasa jumlahnya
kurang atau terlalu sedikit maka dapat ditambah jumlahnya
dengan cara mendebet Kas Kecil dan mengkredit Kas Bank
sebesar selisih dana baru dan dana lama.
  
KAS KECIL
 PETTY CASH
PRINSIP DALAM FLUCTUATION FUND METHOD
a. Tahap pembentukan dana
Dalam tahap ini dana kas kecil dibentuk
dengan terlebih dahulu memperkirakan
jumlah kas yang diperlukan untuk
pendanaan tersebut periode tertentu,
misalnya satu bulan. Setelah mendapat
persetujuan cek diuangkan kemudian
diserahkan kepada petugas kas kecil.
Jurnal yang dibuat dalam pembentukan kas
kecil dicatat dengan mendebet akun atau
rekening Kas Kecil dan mengkredit Kas
Bank (sama dengan metode dana tetap).
 
KAS KECIL
 PETTY CASH
PRINSIP DALAM FLUCTUATION FUND METHOD
b.Tahap Pengeluaran Kas
Dalam metode ini setiap terjadi pengeluaran uang dari
kas kecil langsung dilakukan pencatantan (jurnal), jadi
buku kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan
menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening buku besar,
dengan demikian dalam metode ini tidak perlu dibuat
jurnal penyesuaian ataupun jurnal pembalik. Pencatatan
yang dilakukan dalam setiap pengeluaran kas kecil
dilakukan dengan cara mendebet Biaya-biaya dan 
mengkredit kas kecil.
 c. Tahap pengisian kembali
Dalam tahap ini sama halnya dengan tahap pembentukan
kas kecil yaitu mendebet Kas Kecil dan mengkredit Kas
atau kas bank. Dalam pengisian kembali dapat dilakukan
sebesar jumlah yang sama, lebih besar,atau lebih kecil
daripada saat pembentukan dana tanpa memperhatikan
beberapa kas kecil yang sudah dikeluarkan.
 
TRANSAKSI IMPREST FLUKTUASI
1. PEMBENTUKAN KAS KECIL KAS KECIL
KAS KECIL KAS/BANK KAS/BANK

2. PEMAKAIAN TIDAK ADA JURNAL BEBAN ……


BEBAN …….
KAS KECIL
3. PENGGANTIAN BEBAN ….. KAS KECIL
BEBAN ….. KAS/BANK
KAS/BANK
4. AKHIR PERIODE UNTUK PEMAKAIAN TIDAK ADA AJE
PEMBUKUAN KAS KECIL YANG
BELUM DIGANTI
AJE :
BEBAN…..
BEBAN …..
KAS KECIL

DIBUAT
JURNAL BALIK
REKONSILIASI BANK
(BANK RECONCILIATION)

PENCOCOKAN ANTARA SALDO PEMBUKUAN


PERUSAHAAN DENGAN SALDO BANK
Proses penyesuaian karena adanya perbedaan
antara laporan kas di bank dengan laporan
kas di perusahaan. Transaksi yang
menyebabkan terjadinya perbedaan harus
disesuaiakan agar jumlahnya sama.

TERDAPAT PERBEDAAN :
- BEDA WAKTU PENCATATAN
- KESALAHAN PENCATATAN
POS-POS YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN
 POS REKONSILIASI

- DEPOSIT IN TRANSIT
- TRANSFER BANK
- OUTSTANDING CHECK
- KOREKSI KESALAHAN
- MEMO DEBIT/KREDIT
PENCATATAN
- NON CASH FUND

UNTUK POS-POS YG
MEMPENGARUHI SALDO
KAS DIBUAT AJE
POS-POS YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN
 POS REKONSILIASI

• Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)


Merupakan adanya transaksi yang sudah dicatat oleh
perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, dimana ada dua
kemingkinan yang terjadi,antara lain :
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang
belum diterima oleh bank pada saat rekening koran pada
bulan tersebut telah ditutup dan dilaporkan kepada
perusahaan
-Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh
perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi
uangnya belum dikirim ke bank.
• Cek dalam peredaran (Outstanding check)
Merupakan cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
POS-POS YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN
 POS REKONSILIASI

•  Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan
Transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
• Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank)
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interst
revenue) dan potongan atas jasa giro (PPH ps 4(2)) UU no 36 tahun 2008
sebesar 20% (income tax expense)
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan
(Bank service Charges), misalnya beban bunga dan beban adminstrasi.
•Adanya salah pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun
perusahaan (errors)
Kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi misalnya kesalahan mencata
pengeluaran terlalu besar atau terlalu rendah.
• Adanya cek kosong (Cek yang tidak cukup dana)
Merupakam cek yang ditolak bank karena tidak cukup dana atau dananya
tidak ada (non-sufficient fund)
POS-POS YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN
 POS REKONSILIASI

Berdasarkan transaksi-transaksi diatas maka penyebab terjadinya perbedaan antara


saldo kas bank dan saldo kas perusahaan dapat dikelompokan menjadi beberapa
elemen sebagai berikut:

1. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan uang tetapi
belum dicatat oleh bank, misalnya setoran dalam perjalanan.
2. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi belum dicatat
oleh perusahaan, misalnya pendapatan bunga, penagihan wesel oleh bank
terhadap debitur perusahaan.
3. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi belum
dicatat oleh bank, misalnya cek beredar
4. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat
oleh perusahaan, misalnya beban administrasi bank, cek kosong.
5. Adanya kesalahan pencatatan baik oleh bank maupun perusahaan.
JENIS REKONSILIASI DAN CARA
MEMBUAT REKONSILIASI BANK
 BANK RECONCILIATION
Jenis rekonsiliasi atau macam rekonsiliasi ada dua
yaitu; Rekosiliasi saldo ahir dan rekosiliasi saldo
awal, penerimaan, pengeluaran, saldo ahir.
Sedangkan metode atau cara membuat rekonsiliasi
laporan bank  antara lain dengan menggunakan
cara sebagaiberikut:
1. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank dan
saldo kas
Tujuan dari metode ini adalah mencari saldo
yang benar, identifikasi saldo yang benar yaitu jika
jumlah saldo menurut bank dan perusahaan sama.
2. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank Kepada
saldo kas.
Tujuan metode ini hanya mencari timbulnya
perbedaan, bukan mencari saldo yang benar, Jadi
hanya menyamakan saja antara saldo bank dengan
saldo kas menurut perusahaan.
Bentuk-Bentuk Rekonsiliasi Bank
 Bank Reconciliation Form

Bentuk Vertikal (Staffel Form/Report Form)


Bentuk vertikal biasa disusun secara bertingkat.
Bagian atas untuk rekonsiliasi saldo kas
perusahaan, sedangkan bagian bawah untuk
rekonsiliasi saldo kas bank (Saldo rekening
Koran). Penyusunan rekonsiliasi bank bentuk
staffel, pada dasarnya adalah melakukan
penambahan atau pengurangan terhadap saldo
kas menurut perusahaan ataupun menurut
rekening koran sesuai dengan pengaruh
penyebab perbedaan, sehingga pada akhirnya
akan diketahui saldo yang sebenarnya.
Bentuk-Bentuk Rekonsiliasi Bank
 Bank Reconciliation Form
Bentuk Skontro (Account Form)
Bentuk skontro disusun secara bersebelahan
(Berjejer). Sebelah kiri untuk rekonsiliasi saldo
kas, sedangkan sebelah kanan untuk
rekonsiliasi saldo rekening koran.
Rekonsiliasi Bank Empat Kolom
Rekonsiliasi ini dibuat untuk menetapkan saldo
yang sebenarnya untuk saldo awal,
penerimaan. pengeluaran, dan saldo ahir.
Untuk menyusn rekonsiliasi dalam bentuk ini,
diperlukan pengetahuan mengenai prosedur
pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.
Rekonsiliasi Bank Delapan Kolom
Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir yang tepat/ benar
Perusahaan X
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Desember 200X

Saldo Perush. Rp. xx Saldo R/K Rp. xx


Ditambah : Ditambah :
Penerimaan yg sudah Penerimaan yg sudah
dicatat Bank, perush dicatat perush, bank
belum mencatat belum mencatat
Koreksi kesalahan Rp. xx Koreksi kesalahan Rp. xx
Dikurangi : Dikurangi :
Pengeluaran yg sdh Pengeluaran yg sdh
dicatat bank., perush dicatat perush, bank.
belum mencatat belum mencatat
Koreksi kesalahan (Rp.xx) Koreksi kesalahan (Rp.xx)
Saldo disesuaikan Rp xx Saldo disesuaikan Rp. xx
====== ======
Rekonsiliasi Bank
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan
sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran
perusahaan harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering
menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut catatan
perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan
menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas
(termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan
bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya perbedaan saldo
menurut catatan perusahaan dan bank:
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank

1. Deposit in transit Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


(Setoran dalam perjalanan) Kas Kas
2. Out standing check Sudah mengurangi Belum mengurangi
(Cek yang sudah saldo Kas saldo Kas
dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi belum dicairkan)
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
langsung ditagihkan bank Kas Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
Kas Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi Sudah mengurangi
saldo Kas saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF Sudah menambah saldo Tidak mempengaruhi
Check); Cek kosong kas, harus dikurangi

8. Kekeliruan memasukkan Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


setoran rekening giro oleh kas kas
bank
Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank

Jenis Rekonsiliasi Tujuan


Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang
sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan Mencari saldo awal, penerimaan,
kolom pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/
benar

Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh


perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom
dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
Contoh kasus:
PT. “VAN PERSIE” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari 2003 sebagai berikut:

Laporan Bank:
Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100
Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2002 yang diterima pada 2 Januari 2003 Rp.
2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank Rp. 2.492.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember 2002 yang baru dicairkan pada bulan
Januari 2003 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp. 15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp.
594.700)
Saldo akhir bulan Januari 14.898.600

Catatan Perusahaan:
Saldo bulan Januari 28.001.600
Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima bank 1 Februari 2003 Rp. 3.292.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari belum dicairkan sampai akhir Januari
Rp. 3.519.150)
Saldo Akhir Rp. 12.762.450
Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000 dalam buku perusahaan (cek sudah ditulis
dengan benar)
Rekonsiliasi Dua Kolom

Catatan Perusahaan Catatan Bank


Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,-

Ditambah: Ditambah:
 Bank sudah menambah, Rp xxx,-  Perusahaan sudah Rp xxx,-
perusahaan belum menambah, bank belum
 Kesalahan yg  Kesalahan yg
menyebabkan Rp xxx,- menyebabkan Rp xxx,-
penambahan penambahan
Jumlah penambahan Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,-
Dikurangi: Dikurangi:
 Bank sudah mengurangi, Rp xxx,- • Perusahaan sudah Rp xxx,-
perusahaan belum mengurangi, bank belum
 Kesalahan yg • Kesalahan yg
menyebabkan Rp xxx,- menyebabkan Rp xxx,-
pengurangan pengurangan
Jumlah pengurangan Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,-
Saldo yang benar Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,-
Rekonsiliasi dua kolom

PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar
Per 31 Januari 2003

Saldo (akhir) per Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per Rp. 14.898.600
perusahaan bank
Ditambah: Ditambah:
Wesel ditagihkan 2.492.500 Setoran dalam 3.292.500
bank perjalanan
Koreksi kesalahan 90.000

Dikurangi: Dikurangi:
Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150)
Biaya penagihan (62.500)
wesel

Cek kosong (594.700)

Saldi yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950
Rekonsiliasi Empat Kolom

PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/ 2003 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/2003 - - 3.519.150 3.519.150
Wesel ditagihkan bank - (2.492.500) - (2.492.500)
Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500
Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800
Cek kosong - - (594.700) 594.700
Kesalahan catat - - 90.000 (90.000)
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Rekonsiliasi Delapan Kolom
PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/2003 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/2003 - - 3.519.150 (3.519.150)
Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
Saldo menurut Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
perusahaan
Wesel ditagihkan bank - 2.492.500 - 2.492.500
Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500)
Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800)
Cek kosong - - 594.700 (594.700)
Kesalahan catat - - (90.000) 90.000
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
SURAT BERHARGA

Ciri-Ciri Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)

1.Jangka waktu penanaman adalah jangka pendek


2.Mampu menghasilkan laba (profitable)
3.Mempunyai harga pasar yang relatif stabil
4.Dapat dijual setiap saat (marketable)

Jenis Surat Berharga

1.Saham
2.Obligasi
3.Wesel
Akuntansi Surat Berharga

1.Pencatatan Pembelian Surat Berharga


Pada saat surat berharga diperoleh, harga
perolehan yang harus diakui adalah sebesar jumlah
asset yang dikeluarkan untuk itu sampai surat berharga
saham menjadi milik perusahaan, biasanya meliputi:
harga beli, ongkos makelar, dan pajak-pajak. Jurnal yang
diperlukan untuk mencatat pembelian surat berharga
adalah :
Surat Berharga Rp. xxx
Kas/Hutang Rp. xxx
2. Pencatatan Pada saat Tanggal Neraca dan Penyajian
Dalam Neraca
Pada tanggal neraca sebelum neraca disusun,
perlu diadakan peninjauan kembali terhadap saldo
surat berharga yang akan disajikan dalam Neraca.
Untuk menyajikan nilai surat berharga di dalam
Neraca ada 3 metode penilaian yang dapat dipilih dan
harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
1.Cost Method
Apabila cost method digunakan untuk
menentukan nilai surat berharga dan menyajikannya di
dalam neraca, maka tidak akan timbul catatan
penyesuaian pada akhir periode. Saldo surat berharga
pada rekening disajikan dalam neraca dengan jumlah
yang sama.
2.Methode yang Terendah Di antara Harga Pokok atau
Harga Pasar (Lower of Cost or Market)
Methode ini akan mengakui nilai surat berharga
di dalam Neraca dengan memilih nilai yang lebih rendah
di antara harga pokok atau harga pasar pada tanggal
neraca. Methode ini mencerminkan konsep hati-hati
(konservatif). Dengan adanya pengakuan
Di dalam metode “lower of Cost or Market perusahaan
dapat memilih antra dua cara berikut ini di dalam
penerapannya (PSAK, No. 13, Paragraf 38) :
a.Methode Lower of Cost or Market untuk tiap jenis
surat berharga (Lower of Cost or Market Individual).
b. Methode Lower of Cost or Market untuk keseluruhan
surat berharga (Lower of Cost or Market Total)
Methode “Individual Lower of Cost or Market”
akan mengakui kerugian penurunan nilai surat berharga
per jenis, sehingga apabila ada 3 jenis surat berharga A,
B, dan C, maka jumlah kerugian meliputi penurunan nilai
surat berharga A ditambah kerugian surat berharga B
dan C.
NOMOR URUT JENIS SURAT HARGA POKOK HARGA PASAR*)
BERHARGA
1 Saham P A X (LR)
2 Saham Q B Y (LT)
3 Obligasi R C Z (LR)
Methode “Total Lower of Cost or Market”, akan mengakui kerugian
sebesar penjumlahan harga pokok seluruh surat berharga dikurangi jumlah
harga pasar seluruh surat berharga, seperti tampak pada kerangka
perhitungan sbb.:
NOMOR URUT JENIS SURAT HARGA POKOK HARGA PASAR
BERHARGA
1 Saham P A X (LR)
2 Saham Q B Y (LT)
3 Obligasi R C + Z (LR) +
Jumlah Nilai M N

Pengakuan rugi adalah sebesar M – N, apabila M > N. Dalam hal ini,


antara surat berharga satu dengan yang lainnya saling menutup. Dengan
demikian metode “Total Lower of Cost or Market” selalu mengakui rugi
lebih kecil dibandingkan dengan methode “Individual Lower of Cost or
Market”. Rekening cadangan penurunan nilai surat berharga akan saling
menutup dari periode ke periode. Misalnya, pada tahun
pertama “Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga” Rp.
1.000, pada akhir tahun kedua harga pasar lebih rendah Rp.
1.200 dari harga pokok, maka pengakuan rugi adalah Rp.
200 yaitu Rp. 1.200 – Rp. 1000. Sebaliknya apabila pada
akhir tahun kedua penurunan nilai kurang dari Rp. 1000,
maka perusahaan akan mengakui “Laba Kelebihan
Cadangan”.
3. Market Method
Methode harga pasar akan mengakui nilai surat
berharga pada waktu tanggal Neraca sebesar harga
pasar pada waktu itu. Sehingga ada dua kemungkinan
yang dapat menyebabkan perubahan harga pokok.
1.Harga pasar lebih rendah dari harga pokok
2.Harga pasar lebih tinggi dari harga pokok.
Untuk harga pasar yang lebih rendah dari harga pokok,
maka perlakuannya sama seperti pada methode Lower
of Cost or Market, yaitu mengakui “Kerugian Penurunan”
dan membuat “Cadangan Penurunan Nilai”. Apabila harga
pasar ternyata lebih tinggi dari pada harga pokok, karena
akuntansi menganut prinsip hati-hati (konservatif), maka tidak
boleh mengakui laba karena kenaikan nilai, sehingga nilai
dicatat sbb.:
Surat Berharga Kenaikan Nilai Rp. xxx
Modal Kenaikan Nilai Surat Berharga Rp. xxx
Dua rekening ini akan hapus ketika surat berharga dijual atau
nilai surat berharga menjadi lebih rendah pada periode
berikutnya. Dengan demikian kenaikan nilai tidak
mengakibatkan pengakuan laba yang belum
direalisasi.Penyajiannya di dalam Neraca adalah sbb.:
SISI AKTIVA SISI UTANG & MODAL
Surat Berharga Rp. xxx
Surat Berharga Modal Kenaikan Nilai
Kenaikan Nilai xxx Surat Berharga Rp. Xxx
Rp. xxx
3. Pencatatan Penjualan Surat Berharga
Penjualan surat berharga akan menimbulkan laba
atau rugi penjualan. Jumlah pengakuan laba/rugi penjualan
surat berharga dipengaruhi oleh methode pencatatan yang
digunakan.
Methode Harga Pokok
Methode harga pokok akan mengakui laba atau rugi
sebesar selisih antara harga jual dengan harga pokok. Jurnal
untuk mencatat transaksi tersebut adalah sbb.;
 Apabila harga jual > harga pokok
Kas Rp. xxx
Surat Berharga Rp. xxx (HP)
Laba Penjuala Surat berharga xxx
 Apabila harga jual < harga pokok
Kas Rp. xxx
Rugi Penj surat Berharga Rp. xxx
Sura Berharga xxx
3. Pencatatan Penjualan Surat Berharga
Methode yang Terendah di antara Harga Pokok atau harga
pasar per jenis (Lower of Cost or market individual)
Methode yang terendah diantara harga pokok atau
harga pasar akan mengakui laba atau rugi sebesar selisih
antara harga jual dengan “Cadangan Penurunan Nilai” yang
berhubungan dengan surat berharga tersebut dan harga
pokok.
 Apabila harga jual ditambah “cadangan penurunan nilai” >
dari harga pokok. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut

adalah sbb.;
Kas Rp. xxx
Cad.Penurunan Nilai Surat Berharga Rp. xxx
Surat Berharga Rp. xxx
(HP)
Laba Penjuala Surat berharga xxx
 Apabila harga jual ditambah “cadangan penurunan nilai” <
Kas Rp. xxx
Cad.Penurunan Nilai Surat Berharga xxx
Rugi Penj surat Berharga xxx
Sura Berharga Rp. Xxx (HP)
Methode Yang Terendah di antara Harga Pokok atau Harga
Pasar untuk Keseluruhan (Total Lower of Cost or Market)
Methode “Total Lower of Cost or Market” akan
mengakui laba apabila harga jualnya di atas harga pokok,
sedangkan rugi diakui apabila seluruh cadangan sudah
didebit tetapi masih belum ditutup. Atau dengan kata lain
cadangan tidak bisa dihubungkan dengan masing-masing
jenis surat berharga. Apabila satu surat berharga yang dijual,
maka tidak akan menghapuskan “Cadangan Penurunan Nilai”
kecuali harga jualnya di bawah harga pokok dan tidak akan
mengakui rugi kecuali “Cadangan Penurunan Nilai” habis.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan surat
berharga menurut methode ini adalah sebagai berikut :
 Apabila harga jual lebih tinggi dari pada harga pokok
Kas Rp. xxx
Surat Berharga Rp. xxx (HP)
Laba Penj surat Berharga xxx
 Apabila harga jual lebih rendah dari pada harga pokok
tetapi selisihnya kurang dari total saldo “Cadangan
Penurunan Nilai” yang ada.
Kas Rp. xxx
Cad Penurunan Nilai Surat Berharga xxx
Surat Berharga Rp.xxx (HP)
 Apabila harga jual lebih rendah dari harga poko dan
selisihnya > saldo “Cadangan Penurunan Nilai” yang ada.
Kas Rp. xxx
Cad. Penurunan Nilai Surat Berharga xxx
Rugi Penjualan Surat Berharga xxx
Surat Berharga Rp. xxx
Methode Harga Pasar (Market Method)
Jika terjadi penjualan surat berharga, methode harga
pasar akan mendebit “Kas” yang diterima dan “Modal
Kenaikan Nilai Surat Berharga” dan mengkredit “Surat
Berharga” sebesar harga pokoknya dan “Surat Berharga
Kenaikan Nilai”. Selisih antara keduanya adalah laba atau
rugi penjualan. Jurnal yang dibuat adalah sbb.:
 Apabila harga jual menimbulkan laba
Kas Rp. xxx
Modal Kenaikan Nilai Surat Berharga xxx
Surat Berharga Rp. xxx
(HP)
Surat Berharga Kenaikan Nilai xxx
Laba Penj surat Berharga xxx
 Apabila harga jual menimbulkan rugi
Kas Rp. xxx
Modal Kenaikan Nilai Surat Berharga xxx
Surat Berharga Rp. xxx
(HP)
Surat Berharga Kenaikan Nilai xxx
Contoh :
Kasus hipotesis berikut ini digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai seluruh methode surat
berharga PT.”DITYA” mempunyai data yang berhubungan
dengan pemilikan surar berharga sbb.:
1. Pada
Jenis Surattgl. 1 April 2007,
Berharga dibeli
Harga Beli dan3By
jenisJlh
surat berharga
Lembar : (RP)
Total Harga
per 2 lembar (RP)
Saham PT. A (nominal 800 100 80.000
@ Rp. 1.000
Saham PT. B (nominal 600 50 30.000
@ Rp. 500)
Obligasi PT. B (Nom. @ 10.500 10 105.000
Rp.10.000)
12% per thn, dibayar 1
juli dan 31 Desember
(blm trms bunga berj) 215.000
2. Harga pasar surat berharga pada tgl. 31 Des 2008 adalah:
No.Urut Jenis Harga Pokok Total Harga Pasar
(Rp) (RP)
1 Saham PT. A 80.000 75.000
2 Saham PT. B 30.000 37.500
3 Obligasi PT. A 105.000 90.000
Jumlah 215.000 202.500

3. Pada tgl. 1 February 2008, dijual 50 lbr. Saham PT. A dgn


harga jual Rp. 720,- per lbr. Dan 4 lbr. Obligasi PT. B Rp.
9.500 per lbr. Belum termasuk bunga berjalan.
4. Pada 1 Agustus 2008, dibeli 50 lbr. Saham PT. C (tanpa
nilai nominal) @ Rp. 2.100.-
5. Harga pasar surat berharga pada tgl. 31 Des 2008 :
a. Kemungkinan pertama ;
No.Urut Jenis Harga Pasar per Harga Pasar
lembar (Rp) Total (RP)
1 Saham PT. A 700 35.000
2 Saham PT. B 800 40.000
3 Obligasi PT. B 8.600 51.600
4 Saham PT. C 2.050 102.500
Jumlah 229.100

b. Kemungkinan Kedua:
No.Urut Jenis Harga Pasar per Harga Pasar
lembar (Rp) Total (RP)
1 Saham PT. A 700 35.000
2 Saham PT. B 800 40.000
3 Obligasi PT. B 9.500 57.000
4 Saham PT. C 2.100 105.000
Jumlah 237.000

6. Pada tgl.1 Februari 2009, seluruh surat berharga dijual,


masing-masing dengan harga pasar 31 Desember 2008 :
Thn/tgl Metode Harga Metode Metode Metode
Pokok ILoCoM TLoCoM Harga Pasar
Thn Surat Berharga Srt. Berharga Srt. Berharga Srt. Berharga
2007 Rp. 215.000 Rp.215.000 Rp.215.000 Rp.215.000
1 April Htg Bunga Htg Bunga Hut Bunga Hut Bunga
(1) 3.000 3.000 3.000 3.000
Kas Kas Kas Kas
Rp. 218.000 Rp.218.000 Rp.218.000 Rp.218.000

Ket : Jurnal utk mencatat pembelian srt. Berharga dan


pengakuan Piutg. Bunga, harga pokok Srt. Berharga :
Saham PT. A Rp. 80.000
Saham PT. B Rp. 30.000
Obligasi PT. B Rp. 105.000
Jumlah Rp. 215.000
Htg Bunga 31 Des 2007 – 1 April 2008 (3 bulan) = 3/12
x 12% x Rp. 100.000 = Rp. 3.000
Thn/tgl Metode Harga Metode Metode Metode
Pokok ILoCoM TLoCoM Harga Pasar
1 Juli Kas Rp. 6.000 Kas Rp. 6.000 Kas Rp. 6.000 Kas Rp. 6.000
Hut Bunga Hut Bunga Hut Bunga Hut Bunga
Rp.3.000 Rp.3.000 Rp.3.000 Rp.3.000
Phsln Bunga Phsln Bunga Phsln Bunga Phsln Bunga
Rp.3.000 Rp.3.000 Rp.3.000 Rp.3.000

Ket : Hutang Bunga 31 Des 2007 – 1 April 2008 = 6/12 x


12% x Rp. 100.000 = Rp. 6.000
Thn/tgl Metode Harga Metode ILoCoM Metode TLoCoM Metode Harga
Pokok Pasar
31 Tidak ada jurnal Rugi penurunan Rugi penurunan Rugi penurunan
Desem penyesuaian nilai-srt Berharga nilai-srt Berharga nilai-srt
ber Rp.20.000(a) Berharga
(2) Cad penurunan Rp.12.500(b) Rp.20.000(c)
Cad Srt. Berharga-
nilai-Srt berharga penurunan kenaikan nilai
Rp.20.000 nilai-Srt Rp. 7.500(d)
berharga Cad
Rp.12.500 penurunan
nilai-Srt
berharga
Rp.20.000
Modal-
Kenaikan
nilai Srt.
Berharga
Rp. 7.500
Keterangan:
a)Pengakuan rugi sebesar Rp. 20.000 dgn perhitungan sbb.:
Jns Srt.Berharga Hrg. Pokok Hrg.Pasar Nilai lebih Rendah
Saham PT. A Rp. 80.000 Rp.75.000 Rp. 75.000
Saham PT. B 30.000 37.500 30.000
Obligasi PT.B 105.000 90.000 90.000
Jumlah Rp.215.000 202.500 Rp.195.000
Penurunan nilai surat berharga = Rp.215.000 – Rp195.000 = Rp.20.000
b) Pengakuan rugi didalam metode total adalah selisih harga pokok dgn
harga pasar total. Penurunan nilai surat berharga = Rp. 215.000 –
Rp.202.500 = Rp. 12.500
c)Rugi penurunan nilai saham PT.A ditambah Obligasi PT. B = Rp.185.000 –
Rp. 165.000 = Rp. 20.000
d)Kenaikan nilai saham PT. B dari Rp.30.000 menjadi Rp. 37.500 = Rp.
7.500.
31 Des 2007 perusahaan juga akan mengakui penghasilan bunga
obligasi, dan pembatalan piutang bunga dengan jurnal yang sama antara
keempat metode yaitu :
Kas Rp. 6.000
Penghasilan Bunga Rp. 6.000
Penyajian Dalam Neraca, 31 Desember 2007
Metode Harga Metode ILoCoM Met. Tot. LoCoM Metode Harga
Pokok (Metode I) (Metode II) (Metode III) Pokok (Metode IV)
AKTIVA AKTIVA AKTIVA AKTIVA
Aktiva Lancar; Aktiva Lancar; Aktiva Lancar: Aktiva Lancar;
Surat Berharga Surat Berharga Surat Berharga Surat Berharga
Rp.215.000 Rp. 215.000 Rp. 215.000 Rp. 215.000
Cad.Penurunan Cad.Penurunan Surat Berharga
Nila Srt.Berharga Nilai Kenaikan Nilai
(Rp. 20.000) Srt.Berharga Rp. 7.500
Rp. 195.000 (Rp. 12.500 ) Cad.Penurunan
Rp. 202.500 Nilai
Srt.Berharga
(Rp. 20.000 )
Rp. 202.500
Hutang & Modal
Modal :
Modal-Kenaikan
Nilai Srt.Berhrga
Rp. 7.500
Penyajian Dalam Laporan Laba-Rugi Tahun 2007
Metode Harga Metode ILoCoM Met. Tot. LoCoM Metode Harga
Pokok (Metode I) (Metode II) (Metode III) Pokok (Metode IV)
Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi
Luar Biasa. Luar Biasa Luar Biasa Luar Biasa
Pengh. Bunga Pengh. Bunga Pengh. Bunga Pengh. Bunga
Rp.9.000 Rp. 9.000 Rp. 9.000 Rp. 9.000
Rugi Penurunan Rugi Penurunan Rugi Penurunan
Nila Srt.Berharga Nilai Srt.Berhrga Nilai Srt.Berhrga
(Rp. 20.000) (Rp. 12.500 ) (Rp. 20.000 )
Rp. 11.000 (Rp. 3.500 ) (Rp. 11.000 )

Metode I Metode II Metode III Metode IV


Tahun Kas 74.400 (a) Kas 74.400(a) Kas 74.400 Kas 74.400
2008 Rugi Penj Srt. Cad.Penurunan Cad.penurunan nilai Cad. Penurunan
1 Feb Berharga 8.000 Nilai Srt.Berharga Srt.berharga 8.500 (c) Nilai Srt.Berharga
Srt.Berharga Srt.Berharga 8.500 (d)
82.400 8.500(d) 82.000 Srt.Berharga
(b) Srt.Berharga 82.000 Pengh Bunga 400 82.000
Peng Bunga 400 (c) Pengh Bunga Peng Bunga 400
400 Laba Penj 500
Laba Penj 500
Keterangan : a. Jummlah kas yang diterima meliputi harga jual saham A : Rp. 720 x 50 = Rp. 36.000
Obligasi B : 4 x Rp. 950 = Rp. 38.000 dan bunga berjalan Rp. 400
b. Harga pokok surat berharga yang dijual = (50 x Rp. 800) + (4 x Rp. 10.500) = Rp. 82.000
c. Bunga berjalan = 1 bulan x 12% x Rp. 40.000 = Rp. 400
d. Penurunan nilai surat berharga :
50 lembar 4 lembar
Saham A (------------------) x Rp. 80.000 + (--------------------- x Rp. 105.000) = Rp. 82.000
100 lembar 10 lembar
e. Cadangan penurunan nilai surat berharga sebesar Rp. 8.500 ditutupkan keselisih harga jual dan harga
pokok selama masih ada saldo cadangan. Kerugian diakui ketika saldo cadangan sudah habis.

Metode I Metode II Metode III Metode IV


Tahun Srt.Berharga- Srt.Berharga- Srt.Berharga- Srt.Berharga-
2008 Saham C 66.000 Saham C 66.000 Saham C 66.000 Saham C 66.000
1 Kas 66.000 Kas 66.000 Kas 66.000 Kas 66.000
August *
ugust
31 Kas 3.600 Kas 3.600 Kas 3.600 Kas 3.600
Desemb Pengh Bunga 3.600 Pengh Pengh Bunga 3.600 Pengh Bunga
er** Bunga3.600
3.600

Keterangan : * Pembelian 60 lembar saham PT. C 60 x @ Rp. 1.100 = Rp. 66.000

** Mencatat penerimaan bunbga obligasi = 6 lembar x 12% x @ Rp. 10.000 = Rp. 3.600
Metode I Metode II Metode III Metode IV
Tahun Tidak ada jurnal Rugi penurunan nilai Rugi penurunan nilai Rugi Penurunan
2008 penyesuaian Srt.Berharga 7.400(a) Srt.Berharga 4.400(b) nilai Srt.Berharga
31 Cad.Penurunan Cad.Penurunan 7.400(c)
Desemb Nilai Srt. Berharga Nilai Srt. Berharga Srt. Berharga
er 4.400 Kenaikan Nilai
Penyes 7.400 2.500(d)
uaian Cad.
(5a) Penurunan nilai

Srt. Berharga

7.400
Modal
Kenaikan
Keterangan : a) Saldo rek Cadangan penurunan nilai surat berharga 1 Januari 2008 Nilai
= Rp. Srt.
20.000
Berharga
Dikurangi : Penjualan Surat Berharga saham PT. A 2.500
( 8.500)
Saldo sebelum penyesuaian Rp. 11.500
Saldo Cad. Penurunan nilai surat berharga 31 Desember 2008 :
Jenis Lembar Harga Pokok Harga Pasar Penurunan Nilai
Saham A 50 Rp. 40.000 Rp. 35.000 Rp. 5.000
Saham B 50 30.000 40.000 -
Obligasi B 6 63.000 52.600 11.400
Saham C 50 105.000 102.500 2.500
Jumlah Rp.238.000 Rp.229.100 Rp. 18.900 = Rp. 18.900
Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga Rp. 7.400
Keterangan : b) Saldo sebelum penyesuaian :
1 Januari 2007 Penjualan Saldo
Rp. 12.500 (K) Rp. 8.000 (D) Rp. 4.500 (K)
Penurunan nilai surat berharga Metode II = Rp. 238.000 – Rp. 229.100 = Rp. 8.900
Penyesuaian = Rp. 8.900 – Rp. 4.500 = Rp. 4.400
c) Sama dengan keterangan a)
d) Rekening Kenaikan Nilai Surat Berharga (Debit) atau Modal Kenaikan Nilai (Kredit) sebelum
penyesuaian Rp.2.500. Nilai Surat Berharga B naiak Rp. 5.000. Penyesuaian dengan menambah
Rp. 2.500

Metode I Metode II Metode III Metode IV


Tahun Tidak ada jurnal Cad. penurunan nilai Cad. Penurunan Nilai Cad.Penurunan
2008 penyesuaian Srt.Berharga 500(b) Srt.Berharga 3.500(b) nilai Srt.Berharga
31 Laba Kelebihan Laba Kelebihan 500(c)
Desemb Cadangan 500 Cadangan 3.500 Srt. Berharga
er Kenaikan Nilai
Penyes 2.500(d)
uaian Laba Kelebihan
(5b) Cad.
500
Modal
Kenaikan
Keterangan : a) Saldo Kredit Cadangan Penurunan Nilai Srat Berharga sebelum penyesuaian = Rp.Nilai Srt.
11.500
berharga 2.500
Penurunan Nilai Saham A Rp. 5.000
Penurunan Nilai Saham B Rp. 6.000 ( 11.000)
Kelebihan Cadangan Rp. 500
Keterangan : a) Saldo Kredit Cadangan Penurunan Nilai Srat Berharga sebelum penyesuaian = Rp. 11.500
Penurunan Nilai Saham A Rp. 5.000
Penurunan Nilai Saham B Rp. 6.000 ( 11.000)
Kelebihan Cadangan Rp. 500
b) Harga Pokok Surat Berharga 31 Desember 2008 Rp. 238.000
Harga Pasar Surat Berharga 31 Desember 2008 237.000
Penurunan Nilai Rp. 1.000
Saldo Kedit Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga 4.500
Kelebihan Cadangan Rp.3.500
c) Sama dengan a)
Metode I Metode II Metode III Metode IV
Tahun Kas Rp. 237.600 Kas Rp. 237.600 Kas Rp. 237.600 Kas 237.600
2009 Rugi Penj ualan Cad. penurunan nilai Cad. penurunan nilai Cad.Penurunan
1 Surat Berharga 1.000 Srt.Berharga 11,000 Srt.Berharga 1,000 nilai Srt.Berharga
Februari Surat Berharga Surat Berharga Surat Berharga 11.000
Rp.238.000 Rp.238.000 Modal Kenaikan
Penjual Laba Penj. Srt Pengh Bunga 600 Nilai Srt. Berharga
an Rp.238.000 Berharga 5.000
diambil Pengh Bunga 600 10.000 Srt.Berharga
contoh Pengh Bunga
5b 600 238.000
Srt.Berharga-
Kenaikan Nilai
5.000

Pengh. Bunga
600
Laba Penjualan

Anda mungkin juga menyukai