Anda di halaman 1dari 7

ASAS PARTISIPASI

KELUARGA
 Asas Partisipasi Keluarga mengandung makna bahwa
perkawinan harus seizin orang tua sesuai blanko yang
telah disediakan oleh aparat Desa/Kelurahan setempat.
 Berdasarkan Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan (“UU Perkawinan”),
sebagai syarat dilangsungkannya perkawinan,
salah satunya adalah bahwa
perkawinan harus didasarkan atas persetujuan
kedua calon mempelai.
 Lebih lanjut, di dalam penjelasan Pasal 6 UU
Perkawinan diuraikan bahwa: “Oleh karena perkawinan
mempunyai maksud agar suami dan isteri dapat
membentuk keluarga yang kekal dan bahagia, dan sesuai
pula dengan hak asasi manusia, maka perkawinan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yang melangsungkan
perkawinan tersebut, tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.”
 bila orang tua tersebut setuju dengan isi
Pernyataan Memberi Izin kepada anaknya
untuk menikah, maka orang tua calon
mempelai tersebut membubuhkan tanda
tangan pada surat pernyataan tersebut.
 Bila orang tua sudah tidak ada lagi, maka izin
dimaksud diperoleh dari wali.Kata “Wali”
bukan yang dimaksud wali nikah tetapi wali
pengampu.
 SEKIAN DAN TERIMA KASIH 🙂

Anda mungkin juga menyukai