Anda di halaman 1dari 23

Teknik pemeriksaan

Audiometri di
Tempat Kerja

L/O/G/O
AUDIOMETRI
• Pemeriksaan Auidometri adalah
pemeriksaana yang dilakukan untuk
memeriksa tingkat fungsi pendengaran
seseorang
• Pemeriksaan pendengaran seseorang
berdasarkan frekuensi (Hertz) dan
intensitas suara (decibel)
TUJUAN
• Membuat audiogram hasil pemeriksaan
audiometri tenaga kerja dengan
memberiksan nada murni pada hantaran
udara
• Digunakan dalam pemeriksan kesehatan
awal maupun pemeriksaan berkala

STANDAR ACUAN :
ANSI S3.21-2004, R 2009 Methods for Manual
Pure-Tone Threshold Audiometry
AUDIOMETRI TEST

• Audiometer Alatnya

• Audiogram Hasil
Pemeriksaannya
Manfaat Pemeriksaan
Audiometri
• Sebagai bagian dari program pemeriksaan
awal, sehingga perusahaan mempunyai
data awal tingkat ambang dengan tenaga
kerja yanga akan di tempat bising sebagai
dasar evaluasi untuk pemeriksaan berkala

• Menentukan efektifitas program konservasi


pendengaran (hearing conservationn
program)
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
AUDIOMETRI

 Alat dan ruangan


 Teknisi
 Subjek
PERSIAPAN ALAT
• Audiometer : terkalibrasi
• Ruang pemeriksaan
kedap suara maksimal
40 dB.
PERSIAPAN TEKNISI

 Terlatih
 Mengerti tujuan
 Komunikatif, sabar
dan telaten
PERSIAPAN SUBJEK
 Hindari paparan bising (termasuk musik)
selama 16 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan
 Lakukan pemeriksaan telinga luar apakah
ada sumbatan (co. serumen)…konsultasi dr.
THT
 Melepaskan topi, bando dan kacamata yang
dapat mengganggu pemasangan
headphone.
PENEMPATAN HEADPHONE
TAHAPAN PEMERIKSAAN
1. Berikan instruksi dengan jelas, jika
mendengar bunyi / nada dari earphone,
respon dengan caramenekan tombol respon
atau angkat tangan.
2. Letakkan earphone sesuai lubang telinga
(merah kanan, biru kiri.)
3. Periksa lebih dulu pada telinga yang lebih
baik.
4. Beri pengenalan nada pada frekwensi 1000
Hz dengan intensitas 30 dB atau 50 dB.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
5. Mulai pemeriksaan pada frekwensi 1000 Hz
6. Tekan tombol nada pada 10 dB di bawah
nada perkenalan.
7. Penekanan nada selama 1-2 detik dan respon
diharapkan secepat mungkin
8. Ulangi sampai 3 kali dengan jeda antar nada
lebih dari waktu pemberian nada.
9. Jika memberi respon, turunkan 10 dB sampai
tidak memberi respon.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
10. Jika tidak merespon, naikkan 5 dB. Sampai
merespon.
11. Nilai ambang dengarnya adalah ambang
terendah dimana terdapat minimal 2 respon
dari 3 nada.
12. Selanjutnya periksa pada frekwensi 2000,
3000, 4000, 6000, 8000 Hz dengan prosedur
yang sama, kemudian ulangi pada frekuensi
1000 Hz.
13. Kemudian periksa pada frekwensi 500, 250
Hz dengan prosedur yang sama.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
14. Periksa telinga yang lain dengan prosedur
yang sama.
15. Lepaskan earphone, catat tingkat ambang
dengar di audiogram. Jika ditemukan kelainan
pendengaranharus diperiksa lebih lanjut
PELAPORAN
 Identifikasi : meliputi identifikasi
perusahaan, tenaga kerja, petugas,
peralatan, kondisi dan waktu
pelaksanaan.
 Hasil pengujian berupa audiogram yang
menunjukkan tingkat ambang dengar.
Hasil Audiometri
- Hitung Rata – rata dari Frekwensi
500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, bandingkan
dg kriteria ISO 6189 tahun 1983

- Bila terdapat penurunan rerata daya dengar > 10


dB pada frekwensi tinggi atau > 15 dB pada
salah satu frekwensi dibandingkan dengan data
awal, maka hal tersebut menunjukkan adanya
gangguan pendengaran akibat paparan bising.
Kriteria Hasil
Menurut ISO 6189 tahun 1983

Intensitas Suara Interpretasi


(dB)
0 - 25 Normal
26 - 40 Tuli Ringan
41 - 60 Tuli Sedang
61 - 90 Tuli Berat
> 90 Tuli Sangat Berat
Audiogram

• Simbol
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai