Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAH

WABARAKATUH
Kelompok 01 ARIZQA SHAFA SALSABILA (08)

02 ARYASATY KIRANA T (09)

03 ASTRID PRAMUDYA WARDANI (11)

04 DYAH NOVITA R
Kasus Pelanggaran HAM dan Kewajiban
KASUS
PENYERANGAN
NOVEL BASWEDAN
Kronologi terjadinya penyerangan terhadap
penyidik KPK Novel Baswedan

Penyerangan Novel terjadi pada Subuh 11 April Novel berjalan pulang ke rumahnya. Tiba-tiba
2017. Novel mengalami kerusakan pada mata ada motor dari belakang yang dinaiki dua orang
kirinya akibat disiram air keras jenis asam sulfat mendekat. Kemudian orang yang ada di motor
H2SO4 yang berkadar larut tidak pekat, usai itu menyiramkan sesuatu ke arah Novel. Sesuatu
salat subuh. Waktu salat subuh (Sekitar pukul yang belakangan diketahui sebagai air keras itu
04.35 WIB) mengenai wajah Novel. Dua orang yang ada di
Novel salat subuh di masjid Al Ikhsan. Masjid atas motor itu lalu kabur.
itu berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya. 
Pukul 05.10 WIB
Latar belakang terjadinya kasus
Hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), motif balas
dendam yang dilancarkan oleh pelaku dikarenakan Novel secara
berlebihan menggunakan wewenangnya mengusut enam kasus
berkategori high profile. Enam kasus itu terdiri dari kasus korupsi KTP
elektronik, kasus Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar,
kasus Sekjen Mahkamah Agung, kasus Bupati Buol, kasus Wisma Atlet
Hambalang dan kasus penanganan sarang burung walet di Bengkulu.
TGPF menduga Novel mendapatkan serangan balik karena mengusut
salah satu dari enam kasus tersebut.
. Akan tetapi, menurut Novel sendiri menganggap tim gabungan
melupakan satu kasus yang diduga bisa menjadi motif penyerangan
dirinya, yaitu kasus suap impor daging dengan tersangka Basuki
Hariman. Kasus itu berkembang menjadi kasus yang dinamakan "buku
merah", karena ada catatan yang ditemukan berisi daftar penerima suap.
Dalam laporan soal "buku merah", muncul dugaan perusakan barang
bukti dalam kasus suap impor daging tersebut yang diduga dilakukan
oleh dua penyidik yang berasal dari Polri. Aliran dana suap impor daging
tersebut diduga mengalir ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
Analisis kasus

Hak asasi Manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi
manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal.
HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi,
saling berhubungan, dan saling bergantung
Kewajiban adalah sesuatu yang wajib untuk dilakukan seseorang dengan penuh tanggung
jawab agar mendapatkan haknya.
Dalam kasus ini, Novel Baswedan tidak mendapatkan haknya sebagai manusia sebagaimana
telah diatur dalam Undang-Undang no.39 tahun 1999 .
Kesimpulan kasus
Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kasus tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam pelanggaran HAM ringan dan ada beberapa pernyataan
bahwasannya kasustersebutdapatdiklasifikasikankedalampelanggaranHAMberat.
Kasus tersebut merupakan kasus pelanggaran HAM berat yaitu kejahatan terhadap
kemanusiaan. Karena penyerangan itu terjadi secara fisik dan menyebabkan
kerusakan salah satu bagian anggota tubuh korban.

Akan tetapi, menurut Yusril kasus ini tidak tergolong pelanggaran HAM berat
artinya ringan. Menurut Yusril, "pada prinsipnya semua kejahatan itu adalah
pelanggaran HAM. Tapi tidak semua pelanggaran HAM itu terkategorikan
pelanggaran HAM yang berat. Jadi kasus Pak Novel itu kasus murni hukum,
pelanggaran HAM dalam artian pelanggaran hukum, bukan pelanggaran HAM yang
berat," kata Yusril saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).
Faktor-faktor pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban
Sikap egois
Sikap tidak toleran
Sikap ini menyebabkan penyerang untuk selalu ingin Sikap ini menyebabkan penyerang tidak memiliki
menuntut haknya berupa balas dendam karena merasa perasaan peduli kepada orang lain, apakah yang
kecewa dengan apa yang dilakukan oleh korban, sementara dilakukannya itu melanggar atau tidak hak orang lain.
kewajibannya untuk saling menghargai orang lain Penyerang juga tidak memiliki rasa untuk saling
diabaikan. menghormati atas kedudukan atau keberadaan korban
sehingga penyerang mencoba membuat korban menderita.
.

Penyalahgunaan kekuasaan Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak
Apabila kasus ini dilakukan oleh organisasi tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan
maka mereka memiliki kekuasaan untuk menyuruh pengingkaran kewajiban warga negara, tentu saja
menyerang korban akan mendorong si penyerang melakukan
pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus
pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu
bagi munculnya kasus-kasus lain
Saran
Terhadap
Kasus

Saran terhadap kasus Novel Baswedan :

1. Pemerintah terutama aparat penegak hukum harus bersifat terbuka dalam proses
penyelidikan
2. Pemerintah harus segera melakukan langkah intensif dalam mengungkap kasus
pelanggaran HAM.
3. Pemerintah harus segera melakukan langkah-langkah hukum terhadap siapapun
yang diduga terkait dengan kasus-kasus pelanggaran HAM.
4. Masyarakat wajib mendukung upaya penegakan HAM di Indonesia dengan
melaporkan setiap kasus pelanggaran HAM.
5. Masyarakat wajib mendukung upaya penegakan HAM di Indonesia dengan
menyuarakan pendapatnya terhadap penyelidikan kasus pelanggaran HAM.
 
Thank you

Anda mungkin juga menyukai