PENDAHULUAN
1
bebas untuk memperoleh kehidupan yang layak, mengembangkan diri,
mengekspresikan gagasan dan kreativitasnya, serta mengoptimalkan peran
dan sumbangsihnya terhadap kesejahteraan hidup manusia secara luas.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu penegakan hukum dan HAM.
2. Mengetahui pelanggaran HAM Pembunuhan Salim Kancil.
3. Mengetahui kronologi pembunuhan Salim Kancil.
4. Menegetahui solusi untuk menangani kasus pembunuhan Salim Kancil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Kronologi Pembunuhan Salim Kancil
4
menolak tambang ke Kepolisian Sektor Pasirian, yang kemudian diteruskan
ke Kepolisian Resor Lumajang, namun tidak ada tindakan.
5
21 September 2015. Forum mengirim surat pengaduan terkait
penambangan ilegal yang dilakukan oleh oknum aparat Desa Selok
Awar-Awar di daerah hutan lindung Perhutani.
25 September 2015. Forum mengadakan koordinasi dan konsolidasi
dengan masyarakat luas tentang rencana aksi penolakan tambang pasir
dikarenakan aktivitas penambangan tetap berlangsung. Aksi ini
rencananya digelar 26 September 2015 pukul 07.30 WIB.
26 September 2015. Sekitar pukul 08.00 WIB, terjadi penjemputan paksa
dan penganiayaan terhadap dua orang anggota forum yaitu Tosan dan
Salim Kancil.
6
dengan aksi ini dan menimbulkan kegaduhan yang pada saat itu sedang
berlangsung proses belajar mengajar di sebuah sekolah Paud.
Dalam kasus ini terdapat bukti permulaan yang cukup untuk menduga
terjadinya pelanggaran HAM sebagaimana dijamin didalam berbagai
peraturan perundang-undangan HAM. Berikut bentuk-bentuk perbuatan
pelanggaran yang terjadi dalam peristiwa ini:
7
kejam, tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat
kemanusiaan”.
3. Hak untuk tidak ditangkap secara sewenang-wenang
Pada saat peristiwa, korban Salim Kancil dilakukan penangkapan oleh
sejumlah orang yang tidak mempunyai kewenangan dan kapasitas untuk
melakukan penangkapan. Sehingga terjadi tindakan penangkapan secara
sewenang-wenang. Hal itu tertulis dalam Pasal 34 ayat (1) UU 39 Tahun
1999 yang berbunyi “setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan, disiksa,
dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang dan Pasal
9 ayat (1) UU 39 Tahun 1999 berbunyi “setiap orang berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.
.
4. Hak atas Rasa Aman
Peristiwa ini telah menyebabkan rasa ketakutan dan kekhawatiran yang
dialami oleh keluarga korban serta masyarakat sekitar juga, terutama bagi
pembela HAM. Berdasar hal tersebut maka telah terjadi pelanggaran hak
atas rasa aman sebagaimana dijamin Pasal 28 G ayat (1) UUD 1945 dan
bagi orang yang melakukan kekerasan ataupun mencoba untuk
melakukan tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, maka
orang tersebut dapat dipidanakan dan mendapatkan hukuman yang telah
diatur oleh Negara tersebut.dan Pasal 30 UU 39 Tahun 1999 tentang
HAM.
5. Hak Anak
Dalam peristiwa kekerasan tersebut, pelaku melakukan tindakan
kekerasan di depan anak Salim yang masih berusia 13 tahun. Selain itu,
dalam peristiwa kekerasan bertempat di Kantor Pemerintah Desa Selok
Awar-Awar dilakukan di depan sekolah PAUD. Berdasarkan hal
tersebut, maka telah terjadi pelanggaran HAM sebagaimana dijamin
dalam Pasal 28 B ayat (2) UUD 45 yang berbunyi “Setiap anak berhak
atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
6. Hak atas lingkungan yang baik dan sehat
8
Pada UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dalam
pasal 9 ayat (3) menegaskan: “setiap orang berhak atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat” (sama dengan UUPLH). Hal tersebut dipertegas dan
dikuatkan, dalam Pasal 28 H Ayat 1 UUD NRI Tahun yang menyatakan,
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”..
7. Hak atas kebebasan berekspresi dan beropini
Dalam kasus ini disebutkan bahwa para pelaku telah melakukan
intimidasi terhadap warga yang menolak penambangan. Hal ini tentu
membuat warga merasa terkekang untuk mengeluarkan aspirasi dan
pendapatnya, dengan kata lain, hak mereka untuk mengeluarkan
pendapat pun terhalangi oleh para pelaku, dan melanggar UUD 1945
pasal 28 E ayat 3 yang berbunyi : “setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat’’.
.
9
untuk mendorong negara membuat semacam perlindungan terhadap penegak
HAM yang sekarang trennya diserang di sektor sumber daya alam.
Pengadilan mengadili lebih dari 30 orang untuk kasus ini. Hariyono,
Kepala Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, yang disebut
sebagai otak pembunuhan Salim Kancil dijerat Pasal 340 KUHP tentang
Pembunuhan Berencana dan divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri
Surabaya. Selain karena kasus pembunuhan Salim Kancil, dia juga didakwa
atas kasus tambang ilegal dan kasus pencucian uang.
Dari kesaksian Ridwan dan Imam yang telah dimintai keterangan oleh
pihak penyidik Polres Lumajang, ada 19 nama yang diduga pelaku
penganiayaan dan pembunuhan kepada Tosan dan Salim Kancil, antara lain
Desir, Eksan, Tomin, Tinarlap, Siari, Tejo, Eli, Budi, Sio, Besri, Suket,
Siaman, Jumunam, Satuwi, Timar, Buri, Miso, Parman dan Satrum. Dilansir
Suarasurabaya.net, Polres Lumajang saat ini telah mengamankan 22 orang
terduga pelaku pengeroyokan.
Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono Kabid Humas Polda Jatim
mengatakan, dari 22 terduga pelaku ini 19 diantaranya sudah ditahan. "Dua
tersangka lainnya tidak ditahan karena masuk kategori di bawah umur yakni
16 tahun," kata dia pada Radio Suara Surabaya. Kedua terduga pelaku di
bawah umur ini, lanjut dia, juga ikut dalam aksi pengeroyokan pada
korban.Kombes Pol Raden menjelaskan, berkas kasus ke 22 terduga pelaku
ini masih diproses. "Dikroscek dulu antara peran tersangka, barang bukti dan
menurut keterangan saksi untuk mempermudah pemberkasan. Kan ada yang
terlibat pengeroyokan saja, pembunuhan saja dan ada yang pengeroyokan
serta pembunuhan," ujar dia. Atas kejadian ini, Tim Advokasi Tolak
Tambang Pasir Lumajang yang terdiri dari Laskar Hijau, WALHI Jawa
Timur, KONTRAS Surabaya, dan LBH Disabilitas pun mengeluarkan sikap:
10
2. Mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang untuk segera menutup
seluruh pertambangan pasir di pesisir selatan Lumajang.
3. Meminta agar Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk
segera memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban
4. Meminta Komnas HAM agar segera turun ke lapangan dan melakukan
Investigasi
5. Meminta Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk
memberikan trauma healing kepada anak dan cucu dari alm. Salim Kancil
serta anak-anak PAUD yang menyaksikan insiden penganiayaan alm
Salim Kancil di Balai Desa Selok Awar-Awar.
2.4 Solusi
11
sebagai masyarakat harus memahami kewajiban dasar manusia sesuai dengan
pasal 67 sampai 70 undang-undang no.39 Tahun 1999
Pasal 67 : setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia
wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan
hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh
negara Republik Indonesia. Pasal 68 : setiap warga negara wajib ikut serta
dalam pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pasal 69Ayat (1) : setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain , moral, etika, dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Ayat (2) : setiap hak asasi manusia seseorang
menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak
asasi orang lain serta menjadi petugas pemerintah untuk menghormati,
melindungi, menegakkan, dan memajukanya. Pasal 70 : dalam menjalankan
hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/09/29/nvdeah361-ini-
kronologi-pembunuhan-sadis-salim-kancil
https://beritagar.id/artikel/berita/kronologi-penganiayaan-dan-pembunuhan-salim-
kancil
https://nasional.kompas.com/read/2016/09/26/20315051/kasus.pembunuhan.salim
.kancil.dinilai.belum.sentuh.aktor.intelektual
http://news.liputan6.com/read/2331536/merangkai-kepingan-kisah-pembunuhan-
salim-kancil
https://beritagar.id/artikel/berita/vonis-ringan-bekas-kades-otak-pembunuhan-
salim-kancil
14