Pada wajah ditemukan konjungtiva anemis, napas cuping Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
hidung di bantu otot nafas dada (fase ekspirasi memanjang), diabetes mellitus, asma dan alergi. Hasil pengkajian
akral dingin dan sianosis sentral. Pada leher tidak ditemukan didapatkan GCS E1M1V1, Tekanan darah 80/50 mmHg,
pembesaran ven jugularis. Pada pemeriksaan pulmi ditemukan Nadi 120 x/menit, RR 32 x/menit, CRT memanjang, suhu
bunyi gurgling menurun dan terdapat ronki basah pada basal 35.6°C.
kedua paru.
Bagaimana pandangan islam mengenai kasus
yang dialami pasien dan bagaimana sholat yang
ditinggalkannya?
Rumusan
Masalah
Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya Sholat Umum
2. Untuk Mengetahui hukum mengqodho Sholat
3. Untuk Mengetahui pendapat ulama pada pasien
tidak sadarkan diri
Rukun Islam
Islam adalah agama yang dibangun atas 5 fondasi utama
yang dinamakan rukun islam sebagaimana dalam suatu
hadis:
Ibadah sholat wajib hukumnya Akan tetapi Allah memberikan keringanan untuk
dikerjakan oleh setiap orang yang beragama menjaalankan sholatnya sesuain keadaannya,
islam, bahkan orang yang sakitpun masih jika tidak mampu berdiri maka dia menjlankan
diwajibkan untuk menunaikan sholat, sholatnya dengan berbaring
meskipun dia tank sanggup berdiri
Ada 3 orang yang pena catatan amalnya diangkat (tidak ditulis): Orang yang tidur sampai dia
bangun, anak kecil samai dia baligh, dan orang gila sampai dia sadar. (HR. Ahmad 1195,
Nasai 3445, Turmudzi 1488 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Apabila kalian ketiduran atau kelupaan hingga tidak shalat, hendaknya dia kerjakan shalat itu
ketika dia ingat. Karena Allah berfirman (yang artinya), ‘Tegakkanlah shalat ketika mengingat-
Ku.’ (HR. Ahmad 13247, Muslim 1601, dan yang lainnya).
Pertama, Hanafiyah menyatakan, jika pingsannya melebihi sehari
semalam, tidak wajib qadha. Sebaliknya, jika kurang dari sehari
semalam, wajib qadha.
Pendapat Imam
Kedua, Malikiyah berpendapat, orang yang pingsan sama sekali tidak
Madzhab wajib mengqadha shalatnya, berapapun jeda waktunnya. Orang yang
pingsan disamakan dengan orang yang hilang akal. Sementara orang
yang hilang akal, tidak terkena kewajiban syariat.
1
Ibadah sholat wajib hukumnya dikerjakan oleh setiap orang yang beragama Dari beberapa pendapat
islam, bahkan orang yang sakitpun masih diwajibkan untuk menunaikan sholat. Imam Mahzab ini, banyak yang
Allah memberikan keringanan untuk menjalankan sholat sesuai keadaannya. Jika berpendapat bahwa orang yang
tidak mampu berdiri maka supaya menjalankan sholat dengan berbaring. pingsan/tidak sadarkan diri tidak
wajib mengqadha shalatnya,
berapapun lama dia pingsan.
2
1. Hanafiyah menyatakan, jika pingsannya melebihi sehari semalam, tidak wajib
qadha.
2. Malikiyah berpendapat, orang yang pingsan sama sekali tidak wajib mengqadha
shalatnya, berapapun jeda waktunnya.
3. Syafiiyah sependapat dengan Malikiyah, orang yang pingsan tidak wajib qadha
shalat, seberapapun lama dia pingsan.
4. Dalam madzhab Hambali, orang yang pingsan wajib qadha, seberapapun lama
pingsannya. Analogi orang yang pingsan itu lebih dekat kepada orang tidur dari
pada orang gila.
SARAN
Ada dua hala yang terpenting dalam kasus ini yaitu Kaedah
penting yang diberikan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al
‘Utsaimin rahimahullah di mana beliau berkata, “Jika
seseorang hilang kesadaran atas pilihannya sendiri, maka
ada kewajiban qodho’. Jika hilang kesadaran bukan atas
pilihan sendiri, maka tidak ada qodho’.” (Syarhul Mumthi’, 2:
19).
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation