Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN MASALAH BERDUKA DISFUNGSIONAL


Dosen Pembimbing: Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah .S.Kep.Ns, M.,Kes

Disusun Oleh :

RATNA DEWI CAHYANI


202003098

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2021
1. Proses Keperawatan Jiwa
A. Pengkajian

I. Identitas Klien                                                                  

Nama : Tn. M

Umur : 42 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Dusun Mojoroto, Mojotamping Bangsal

Mojokerto

Status Perkawinan : Duda

Tanggal Pengkajian : 04 februari 2021

1. Keluhan Utama

Tn. M merasakan duka yang teramat mendalam semenjak anaknya


meninggal sejak 1 minggu yang lalu.
Masalah keperawatan: berduka disfungsional
II. Faktor Presdiposisi
a) Faktor perkembangan
Tn. M selalu mengurung diri dikamar dan selalu mengis
meratapi kepergian anaknya
b) Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga tidak baik, saat
mempunyai masalah, klien jarang berbicara kepada anggota keluarga
yang lain dan cenderung mengurung diri.
c) Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang tertutup, dan klien merasa sedih
dan belum bisa menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal.
d) Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien.
III. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Adanya rasa sedih dan perasaan tidak terima karena ditinggal
meninggal oleh anaknya
3. Faktor psikologis
Adanya masalah rasa yang tidak hilang-hilang (Sedih). Dimana
klien merasa sedih dengan musibah yang dialaminya.
d) Pemeriksaan Fisik

a. Keluhan : tidak ada keluhan

b. TTV

TD : 140/90 MmHg

Suhu : 36,8 C

Nadi : 105x/menit

RR : 22x/menit
c. BB/TB : 80 Kg/160 cm

d. Klien tampak lemas, mata sayu, nafsu makan klien berkurang dan

sulit untuk tidur.

e) Psikososial

a. Konsep diri

1) Gambaran diri : Klien mengatakan bahwa tubuhnya semakin

lemas

2) Identitas diri : Klien berjenis kelamin laki-laki

3) Peran : Klien merasa sudah kehilangan peran sebagai seorang

ayah

4) Ideal diri : Klien berharap bisa menerima perubahan peran yang

terjadi saat ini

5) Harga diri : Klien tidak merasa malu terhadap anggota tubuhny


b. Genogram

NB : : Laki-laki
c.

d.
: Perempuan
: meninggal

: 1 rumah
: Berduka
f) Konsep diri
a. Citra tubuh

Klien senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut

sampai ujung kaki. Klien juga mengatakan tidak mempunyai

bagian tubuh yang tidak disukai.

b. Identitas diri

Klien sebagai orang tua . Biasanya klien menghabiskan

waktu luangnya di kamar dan sesekali menangis

c. Peran diri

Klien berperan sebagai orang tua

d. Ideal Diri

Klien mengatakan bercita-cita anaknya sukses

e. Harga Diri

Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan

keluarga namun klien saat berbicara dengan keluarga volume

suaranya pelan

g) Hubungan sosial
a. Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu
keluarga dan termasuk anak yang sudah meninggal
b. Klien biasanya mengikuti kegiatan di lingkungannya seperti
jamaah di musolla.
c. Semenjak anaknya meninggal, klien lebih suka menyendiri.

Masalah keperawatan: Isolasi sosial.


h) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Kegiatan Ibadah :
Klien mengatakan sholat lima waktu dan selalu mendo’akan
anaknya
i) Status Mental
1. Penampilan
Semenjak kepergian anaknya penampilan klien sering tidak
rapi, mulai dari pakaian, tatanan rambut tidak rapi.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada lirih dan kadang melamun.
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat,
selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu
topik dengan jelas (Isi pembicaraan).
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak kurang tenang dalam
berbicara, ada gerakan yang diulang-ulang ataupun
gemetar. Dan saat membicarakan pengalaman hidupnya
klien tampak terlihat cemas.
4. Afek dan emosi
a. Afek
( √ ) Datar
( ) Tumpul
( ) Labil
( ) Tidak sesuai
Tn. M nampak tidak bersemangat saat menceritakan
pengalaman hidupnya.
b. Alam perasaan (emosi)
( √ ) Sedih
( ) Gembira
( ) Ketakutan
( ) Putus asa
( ) Kuatir
Tn. M nampak sedih dilihat dari ekspresi wajahnya.
5. Sumber koping

Modal ekonomi : Semua perekonomian keluarga ditanggung

istrinya untuk sementara waktu. Karena suami dan istrinya

sama-sama bekerja di pabrik

Kemampuan menyelesaikan masalah (mekanisme koping) :

klien lebih senang mengurung diri.

6. Mekanisme koping

Maladaptif, hal ini di buktikan dengan klien sering merasa

sedih dan menangis bila teringat dengan anaknya.

7. Interaksi selama wawancara


Selama proses wawancara, Klien mau menjawab
pertanyaan perawat dan sesekali diam. Kontak mata klien
ada dan klien menatap wajah perawat saat wawancara dan
mau menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar.
8. Persepsi - sensori
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri.
Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
9. Proses pikir
a. Proses pikir (arus dan bentuk pikir)
Sirkumstansial (berbelit-belit tapi sampai pada tujuan)
b. Isi pikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir.
Pemikiran klien realistis.
10. Tingkat kesadaran
Klien mengenal dengan siapa dia berbicara dan
lingkungannya.  Tingkat kesadaran klien terhadap waktu,
orang dan tempat jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya
baik di masa lalu  maupun saat  ini. Klien juga ingat ketika
ditanyakan apakah tadi klien sudah makan atau belum,
jam berapa. Klien tidak mengalami gangguan daya ingat
baik jangka panjang maupun jangka pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus
terhadap apa yang  ditanyakan. Klien bersekolah SMA, klien
mampu untuk menjawab hitungan sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan
pekerjaan atau menyiapkan sarapan. Klien memilih
pekerjaan
14. Daya tilik diri

Klien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya.

j) Kegiatan Hidup sehari-hari (ADL)


a. Perawatan Diri :

Kegiatan Hidup Bantuan Bantuam


Mandiri
sehari-hari Total Minimal
Mandi 
Kebersihan 
Makan 
Buang air kecil 
Buang air besar 
Ganti pakaian 
Jelaskan :
Tn. M tahu kapan waktunya membersihkan diri, menyiapkan
peralatan, mampu melaksanakan dan merapihkan kembali apa yang
telah ia kerjakan secara mandiri.
b. Nutrisi :
 Apakah anda puas dengan pola makan anda?
( )Puas
(√ )Tidak puas
Klien tidak puas dengan pola makannya, dikarenakan tidak
nafsu makan selalu teringat akan anaknya.
 Apakah anda makan memisahkan diri?
( )Ya
(√ )Tidak
 Frekuensi makan sehari : 1 kali
 Nafsu makan :
( ) Meningkat
(√ ) Menurun
( ) Berlebihan
( ) Sedikit-sedikit
 Berat Badan :
( ) Meningkat
(√ ) Menurun
BB saat ini : 80kg, BB semula : 81kg
Jelaskan :
Tn. M mengalami penurunan berat badan akibat tidak nafsu
makan, dan pola makan tidak teratur.
c. Tidur :
 Apakah ada masalah tidur?
( ) Tidak ada
(√ ) Ada
Jelaskan :
Tn. M mengeluh sukar beristirahat tidur dikarenakan selalu
teringat anaknya.
 Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
( )Segar
( √ )Tidak segar
Jelaskan :
Tn. M mengatakan tidak merasa segar setelah bangun tidur karena
tidurnya kurang nyenyak.
 Apakah ada kebiasaan tidur siang?
( √ ) Ya, lamanya : 2 jam
( ) Tidak
 Apakah ada yang menolong anda mempermudah untuk tidur?
( ) Ada
( √ ) Tidak ada
 Tidur malam jam : 23.00
Bangun jam : 03.00
 Apakah ada gangguan tidur?
( √ ) Sulit untuk tidur
( ) Samnambulisme
( ) Berbicara saat tidur
( √ ) Bangun terlalu pagi
( ) Terbangun saat tidur
( √ ) Gelisah saat tidur
Jelaskan :
Tn. M mengatakan sulit untuk tidur, merasa gelisah saat tidur, dan
bangun terlalu pagi.
d. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini :
 Mengantisipasi kebutuhan sehari-hari :
( √ ) Ya
( ) Tidak
 Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri:
( √ ) Ya
( ) Tidak
 Mengatur penggunaan obat:
( ) Ya
( √ ) Tidak
 Melakukan pemeriksaan kesehatan:
( √ ) Ya
( ) Tidak
e. Klien memiliki sistem pendukung :
 Keluarga
( √ ) Ya
( ) Tidak
 Teman sejawat
( ) Ya
( √ ) Tidak
 Terapis
( ) Ya
( √ ) Tidak
 Kelompok sosial
( √ ) Ya
( ) Tidak

Jelaskan :

Tn. M mengatakan bahwa keluarga yang menjadi semangat


hidupnya dan saudara-saudaranya lah yang senantiasa
memberikan dukungan, membantu secara material maupun
moral. Dan juga ibu-ibu muslimatan.

f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau


hobi?
( √ ) Ya/menikmati
( ) Tidak menikmati
Jelaskan :
Tn. M kadang-kadang pergi ke sawah
k) MEKANISME KOPING
Dalam menghadapi suatu permasalahan, Tn. M menggunakan
cara-cara yang adaptif seperti bicara dengan orang lain
l) MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Tn. M mengalami masalah berhubungan dengan dukungan
sosial, karena kematian anaknya.
m) PENGETAHUAN KURANG TENTANG
( √ ) Penyakit/gangguan jiwa
( ) Sistem pendukung
( √ ) Faktor presipitasi
( √ ) Koping
( ) Penyakit fisik
( ) Obat-obatan
Jelaskan :
Tn. M kurang memahami tentang penyakit/gangguan jiwa,
faktor presipitasi, dan mekanisme koping dan perawat perlu
memberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan
spesifiknya masalah.

n) Pengkajian Fungsional Klien

pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi, pasien tidak

menggunakan alat bantu berjalan.


VI. ANALISA DATA

No. Data Masalah


1. Subyektif : Berduka disfungsional
 Keluarga klien mengatakan bahwa klien
mengalami gangguan dalam menjalankan
perannya sebagai ayah semenjak kepergian
anaknya.
Obyektif :
 Ketika diamati klien terlihat lebih suka
menyendiri dan sering menangis (sedih)

2 Subyektif : Koping individu tidak


 Keluarga klien mengatakan bahwa klien efektif
mengalami gangguan dalam menjalankan
perannya sebagai ayah semenjak kepergian
anaknya.
Obyektif :
-
3 Subyektif : Isolasi sosial
 Klien belum siap kehilangan dan

berpisah dengan anaknya mengaku

merindukan sosok anaknya.

 Klien sering mengurung diri di kamar

dan jarang keluar rumah sehingga

jarang berinteraksi dengan tetangga

sekitar

Obyektif :
 Afek datar
 Afek sedih
 Tidak bergairah (lesu)
 Klien terlihat lebih suka menyendiri dan
sering melamun.

VII. POHON MASALAH


Isolasi Sosial : Menarik Diri (Akibat)

Koping individu tidak efektif (Penyebab)

Berduka Disfungsional (masalah utama)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Care problem:
1. Berduka disfungsional
AXIS
 Masalah : Berduka
 Label : Disfungsional
 Aktual : Berduka
2. Isolasi sosial

C. INTERVENSI
a. Berduka disfungsional

b. Isolasi sosial : menarik diri

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Berduka TUM : Klien 1. Rasa gelisah 1.Sapa klien 1.Membina
Disfungsional dapat mengatasi dan sedih dengan hubungan
gangguan Isolasi berkurang, ramah, baik saling
Sosial pasien tidak secara verbal percaya
murung atau maupun non hubungan
TUK :
menangis lagi. verbal saling
TUK 1 : 2. Pasien lebih 2.Perkenalkan percaya
tenang dan diri dengan antara
Klien dapat
kooperatif. sopan perawat dan
membina
3. Pasien dapat 3.Tanyakan klien
hubungan saling
mengekspresika nama lengkap merupakan
percaya
n diri dengan klien dan dasar
TUK 2 : tenang. nama terbinanya
4. Tidak panggilan hubungan
Klien dapat
mengeluh yang disukai terapeutik
menyebutkan
khawatir klien 2. motivasi
penyebab
4.Jelaskan akan
menarik diri
tujuan membuat
TUK 3 :
pertemuan klien lebih
Klien dapat 5.Jujur dan terbuka
menyebutkan menepati janji mengenai
keuntungan 6.Tunjukkan pikiran dan
berhubungan sikap empati perasaannya
dengan orang dan menerima 3. Hal ini
lain dan klien apa menunjukka
kerugian tidak adanya n rasa peduli
berhubungan terhadap
dengan orang perawatan
lain. klien, tetapi
tidak terlibat
TUK 4 :
secara
Klien dapat emosi. Klien
melaksanakan akan merasa
hubungan social aman dan
secara bertahap nyaman saat
bercerita
TUK 5 :
kepada
Klien dapat perawat
mengungkapkan 4. Aktivitas
perasaannya fisik
setelah memberikan
berhubungan suatu
dengan orang metode yang
lain aman dan
efektif untuk
mengeluark
an emosi
dan
kemarahan
yang
terpendam.
5. Dengan
meminum
obat sesuai
anjuran,
klien akan
merasa lebih
tenang dan
nyaman
untuk tidur.

D. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) BERDASARKAN


PERTEMUAN

1. SP 1 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya isolasi sosial
3. Tanyakan tanda-tanda isolasi sosial
4. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi isolasi sosial
5. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri :Tarik nafas panjang
2. SP 2 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Evaluasi kemampuan klien
3. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi isolasi sosial
- Melakukan hal yang klien sukai
4. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
5. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi setiap kali rasa gelisah
muncul.
3. SP 3 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
3. Evaluasi kemampuan klien
4. Memberi reinforcement positif
5. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya
4. SP 4 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan untuk mengurangi isolasi sosial.
3. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang terlah
dibuat.
4. Memberi reinforcement positif
5. SP 5 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Mengevaluasi kegiatan yang diagendakan
3. Mengobservasi keadaan pasien
4. Memberi reinforcement positif
6. SP 6 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Mendiskusikan manfaat dan kerugian mengurangi isolasi social.
3. Menganjurkan klien untuk mengkonsultasikan perasaan yang
membuatnya cemas
4. Memberi reinforcement positif
7. SP 7 Pasien :
1. Sediakan waktu untuk mengunjungi pasiens ecara teratur
2. Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak
berada ditahap yang sama pada saat yang bersamaan.
3. Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan
dilakukan setelah masa berkabung telah dilalui.
4. Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan
adalah ziarah (menerima kenyataan), melihat foto-foto proses
pemakaman.

8. SP 8 Pasien :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
2. Bantu klien untuk berbagi perasaan.
3. Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan
dilakukan setelah masa berkabung telah dilalui.

9. SP 9 Keluarga :
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
 Mengucapkan salam terapeutik
 Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik
dan tempat
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kesedihan
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
kesedihan
4. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pentingnya
dukungan keluarga bagi pasien
5. Latih keluarga cara memberi dukungan pada klien
10. SP 10 Pasien :
1. Dorong partisipasi terkait dengan keterlibatan keluarga dan orang terdekat
lainnya untuk tetap memberikan suport kepada klien
2. Bantu klien untuk tetap bisa menjaga emosinya dengan baik
3. Bantu klien untuk lebih meningkatkan kebutuhan spiritualnya.
E. TINDAKAN & EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Hari/Tgl Diagnosa Evaluasi Tindakan Paraf &
jam Nama
Rabu, Berduka Subyektif : 1. Memperhatikan aktivitas Ratna Dewi
03-02- Disfungsio - Klien mengatakan sedikit klien dan jaga Cahyani
2021 nal tenang namun masih sedih ketenangan.
09.00 - klien mengatakan masih 2. Menanyakan kabar pada
tidak bersemangat mau klien dan ajak bicara
melakukan hal apapun dengan topik ringan.
Obyektif : 3. Menawarkan klien
- Klien tampak sedih apabila butuh waktu
- Sesekali menangis sendiri.
Analisis : 4. Mengajari klien relaksasi
-Tujuan tercapai rasa sedih menarik nafas dalam,
berkurang untuk mengurangi
Planning : kesedihan dan belum
- Intervensi dilanjutkan no bias menerima.
1,2,5,6 5. Mengedukasi keluarga
untuk menjaga agar klien
tetap tenang dan selalu
memperhatikan aktivitas
klien.
6. Mengidentifikasi orang-
orang terdekat klien yang
bisa membantu.

Kamis, Berduka Subyektif : 1. Memperhatikan aktivitas Ratna Dewi


04-02- Disfungsio - Klien mengatakan sedikit klien dan jaga Cahyani
2021 nal tenang namun kesedihan ketenangan.
10.00 berkurang 2. Menanyakan kabar pada
klien dan ajak bicara
Obyektif : dengan topik ringan.
- Emosi dapat di kontrol 5. Mengedukasi keluarga
- Tampak bingung untuk menjaga agar klien
Analisis : tetap tenang dan selalu
- Tujuan tercapai gelisah memperhatikan aktivitas
berkurang klien.
Planning: 6. Mengidentifikasi orang-
- Intervensi dilanjutkan no orang terdekat pasien yang
2,5,6 bisa membantu.
Jum’at, Berduka Subyektif : 2. Menanyakan kabar pada Ratna Dewi
05-feb- Disfungsio - Klien mengatakan lebih klien dan ajak bicara Cahyani
2021 nal tenang dan tidak sedih dengan topik ringan.
10.00 Obyektif : 5. Mengedukasi keluarga
- Klien nampak tidak untuk menjaga agar klien
berlebihan dalam tetap tenang dan selalu
mengekspresikan memperhatikan aktivitas
kesedihannya klien.
Analisis : 6. Mengidentifikasi orang-
- Tujuan tercapai kesedihan orang terdekat pasien yang
berkurang bisa membantu.
Planning :
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai