Anda di halaman 1dari 24

Keseimbangan Asam Basa dan

Pengaruhnya di Dalam Tubuh

Greetty Permatahati
102015148
Skenario 12

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar orang tuanya ke IGD


dengan keluhan BAB cair lebih dari 10kali per hari. Keluhan disertai
pernafasan cepat dan dalam. Hasil lab: pH darah 7,2.
Identifikasi istilah yang tidak di ketahui

 Tidak ada
Rumusan Masalah

 Anak laki-laki 10 tahun dengan keluhan BAB cair lebih dari 10 kali, disertai pernafasan
cepat dan dalam dengan hasil lab pH darah 7,2
Mind Map Sistem Buffer

Keseimbangan
Asam-Basa Sistem Pernafasan

Sistem Renal

Sistem yang berperan


mempertahankan pH
darah
Asidosis Metabolik

Asidosis Respiratorik
Kelainan akibat
perubahan pH Alkalosis Metabolik
darah
Alkalosis Respiratorik
Hipotesis

 BAB lebih dari 10 kali dalam 1 hari dapat menurunkan pH darah.


Asam dan Basa

 Asam
 kelompok khusus bahan yang mengandung hidrogen yang terurai ketika berada dalam larutan
 zat yang dapat memberikan proton
 Dapat menerima sepasang elektron dengan ikatan kovalen
 Basa
 Zat yang dapat menaikkan pH
 Penerima proton
 Dapat memberikan sepasang elektron dengan ikatan kovalen
Keseimbangan Asam Basa

 Satuan untuk ukuran asam basa adalah pH


 Keseimbangan asam basa jaringan tubuh dan darah manusia harus berada pada pH 7,3-7,5
 Di dalam tubuh, keseimbangan asam basa diatur dengan sistem penyangga / buffer.
Konsentrasi H+ dan pH tubuh

Zat tubuh Konsentrasu H+ (mEq/L) pH

Cairan ekstraseluler    
- Darah arteri 4,0 x 10-5 7,4
- Darah vena 4,5 x 10-5 7,35

Cairan intraseluler 1 x 10-3 – 4 x 10-5 6,0 – 7,4

Urine 3 x 10-2 – 1 x 10-5 4,5 – 8,0

Cairan lambung 160 0,8


Sistem yang berperan mempertahankan pH

1. Sistem Buffer
2. Sistem Pernafasan
3. Sistem Renal
Sistem Buffer
 Buffer adalah bahan yang dapat bekerja sebagai reaksi kimia yang dapat menarik atau melepaskan ion-ion
hydrogen, sehingga pH dapat tepat relative stabil.

 Fungsi utama system buffer adalah mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed
dan asam organic pada cairan ekstraseluler

 Buffer terdapat di semua cairan tubuh dan bekerja dengan cepat yaitu dalam 1 detik setelah terjadi pH
abnormal.

 Sistem buffer sendiri meliputi:


1. sistem buffer asam karbonat (H2CO3) dan bikarbonat (HCO3-)
2. sistem buffer fosfat (H2PO4)
3. sistem buffer protein
4. sistem buffer hemoglobin
Persamaan Henderson - Hasselbalch

  
Untuk sistem buffer, terdapat satu persamaan untuk menhitung pH normal darah pada
tubuh manusia berdasarkan kadar H2CO3 dan HCO3- yaitu :

pH = pKa +
Persamaan Henderson – Hasselbalch (lanjutan)

  
Telah diketahui bahwa pH darah normal manusia berkisar pada angka 7,4 dan pKa dari H 2CO3 adalah
6,1 sehingga :
pH = pKa +
7,4 = 6,1+
1,3 =
=

 Jadi perbandingan normal dari kadar HCO3- dan H2CO3 adalah 20 : 1


Sistem Pernafasan (Paru)

 Fungsi:
 mempertahankan agar PCO2 selalu konstan walaupun terdapat perubahan kadar CO2 akibat
proses metabolism tubuh.
 Mengatur H+ dengan mengeksresi CO2 penghasil H+
 meningkatkan ventilasi
Sistem Renal (Ginjal)

 Fungsi:
1. mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam non
volatile dan mengganti HCO3-.
2. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan
ion bikarbonat.

 Pada mekanisme pemgaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer asam karbonat, buffer
fosfat dan pembentukan ammonia.
Kelainan Perubahan pH dalam Tubuh

 Asidosis
 Respiratorik
 Metabolik
 Alkalosis
 Respiratorik
 Metabolik
Asidosis Respiratorik

 pH

 Sebab:
 karbondioksida dalam darah
 fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat
 Disebabkan oleh adanya retensi abnormal CO2 karena hipoventilasi.

 Dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru Emfisema,


Bronkitis kronis, Pneumonia berat, Edema pulmoner dan Asma
Asidosis Metabolik

 pH

 Disebabkan:
 menurunnya kadar HCO3- di dalam plasma sedangkan CO2 tetap.

 Asidosis metabolik biasanya disebabkan oleh diare berat, diabetes mellitus, olahraga berat,
dan gagal ginjal berat
Alkalosis Respiratorik

 pH

 Disebabkan:
 oleh demam, rasa cemas, keracunan aspirin dan ketika berada di tempat yang tinggi
 kadar CO2 menurun sedangkan HCO3- tetap

 Merangsang ventilasi berlebih tanpa mempertimbangan status O 2, CO2, dan kadar H+ di


cairan tubuh.
Alkalosis Metabolik

 pH

 Disebabkan:
 oleh muntah dan ingesti obat alkali.
 Pada keadaan ini, kadar HCO3- meningkat yang tidak disertai dengan adanya peningkatan
kadar
Kompensasi Asidosis dan alkalosis

 Kompensasi tersebut merupakan bentuk reaksi tubuh untuk menstabilkan kadar CO 2 maupun
­ HCO3- dalam
tubuh
 agar tidak terjadi keadaan asidosis maupun alkalosis.

 Kompensasi tersebut meliputi:


1. Secara kimiawi, buffer pada tubuh menyerap atau melepaskan H +
2. Peningkatan atau penurunan tempo pernafasan untuk mengatur CO­2 yang keluar masuk di dalam tubuh.
3. Peningkatan reabsorpsi HCO3- di ginjal atau peningkatan ekskresi HCO3- keluar tubuh. Ketiga tahap ini
dilakukan secara bertahap sesuai dengan besarnya dampak perubahan pada pH tubuh khususnya darah.
Pembahasan kasus

 Pada kasus yang dibahas yaitu seorang laki-laki datang ke IGD dengan keluhan BAB cair
lebih dari 10 kali selama 1 hari disertai pernafasan cepat dan dalam serta setelah dicek pH
darah 7,2.
 Dari gejala dan hasil pemeriksaan didapatkan laki-laki tersebut mengalami keadaan
asidosis metabolik.
 Gejala yang muncul pada pasien tersebut yaitu BAB cair lebih dari 10 kali merupakan
penyebab turunnya pH darah dikarenakan adanya pengeluaran banyak HCO3- melalui hasil
BAB tersebut. Sedangkan pernafasan cepat dan dalam tersebut mekanisme kompensasi
dari pasien tersebut untuk mengembalikan pH darah tubuhnya ke keadaan normal
Kesimpulan

 Hipotesis diterima

 BAB yang terlalu sering pada skenario merupakan penyebab dari turunnya pH darah yang
menyebabkan keadaan asidosis metabolik.
 Lalu pasien tersebut melakukan respon bernafas lebih cepat dan dalam untuk berusaha
mengembalikan pH darah-nya kembali ke keadaan semula.

Anda mungkin juga menyukai