T TI
S E
3 A
A B D M U H . A R I F S E T I AWA N
B EN K012171067
DOSEN:
D R . S YA H R I R A . PA S I N R I N G I , M S
PENGERTIAN MASALAH PUBLIK
ANDERSON,2000
Suatu kondisi/situasi yang menimbulkan kebutuhan atau rasa tidak
puas masyarakat yang perlu diatasi
SMITH,2004
Kondisi yang menghasilkan ketidakpuasan atau kepentingan rakyat
yang perlu dicari penanggulangannya
FASE PERUMUSAN MASALAH
1. Pencarian Masalah (Problem Search)
2. Pendefinisian Masalah (Problem Definision) menjadi
masalah yg mndasar & umum
3. Spesifikasi Masalah (Problem Spesification) masalah
substantif -> formal,spesifik dan jelas
4. Pendalaman masalah (Problem Sensing)
Kingdon,1995
Agenda setting pembuatan kebijakan publik merupakan pertemuan
dari tiga alur penentuan agenda
PROBLEMS
KEBIJAKA
N
POLITIC POSSIBLE
CIRCUMSTANC
ES SOLUTION
MASALAH KEBIJAKAN
MITROF,2014
1.Masalah Sederhana (well structured)
• Satu/beberapa keputusan dgn alternatif-> satu/dua kebijakan (lingkup
mikro)
2. Masalah yang agak sederhana (moderately structured)
• Satu/beberapa keputusan dan aktor dgn sejumlah alternatif yg relatif
terbatas dlm lingkup
3. Masalah yang rumit (ill structured)
• Banyak pembuat keputusan, nilainya tdk diketahui/tdk urut secara
konsisten
PROSES ANALISIS PERUMUSAN MASALAH KEBIJAKAN
SUMBER: WEIMER DAN VINING (1992:205)
ANALISIS ANALISIS
KOMUNIKASI
MASALAH SOLUSI
Analisis Masalah
Analisis Solusi 1.Memahami Masalah
PENGUMPULA Komunikasi
1. Memilih kriteria evaluasia) Penerimaan dan penetapan masalah: menilai gejalanya
N INFORMASI Menyampaikan
b) Pembingkaian masalah : Menganalisis
2. Menentukan alternatif-alternatif saran yang
kegagalan pasarbermanfaat
dan
kebijakan pemerintah pada stakeholder atau pengambil
3. Evaluasi: memprediksi dampak kebijakan
c) Pemodelan masalah : Mengidentifikasi variabel-variabel
dari alternatif-alternatif dan
Pengumpulan Informasi kebijakan
menilainya dalam kriteria
dan 2.Memilih
Mengidentifikasisolusi
4. Merekomendasi
dandata,
mengorganisasi menjelaskan
teori, faktatujuan
yang dari kendala yang relevan
3.Memilih
relevan dan menggunakannya sebuah
sebagai buktimetode
serta solusi
mempertimbangkan konsekuensi dari kebijakan sekarang dan
kebijakan alternatif
MEMAHAMI MASALAH
COLLECTIVE PROBLEM
kondisi yang tidak diinginkan dan menajdi permasalahan
bersama/masyarakat
COLLECTIVE ACTION
tindakan bersama dalam menyelesaikan masalah
Tugas analisis kebijakan menilai gejala dan menyediakan penjelasan
tentang penyebabnya (data)
Terlihat bahwa Case Fatality Rate (CFR) terbesar pada tahun 2011 sebesar 40%,
data empiris tersebur menjadi dasar untuk menilai dan menetapkan masalah
komunitas (community problem). Fakta tersebut dapat menjadi ilustrasi
penetapan masalah publik sebagai awal formulasi kebijakan
PEMBINGKAIAN MASALAH
Masalah individu menjadi masalah publik
Kasus 1
Kasus Bayi Dera dengan berat badan hanya 1 kg ,ditolak oleh 10 rumah sakit
dan akhirnya meninggal dunia (tempo, 18/02/2013)
Kasus 2
Kasus Prita Mulyasari meluapkan kekecewaan kepada rumah sakit yang
dianggap teledor pada sebuah email dan meluas menjadi pusat perhatian
masyarakat, Rumah sakit memperkarakan dan mengajukannya ke proses
peradilan (Kompasiana, 3/06/2017)
Kasus 3
Bayi Deborah
Perdebatan terkait definisi masalah publik tidaklah sederhana. Berikut
contoh kasus lingkup perhatian pemerintah dalam menangani
suatu kasus :
CONTOH KASUS
Kasus :
Pasien bernama Reny Wahyuni (40), yang ditolak tujuh rumah sakit di
Kota Bekasi, akhirnya melahirkan dengan kondisi anaknya telah
meninggal dunia. Reny melahirkan putrinya melalui operasi caesar di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Timur, Minggu (11/6)
pagi.
Respon Rumah Sakit
Pihak rumah sakit merespon dengan memberikan penjelasan resmi dalam
siaran pers.
Respon Pemerintah
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan melakukan investigasi dengan
membentuk tim independen untuk menindaklanjuti kasus penolakan pasien
ini. “Kami akan mengevaluasi jajaran direksi RSUD Kota Bekasi dan izin
operasional rumah sakit swasta yang sempat menolak pasien BPJS Kesehatan,”
kata Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (12/6).
Identifikasi, pendefinisian dan penetapan masalah publik
ditentukan oleh proses pembingkaian atau framing
approach untuk menetapkan fokus masalah
sebagaimana dikemukakan oleh Weimer dan Vining
(1992) yang dijelaskan pada gambar 3.2 beriku ini :
Metode farming adalah pendekatan yang digunakan untuk
melihat cara pandang media terjhadap konstruksi realita
dari suatu peristiwa sebagai dasar membingkai sebuah
pemberitaan.
Contoh dalam metode farming adalah disusunnya sebuah
policy brief tentang kebijakan pengendalian tembakau
dengan memanfaatkan berbagai pemberitaan di media
massa
Policy brief tersebut kemudian menghasilkan sebuah
rekomendasi kebijakan ditetapkannya Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) sebagai sebuah respons terhadap
banyaknya dampak permasalahan terkait petani
penghasil tembakau dan rokok.
Tegasnya sanksi terhadap rumah sakit tersebut tak lepas
dari ramainya pemberitaan media massa sehingga
membingkai persepsi masyarakat umum bahwa rumah
sakit lalai menjalankan fungsi sosialnya.
PEMODELAN MASALAH : MENGIDENTIFIKASI VARIABLE-VARIABEL KEBIJAKAN
Agenda sistemik
Agenda Institusi
Tahapan
Agenda
Model
Sumber: Agenda Keputusan
Birklan 2001
STUDI KASUS PADA AGENDA SETTING
Menjadi ilustrasi tentang berlangsungya proses dan tahapan agenda setting.
Analisis dilakukan terhadap proses pengesahan rencana undang- undang.
pengaturan keperawatan dalam bentuk undang –undang bertujuan untuk
memberikan kepastian dan perlindungan keperawatan secara kompherensif
dan integral sehingga mampu mengatur kebijakan, pendidikan, pelatihan,
pemanfaatan, jenjang karir, manajemen keperawatan, pendidikan, pelatihan,
perawatan secara lengkap.
RUU keperawatan sudah masuk dalam daftar program legislasi nasional
sejak periode pemerintahan pada tahun 2005-2009, namun awal 2014 belum
disahkan mendaji undang-undang.
UU Keperawatan diharapkan dapat memberikan kewenangan kepada
perawat yang memiliki registrasi dan mendapatkan pelatihan yang memadai
untuk melaksanakan praktik mandiri.
Untuk dapat memelihara isu yang sudah masuk dalam program legalisi
nasional, diperlukan keterlibatan pengurus dan/ atau anggota organisasi
profesi sebagai anggota legislatif. Hal ini diperlukan untuk dapat
menyebarkan informasi mengenai urgensi RUU keperawatan mengenai
pentingnya RUU ini untuk disahkan.
TERIMA KASIH