Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Disusun Oleh:

RINI ANDRIANI

S1A121215

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

TAHUN 2023

1. MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK


Suatu masalah akan menjadi masalah publik , apabila ada orang atau kelompok yang

menggerakan ke arah tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu masalah akan

menjadi masalah publik jika masalah tersebut diartikulasikan. Masalah-masalah publik

adalah masalah-masalah yang mempunyai dampak luas dan mencakup konsekuensi bagi

orang-orang yang tidak secara langsung terlibat.

Ciri-Ciri Masalah Publik

William Dunn mengemukakan 4 ciri masalah publik :

1. Saling ketergantungan

Masalah publik bukanlah masalah yg berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu

denganyang lainnya.contohnya saja masalah pengangguran yang menyebabkan

kemiskinan akanmeningkatkan angka kriminalitas. Contoh lain yang saat ini sedang

mnjadi buah bibir adalah mengenai kenaikan harga BBM yang pasti meningkatkan biaya

transportasi, dan berdampak pula pada kenaikan harga kebutuhan pokok.

2. Subyektifitas

Masalah adalah bentuk transformasi pengalaman ke penilaian manusia. Kondisi eksternal

yang menimbulkan permasalahan didefiniskan, diklasifikasikan, dijelaskan dan

dievaluasi secara selektif. Masalah kebijakan adalah hasil pemikiran dalam konteks

lingkungan tertentu. Masalah tersebut merupakan elemen dari suaru situasi masalah yang

diabstrakkan dari situasi tersebut oleh analis, individu maupun kelompok yang

berkepentingan . sebagai contohnya sampah rumah tangga tidak jadi masalah bagi

penduduk pedesaan, tapi jadi masalah besar bagi warga perkotaan.

3. Sifat buatan/artficiality
Suatu fenomena di anggap sebagai masalah karena adanya keinginan manusia untuk

mengubah situasi. Sebagai contoh, pendapatan perkapita yang rendah jadi masalah karena

pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Dinamika (dinamis) masalah kebijakan

Solusi terhadap masalah selalu berubah.banyak solusi yang bisa ditawarkan untuk

memecahkan masalah. Cara pandang orang terhadap masalah akan menetukan solusi

yang ditawarkan pemecahan masalah tersebut. Masalah yang sama belum tentu dapat

dipecahkan dengan kebijakan yang sama.

Sumber: https://www.scribd.com/doc/290104643/masalah-kebijakan-publik

2. TIPE-TIPE MASALAH PUBLIK

Menurut Charles O Jones, ada dua tipe masalah publik:

1. masalah-masalah tersebut dikarakteristikkan oleh adanya perhatian kelompok yang

bertujuan untuk melakukan tindakan

2. Masalah-masalah tersebut tifdak dapat dipecahkan secara individual, tetapi kurang

terorganisir dan kurang mendapat dukungan.

Dalam analisis kebijakan publik terdapat beberapa tipologi masalah ( Dunn,

1994:146). Di tinjau dari tingkat kompleksitasnya, masalah dapat di Kategorikn menjadi

tiga yakni, masalah yang terstruktur dengan baik (well structured), masalah yang agak

struktur (moderatelli structured ) dan masalah yang tidak terstruktur ( ill structured)

Masalah terstruktur dengan baik adalah masalah yang pemecahannya hanya melibatkan

beberapa pembuat kebijakan, dengan alternatif pemecahan terbatas , nilai dari pemecahan
masalah disetujui, dan hasilnya lebih dapat dipastikan dengan tingkat probabilitas yang

dapat diperhitungkan. Sebagai contoh, masalah penghentian pegawai.

Dalam hal ini sudah jelas ada penjabat tertentu yang berwenang menghentikan,

dan sudah ada aturannya : kapan dan dalam kondisi seperti apa seorang pegawai dapat di

perhentikan dari tugasnya. Sedangkan masalah yang agak terstruktur adalah maslah yang

pemecahannya yang melibatkan beberapa pembuat kebijakan, alternatif 16

pemecahannya terbatas, nilai yang akan dikejar disetujui, tetapi hasilnya tidak pasti

dengan tingkat probalitas yang sulit di hitung.

Kemudian masalah yang tidak terstruktur adalah masalah yang pemecahanya

melibatkan banyak pembuat kebijakan, alternatif pemecahannya tidak terbatas, nilai yang

akan dikejar masih menimbulkan Konflik, dan hasil akhirnya sangat sulit diketahui

dengan pasti karena tingkat probalitasnya sangat sulit dihitung.

Sumber:https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16564/2/T1_352013016_BAB

%20II.pdf

3. HAL IHWAL EVALUASI KEBIJAKAN

Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektivan kebijakan

publik guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya. Sejauh mana tujuan dicapai

serta untuk melihat sejauhmana kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Menurut

Anderson dalam Winarno ( 2008:166), secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan

sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup

substansi, implementasi dan dampak pelaksanaan kebijakan tersebut.


Menurut Lester dan Stewart (Winarno, 2008:166) evaluasi kebijakan dapat

dibedakan ke dalam dua tugas yang berbeda, tugas pertama adalah untuk menentukan

konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan dengan cara

menggambarkan dampaknya. Sedangkan tugas kedua adalah untuk menilai keberhasilan

atau kegagalan dari suatu kebijakan berdasarkan standar atau kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya. Evaluasi kebijakan merupakan persoalan fakta yang berupa

pengukuran serta penilaian baik terhadap tahap implementasi kebijakannya maupun

terhadap hasil (outcome) atau dampak (impact) dari bekerjanya suatu kebijakan atau

program tertentu, sehingga menentukan langkah yang dapat diambil dimasa yang akan

datang.

 Tipe-Tipe Evaluasi Kebijakan

James Anderson dalam Winarno (2008 : 229) membagi evaluasi kebijakan dalam

tiga tipe, masing-masing tipe evaluasi yang diperkenalkan ini didasarkan pada

pemahaman para evaluator terhadap evaluasi, sebagai berikut:

a. Tipe pertama Evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional. Bila

evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional, evaluasi kebijakan

dipandang sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan kebijakan itu sendiri.

b. Tipe kedua Merupakan tipe evaluasi yang memfokuskan diri pada bekerjanya

kebijakan atau program-program tertentu. Tipe evaluasi ini lebih membicarakan

sesuatu mengenai kejujuran atau efisiensi dalam melaksanakan program.

c. Tipe ketiga Tipe evaluasi kebijakan sistematis, tipe kebijakan ini melihat secara

obyektif program-program kebijakan yang dijalankan untuk mengukur dampaknya


bagi masyarakat dan melihat sejauhmana tujuan-tujuan yang telah dinyatakan

tersebut tercapai.

Sumber: http://digilib.unila.ac.id/938/9/BAB%20II.pdf

Daftar pustaka

https://www.scribd.com/doc/290104643/masalah-kebijakan-publik
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16564/2/T1_352013016_BAB%20II.pdf

https://staffnew.ac.id

http://digilib.unila.ac.id/938/9/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai