Anda di halaman 1dari 56

Filum

Crustacea

Nanda Diniarti

PS. BUDIDAYA PERAIRAN


UNIVERSITAS MATARAM
Filum Crustacea
 Sebagian hidup di laut, 13 % di air tawar
dan 3 % di darat.
 Hidup sebagai plankton, benthos dan
parasit.
 Berhasil hidup karena badannya bersendi2
shg mudah berenang/berjalan dengan
cepat. Lain itu kulitnya keras, adakala
tebal dan berduri shg tdk dimakan
predator.
Terdapat 40.000 sp, mencakup jenis
copepoda, udang dan kepiting
Mata rantai penting dalam rantai
makanan di perairan.
Anatomi dan Morfologi
 Pada dasarnya tubuh dapat dibedakan mjd
kepala thorax dan abdomen
 Penyatuan kepala dgn 1 atau beberapa ruas
thorax disebut cephalothorax, biasanya
tertutup oleh karapas
 Dr anterior ke posterior terdapat; 1 psg
antena I/antennule, sepasang antena ke-
2 /antena, sepasang mandibel, sepasang
maksila I dan sepasang maksila ke-2.
Anatomi dan Morfologi

 Mandibel berfungsi untuk


menggiling/menggigit, maksila membantu
proses makan
 Tubuh dilapisi kutikula dan biasanya
mengandung zat kapur. Pigmen ada di
lapisan terluar.
 Beberapa jenis crustacea berhenti molting
setelah dewasa, namun ada yg berlangsung
seumur hidup.
Fisiologi
 Cara makan beraneka ragam yaitu; filter
feeder, scavenger, herbivora, karnivora atau
parasit. Beberapa spesies menggunakan
lebih dari satu cara makan.
 Peredaran darah terbuka. Letak jantung
biasanya di bag dorsal thorax atau
sepanjang badan.
 Dari ujung arteri, darah mengalir ke rongga
jaringan kemudian ke sinus penghubung.
Darah kembali ke jantung mll sinus tertentu,
biasanya berbentuk seperti pembuluh balik
Fisiologi

 Bernapas dengan insang. Oksigen akan diikat


oleh hemocyanin atau hemoglobin
 Organ ekskresi adl sepasang kelenjar antena/
maksila
 Insang bekerja pula sebagai penyeimbang kadar
garam. Pada crustacea air tawar atau payau,
insang secara aktif mengabsorbsi garam dr
lingkungan
 Memiliki Neprocyte, sel yang mampu mengambil
dan mengumpulkan partikel buangan. Biasanya
terdapat di sumbu insang.
 Sistem saraf memusat mjd semacam otak, dan
terjadi penyatuan ganglia

 Alat indera terdiri atas mata majemuk, bintik


mata, statocyst, proprioceptor, alat peraba
dan chemoreceptor.
 Statocyst terletak pada pangkal antenul,
uropod atau telson
 Proprioceptor alat indera otot terdapat pada
dekapoda
 Chemoreceptor alat indera untuk
mendeteksi zat kimia, terdapat pd
kedua antena dan apendik mulut
 Dioecious. Gonad biasanya panjang dan
terletak di bag dorsal thorax atau
abdomen atau kedua-duanya.
 Pembuahan terjadi di dalam. Telur akan
menetas mjd nauplius yg planktonik.
Filum crustacea terdiri dari 10 kelas:
1. Cephalocarida
2. Branchiopoda
3. Remipedia
4. Mystacocarida
5. Branchiura
6. Copepoda
7. Tantulocarida
8. Cirripedia
9. Ostracoda
10. malacostraca
Kelas Cephalocarida
 Paling primitif yg masih hidup
 Bentuk tubuh spt udang kecil, panjang 4 mm
 Pemakan detritus
 Terdapat sebagai benthos laut
 Hermafrodit
 Perkembangan bertahap mll serangkaian
stadia larva
 Telah ditemukan 10 species
Kelas Cephalocarida
Kelas Branchiopoda

 Berukuran beberapa milimeter, terkecil


250 mikron dan terbesar 10 cm.

 Apendik badan yg lebar dan pipih


berfungsi sbg insang, penyaring
makanan dan sebagai alat renang

 Dibagi mjd 4 ordo yaitu: Anostraca,


Notostraca, Conchostraca dan
cladocera.
 Hampir semua hidup di air tawar, hanya
beberapa cladocera yg hidup di laut.
 Anostraca disebut jg huhurangan/ fairy
shrimps
 Notostraca dinamakan jg dengan
tadpole shrimps
 Conchoctraca, badan tertutup dua
keping cangkang yg terbuka di bag
vebtral mirip kerang sehingga disebut
clamp shrimp
Kelas Branchiopoda
 Makanan terdiri dari gangang, bakteri, protozoa,
rotifera dan serpihan detritus
 Umumnya berkembang biak mll partenogenesis
namun ada pula yg seksual dan partenogenesis
scr bersamaan. Telur menetas mjd nauplius atau
metanauplius
 Sebagai makanan amfibi dan larva serangga air,
hama padi dan makanan larva ikan
 Cladocera berfungsi sbg penghubung antara
produsen primer dg larva ikan di perairan tawar.
Kelas Branchiopoda
 Jantung cladocera terletak di belakang kepala.
Pertukaran gas scr difusi mll permukaan tubuh
 Menjelang dan setelah molting pada cladocera
terdapat 4 peristiwa berurutan dan berlangsung
cepat yaitu: 1. melepaskan telur, 2. molting, 3.
pertumbuhan ukuran panjang, 4. mengeluarkan
kelompok telur baru dari ovari ke kantong
pengeraman
 Bila lingkungan buruk, maka dlm populasi hanya
terdapat jantan 5-50%.
Faktor yang mempengaruhi
timbulnya jantan cladocera
1. Populasi betina yg terlalu padat
2. Kekurangan makanan
3. Perubahan suhu terlalu rendah atau
tinggi

Lingkungan buruk jg memicu


timbulnya betina yg mampu
menghasilkan telur seksual
Kelas Mystacocaridia
 Penghuni daerah interstisial laut,
yaitu antara butir-butir pasir daerah
pasang surut yg masih bersih
 Bentuk tubuh mirip copepoda,
panjang kurang 1 mm
 Apendik kepala besar dan berfungsi
sebagai alat gerak
 Tubuh terdiri atas 2 ruas kepala dan
10 ruas badan, tdk ada
cephalothorax
 Terdapat 12 spesies
Kelas Branchiura

 Hidup sebagai ektoparasit periodik pd ikan


dan amfibi.
 Ukuran < 3 cm.
 Mandibel mengalami modifikasi mjd alat
penusuk untuk mengambil darah manusia
 Bentuk tubuh bundar sampai lonjong, pipih
dorso-ventral
 Terdapat 150 spesies
Kelas Branchiura
Kelas Copepoda
 Mempunyai spesies banyak sekitar 8.405.
 Hidup bebas dan 25 % ektoparasit, kebanyakan
hidup di laut dan sebagian di air tawar.
 Bentuk tubuh silindris dan pendek, tubuh terdiri
atas kepala , 6 thorax dan 3-5 abdomen.
 Ada 3 ordo yg hidup bebas yaitu: calanoida,
cyclopodia dan harpacticoida
 Bersifat filter feeder dan memakan fitoplankton,
beberapa sbg predator
 Dioecious. Dlm 1 kopulasi bisa membuahi 7- 13
kelompok telur.
Kelas Copepoda
 Tdk mengalami molting
 Bernafas dg permukaan tubuh
 Tdk ada jantung maupun pembuluh darah
 Pada kolam copepoda parasit sulit diberantas
krn mempunyai eksoskeleton yg keras dan
resisten thd larutan kimia.
 Copepoda hidup bebas merupakan
penghubung antara bakteri, ganggang dan
protozoa jg sebagai inang perantara cacing
pita ikan
Klasifikasi Copepoda
1. Ordo Plantycopioida, semua parasit
2. Ordo calanoida,hidup bebas, 1200 sp, pelagis,
herbivora, Calanus finmarchicus merupakan makan
ikan lemuru, tuna dan paus
3. Ordo Misophrioida, semua parasit
4. Ordo Cyclopoida, hidup bebas sbg plankton,
benthos, 1000 sp, beberapa parasit
5. Ordo Gelyelloida, semua parasit
New phylogeny of the copepod orders after Huys & Boshall (1991) (modif.): 
1. PLATYCOPIOIDA; 2. CALANOIDA; 3. MORMONILLOIDA, 4. HARPACTICOIDA; 
5. POECILOSTOMATOIDA; 6. SIPHONOSTOMATOIDA; 7. MONSTRILLOIDA; 
8. MISOPHRIOIDA;9. CYCLOPOIDA; 10. GELYELLOIDA
Klasifikasi Copepoda
6. Ordo Marmonilloida, semua parasit
7. Ordo Harpacticoida, bethos, 1200 sp,
pemakan bakteri dan detritus, hidup bebas
dan parasit
8. Ordo Monstrilloida, semua parasit, betina
dewasa tdk punya mulut dan antena.
Monstrilla parasit pada Polychaeta
9. Ordo Siphonostomatoida, semua parasit
10. Ordo Poecilostomatoida, semua parasit
Kelas Ostracoda
 Berukuran kecil < 1mm, tubuh tertutup karapas yg
terbentuk 2 keping.
 Antena kedua panjang berfungsi sbg alat renang
 Herbivpora, karnivora memakan crustacea kecil,
siput kecil dan anelida, scavengers, filter feeder
 Umumnya bernafas dg permukaan tubuh
 Luminescence biru pd Cypridina, Vargula dan
Conchoecia
 Dioceous, pembuahan di dalam
Klasifikasi Ostracoda
1. Ordo Myodocopa, semua di laut
2. Ordo Cladocopa, species laut :
Polycope
3. Ordo Podocopa, Cypris dan
Cypricercus di air tawar, Cythereis di
laut
4. Ordo Platycopa
5. Ordo Palaeocopida, spesies fosil
Kelas Cirripedia

 Terdapat sekitar 1000 sp, hidup dilaut dikenal dg


bernakel/tritip. Menempel pd batu, cangkang atau
benda terapung. Adapula yg hidup komensal pd
paus, penyu dan ikan
 Bagian tubuh yang utama yaitu kepala dan
thorax.
 Banyak tritip yang berwarna-warni spt merah,
jingga, putih, ungu atau bergaris-garis.
 Filter feeder, pada Lepas dan Tetraclita
menangkap copepoda, isopoda dan amphipoda
Kelas Cirripedia
 Hermafrodit
 larva cypris akan menempel dg menggunakan
kelenjar perekat pd antena pertama dan
dihasilkan selama hidup.
 Molting berlangsung seumur hidup
 Pengganggu pada lunas kapal, pelampung
dan tiang di laut
 Parasit jenis Rhizocephala dpt merugikan
usaha budidaya udang dan kepiting.
Klasifikasi Cirripedia
1. Ordo Thoracia, hidup bebas/komensal
2. Ordo Acrothoracica, meliang pada
cangkang moluscka dan koral
3. Ordo Ascothoracica, parasit pada
echinodermata dan coelenterata
4. Ordo Rhizocephala, parasit pd udang
dan kepiting
Kelas Malacostraca
 Terbagi menjadi 6 superordo
 Meliputi jenis udang, rebon dan kepiting
 Ruas-ruas tubuh tampak jelas terdiri dari 5
ruas kepala, 8 ruas thorax dan 6 ruas
abdomen
 Gonopore betina pada thorax ke-6 dan jantan
pd thorax ke-8
 Sal. Pencernaan depan termodifikkasi mjd
lambung dg 2 ruang .
Superordo Phyllocarida
 Terdapat di laut, berukuran sekitar 10
mm, mempunyai 8 bagian abdomen.
 Hidup di litoral dalam lumpur antara
gangang sepanjang Atlantik dan bag.
Lain di dunia
Superordo Hoplocarida
 Disebut udang ronggeng,
 terdapat di tropis, hidup di lubang dasar laut
atau celah batu,
 Tubuh berwarna cerah, hijau, biru dan merah
 Bentuk tubuh seperti belalang sembah
 Karnivora, ikan kecil dan avertebrata lain
 Seksual dioecious
 Sebagai makanan manusia
Superordo Syncarida
 Tidak mempunyai karapas
 Terdiri atas 3 ordo crustacea air tawar
yg primitif ayaitu; Anaspidacea,
Stygocaridacea dan Bathynellacea
 omnivora
Superordo Peracarida
Ordo 1. Mysidacea
 Berbagai jenis rebon, ukuran 1,5-3 cm,

terdapat 450 sp, kebanyakan di laut,


beberapa di muara, sungai atau danau.
 Filter feeder, makan dilakukan sambil

berenang
Ordo 2. Cumacea
 Panjang 10 mm, hidup di dasar laut

Ordo 3. Tanaidacea
 Berukuran 1- 2 mm, sekitar 350 sp

hidup di dasar laut daerah litoral


Ordo 4. Isopoda
 4000 sp, sebagian besar hidup di laut

 Parasit pada ikan, crustacea lain dan


pengebor kayu
 Umumnya Omnivora, yang lain herbivora atau
scavenger

Ordo 5. Amphipoda
 Terdapat 4600 sp, umumnya di laut sebagian
di air tawar, pelagis atau benthik
 Pemakan detritus atau scavenger, beberapa
filter feeder dan sedikit ektoparasit pada ikan
 Reproduksi seksual dioecious, di air tawar
pemijahan 1/tahun,
Mysis sp. Apseudes sp.

Diastylis sp.
Gammarus sp.

Asellus sp.
Superordo Eucarida
Ordo 1. Euphasiacea
 Ukuran 3 cm, dilaut, pelagis, umumnya luminescence

 Makanan paus, dlm sekali makan bisa menghabiskan 2-3 ton

krill
 Filter feeder, beberapa predator chaetognatha

 Dioecious

Ordo 2. Decapoda
 8500 sp, meliputi jenis udang, kepiting dan kelomang,

umumnya hidup di laut, beberapa jenis tawar dan sedikit


darat
 Perbedaan dg malacostraca, pada dekapoda terdapat 3 psg

apendik, ruas thorax termodifikasi mjd maksilaped dan 5 psg


apendik thorax berikutnya sbg kaki jalan
 Alat ekskresi dan osmoregulasi adl kelenjar antena

 Memiliki warna yg indah


Subordo 1 Natania
 Natant berarti berenang, namun udang dewasa

hidup di dasar perairan dan berenang sebentar-


sebentar.
 Penaeus hidup pada dasar berpasir dg kedalaman

5-30 m
Subordo 2 Reptantia
 Mencakup udang karang , kepiting dan kelomang

 Reptant berarti merayap

 Ada jenis kelomang raksasa Birgus latro

merupakan santapan penduduk di kepulauan


Maluku, Philipina dan samudra pasifik
Ordo Dekapoda
 Kebanyakan adalah karnivora,beberapa omnivora
dan scavenger. Namun ada pula yang filter feeder
 Bernafas dengan insang. Darah mengandung
hemocyanin
 Sistem saraf terdiri atas ganglia supraesofagus(otak)
yang berhubungan dg saraf mata, antena dan
sepasang saraf mengelilingi esofagus dan
selanjutnya berhubung dengan benang saraf ventral
 Dioecious, perbedaan antara jantan dan betina
kadang tampak mata mulai dari ukuran jantan yg
lebih kecil dr betina atau salah satu capit pd jantan
besar sekali sdg pada betina kedua capit kecil
 Famili penaeidae melakukan migrasi pd daur
hidupnya. Bertelur di laut, larva yg menetas
akan hidup sebagai plankton ke pinggir pantai
 Beberapa jenis penaeid tdk mengerami
telurnya, telur menetas mjd larva nauplius,
metanauplius atau protozoea. Namun
kebanyakan dakapoda laut telur mjd
protozoea atau zoea
 Pada musim tertentu stadia mysis atau post
larva akan masuk muara sungai, hutan bakau
dan tambak pada air pasang dan kembali saat
dewasa
 Merupakan produk pangan, pakan ikan. Yang
merugikan sebagai parasit ikan
Klasifikasi Malascostraca
Superordo 1. Phyllocarida
Superordo 2 Hoplocarida, udang ronggeng
Superordo 3 Syncarida, tdk berkarapas, telur tdk
dierami, perkembangan embrio langsung
ordo 1. Anaspidacea
ordo 2. Stygocaridacea
ordo 3. Banthynellacea
Seperordo 4 Peracarida, telur menetas mjd post larva
yang mirip induknya
Ordo 1. Mysidacea, genus Mysis
ordo 2. Cumacea, genus Diatylis
ordo 3. Tanaidacea, genus Apseudes
ordo 4. Isopoda , genus Asellus
ordo 5. Amphipoda, genus Gammarus
Superordo Eucarida
Ordo 1. Euphasiacea, laut,pelagis, krill makanan
paus
Ordo 2. Decapoda, udang kepiting
Subordo Natantia,
genus Penaeus
genus Macrobranchium
subordo Reptantia
Seksi 1 Macrura, Panulirus lobster
seksi 2 anomura, genus Eupagurus(kelomang),
genus Birgus (kepiting kelapa)
seksi 3 Branchyura, genus Portunus (rajungan),
genus Scylla (kepiting bakau), genus
Cancer
JENIS-JENIS CRUSTACEA
EKONOMIS PENTING
Crustacea Sebagai Produk Perikanan
a. Perikanan tangkap:
Produk perikanan langsung ditangkap dari
perairan bebas.
b. Perikanan budidaya:
Produk budidaya tambak, karamba jaring
apung
c. Silvofishery : akuakultur berbasis konservasi
Jenis Komoditi
1. Shrimp/prawn : terutama fam. Penaeidae
Penaeus monodon, P. Merguiensis
Lithopenaeus vanamei
Metapenaeus ensis, M. brevicornis
Macrobrachium rosenbergii dll.
2. Lobster : Panulirus spp., Cherax
3. Crabs : Scylla serrata
Portunus pelagicus
Nilai Komoditas
Ekonomi
1. Sebagai produk akuakultur selain mempunyai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri, juga dapat diekspor.
2. Berperan sebagai mata rantai penting dalam
rantai makanan di perairan
3. Sebagai bioindikator kebersihan perairan

Anda mungkin juga menyukai