Power Point Kelompok 2 Wawancara Pedagang Telur
Power Point Kelompok 2 Wawancara Pedagang Telur
PENGANTAR BISNIS
KELOMPOK 2 :
1. FEBRIAN FADHUR ROHMAN
2. MUSDALIFAH MULYADI
3. FATIMA SYAHRAH
Bapak Siala sudah lebih 10 tahun menjalankan bisnis dengan memulai usaha dagang barang
campuran. Setelah 1-2 tahun usaha dagang campuran berkembang, bapak Siala memutuskan
untuk mengembangkan usaha jual-beli telur. Bapak Siala memutuskan untuk mengembangkan
dagangannya karena bapak Siala yakin prospek penjualan telur akan mendapatkan peluang yang
besar untuk mendapatkan keuntungan dikarenakan lokasi tempat pak Siala berdagang merupakan
lokasi yang strategis, yaitu daerah Biringbulu yang jauh dari jangkauan laut otomatis masyarakat
memilih telur untuk alternatif lain selain ikan, itulah alasan pak Siala memutuskan untuk berdagang
telur. Bapak Siala bukan hanya bekerja sebagai pedagang, pak Siala juga bekerja sebagai honorer
dikantor kelurahan. Bapak Siala menyebutkan strateginya dalam mengelola bisnis dagang telur ayam
Yaitu pak Siala melakukan hal yang terbaik untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan yang tentunya
tidak mudah untuk didapatkan. Bapak Siala melakukannya dengan dorongan usaha dari kecil/nol,
bapak Siala awalnya menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah. Dan sampai saat ini bapak Siala
sudah memiliki pelanggan tetap ditoko-toko yang langsung memesan melalui aplikasi online, dan
setelah memesan pak Siala akan mengantarkan barang dagangannya ke pelanggan palinh lambat sore
hari. Dalam masa pandemi saat ini, pak Siala memiliki strategi agar pelanggan tidak lari dengan cara
memberikan keringan dengan memberikan waktu dalam satu minggu untuk membayar/melunasi
telur. Keinginan bapak Siala untuk mengembangkan bisnis dagang telur ini adalah ingin memiliki
kandang untuk bisa mempekerjakan anak-anak muda untuk mengurusi ayam petelur.
Ini adalah salah satu foto dagangan telur yang dimiliki
oleh bapak Siala. Didalam foto ini, telur tersebut akan
siap dikirim ke warung langganan bapak Siala.
Bapak Siala memiliki 2 karyawan yang akan mengantar
telur dagangan ke warung yang telah resmi menjadi
Langganan tetap pak Siala.
KESIMPULAN :
kesimpulan dari wawancara yang kami lakukan yaitu bisnis pedagang telur yang kita lihat tidak
semudah yang kita pikirkan. Perlu waktu untuk memulai bisnis yang tentunya tidak mungkin bisa
langsung naik sama seperti dagangan pak Siala. Berdagang telur juga memiliki tingkat resiko yang
tinggi jika ketelitian tidak digunakan dalam proses memilah telur yang masih bagus dan yang sudah
busuk. Jika kita tidak mahir dalam memilah, para pelanggan akan berpindah tempat memilih
toko yang mempunyai telur berkualitas baik. Kita dapat memulai bisnis kapan saja kita inginkan
dengan catatan harus ada keinginan dari dalam diri sendiri dan tidak setengah-setengah dalam
Bertindak.