Etimologi
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah
pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional
yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak"
digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di
Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam
perkembangannya kini istilah "pencak" lebih
mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan
gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri
dalam pertarungan.
Pengertian Pencak Silat
Pencak silat adalah suatu metode bela diri yang
diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya
yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan
hidup. Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat
diartika permainan (keahlian) dalam mempertahankan
diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan
membela diri dengan atau tanpa senjata. Ada juga
yang mengatakan bahwa pencak silat adalah gerak bela
diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan
sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.
Istilah dalam Pencak Silat
Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh
posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk
mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan.
Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi
dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap
(posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat
bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah
mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera
setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat
akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang
cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah.
Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan
benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya
langkah tiga dan langkah empat.