Anda di halaman 1dari 14

PNEUMONIA

Rania Azaria - 1910211113


DEFINISI
• Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
• Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorus, dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas.
(IPD UI)

• Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan
infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat atau di dalam RS.
• Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran napas bawah akut di
parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%.
ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu
bakteri, virus, jamur dan protozoa. Dari kepustakaan pneumonia komuniti yang
diderita oleh masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri Gram positif,
sedangkan pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri Gram negatif
sedangkan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob.
Akhir-akhir ini laporan dari beberapa kota di Indonesia menunjukkan bahwa
bakteri yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneumonia komuniti
adalah bakteri Gram negatif.
KLASIFIKASI
Klasifikasi (berdasarkan
predileksi infeksi)
Lobaris Intertisial
melibatkan seluruh atau terjadi di dalam dinding alveolar
satu bagian besar dari satu (interstisium) dan jaringan
atau lebih lobus paru. peribronkial serta interlobular

Lobularis
terjadi pada ujung akhir bronkiolus,
yang tersumbat oleh eksudat
mukopurulen untuk membentuk
bercak konsolidasi dalam lobus
yang berada didekatnya.
Klasifikasi (berdasarkan klinis
dan epideologis)
Komuniti Nosokomial
Penularan terjadi di
Infeksi yang terjadi di rumah
pemukiman, biasanya
sakit
disebabkan oleh bakteri
streptococcus pneumonia

Aspirasi Immunocompr
Hasil inflamasi pada paru
bukan merupakan infeksi
omised
Daya tahan tubuh lemah.

tetapi dapat menjadi infeksi


karena bahan teraspirasi.
Klasifikasi (berdasarkan
penyebab)
Bacterial Atipikal
dapat terjadi pada semua usia. Bakteri yang disebabkan oleh Mycoplasma. Organisme
biasanya menyerang, yaitu Streptococcus atipikal yang biasanya menyerang, yaitu
pneumonia, Haemofilus influenza, Mycobacterium Chlamidia trachomatis, Mycoplasma pneumonia,
tuberculosa dan Pneumococcus C. pneumonia dan Pneumocytis.

Virus Jamur
Virus yang biasanya menyerang pada yaitu Virus
parainfluenza, Virus influenza, Adenovirus, Sering merupakan infeksi sekunder,
Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan terutama pada penderita dengan daya
Cytomegalovirus. tahan tubuh lemah (Immunocompromised).
DIAGNOSIS
Gambaran
Klinis
Anamnesis Px Fisik
Gambaran klinik biasanya ditandai dengan Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru
demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernap
palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada aus
melebihi 40C, batuk dengan dahak mukoid atau
terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mu
purulen kadang-kadang disertai darah, sesak
disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah k
napas dan nyeri dada. pada stadium resolusi.
Px Penunjang
Gambaran
Radiologis
This chest X-ray shows an area of lung inflammation
indicating the presence of pneumonia.

Dapat menjadi petunjuk ke arah diagnosis etiologi,


misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering
disebabkan oleh Steptococcus pneumoniae,
Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan
infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia
sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukkan
konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan
meskipun dapat mengenai beberapa lobus.
Px Laboratorium
• Peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai
30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri
• Peningkatan LED.
• Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah
dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20-25% penderita yang tidak diobati.
• Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat
terjadi asidosis respiratorik.
TATA Tindakan suportif meliputi:
• oksigen untuk mempertahankan PaO2 > 8

LAKSANA
Pada prinsipnya penatalaksaan utama
pneumonia adalah memberikan antibiotik
kPa (SaO2 > 92%)
• resusitasi cairan intravena untuk memastikan
stabilitas hemodinamik.
• Bantuan ventilasi: ventilasi non invasif
tertentu terhadap kuman tertentu infeksi (misalnya tekanan jalan napas positif kontinu
pneumonia. Pemberian antibitotik bertujuan (continous positive airway pressure), atau
untuk memberikan terapi kausal terhadap ventilasi mekanis mungkin diperlukan pada
kuman penyebab infeksi, akan tetapi gagal napas.
sebelum antibiotika definitif diberikan • Bila demam atau nyeri pleuritik dapat
diberikan antipiretik analgesik serta dapat
antibiotik empiris dan terapi suportif perlu
diberika mukolitik atau ekspektoran untuk
diberikan untuk menjaga kondisi pasien. mengurangi dahak
TATA
LAKSANA
KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Efusi pleura. Pada umumnya prognosis adalah baik,
• Empiema. tergantung dari faktor penderita, bakteri
• Abses Paru. penyebab dan penggunaan antibiotik yang
tepat serta adekuat.
• Pneumotoraks.
Angka kematian penderita pneumonia komuniti
• Gagal napas. kurang dari 5% pada penderita rawat jalan ,
• Sepsis sedangkan penderita yang dirawat di rumah sakit
menjadi 20%

Anda mungkin juga menyukai