ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI;HALUSINASI PENDENGARAN
PADA Tn R
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDONDONG
KABUPATEN KETAPANG
KELOMPOK 1
BUDIARSIH, MEGAWATI, BIBIANAN BELIA SARI, FRANSISCO
THOMAS B, TATI MARGARETA, BONIFASIA IDA, SUSANTI, DIA
SISKA, SUKARTINA, M SYARIFUDIN, INANIYAH.
TINJAUAN TEORI
Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indra,
yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan
pengecapan terhadap sumber yang tidak jelas (SAK, 2017).
Halusinasi Pendengaran (Audiotory) adalah Mendengarkan suara atau
kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas, dimana terkadang
suara-suara tersebut seperti mengajak berbicara penderita dan kadang
memerintah penderita melakukan sesuatu.(Kusumawati & Hartono,
2010)
Tanda dan Gejala
Mayor dan Minor
Penyebab
Predisposisi ( faktor-faktor )dan Presipitasi ( 5 dimensi }
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn R (L/P) Tanggal Pengkajian: 6 Januari 2021
Umur : 35 Th RM No Puskesmas : 896
Informan : Klien dan Istri Klien
Analisa
Klien anak ketiga dari empat bersaudara,orang tua klien sudah meninggal dunia, klien menikah
dengan Ny J yang memiliki 1 orang putra dan 1 orang putri, putri klien tinggal bersama mertua klien
di kampung, sedangkan putra klien tinggal serumah bersama klien dan istri, klien sementara hanya
dirumah saja tidak bekerja, dan menjadi tulang punggung adalah istri, dalam keluarga yang
mengambil keputusan adalah istri istri klien. pp
Klien kehilangan pekerjaan sudah 4 tahun, Klien merasa sedih saat kehilangan pekerjaan, dan
merasa kurang berharga bagi keluarga , merasa malu dan merasa tidak berguna, karena sementara
klien belum bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat ini. hd
Klien berbicara seperlunya, klien tidak aktif di lingkungan masyarakat tempat tinggal, jarang bergaul
dengan tetangga, dan merasa sepi, tidak ada inisiatif dan merasa malas, Bicara lamban dan kadang
menghindar jika tdk mengenalorang.
Klien tidak melakukan kegiatan di luar rumah seperti berbelanja dan lain lain, klien keluar rumah jika
bersama istri saja, klien dapat menggunakan transportasi jika dalam keadaan tenang .
Kegiatan klien dirumah mengasuh anak dan kadang menonton tv.is
Klien merasa putus asa, saat berbicara, suara klien sangat pelan dan kadang hampir tidak
terdengar, afek datar, tidak bersemangat.k
Kadang-kadang klien mendengar suara suara bisikan yang tidak jelas apa makna bisikan itu,,
bisikan itu muncul jika klien sendirian baik itu pagi, siang maupun malam, bisikan itu muncul tidak
terlalu lama, perasaan klien menjadi kurang tenang, sehingga klien gelisah dan rasa bingung,
mondan-mandir setelah mendengar bisikan itu, sehingga emosi kllien menjadi labil, dan timbul
prilaku aneh, jika mendengar bisikan itu klien langsung masuk kamar. hp,rpk, kop
Klien mengatakan dalam 1 mg ini mengeluh pusing, mengantuk dan kurang istrahat ( tidur ) 4-5
jam / hari. pt
Saat wawancara bicara klien lamban dan pelan sehingga hampir tidak terdengar suranya,
sehingga perawat sering menayakan kembali apa yang di bicarakan, merasa mengantuk dan tidak
semangat, ekspresi wajah datar datar dan banyak menunduk. Kontak mata kurang, pandangan
tidak fokus, tetapi sikap klien dengan perawat cukup bersahabat karena perawat cukup dikenal.
gk
DAFTAR MASALAH
Keputusasaan Gangguan
• Pola Tidur
•
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn. R
Diagnosis Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: halusiansi pendengaran
Tujuan (Outcome) Tindakan Keperawatan
Pasien Keluarga
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 7 Januari 2021
SP 2
P:
Klien. :
Latih kemampuan klien melakukan SP 1
dan 2 sesuai jadwal.
Memasukkan dalam Jadwal Harian.
PP. :
Pantau/ evaluasi jadwal harian klien dalam
melakukan SP 1 dan 2.
Lanjutkan SP 3
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 8 Januari 2021
SP 3
P:
Klien. :
Latih kemampuan klien melakukan SP 1 dan 2, dan
aktifitas yang dapat di lakukan.
Memasukkan dalam Jadwal Harian.
PP.
Pantau/ evaluasi jadwal harian klien dalam
melaksanakan SP 1, 2 dan 3
Lanjut SP 4
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 9 Januari 2021
SP 4
2. Penyebab
TT : Menurut (Yosep 2011) faktor penyebab klien dengan halusinasi ada lima dimensi yaitu:
- dimensi fisik, - dimensi intelektual, - dimensi emosional, - dimensi sosial, - dimensi spiritual.
- Dimensi fisik : kesulitan tidur dlm wtu lama
- Dimensi sosial : hilang interaksi dgn lingkungan
- Dimensi emosional : cemas yang berlebihan, kekhawatiran berlebihan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Damayanti, Jumaini & Utami, 2014, diagnosa utama halusinasi
pendengaran pd laki-laki, sering terjadi perubahan peran dan adanya penurunan interaksi sosial serta karena
kehilangan pekerjaan,
3. Tanda dan gejala :
TT : SAK (2017)
Ttanda dan gejala
- Mayor
- Minor
TK : Pengkajian Tn.R.
- Susah tidur, kadang-kadang mendengar suara suara bisikan , kepala pusing, khawatir, afek datar, kadang- kadang rasa
ingin marah, kadang gelisah dan rasa bingung, mondan-mandir, klien malas beraktifitas. tidak ada inisiatif, banyak
berdiam diri, kurang kosentrasi.
4.Dx
TT : (SAK (2017)
Masalah keperawatan pada klien dengan halusinasi yaitu:
- Risiko PK
- Gangguan persepsi sensori : halusinasi ,
- Isolasi sosial,
- Gengguan konsep diri; harga diri rendah
- Ketidakefektifan koping individu.
TK : Pada tinjauan kasus T.R
Masalah keperawatan
- Gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran,
- keputusasaan,
- gangguan pola tidur, perubahan peran,
- harga diri rendah situasional,
- isolasi sosial,
- gangguan komunikasi verbal,
- ketidakefektifan koping individu,
- risiko perilaku kekerasan.
5. Intervensi
TT : Menurut SAK (2017)
a. Tujuan kognitif
Klien mampu menyebutkan:
- penyebab
- tanda-gejala
- karakteristik halusinasi yang dirasakan (isi, frekuensi, durasi, dan waktu)
- akibat yang ditimbulkan dari halusinasi.
- cara mengendalikan halusinasi dan mampu melakukan cara mengendalikan
halusinasi yang tepat.
b. Reinforcement memiliki power atau kemampuan yang menginginkan tindakan
yang diberi reinforcement positif akan dilakukan secara berulang oleh pelaku
tindakan tanpa adanya paksaan yaitu dengan kesadaran pelaku tindakan itu
sendiri (Ngadiran,2010).
TK :
a.Penulis menggunakan implementasi jenis tindakan mandiri dan saling
ketergantungan.
b/c. Salah satu implementasi yang dilakukan adalah dengan cara
menghardik, dengan tujuan agar klien mampu mengatasi saat
mengalami halusinasi.
d/e. Penulis memberikan edukasi tentang cara merawat klien dan cara mengontrol halusinasi
pendengaran menggunakan media booklet dengan judul halusinasi pendengaran dan cara
mengontrolnya
7. Evaluasi
TT : Menurut Debora (2011)
Pada tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria
hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi
seluruhnya, hanya sebagian atau bahkan belum teratasi semuanya.