Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI;HALUSINASI PENDENGARAN
PADA Tn R
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDONDONG
KABUPATEN KETAPANG

KELOMPOK 1
BUDIARSIH, MEGAWATI, BIBIANAN BELIA SARI, FRANSISCO
THOMAS B, TATI MARGARETA, BONIFASIA IDA, SUSANTI, DIA
SISKA, SUKARTINA, M SYARIFUDIN, INANIYAH.
TINJAUAN TEORI

Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indra,
yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan
pengecapan terhadap sumber yang tidak jelas (SAK, 2017).
Halusinasi Pendengaran (Audiotory) adalah Mendengarkan suara atau
kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas, dimana terkadang
suara-suara tersebut seperti mengajak berbicara penderita dan kadang
memerintah penderita melakukan sesuatu.(Kusumawati & Hartono,
2010)
Tanda dan Gejala
Mayor dan Minor
Penyebab
Predisposisi ( faktor-faktor )dan Presipitasi ( 5 dimensi }
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn R (L/P) Tanggal Pengkajian: 6 Januari 2021
Umur : 35 Th RM No Puskesmas : 896
Informan : Klien dan Istri Klien

Analisa

Klien anak ketiga dari empat bersaudara,orang tua klien sudah meninggal dunia, klien menikah
dengan Ny J yang memiliki 1 orang putra dan 1 orang putri, putri klien tinggal bersama mertua klien
di kampung, sedangkan putra klien tinggal serumah bersama klien dan istri, klien sementara hanya
dirumah saja tidak bekerja, dan menjadi tulang punggung adalah istri, dalam keluarga yang
mengambil keputusan adalah istri istri klien. pp

Klien kehilangan pekerjaan sudah 4 tahun, Klien merasa sedih saat kehilangan pekerjaan, dan
merasa kurang berharga bagi keluarga , merasa malu dan merasa tidak berguna, karena sementara
klien belum bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat ini. hd

Klien berbicara seperlunya, klien tidak aktif di lingkungan masyarakat tempat tinggal, jarang bergaul
dengan tetangga, dan merasa sepi, tidak ada inisiatif dan merasa malas, Bicara lamban dan kadang
menghindar jika tdk mengenalorang.
Klien tidak melakukan kegiatan di luar rumah seperti berbelanja dan lain lain, klien keluar rumah jika
bersama istri saja, klien dapat menggunakan transportasi jika dalam keadaan tenang .
Kegiatan klien dirumah mengasuh anak dan kadang menonton tv.is
Klien merasa putus asa, saat berbicara, suara klien sangat pelan dan kadang hampir tidak
terdengar, afek datar, tidak bersemangat.k

Kadang-kadang klien mendengar suara suara bisikan yang tidak jelas apa makna bisikan itu,,
bisikan itu muncul jika klien sendirian baik itu pagi, siang maupun malam, bisikan itu muncul tidak
terlalu lama, perasaan klien menjadi kurang tenang, sehingga klien gelisah dan rasa bingung,
mondan-mandir setelah mendengar bisikan itu, sehingga emosi kllien menjadi labil, dan timbul
prilaku aneh, jika mendengar bisikan itu klien langsung masuk kamar. hp,rpk, kop

Klien mengatakan dalam 1 mg ini mengeluh pusing, mengantuk dan kurang istrahat ( tidur ) 4-5
jam / hari. pt

Saat wawancara bicara klien lamban dan pelan sehingga hampir tidak terdengar suranya,
sehingga perawat sering menayakan kembali apa yang di bicarakan, merasa mengantuk dan tidak
semangat, ekspresi wajah datar datar dan banyak menunduk. Kontak mata kurang, pandangan
tidak fokus, tetapi sikap klien dengan perawat cukup bersahabat karena perawat cukup dikenal.
gk
DAFTAR MASALAH

1. Gangguan Persepsi Sensori ; Halusinasi Pendengaran


2. Keputusasaan
3. Gangguan Pola Tidur
4. Perubahan Peran
5. Harga Diri Rendah Situasional
6. Isolasi sosial
7. Gangguan Komunikasi Verbal
8. Ketidakefektifan koping individu
9. Resiko prilaku kekerasan.)
POHON MASALAH

Akibat : Risiko Prilaku Kekerasan

Masalah utama : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran


 

Penyebab : Perubahan Peran


 
Isolasi Sosial
 
 
Gangguan Komunikasi Harga Diri Rendah Situasional
Verbal
 
Ketidakefektifan koping individu

 
Keputusasaan Gangguan
• Pola Tidur
•  
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn. R
Diagnosis Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: halusiansi pendengaran
Tujuan (Outcome) Tindakan Keperawatan

Pasien Keluarga

Pasien : Bina Hubungan Saling Percaya SP1


a. Klien mampu dan mengenal 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik 1.Identifikasi masalah keluarga dalam merawat
halusinasi yang di alaminya 2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya klien.
b. Klien dapat mengontrol 3. Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien. 2. Berikan edukasi tentang cara merawat klien
halusinasinya   dalam mengontrol halusinasi.
c. Mengikuti program SP 1 3. Jelaskan tentang halusinasi :
pengobatan secara optimal 4. Bantu klien dalam mengenal halusinasi: - Pengertian halusinasi
  - Isi - Penyebab halusinasi
Keluarga: - Waktu terjadinya - Jenis halusinasi yang di alami klien
a. Keluarga mampu - Frekuensi - Tanda dan gejala halusinasi
merawat klien - Situasi pencetus - Cara mengontrol halusinasi.
dirumah dan - Perasaan saat terjadi halusinasi. - Akibat terjadinya halusinasi
menjadi system - Apa yang dilakukan saat terjadi halusinasi. - Cara memanfaatkan fasilitas pelayanan
pendukung yang 2. Latih klien dalam mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik, dengan tahapan kesehatan yang bisa dijangkau
efektif untuk tindakan meliputi : 4. Susun rencana tindak lanjut (RTL) keluarga,
klien - jelaskan cara menghardik halusinasi. jadwal keluarga untuk merawat pasien
- peragakan cara menghardik
- minta klien memperagakan ulang
- penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien
- masukan dalam jadwal belajar klien
 
SP 2 :
1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1 )
2.Latih klien berbicara atau bercakap cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul /terjadi) .
- Menemui orang lain (teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang
halusinasinya.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
 
SP 3:
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
2. Latih kegiatan atau aktifitas agar halusinasi tidak muncul, susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktifitas yang di latih, pantau pelaksanaan kegiatan harian klien yang telah di susun
 
SP 4 :
1.Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2 dan 3).
2. Jelaskan pentingnya minum obat yang teratur.
- Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat dengan prinsip 7 B.
- Jelaskan manfaat dan obat untuk mengendalikan halusinasi dan akibat putus obat
- Masukkan dalam kegiatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 6 Januari 2021
BHSP dan SP 1

Jam Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan


Pertemuan Keperawatan
15.30 WIBA Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Perawat membina Hubungan Saling Percaya dengan klien ( BHSP ) S:
  pendengran 1. Dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik. “Nama saya R, biasa dipanggil I, umur saya 35 tahun, saya dari Sungai Putri,
a. Pertama perawat menyapa klien dengan sopan ramah baik dengan bahasa yang dimengerti klien saudara saya 4, saya anak ke- 3. Saya mempunyai anak 2 bu,yg pertama cewek
b. Perawat memperkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan. dan yang ke 2 cowok, Ibu Siska mau membantu saya kah ?, saya sering
c. Kemudia perawat menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai oleh klien. merasakan pusing.
d. Tidak lupa perawat membuat kontrak waktu yang jelas, yang harus ditepati.  
e. Perawat sangat perlu menunjukkan sikap yang jujur dan meneperhatikan menepati janji setiap kali interaksi. O:
f. Serta menunjukan sikap empati, menerima apa adanya klien.  Klien mau berjabat tangan
g. Tidak lupa berikan perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien, misalnya jika klien tampak lelah, kegiatan  Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
bisa kita hentikan, dengan membuat kontrak waktu ulang.  Klien dapat menyebutkan namanya dan indentitas lainnya.
2. Sebagai perawat kita harus memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya, jangan monoton perawat  Klien mau menyebutkan nama perawat
yang berbicara.  
3. Mendengarkan ungkapan klien itu sangat penting, agar klien merasa diperhatikan, dan dengarkan dengan penuh perhatian A:
ekspresi perasaan klien. Klien dapat membina hubungan saling percaya
   
P:
 Klien
Anjurkan klien untuk mengenal orang lain./ berinteraksi.
 PP.
Ajarkan klien mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dgn cara
menghardik.
 
 
   
Melakukan SP 1: S:
1. Melakukan identivikasi serta membantu klien dalam mengenal halusinasi : “halusinasi pendengaran adalah bisikkan dan suara-suara yang tidak ada
a. Perawat menayakan pengertian halusinas wujudnya bu, yang saya alami adalah mendengar suara bisikan ,tapi suara itu
tidak jelas apa yang di katakannya,”suara itu muncul jika saya lagi sendirian bu,
b. Serta menanyaka isi halusinasi,apa yang di dengar klien, apakah berupa bisikan, pembicaraan ataupun berupa ajakan
datang nya si kadang-kadang saja,suara itu biasa datang pagi,siang maupun
c. Tanyakan juga waktu terjadinya halusinasi, apakah pagi, siang, sora, atau malam, serta tanyakan halusinasi itu muncul saat malam,saya jadi gelisah jika suara itu datang,bingung dan mondar-mandir,kadang
kondisi seperti apa, misalnya lagi sendirian . saya marah juga bu,saya jadi sulit tidur, dan saya langsung masuk kamar.
 
d. Tanyakan juga Frekuensi munculnya halusinasi apakah seing atau sesekali saja dan berapa lama halusinasi itu muncul. O:
 Klien dapat menyebutkan jenis, isi waktu dan frekuensi halusinasi
e. Kemudian tanyakan Situasi pencetus halusinasi,kondisi, dan keadaan yang bagaimana yang bisa menimbulkan adanya
halusinasi. dan mengungkapkan bagaimana perasaan dan respon saat terjadi
halusinasi.
f. Tanyakan juga perasaan/respon klien saat terjadi halusinasi.  Klien mengalami halusinasi kadang kadang saja, klien tampak lesu
tidak bersemangat,suara kecil.
g. Serta tanyakan apa yang dilakukan saat halusinasi muncul  Klien dapat menceritakan halusinasinya
 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik..
2. Selanjutnya perawat mengajarkan dan melatih klien dalam mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik, dengan tahapan
tindakan meliputi :  
h. Terlebih dahulu berilah klien penjelasan cara menghardik halusinasi. A:
Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminaya dan dapat mempraktekkan
cara menghardik halusinasi.
i. Katakan pada klien lakukan dengan kosentrasi yang baik dan penuh keyakinan. Halunisasi belum teratasi.masih mendengar suara bisikan.
 
j. Jelaskan menghardik halusinasi dengan mengaatakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar, pergi P:
pergi , pada saat halusinasi terjadi)  Klien.:
Anjurkan klien untuk mengingat pengertian, penyebab, tanda gejala dan
cara mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik dan berlatih
k. Perawat memperagakan cara menghardik ( dengan kedua tangan menutup kedua telinga)
sesuai jadwal yang telah di susun.
 PP :
l. Kemudia memiinta klien memperagakan ulang Lanjut SP 2
( melatih bercakap-cakap)
m. Tidak lupa lakukan pemantau penerapan cara ini, dan beri penguatan perilaku klien Mengevaluasi kegiatan lalu (SP1)
Memasukkan dalam Jadwal Harian.
 
n. Serta memasukan kegiatan menghardik ini dalam jadwal harian klien.klien

 
 
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 7 Januari 2021
SP 2

Jam Pertemuan Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi


Keperawatan Keperawatan
16.00 WIBA Gangguan Persepsi Melakukan SP 2 : S:
  Sensori : Halusinasi 1.Sebelum melakukan dan mengajarkan klien SP 2, “saya sudah melakukan cara yang kemarin bu,
  pendengaran lakukan evaluasi jadwal kegiatan yang telah cara mengusir suara bisikan sesuai jadwal, suara
lakukan klien ( SP 1).
  2. SP 2 yaitu dengan melatih klien berbicara atau itu kadang masih muncul bu walau sudah
  bercakap cakap berkurang.
dengan orang lain saat halusinasi muncul /terjadi),  
yaitu dengan cara :
- Mintalah klien untuk menemui orang lain (teman/ O:
anggota keluarga) untuk menceritakan tentang  Klien melakukan kegiatan / aktivitas
halusinasinya yang dialaminya sesuai jadwal.
- Berikan penjelasan pada klien dengan pelan agar  Klien dapat menceritakan cara
mudah di menerti, kemudian masukkan dalam
jadwal kegiatan harian klien kembali. mengontrol halusinasi pendengaran yang
  telah di ajarkan kemarin.
 Klien dapat mempraktek-kan cara yang
ke 2 untuk mengontrol halusinasi
pendengaran
 Klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
 
A:
Dapat menyebutkan dan melakukan SP 2
Halusinasi belum teratasi,tapi frekuensinya
sudah berkurang.

P:
 Klien. :
Latih kemampuan klien melakukan SP 1
dan 2 sesuai jadwal.
Memasukkan dalam Jadwal Harian.
 PP. :
Pantau/ evaluasi jadwal harian klien dalam
melakukan SP 1 dan 2.
Lanjutkan SP 3
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 8 Januari 2021
SP 3

Jam Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan


Pertemuan Keperawatan
08.30 WIBA Gangguan Melakukan SP 3: S:
  Persepsi 1. Melakukan evaluasi terhadap jadwal harian yang “saya sudah melakukan cara yang kemarin bu, cara
  Sensori : telah dilakukan yaitu (SP 1 menghardik dan 2 mengusir dan bercakap-cakap.suara itu.
Halusinasi bercakap cakap) “ Saya senangnya nonton bu, dan hari hari,sesekali saya
pendengaran   membantu menyapu lantai dan menjaga anak bu.
  2. Selanjutnya melatih klien untuk menngendaliakn  
halusinasi dengan cara yang ke 3 yaitu dengan cara : O:
- Menjelaskan dan melatih klien untuk melakukan  Klien dapat menceritakan 2 cara mengontrol
aktifitas yang bisa di lakukan di rumah, misalnya halusinasi yang telah di ajarkan kemarin.
membersihkan lingkungan dll / melakuakan hoby/  Klien dapat mempraktek-kan 2 cara tersebut.
hal- hal yang di senangi misalnya bercocok tanam  Klien memasukkan SP 3 dalam jadwal kegiatan
ataupun bertukang. harian.
- Measukkan jadwal aktivitas sehari-hari sesuai  Klien dapat menyapu dan mengasuh anak,dan
dengan aktifitas yang di latih, kemudian memantau klien sambil nonton TV
pelaksanaan kegiatan harian klien yang telah di A:
susun. Dapat menyebutkan dan melakukan SP 1, 2 dan 3.
  Halusinasi belum teratasi, frekuensinya sedikit hy 2 x
dlm sehari.

P:
 Klien. :
Latih kemampuan klien melakukan SP 1 dan 2, dan
aktifitas yang dapat di lakukan.
Memasukkan dalam Jadwal Harian.
 PP.
Pantau/ evaluasi jadwal harian klien dalam
melaksanakan SP 1, 2 dan 3
Lanjut SP 4
 
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 9 Januari 2021
SP 4

Jam Pertemuan Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

08.45 WIBA Gangguan Persepsi Sensori : Melakukan SP 4 : S:


  Halusinasi “saya sudah melakukan cara yang kemarin bu, cara
    1. Melakukan evaluasi kembali jadwal kegiatan yang telah di mengusir suara bisikan sesuai jadwal, suara itu kadang
lakukan klien yaitu SP 1, 2 dan 3 masih muncul bu walau sudah berkurang.dan hanya
sesekali kemarin ada 2 kali suara yang datang..
2. Perawat memberikan penjelaskan pada klien tentang Saya juga minum obat teratur bu sesuai jadwal.
pentingnya minum obat yang baik dan teratur.yaitu :  
O:
- Dengan memberikan pendidikan kesehatan/ penjelasan  Klien melakukan kegiatan / aktifitas sesuai
tentang penggunaan obat dengan prinsip 7 B yaitu benar jadwal.
pasien, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu,  Klien dapat menceritakan dan melakukan cara
benar dokumentasi, dan benar informasi.. mengontrol halusinasi yang telah di ajarkan ( SP
1, 2 dan 3 )
- Kemudian menjelaskan manfaat dan obat yang di gunakan  Klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
untuk mengendalikan halusinasi dan menjelaskan akibat harian.
jika klien tidak minum obat dengan benar dan menjelaskan  Klien memahami cara minum obat yang benar.
juga akibat putus obat  
A:
- Tidak lupa selalu melibatkan klien dalam mengontrol Dapat menyebutkan dan melakukan SP 1, 2,3 dan 4.
pemberian obat, agar klien paham dan melatih kemandirian Halusinasi belum teratasi, tapi frekuensinya sudah
dlm minum obat. berkurang.

- Kemudian selanjutnya masukkan dalam kegiatan harian  


klien.  
P:
  Intervensi di Lanjutkan
 Klien :
  Melatih SP 1, 2, 3 dan 4.
 PP:
Pantau/ evaluasi jadwal harian klien dalam
melaksanakan SP 1, 2, 3 dan SP 4
Lanjut Sp pada keluarga dengan memberikan
edukasi kepada keluarga tentang cara merawat klien
halusinasi dengan menggunakan media Booklet.
 
Inisial Klien : Tn. R
Hari dan Tanggal : 10 Januari 2021
SP Keluarga

Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan


Pertemuan

19.15 Gangguan Persepsi Sensori Melakukan SP Keluarga S:


WIBA : Halusinasi pendengaran 1. Dengan melakukan identifikasi masalah keluarga dalam merawat klien, apa yang menjadi masalah dan kendala dalam Keluaraga ( Istri ) mengatakan “setelah di lakukan edukasi saya
    keluarga, karena semua akan berpengaruh terhadap keberhasilann dalam perawatan klien lebih mengerti dan memahami cara merawat suami saya yang
  a. mengalami halusinasi pendengaran
2. Kemudian perawat melakukan edukasi tentang cara merawat klien dan cara mengontrol halusinasi dengar dengan  
menggunakan media Booklet. O:
 Keluarga mampu menyimak pemberian pendidikan
kesehatan
Jelaskan tentang halusinasi :
 Keluarga mamapu menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala dan akibat halusinasi pendengara
- Menjelas pada keluarga pengertian halusinasi pendengaran  Keluarga mampu menyebutkancara mengontrol
halusinasi pendengara
- Kemudian penyebab halusinasi pendengaran  Keluarga mampu menyebutkan cara memanfaatkan
fasilitas kesehatan
 
- Menyebutkan dan menjelaskan jenis- jenis halusinasi, dan contoh halusinasi pendengaran secara spesifik.
A:
Keluarga mampu dan mengerti cara merawat pasien halusinasi
- Selanjutnya menjelaskanTanda dan gejala dari halusinasi pendengaran pendengaran.
 
- Menjelaskan dan mengajarkan klien cara mengontrol halusinasi, yaitu dengan 4 cara, pertama dengan cara  
menghardik, mengajarkan dan mengarahkan berbincang/ bercakap cakap dengan orang lain, melatih kegiatan/ P:
aktifitas yang dimasukan dalam jadwal sehari-hari dan terakhir menjelaskan dan mengajarkan klien cara minum Keluarga “
obat yang benar dan teratur sesuai petunjuk dokter. Keluaraga Anjurkan memberikan bimbingan dan merawat klien
dengan
- Tidak lupa menjelaskan pada keluarga klien tentang akibat yang ditimbulkan jika terjadi halusinasi . menerapkan apa yang telah di sampaikan
 
PP:
- Dan selanjutnya menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau, sehingga Melakukan Observasi lanjutan terkait keberhasilan cara yang
klien dapat dengan mudah mendapatkan akses pelayanan. diterapkan oleh keluarga
 
 
Adapun tahapan pemberian edukasi sebagai berikut :
a. Pembukaan :
Memberi Salam dan perkenalan diri.
Melakukan kontrak waktu, tempat, dan menjelaskan tujuan pemberian edukasi
b. Pelaksanaan:
Memberikan penjelaskan isi materi pendidikan kesehatan Yaitu :
1) Menjelaskan pengertian halusinasi pendengaran
2) Menjelaskan penyebab Halusinasi pendengaran
3) Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi pendengaran
4) Menjelaskan akibat terjadinya halusinasi pendengaran
5) Menjelaskan dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi pendengaran dengan 4 SP
6) Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan
c. Melakukan diskusi atau tanya jawab, hal hal yang belum di mengerti klien tentang penjelasan yang telah diberikan.
d.Penutup :
7) Memberikan dan menjelaskan kesimpulan tentang topik penkes
8) Memberikan reinforcement kepada keluarga klien terkait cara mengontrol halusinasi pendengaran.
9) Memberikan salam penutup.
3. Melakukan penyusun rencana tindak lanjut ( RTL ) keluarga, dan rencana jadwal keluarga untuk merawat klien.
PEMBAHASAN
Tinjauan teori dan tinjauan kasus
1. Jenis Halusinasi
 TT : Pada tinjauan teori didapatkan beberapa jenis halusinasi sebagai berikut (Kusumawati & Hartono, 2010)
yaitu Halusinasi Pendengaran (Audiotory) penglihatan (visual), pengecapan (gustatory) perabaan (taktil),
halusinasi eenesthetik dan halusiasi kinestetika.
 TK : Pada tinjauan kasus hasil pengkajian dengan tanda dan gejala klien mengalami halusinasi pendengaran.

2. Penyebab
 TT : Menurut (Yosep 2011) faktor penyebab klien dengan halusinasi ada lima dimensi yaitu:
- dimensi fisik, - dimensi intelektual, - dimensi emosional, - dimensi sosial, - dimensi spiritual.
- Dimensi fisik : kesulitan tidur dlm wtu lama
- Dimensi sosial : hilang interaksi dgn lingkungan
- Dimensi emosional : cemas yang berlebihan, kekhawatiran berlebihan

 TK : Pada pengkajian Tn.R


- Dimensi Fisik : tidur 4-5 jam saja.
- Dimensi sosial : tdk aktif di lingkungan masy, malu,tdk bergaul, banyak diam,bicara
seperlunya.
- Dimensi emosiaonal : kehilangan pekerjaan ,mengalami cemas berlebihan keputusasaan.

 Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Damayanti, Jumaini & Utami, 2014, diagnosa utama halusinasi
pendengaran pd laki-laki, sering terjadi perubahan peran dan adanya penurunan interaksi sosial serta karena
kehilangan pekerjaan,
3. Tanda dan gejala :
 TT : SAK (2017)
Ttanda dan gejala
- Mayor
- Minor
 TK : Pengkajian Tn.R.
- Susah tidur, kadang-kadang mendengar suara suara bisikan , kepala pusing, khawatir, afek datar, kadang- kadang rasa
ingin marah, kadang gelisah dan rasa bingung, mondan-mandir, klien malas beraktifitas. tidak ada inisiatif, banyak
berdiam diri, kurang kosentrasi.
4.Dx
 TT : (SAK (2017)
Masalah keperawatan pada klien dengan halusinasi yaitu:
- Risiko PK
- Gangguan persepsi sensori : halusinasi ,
- Isolasi sosial,
- Gengguan konsep diri; harga diri rendah
- Ketidakefektifan koping individu.
 TK : Pada tinjauan kasus T.R
Masalah keperawatan
- Gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran,
- keputusasaan,
- gangguan pola tidur, perubahan peran,
- harga diri rendah situasional,
- isolasi sosial,
- gangguan komunikasi verbal,
- ketidakefektifan koping individu,
- risiko perilaku kekerasan.
5. Intervensi
 TT : Menurut SAK (2017)
a. Tujuan kognitif
Klien mampu menyebutkan:
- penyebab
- tanda-gejala
- karakteristik halusinasi yang dirasakan (isi, frekuensi, durasi, dan waktu)
- akibat yang ditimbulkan dari halusinasi.
- cara mengendalikan halusinasi dan mampu melakukan cara mengendalikan
halusinasi yang tepat.
b. Reinforcement memiliki power atau kemampuan yang menginginkan tindakan
yang diberi reinforcement positif akan dilakukan secara berulang oleh pelaku
tindakan tanpa adanya paksaan yaitu dengan kesadaran pelaku tindakan itu
sendiri (Ngadiran,2010).

 TK : Pada tinjauan kasus Tn R


a. Penulis juga menyusun intervensi keperawatan sesuai dengan tujuan pada
tinjauan teori.
b. Hal ini sesuai dengan intervensi yang dilakukan penulis yaitu memberikan
reinforcement positif kepada Tn.R ketika Tn.R melakukan setiap strategi
pelaksanaan dengan baik.
6. Implementasi
 TT :
a. Menurut Effendy (dalam Nurjanah,2005)
Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan
mandiri (independent), saling ketergantungan atau kolaborasi
interdependent)
b. Hasil penelitian Murni Pratiwi, Heri Setiawan (2018)
Menunjukan bahwa tanda gejala halusinasi menurun setelah dilakukan
tindakan menghardik
c. Anggraini (2013) menunjukkan bahwa ada pengaruh menghardik
terhadap penurunan tingkat halusinasi dengar.
d. Siska (2010) mengatakan bahwa Ada pengaruh penerapan booklet terhadap
peningkatan pengetahuan keluarga tentang mengontrol halusinasi
e. Fiddinniaty (2017), menyatakan bahwa booklet efektif digunakan sebagai media dalam promosi
kesehatan untuk penanganan pasien psikiatri

 TK :
a.Penulis menggunakan implementasi jenis tindakan mandiri dan saling
ketergantungan.
b/c. Salah satu implementasi yang dilakukan adalah dengan cara
menghardik, dengan tujuan agar klien mampu mengatasi saat
mengalami halusinasi.
d/e. Penulis memberikan edukasi tentang cara merawat klien dan cara mengontrol halusinasi
pendengaran menggunakan media booklet dengan judul halusinasi pendengaran dan cara
mengontrolnya
7. Evaluasi
 TT : Menurut Debora (2011)
Pada tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria
hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi
seluruhnya, hanya sebagian atau bahkan belum teratasi semuanya.

 TK : Evaluasi pada Tn.R


Tanggal 6-10 januari 2021
- Klien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasinya dan dapat menyebutkan
serta dapat melakukan SP 1, 2,3 dan 4.
- Halusinasi belum teratasi, tapi frekuensinya sudah berkurang.
- Keluarga mampu dan mengerti cara merawat pasien halusinasi pendengaran dan menjadi
system pendukung yang efektif.
KESIMPULAN
• Penulis berkesimpulan bahwa dari hasil pengkajian di dapatlah masalah
keperawatan gangguan persepsi sensori ; halusinasi pendengaran,
• Penulis menyusun intervensi/rencana tindakan perawatan dengan berpedoman
SAK 2017, dan melakukan implementasi sensuai dengan rencana tindakan
perawatan yang telah di susun.
• Penulis mengevaluasi, dimana klien mampu mempraktekan semua kegiatan yang
dilatih dan dapat menerapkan sesuai dengan jadwal harian yang telah disusun, dan
keluarga klien di berikan edukasi mengenai masalah keperawatan, cara merawat
klien serta cara mengontrol halusinasi pendengaran
• Adapun hasil dari asuhan keperawatan yang dilakukan, frekuensi halusinasi
pendengaran klien berkurang ,dan sebagai rencana tindak lanjut perlu di lakukan
intervensi lanjutan dengan menevaluasi jadwal harian klien dalam melaksanakan
SP 1,2 3 dan 4 serta menganjurkan keluarga klien memberikan bimbingan dan
merawat klien dng menerapkan apa yang telah di sampaikan
Wassalamualaikum wr wb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai