Anda di halaman 1dari 15

“Kasus Prinsip Etik

Keperawatan: Keadilan (Justice)”


Kelompok 3 / 4B:

DEXRI ALWAREF
KAMELIANTI
NURUL PRATIWI
MUTIARA KAMAJAYA
PUTI AWALIYAH
RESSA NOVIHENDRI
VANADIA RAHAYU PUTRI
Definisi Etik

 Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya ( Pastur
scalia, 1971 ). Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar
dan David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Mimin. 2002).
Tipe-Tipe Etika

Bioetik

Clinical ethics/etik klinik

Nursing ethics/Etik Perawatan


Prinsip-Prinsip Etik

1. Otonomi (Autonomy)

2. Berbuat baik 4. Tidak merugikan


(Beneficience) 3. Keadilan (Justice) (Nonmaleficience)

6. Menepati janji 7.Karahasiaan


5. Kejujuran (Veracity)
(Fidelity) (Confidentiality)
Definisi Dan Kode Etik Keperawatan

• Etik keperawatan adalah norma-norma yang di anut oleh


perawat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga,
kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan

DEFENI keperawatan yang bersifat professional. Perilaku etik akan


dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial dalam lingkungan
SI
• Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif
dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam
melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan
dengan pasien, keluarga masyarakat, teman sejawat, diri sendiri
dan tim kesehatan lain. Pada dasarnya, tujuan kode etik
keperawatan adalah upaya agar perawat, dalam menjalankan setiap
KODE ETIK tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat
KEPERAWATAN manusia.
TINJAUAN KASUS PRINSIP ETIK
 

Kasus

Seorang laki laki usia 60 tahun berinisian Tn. Y , datang ke rumah sakit dengan
diagnosa syok sepsis. Salah seorang perawat yang ditugaskan untuk menangani Tn. Y .
Perawat ini awalnya merawat pasien tersebut ini dengan baik. Namun, suatu hari
keluarga dari perawat ini dirawat di rumah sakit yang sama dan dengan diagnosa yang
sama juga yaitu syok sepsis. Setiap hari perawat ini selalu berkunjung ke tempat
keluarganya tersebut sampai-sampai melupakan seorang pasien Tn. Y yang sudah
menjadi tanggung jawab sepenuhnya untuk perawat itu. Ketika ditanya kenapa
perawat itu lebih sering berkunjung ke pasien yang merupakan keluarganya, perawat
itu menjawab karena yang dirawat itu tantenya. Jadi dia harus setiap saat mengecek
keadaan tantenya itu dan melupakan tanggung jawabnya yang terdahulu yaitu pasien
Tn. Y . Tentu saja ini melanggar prinsip etik keperawatan justice / keadilan karena
perawat itu sudah membeda-bedakan perawatan pada kelurarganya dan pasien yang
Apa yang seharusmya kita sudah menjadi tanggung jawabnya dimana dia lebih sering mengecek keadaan
dilakukan selaku perawat tantenya tersebut dan melupakan pasien Tn. Y .
pada situasi tersebut?
Pemecahan Masalah
• Berdasarkan pendekatan model Megan, maka kasus dilema etik perawat yang merawat Tn. Y
ini dapat dibentuk kerangka penyelesaian sebagai berikut :

• Mengkaji Situasi

• Perawat pada kasus di atas telah melanggar salah satu kode etik keperawatan yaitu justuce atau keadilan terhadap pasien
nya.
• Perawat membedakan perlakuan pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien yaitu perawat lebih sering mengunjungi
pasien yang merupakan keluarganya di banding pasien Tn. Y yang menjadi tanggung jawabnya sebelumnya dengan
alasan pasien lain ini merupakan tantenya sendiri.
• Tn. Y dapat menggunakan haknya sebagai pasien untuk menerima pelayanan yang adil dengan meminta perawat untuk
memberikannya pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh perawat.
• Perawat merasa menyesal dihadapkan pada masalah yang dihadapi dimana dia telah tidak adil terhadap pasien karena
tidak memberikan perlakuan yang adil kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Mendiagnosa Masalah Etik Moral

Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas perawat telah melakuakan ketidakadilan
terhadap pasien Tn. Y karena memberikan pelayanan yang tidak adil kepada pasien.
Perawat lebih sering berkunjung dan mengecek keadaan pasien lain yang merupakan
tantenya atau keluarganya sendiri di banding kepada Tn. Y yang juga merupakan
tanggung jawab dari perawat tersebut.
Membuat Tujuan Dan Rencana Pemecahan
Perawat akan melakukan kegitan seperti biasanya, dan juga
perawat akan berlaku adil kepada setiap pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
Alternatif ini dilakukan agar Tn. Y merasa dihargai dan
dihormati haknya sebagai pasien serta perawat tidak
melanggar kembali kode etika keperawatan.
Kelemahan pada alternatif ini yaitu jika pada perawat masih
saja lupa untuk berlaku adil terhadap pasien karena kebiasaan
dalam berunjung ke pasien yang merukan keluarganya,
kemungkinan Tn. Y akan menganggap bahwa dirinya tidak
di berikan pelayanan yang adil oleh perawat. Perawat akan melakuan kegiatan seperti biasanya, namun
untuk tanggung jawab pasien yang merupakan keluarga
perawat tersebut tidak diberikan kepada perawat yang
merupakan keluarga pasienn agar tidak terjadi lagi
Perawat akan melakukan tanggung ketidakadilan dalam memberikan pelayanan kesehatan
jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi
hak-hak pasien terutama hak Tn. Y untuk
kepada pasien.
mendapatkan pelayanan kesehatan • Alternatif ini dilakukan agar perawat tidak membeda-
sebagimana mestinya. medakan pasien yang di rawatnya dan perawat tidak
• Alternatif ini bertujuan supaya Tn. B melakukan pelaggarak terhadap kode etik keperawatan,
merasa dihargai dan dihormati haknya khususnya kode etik justice.
Tujuan dan
sebagai pasien serta perawat tetap tidak • Kelemahan pada alternatif ini adalah jika staf perawat
melanggar etika keperawatan.
tidak mencukupi, dan perawat tidak bisa memilih pasien
rencana yang akan dirawat nya.
KENDALA YANG MUNGKIN TIMBUL: Jika pada perawat masih saja lupa untuk berlaku adil
terhadap pasien karena kebiasaan dalam berunjung
ke pasien yang merukan keluarganya, kemungkinan
Tn. Y akan menganggap bahwa dirinya tidak di
berikan pelayanan yang adil oleh perawat.
Apabila diberlakukan sistem perawat tidak boleh
merawat pasien yang merukapan keluarganya maka
jika staf perawat tidak mencukupi, dan perawat tidak
memungkinkan bisa memilih pasien yang akan
dirawat nya.
Melaksanakan Rencana
Alternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan
dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan.
Sehingga bisa diputuskan mana alternatif yang akan diambil. Dalam mengambil
keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip
moral yang berfungsi untuk membuat secara spesifik.
Justice / Keadilan, Perawat harus bertindak adil dengan tidak membeda-bedakan
pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien yang merupakan keluarganya
dan kepada Tn. Y. Karena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab
perawat untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan Tn. Y secara benar dan
adil sehingga Tn. Y akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya.
Mengevaluasi Hasil
Alternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring
dan dievaluasi sejauh mana kepuasan Tn. Y dalam
menerima pelayanan kesehatan dari perawat. Jika Tn. Y
masih merasa tidak dilakukan secara adil oleh perawat
maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakukan dan
support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya
membuat pasien merasa dihargai dan diberikan hak nya
mendapat pelayanan yang baik dari perawat.
Perencanaan ulang jika perencanaan tidak terlaksana,
perawat akan melakukan pendekatan ulang kepada
pasien.
KESIMPULAN

KESIMPULAN
• Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan
interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara
mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan kematian, upaya
menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan menentukan
nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi permasalah klien.
• Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak
bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang tepat
diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman dan mutu
asuhan keperawatan dapat dipertahankan.
• TERIMAKASI
:) H

Anda mungkin juga menyukai