MATEMATIKA
Disusun Oleh:
diyakini mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, d. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian
ruhani yang paling mendasar sekalipun.
kritik pun muncul di kalangan ulama-ulama barat
yang menentang materialisme
2. Sekularisme
Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang
Pengertian Sekularisme Secara etimologi
bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah
sekularisme berasal dari kata saeculum (bahasa
kematian yang nota bene adalah inti dari ajaran agama.
latin), mempunyai arti dengan dua konotasi Sekularisme secara terminologi sering didefinisikan
waktu dan ruang: waktu menunjukan kepada sebagai sebuah konsep yang memisahkan antara negara
pengertian sekarang‟ atau kini‟, dan ruang (politik) dan agama (state and religion).Yaitu, bahwa
menunjuk kepada pengertian „dunia‟ atau negara merupakan lembaga yang mengurusi tatanan
hidup yang bersifat duniawi dan tidak adahubungannya
„duniawi‟.Sekularisme juga memiliki arti
dengan yang berbau akhirat, sedangkan agama adalah
fashluddin „anil haya yaitu memisahkan
lembaga yang hanya mengatur hubungan manusia
peranan agama dari kehidupan, yang berarti dengan hal-hal yang bersifat metafisis dan bersifat
bahwa agama hanya mengurusi hubungan spiritual,seperti hubungan manusia dengan tuhan.
antara individu Maka sekularisme secara Maka, menurut paham sekular, negara dan agama yang
dianggap masingmasing mempunyai kutub yang
bahasa bisa diartikan sebagai faham yang
berbeda tidak bisa disatukan. Masingmasing haruslah
hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja
berada pada jalurnya sendiri-sendiri.
dan di dunia ini. dan penciptanya saja.
SEJARAH PENEMUAN RUMUS
BARIS DAN DERET
Perkembangan selanjutnya goresan-goresan yang banyak
Diperkirakan manusia sudah mengenal Baris dan Deret
tersebut diubah menjadi simbol dan mulai digunakan oleh
sejak zaman prasejarah atau sebelum ditemukannya
orang Mesir. Angka-angka berbentuk simbol atau gambar
tulisan, sekitar 20.000 SM−18.000 SM. Ini dibuktikan
(disebut juga dengan hieroglif) ini yang mengartikan
dengan ditemukannya tulang ishango di Kongo, Afrika.
jumlah tertentu. Baris dan Deret mulai berkembang pesat
Pada tulang betis kera purba tersebut terdapat goresan-
saat zaman Yunani. Tahun 1200 SM, Leonardo of Pisa
goresan tegak lurus. Menurut penemunya Jean de
menulis dalam “Liber Abaci” tentang penggunaan metode
Heinzelin de Braucourt (seorang ilmuwan Belgia),
India sebagai metode menghitung yang luar biasa. Mereka
goresan-goresan tersebut adalah cara yang dipakai oleh
menggunakan angka/simbol Hindu-Arab dengan
manusia purba dalam berhitung. Setiap goresan menggunakan sembilan angka dan simbol nol. Fibonacci
melambangkan angka yang dihitungnya. Sistem ini juga memperkenalkan metode ini dan menyebarluaskan ke
digunakan oleh bangsa Sumeria untuk menghitung jumlah Eropa penggunaan angka bergaya India ini (Latin Modus
ternaknya, tulisan berbentuk baji ini ditulis di atas tanah Indorum). Angka-angka inilah yang kita kenal sekarang
liat yang digores dengan menggunakan logam. sebagai angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
JOHANN CARL FRIEDRICH GAUSS (JUGA
DIEJA GAUS
Gauss dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia
telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah
cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan
memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa
penghitungan deret 1+2+3+...+100. Di sekolahnya, Gauss dikenal merupakan anak
yang dapat dikatakan seorang pembuat masalah, namun juga merupakan orang yang
memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pada saat itu, gurunya memberikan soal
sulit pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss di dalamnya. Saat itu Gauss
terbilang masih muda untuk menyelesaikan soal perhitungan 1+2+3+4+...+100.
Gurunya bermaksud memberikan soal ini agar sang guru tak perlu mengajar dan
dapat beristirahat. Dia yakin bahwa untuk menyelesaikan soal tersebut, butuh waktu
lama. Namun, ternyata Gauss berhasil memecahkannya dalam waktu yang cepat.
Sang guru pun terkagum-kagum dengan hasil pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.
Gauss menciptakan cara untuk menghitung deret aritmatika. Cara yang Gauss
ciptakan untuk menghitung deret aritmatika tersebut memang telah disederhanakan
menjadi rumus " Sn = n/2 (U1+Un)" yang lebih sederhana.
dan Deret
Baris
Suku ke-n
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret.
Jika U1, U2, U3, … ,Un maka U1 + U2 + U3 + … +Un
adalah deret. Jumlah n suku pertama
Contoh :
1 + 2 + 3 + 4 +… + Un
2 + 4 + 6 + 8 +… + Un Suku tengah
n = banyaknya suku
Suku ke-n
Ut = suku tengah
Jumlah n suku pertama
Sn = jumlah n suku pertama
, jika , dan
, jika
Contoh:
Mencari nilai suku pertama
() dan beda () :
……… (pers 1)
….. (pers 2)
Mencari nilai suku pertama () dan beda ():
Pembahasan:
Jadi,
jumlah 10 suku pertama deret tersebut
adalah: Diketahui :
1. Suku ke-5 sebuah deret aritmetika adalah 11, dan jumlah nilai suku ke-8 dengan suku ke-12 sama
dengan 52. Jumlah 8 suku yang pertama deret tersebut adalah
2. Suku ke-5 suatu barisan aritmetika adalah 154. Jumlah suku ke-7 dan suku ke-9 adalah 290. Jumlah 12
suku pertama sama dengan ….
3. Suku ke-3 suatu barisan aritmatika adalah 22. Jika jumlah suku ke-7 dan suku ke-10 adalah 0, maka
jumlah 5 suku pertama adalah ….
4. Seutas tali dipotong menjadi 7 bagian yang panjangnya masing-masing membentuk deret geometri.
Apabila tali yang paling pendek adalah 5 cm dan yang terpanjang adalah 2.916 cm, maka panjang tali
semula adalah ….
5. Bakteri jenis A berkembang biak menjadi 2 kali lipat setiap 5 menit. Pada waktu 15 menit pertama
banyaknya bakteri ada 400. Banyaknya bakteri pada waktu 35 menit pertama adalah