BAB I
PENDAHULUAN
1
Sosio-Antropologi
2
Sosio-Antropologi
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sosio-Antropologi
4
Sosio-Antropologi
4. MAZHAB SCHMIDT
Wilhelm Schmidt (1868-1954) mendapat pendidikan dasarnya
dalam ilmu bahasa, namun sejak permulaan riwayat karya ilmiahnya ia
menaruh perhatian terhadap ilmu antropologi. Schmidt adalah guru besar
alam perguruan tinggi yang mulal-mulanya di Austria, kemudian di Swiss,
dimana dididik calon-calon pendeta penyiar agama katolik dari organisasi
Societas Verbi Divini, para pendeta itu juga mendapat pendidikan luas
dalam ilmu antropologi. Schmidt sendiri sebenarnya tidak pernah
melakukan field work sendiri, sehingga seluruh karyanya yang terdiri dari
beberapa ratusan karangan itu merupakan pengolahan dari bahan yang di
catat oleh muridnya atau yang termuat dalam buku-buku etnografi lain.
W. Schmidt menjadi terkanal dalam dunia antropologi sebagai
orang telah mengembangkan lebih lanjut metode klasifikasi kebudayaan-
kebudayaan di dunia kedalam kulturkreies. Klasifikasi itu dicita-citakan
untuk dilakukan secara besar-besaran, dengan tujuan untuk dapat melihat
5
Sosio-Antropologi
6
Sosio-Antropologi
7
Sosio-Antropologi
8
Sosio-Antropologi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sejak lama para sarjana tertarik akan adanya bentuk-bentuk yang sama
dari unsur-unsur kebudayaan di berbagai tempat yang seringkali jauh
letaknya satu sama lain. Ketika cara berpikir mengenai evolusi kebudayaan
berkuasa, para sarjana mengurai gejala persamaan itu dengan keterangan
bahwa persamaan-persamaan itu disebabkan karena tingkat-tingkat yang
sama dalam proses evolusi kebudayaan di berbagai tempat dimuka bumi.
2. Kemudian kebudayaan induk itu berkembang, menyebar, dan pecah
kedalam banyak kebudayaan baru, karena pengaruh keadaan lingkungan
dan waktu. Para sarjana yang melakukan penelitian-penelitian serupa itu
seakan-akan mengikuti suatu aliran cara berpikir yang tertentu, yang untuk
mudahnya akan kita sebut saja aliran difusionisme.
3. Benda-benda itu biasanya disusun menurut tempat asalnya, tetapi
Graebner mencoba menyusun berdasarkan persamaan unsur-unsur
tersebut. Sekumpulan tempat dimana ditemukan benda-benda yang sama
sifatnya itu oleh Graebner disebut satu kulturkreis. Ada prosedur
klasifikasi unsur-unsur kebudayaan yaitu Qualitas Kriterium, Quantitas
Kriterium, dan kulturkreis.
4. W. Schmidt terkanal dalam kalangan ilmu antropologi karena penelitian-
penelitiannya mengenai bentuk religi yang tertua. Ia berpendirian bahwa
keyakinan akan adanya satu Tuhan bukanlah suatu perkembangan yang
termuda dalam seajarah kebudayaan manusia. Religi yang bersifat
monotheisme itu malahan adalah bentuk yang sangat tua.
5. Metode yang digunakan oleh Rivers adalah menggunakan suatu metode
wawancara. Sebagaimana ia berhasil menggunakan metode tersebut dalam
expedisinya yang mengumpulkan banyak bahan, terutama mengenai
sistem kemasyarakatan suku-suku bangsa.
9
Sosio-Antropologi
10
Sosio-Antropologi
DAFTAR PUSTAKA
11