• Subjek
• Predikat
• Objek
• Pelengkap
• Keterangan
A. Kalimat Lengkap (Mayor)
Kalimat lengkap (mayor) adalah kalimat yang
memiliki klausa lengkap, sekurang-kurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat.
Contoh:
• Shinta bersenam pagi.
• Ibunya penulis novel terkenal.
• Artis itu seksi sekali.
• Anjing dan kucing sudah berdamai.
• Makanan ini kiriman dari mertua di Bandung
B. Kalimat Tak lengkap (Minor)
Kalimat tak lengkap (minor) adalah kalimat yang
memiliki klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri
dari subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah
keterangan saja.
Contoh:
• Sedang menulis!
• Hay!
• Cepat berangkat!
• Sialan!
• Dilarang merokok!
• Silakan duduk!
Berdasarkan Susunan Unsur Subjek dan Predikat
A. Kalimat Versi
• Kalimat versi adalah kalimat yang memiliki unsur atau pola kalimat yang
membentuk pola berurutan, yakni S-P-O-K.
• Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan
mempengaruhi makna untuk menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan jika kata
atau frasa ditempatkan pada urutan kedua
• Kalimat ini biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna
B. Kalimat Inversi
• Sedangkan kalimat inversi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah
kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya.
• Dengan kata lain kalimat inversi merupakan kebalikan dari susunan kalimat versi.
• Biasanya penulisan kalimat inversi selalu beriringan dengan kalimat versi, dan
merupakan penekanan terhadap makna dari sebuah kalimat.
Contoh Kalimat Versi
Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek
untuk dikenai tindakan.
Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya
kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Misalnya : memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh :
• Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
• S P O K
• Paman memberi adik sebuah mainan.
• S P O pel
• Anak kecil itu menyebrangkan nenek yang berdiri di pinggir jalan.
• S P O pel
• Guru mengelompokan anak muridnya ke dalam beberapa kelompok.
• S P O K
• Harimau menerkam rusa sebagai buruannya.
• S P O K
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak
memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan
pelengkap (pel), dan keterangan (K).
Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan
ter -.
Misalnya : bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain –
lain.
Contoh :
• Ayahku bekerja di perusahaan nasional.
• S P K
• Budi belajar dengan sangat giat.
• S P K
• Dena berterimakasih kepada orang itu.
• S P pel.
• Joni tertawa melihat orang itu.
• S P pel.
• Aku tertidur di sofa.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya (S) mendapat atau dikenai suatu
tindakan yang dinyatakan dengan predikat (P) oleh objek (O).
Ciri – ciri kalimat pasif:
1. Subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
2. Kata kerjanya selalu berimbuhan di-, ke - an atau ter-.
3. Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.
Contoh:
• Tanaman itu disirami oleh ibu
• S P O
• Buronan narkoba tertangkap oleh polisi kemarin malam.
• S P O K
• Bukuku terinjak budi yang sedang berdiri di depanku.
• S P O pel. K
• Mataku kemasukan debu – debu yang bertebrangan.
• S P O pel.
• Kamarku disapu oleh ibu hingga menjadi bersih.
• S P O K
Cara merubah kalimat aktif menjadi pasif
1. Pastikan dahulu bahwa kalimat aktif tersebut memiliki objek
(aktif intransitif)
2. Ubah posisi subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek.
3. Ubah kata kerja menjadi berimbuhan di- atau ter-.
Contoh :
• Ibu membersihkan ruang tamu. (Aktif)
• Ruang tamu dibersihkan oleh ibu. (Pasif)
Cara merubah kalimat pasif menjadi aktif
1. Ubah posisi subjek menjadi objek dan sebaliknya.
2. Ubah imbuhan di- atau ter- menjadi me-, menge-, atau
,menye-.
Contoh :
• Buku itu dikembalikan oleh Andi di tempatnya. (Pasif)
• Andi mengembalikan buku di tempatnya. (Aktif)
TERIMA KASIH & SELAMAT BELAJAR