Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN 7

Jenis-Jenis Kalimat Bag 2

Dosen : A.A.Ayu Meitridwiastiti, S,S.,M,Hum


Email : agungayumey23@gmail.com
Ig: @gunggekmey
MATERI
Jenis-jenis kalimat (bagian 2):
• Berdasarkan isi atau fungsinya
• Berdasarkan unsur kalimat
• Kalimat aktif dan pasif
JENIS KALIMAT
 1. MENURUT FUNGSINYA
• Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi :
- Kalimat Pernyataan
- Kalimat Pertanyaan
- Kalimat Perintah
- Kalimat Seruan
• Semua jenis kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan
negatif
• Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita
berhadapan dengan salah satu jenis itu
• Dalam bahasa tulisan, perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam
tanda baca
A. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
• Kalimat deklaratif adalah kalimat pernyataan yang berfungsi untuk
memberikan informasi tentang suatu hal atau berita. Oleh karena itu,
kalimat deklaratif juga sering disebut kalimat berita.
• Deklaratif sendiri berasal dari bahasa yunani declaratio yang artinya
pernyataan. Kalimat deklaratif: kalimat pernyataan.
• Pada umumnya kalimat deklaratif diucapkan komunikator
(pembicara) tanpa mengharapkan respon dari komunikan (lawan
bicara), sebab kalimat deklaratif hanya mengungkapkan suatu
peristiwa atau kejadian saja, bukan pertanyaan.
- Lisan : Intonasinya menurun
- Tulisan: Menggunakan tanda baca titik
Contoh:
• Sumanto dulu merupakan kanibal yang sadis, tetapi sekarang sudah insaf.
• Pizza adalah makanan khas Italia.
• Ir. Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia.
• Persib adalah tim sepakbola kebanggan Jawa Barat.
JENIS KALIMAT DEKLARATIF
Kalimat deklaratif atau kalimat berita dibagi lagi menjadi dua bentuk,
yakni :
A. Kalimat deklaratif positif (kalimat deklaratif bernilai benar)
B. Kalimat deklaratif negatif (kalimat deklaratif bernilai salah).
Berikut adalah contoh kalimat deklaratif:
• Pamanku bukan seorang pencuri. (bernilai salah / negatif)
• Bagus tidak suka makan nasi. (bernilai salah / negatif)
• Yusuf selalu makan dua piring. (bernilai benar / positif)
• Hilman adalah anak yang paling tua di antara semua santri. (bernilai
benar / positif)
• Pesantren Sintesa adalah pesantren bisnis online. (bernilai benar /
positif)
B. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)
Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin
memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang
diharapkan.
- Lisan : intonasi menurun
- Tulisan : tanda baca tanda tanya
Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti
bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.
Dalam bahasa inggris kata tanya disingkat 5 W1 H
meliputi What (apa), Why (Kenapa/mengapa), When
(kapan), Where (dimana), who (siapa), how (bagaimana).
Sedangkan dalam bahasa Indonesia ditambah kata tanya
berapa.
Kata Tanya

Untuk menanyakan keterangan


• Mengapa : Penyebab, latar belakang, alasan
• Bagaimana : Proses, cara, prosedur, keadaan,
alur cerita, rangkaian kejadian
• Apa : Nama benda, tujuan atau maksud, profesi
• Siapa: Nama Orang
• Dimana/kemana :Tempat, arah, tujuan, alamat
• Berapa : Jumlah, frekuensi/tingkat keseringan
• Kapan : Waktu (detik, menit, jam, hari, bulan,
tahun, era, windu, abad)
Ciri Kalimat Interogatif (Kalimat Pertanyaan)

Kalimat interogatif  mempunyai ciri yang menonjol


meliputi :
• Terdapat penanda interogatif yang terlihat pada akhir
sebuah kalimat, yaitu dengan tanda tanya (?)
• Kalimat interogatif ada yang menggunakan kata tanya
(apa, bagaimana, siapa, dimana, kapan, mengapa)
• Ada pula kalimat interogatif dengan menggunakan
kata berimbuhan -kah, seperti apakah, dapatkah,
bisakah, inginkah, dll.
Contoh:

• 1. Kapan Saudara berangkat ke


Singapura?
• 2. Mengapa dia gagal dalam ujian?
• 3. Siapa yang membersihkan sungai ini?
• 4. Bagaimana pertumbuhan tanaman
buah naga di kebun ayah?
C. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)

Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau


“melarang” orang berbuat sesuatu
- Lisan : Intonasi menurun;
- Tulisan : Tanda baca titik atau tanda seru
Biasanya menggunakan pola inversi atau predikatnya
mendahului subjek.
Menggunakan partikel –lah atau –kan.
Contoh:
• 1. Agus, antarkan buku ini ke Pak Wisnu!
• 2. Tolong buatlah dahulu rencana pembiayaannya!
• 3. Cepat ambilkan aku air minum!
• 4. Buatkan ayah segelas kopi pahit sebelum berangkat kerja!
D. Kalimat Seruan

Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan


perasaan “yang kuat” atau yang mendadak.
Biasanya ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan
dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis
Contoh:
• 1. Bukan main, cantiknya.
• 2. Nah, ini dia yang kita tunggu.
• 3. Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
• 4. Wah, target KONI di Asian Games XIII tahun 1998 di
Bangkok tidak tercapai.
Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur Kalimat

• Subjek
• Predikat
• Objek
• Pelengkap
• Keterangan
A. Kalimat Lengkap (Mayor)
Kalimat lengkap (mayor) adalah kalimat yang
memiliki klausa lengkap, sekurang-kurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat.
Contoh:
• Shinta bersenam pagi.
• Ibunya penulis novel terkenal.
• Artis itu seksi sekali.
• Anjing dan kucing sudah berdamai.
• Makanan ini kiriman dari mertua di Bandung
B. Kalimat Tak lengkap (Minor)
Kalimat tak lengkap (minor) adalah kalimat yang
memiliki klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri
dari subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah
keterangan saja.
Contoh:
• Sedang menulis!
• Hay!
• Cepat berangkat!
• Sialan!
• Dilarang merokok!
• Silakan duduk!
Berdasarkan Susunan Unsur Subjek dan Predikat

A. Kalimat Versi
• Kalimat versi adalah kalimat yang memiliki unsur atau pola kalimat yang
membentuk pola berurutan, yakni S-P-O-K.
• Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan
mempengaruhi makna untuk menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan jika kata
atau frasa ditempatkan pada urutan kedua
• Kalimat ini biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna

B. Kalimat Inversi
• Sedangkan kalimat inversi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah
kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya.
• Dengan kata lain kalimat inversi merupakan kebalikan dari susunan kalimat versi.
• Biasanya penulisan kalimat inversi selalu beriringan dengan kalimat versi, dan
merupakan penekanan terhadap makna dari sebuah kalimat.
Contoh Kalimat Versi

• Ibu menghentikan pengairan di sawah setiap


sore.
• Mitha memotong buah mangga itu sekecil
dadu.
• Dia meminjamkan mobilku pada orang yang
tidak kusuka.
• Ayah membiarkan anak anjing itu kehujanan
di luar rumah.
Contoh Kalimat Inversi

• Dihentikannya pengairan di sawah oleh ibu


setiap sore.
• Dipotongnya mangga itu sekecil dadu oleh
Mitha.
• Dipinjamkannya mobilku kepada orang yang
tidak kusuka.
• Dibiarkannya anak anjing itu kehujanan oleh
ayah di luar rumah.
Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan
yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).
Ciri -ciri kalimat aktif:
1. Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.
2. Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.
3. Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh :
• Ibu   menyiram bunga di taman.
•   S              P                  O   K   
• Ayah membaca   koran.
•     S              P         O
• Polisi   menangkap  buronan narkoba  kemarin malam.
•      S              P                         O                         K
1. Kalimat Aktif Transitif
 

Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek
untuk dikenai tindakan.
Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya
kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Misalnya : memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh :
• Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
•     S          P             O                      K
• Paman  memberi  adik  sebuah mainan.
•     S              P            O               pel
• Anak kecil itu  menyebrangkan  nenek  yang berdiri di pinggir jalan.
•     S                        P                      O                  pel  
• Guru mengelompokan anak muridnya ke dalam beberapa kelompok.
•     S               P                             O                         K
• Harimau menerkam rusa sebagai buruannya.
•     S                P                O           K
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak
memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan
pelengkap (pel), dan keterangan (K).
Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan
ter -. 
Misalnya : bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain –
lain.
 Contoh :
• Ayahku  bekerja  di perusahaan nasional.
•    S               P                          K
• Budi  belajar  dengan  sangat giat.
•    S          P                  K
• Dena  berterimakasih  kepada orang itu.
•   S            P                           pel.
• Joni  tertawa  melihat orang itu.
•    S          P                pel.
• Aku  tertidur  di sofa.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya  (S) mendapat atau dikenai suatu
tindakan yang dinyatakan dengan predikat (P) oleh objek (O).
Ciri – ciri kalimat pasif:
1. Subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
2. Kata kerjanya selalu berimbuhan di-, ke - an atau ter-.
3. Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.
Contoh:
• Tanaman itu  disirami oleh ibu
•    S                         P           O  
• Buronan narkoba   tertangkap    oleh polisi   kemarin malam.
•    S                            P                       O                      K 
• Bukuku  terinjak   budi   yang sedang berdiri  di depanku.
•    S              P         O                pel.                           K
• Mataku  kemasukan  debu – debu  yang bertebrangan.
•   S                 P                 O                        pel.
• Kamarku  disapu  oleh ibu  hingga menjadi bersih.
•   S                P                O                  K
Cara merubah kalimat aktif menjadi pasif 
1. Pastikan dahulu bahwa kalimat aktif tersebut memiliki objek
(aktif intransitif)
2. Ubah posisi subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek.
3. Ubah kata kerja menjadi berimbuhan di- atau ter-.
Contoh :
• Ibu  membersihkan ruang  tamu.   (Aktif)
• Ruang tamu dibersihkan oleh ibu.  (Pasif)
Cara merubah kalimat pasif menjadi aktif
1. Ubah posisi subjek menjadi objek dan sebaliknya.
2. Ubah imbuhan di- atau ter- menjadi me-, menge-, atau
,menye-.
Contoh :
• Buku itu dikembalikan oleh Andi di tempatnya.   (Pasif)
• Andi mengembalikan buku di tempatnya.    (Aktif)
TERIMA KASIH & SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai