PERSIAPAN PELAKSANAAN
Kegiatan Epidemiolog
CURRICULUM VITAE
TUBIANTO ANANG ZULFIKAR, SKM, MEpid.
EPIDEMIOLOG
Company
JKT, 21 JUNI 1978
L/O/G/O
anang_zul@yahoo.com
081342650767
KESEHATAN PERORANGAN
Melakukan intervensi /perlakuan
(manajemen)kepada orang sakit
(pasien) supaya sehat/sembuh
berdasarkan disiplin ilmunya
KESEHATAN MASYARAKAT
Melakukan intervensi /perlakuan
(manajemen) kepada masyarakat
supaya tidak jatuh sakit berdasarkan
disiplin ilmunya
Pendapat Anda?
8
PENDAPAT ANDA........?
10
12 Riwayat Alamiah Penyakit
LOGO
Perencanaan 5 Tahunan
Rencana Strategis
RENCANA STRATEGI:
Rencana Operasional
Dasar
STRATEGI
Rancangan umum menyeluruh yang memedomani
tindakan-tindakan penting organisasi
TAKTIK
Rumusan langkah untuk mencapai sasaran organisasi
ATAU :
Strategi : APA yang harus dikerjakan
Taktik : BAGAIMANA mengerjakan
2 Identifikasi masalah
5 Pokok Kegiatan
1) Sederhana
Mengolah data Epidemiologi primer dan sekunder untuk
penyusunan rencana kegiatan epidemiologi dalam bentuk
tabulasi,grafik, peta.
Visi :
Apa itu Visi ?
Misi :
Apa itu Misi ?
1 2 3
Gambaran tentang apa Rumusan tentang Visi harus
yang akan diwujudkan “Akan seperti apakah disebarluaskan kepada
dimasa depan, yang kita di masa depan “, semua anggota dalam
membuat kita selalu realistis dan dapat organisasi tersebut,
berorientasi kedepan. dicapai.( Warren Bennis sehingga didapat
( James M Kouzes & & Michael Mische) pemahaman yang
Barry Posner) sama /Shared Vision (
Peter Senge).
Inspiratif
Mampu memotivasi dan membangkitkan semangat
Memberi arah yang jelas
Meletakkan landasan sistem nilai
Mampu memantapkan sinergitas
PERENCANAAN TAHUNAN
Perencanaan Tahunan
7. Rencana pelaksanaan
8. Rencana anggaran
9. Monitoring dan Evaluasi
PENYUSUNAN RENCANA
3 (TIGA) BULANAN
Rencana Triwulan
Merupakan bagian dokumen rencana tahunan
Akhyar_65@yahoo.co.id
RENCANA BULANAN
DISKUSI
RENSTRA, tahunan, 3 bulanan, 1 bulan
Kelompok 1 : Program Campak
1) Fungsi :
Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Kompetensi :
a) Menyusun TOR rencana lima tahunan tingkat propinsi.
b) Menyusun TOR rencana lima tahunan tingkat pusat
c) Menganalisis data sederhana tingkat pusat untuk menyusun rencana lima tahunan
d) Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat pusat
e) Menyajikan rancangan rencana lima tahunan tingkat pusat
f) Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat propinsi
g) Menyajikan rancangan tahunan tingkat propinsi
h) Menyusun rencana tiga bulanan tingkat propinsi
i) Menyusun rencana bulanan tingkat propinsi
j) Menyusun rencana operasional tingkat propinsi
k) Menyusun rancangan peraturan
l) Menyusun rancangan dalam rangka penyusunan pedoman
m) Melaksanakan uji coba desain study kelayakan
PERSIAPAN PELAKSANAAN
LOGO KEGIATAN EPIDEMIOLOGI
A.Tujuan Pembelajaran Umum
Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu
mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Epidemiologi.
B.Tujuan Pembelajaran Khusus
Pada akhir sesi ini peserta mampu:
1. Menyusun rencana lima tahunan
a.Menyusun TOR tingkat Pusat Provinsi & Kab.
b.Menganalisis data sederhana tingkat pusat.
c.Menyusun rancangan tingkat pusat.
d.Menyajikan rancangan tingkat pusat.
2 Menyiapkan rancangan tahunan
a.Mengolah data lanjut tingkat provinsi.
b.Menyajikan rancangan tingkat pusat.
LANJUTAN PERSIAPAN…………..
waktu,tempat dan 80
orang.Perbedaan 60 cakim
pada 40
I.R.cam
wilayah(tempatnya). 20
0
2004 2006 2008
C.Penyusunan rancangan tingkat pusat.
Tujuan penyusunan rancangan rencana 5
tahun pusat dalam pelaksanaan epidemiologi
adalah:
- Menurunkan angka kesakitan.
- Menurunkan angka kematian.
- Mengurangi atau mencegah terjadinya
KLB selama
5 tahun mendatang.
Jenis penyusunan rancangan 5 tahun
diarahkan untuk mencapai tujuan di atas
secara “terukur” dan “terarah”.
Evaluasi untuk menilai program berkala
pertriwulan,per
semester,tahunan sesuai kebutuhan program.
d.Penyajian rancangan tingkat pusat
Setelah rancangan 5 tahun pusat selesai,
maka disajikan
dan dipresentasikan pada program terkait
dan Pemda
setempat.
Hal-hal yang penting untuk disajikan
adalah:
a) Tujuan program.
b) Sasaran kegiatan.
c) Waktu pelaksanaan.
d) Lokasi kegiatan.
e) Sumber dana.
f) Pelaksana.
g) Target yang akan dicapai(indikator keberhasilan).
Evaluasi tahunan,semester,triwulan sesuai
kebutuhan.
Intervensi/perbaikan rancangan sesuai
2.PERSIAPAN RANCANGAN
TAHUNAN
a.Pengolahan data lanjut tingkat
provinsi.
Pengolahan data lanjut ini, untuk melihat
variabel sekaligus
situasi penyakit dengan
menggunakan;tabel,grafik dan area
map.Contohnya insidens kasus DBD untuk
kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Dengan melakukan pengolahan data seperti di atas, maka dapat diketahui
Pada Kabupaten/kota mana yang mempunyai prioritas kasus campak
Untuk dikendalikan di Indonesia dan kawasan provinsi yang ada di seluruh
Indonesia.
b.Penyajian rancangan tingkat provinsi
Setelah provinsi membuat rancangan
tahunan, data yang sudah diolah tadi
dipresentasikan pada program terkait dan
Pemda setempat untu sharing informasi.
Dalam penyajian yang perlu disajikan
adalah:Tujuan
program,sasaran,kegiatan,waktu
pelaksanaan,lokasi kegiatan,sumber
biaya,pelaksanaan dan target yang ingin
dicapai(indikator keberhasilan).
Evaluasi rancangan tahunan dilakukan
perbulan, pertriwulan atau persemester
tergantung kebutuhan.
Segera dilakukan langkah intervensi atau
perbaikan rancangan sesuai
3.PENYUSUNAN RENCANA 3
BULANAN
TINGKAT PROVINSI
Rencana 3 bulanan merupakan rencana
jangka pendek,rincian rencana tahunan.
Dalam rancangan ini memuat hal
seperti:Tujuan, sasaran serta target yang
akan dicapai selama 3 bulan,pokok
kegiatan,sumber dana dan tenaga yang
dibutuhkan.
Pada penyusunan rencana 3 bulanan juga
dimasukkan kegiatan prioritas.
Setiap bulan pencapaian target dievaluasi
tercapai atau tidak.
Bila tidak tercapai, maka dilakukan kegiatan
intervensi sesuai permasalahan untuk
mencapai target optimal.
4.PENYUSUNAN RENCANA BULANAN
TINGKAT PROVINSI
Rencana bulanan merupakan rincian
rencana 3 bulanan, ditetapkan target
dan sasaran yg akan dicapai provinsi
per kabupaten/kota.
Pada rencana ini dimasukkan rincian
biaya,sarana dan tenaga setiap akhir
bulan dan jadwal kegiatan.
Pencapaian target dievaluasi setiap
akhir bulan, mencapai target/tidak.Bila
belum mencapai target maka dilakukan
langkah atau kegiatan intervensi sesuai
permasalahan yang ditemukan
dilapangan.
5.PENYUSUNAN RENCANA
OPERASIONAL TINGKAT PROVINSI
Merupakan rincian rencana kegiatan dari
masing-masing program.
RO ini biasanya mencantumkan rincian
pembiayaan setiap legiatan yg
dilaksanakan dgn penjadwalan ketat pd
skala yang lebih terfokus.Contoh:rencana
operasional kegiatan imunisasi per
kabupaten/kota perkecamatan dan per
desa.
Dalam RO diuraikan tenaga,sarana
transportasi dan logistik setiap kegiatan.
Evaluasi biasanya sesaat untuk menilai
apakah dalam pelaksanaan ada
kendala/hambatan.
Bilaman tdk tercapai, maka lakukan
6.PENYUSUNAN RANCANGAN
PERATURAN
Terlebih dahulu ditetapkan topik peraturan
yang akan dibuat.contoh:Peraturan
Perundang-undangan tentang “Pencemaran
Limbah Industri”.
Setelah topik ada, dikumpulkan produk
hukum yang berkaitan.Contoh:Undang-
undang,Kep Res,Kep Men maupun Perda
sebagai dasar hukum untuk menyusun
rancangan peraturan tersebut.
Rujukan literatur dan peraturan perundang-
undangan dapat diperoleh di
Perpustakaan,pedoman teknis program,hasil
penelitian,internet,makalah ilmiah dll.
7.PENYUSUNAN RANCANGAN
DALAM PEDOMAN
Pada prinsipnya sama dengan petunjuk
teknis, namun lebih detail, spesifik dan
mempunyai aspek hukum yang lebih
tinggi dibanding petunjuk teknis.
contoh:pedoman penyelenggaraan sistim
surveilans Epidemiologi kesehatan,
KepMenkes 1116/Menkes/
SK/VIII/2003, sedangkan petunjuk
teknis surveilans reduksi campak cukup
DirJen PP & PL.
Kerangka penyusunan pedoman memuat:
pendahuluan, Tujuan, pengertian atau
defenisi operasional, strategi, kegiatan
dan mekanismenya, peran masing-
8.PELAKSANAAN UJI COBA DISAIN
STUDI
KELAYAKAN BERKAITAN DENGAN
STANDAR, PEDOMAN DAN PERATURAN
Pada suatu hari Seseorang punya hajat penting yang dia tidak bisa kerjakan sendiri, ia berpikir mengajak
Orang Lain untuk membantu mengerjakannya. Karena Orang Lain tidak ada di tempat, akhirnya ia meminta
pada Setiap Orang saja untuk membantunya. Seseorang berpikir bahwa Setiap Orang pasti akan mengerjakan
permintaannya, karena ia sudah mengatakan padanya. Setiap Orang mengiyakan, sambil berpikir bahwa
pekerjaan itu pasti akan dikerjakan oleh Siapapun yang ada di antara mereka.
Namun, ternyata malah Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan itu seperti permintaan Seseorang.
Sebab nyatanya Siapapun yang ada pada saat itu mengira bahwa sudah ada Orang Lain yang mengerjakannya.
Akhirnya Setiap Orang menyalahkan Siapapun yang ada di depannya, agar ia bisa terhindar dari kesalahan
yang ditimpakan Seseorang padanya. Dalam hal ini Tak Seorangpun akhirnya yang mau bertanggung jawab
pada persoalan ini. Setiap Orang berpendapat bahwa Orang Lain-lah yang salah dalam persoalan ini.
Seseorang akhirnya mendendam pada Setiap Orang, karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan
pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun melempar pekerjaan itu pada Orang Lain.
Demikianlah kisah yang membingungkan itu, ceritanya persis OVJ. Namun dari kisah tersebut sedikitnya kita
bisa menangkap pesan moral yang ingin disampaikan yaitu jika sebuah pekerjaan tidak direncanakan dan
dibagikan secara spesifik, maka tak seorang pun yang akan mengerjakan karena merasa bukan pekerjaannya
atau mengira bahwa pasti ada seseorang yang akan melakukannya. Di sini gunung di sana gunung, ditengah-
tengahnya pulau Jawa.., Wayangnya bingung dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa… Selamat
Bekerja!!