Anda di halaman 1dari 23

FILSAFAT ILMU

“AGAMA,FILSAFAT dan ILMU PENGETAHUAN”

Oleh :
YUDI SISWANTO
DIANA NUR’AFNI
REVINIA WULANTIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN

II. PEMBAHASAN

III. PENUTUP
PENDAHULUAN

 Pada hakekatnya sukar sekali memberikan definisi mengenai filsafat,

karena tidak ada definisi yang definitif. Pengertian menurut arti

katanya berasal dari bahasa Yunani terdiri atas kata philein yang

artinya cinta dan sophia yang artinya kebijaksanaan, yang berarti

Filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Cinta yang artinya hasrat yang

besar yang berkobar-kobar atau bersungguh-sungguh,

kebijaksanaan yang artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang

sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh

akan kebenaran sejati.


PENDAHULUAN

 Berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang

telah kita ketahui. Seseorang yang memilki karakteristik berpikir filsafat

memiliki sifat menyeluruh, sifat mendasar, dan sifat spekulatif. Seorang ahli

filsafat, jika berhadapan dengan penganut aliran atau paham lain, biasanya

bersikap lunak. Filsafat, walaupun bersikap tenang dalam pekerjaannya

sering mengeruhkan pikiran pemeluknya. Ahli filsafat ingin mencari

kelemahan dalam tiap-tiap pendirian dan argumennya, walaupun 

argumennya sendiri. Filsafat menyelidiki, serta memikirkan seluruh alam

kenyataan dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain.


PENDAHULUAN
Filsafat merupakan suatu kebenaran, demikian pula dengan ilmu

pengetahuan, Agama juga mengajarkan kebenaran. Kebenaran

dalam filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kebenaran akal,

sedangkan kebenaran menurut Agama adalah kebenaran akan

wahyu. Meskipun dalam filsafat dan ilmu pengetahuan mencari

suatu kebenaran dengan akal fikiran, hasil yang diperoleh baik

oleh filsafat maupun ilmu pengetahuan juga bermacam-macam.

Hal ini dapat dilihat pada aliran yang berbeda-beda baik di

dalam filsafat maupun di dalam ilmu pengetahuan.


PENDAHULUAN

Pengetahuan yang telah disusun atau disistematisasi lebih


lanjut dan telah dibuktikan serta diakui kebenarannya adalah
ilmu pengetahuan. Manusia merupakan sesuatu filsafat. Dalam
hal ini yang dikemukakan bukan lagi susunan tubuhnya,
kebudayaannya dan hubungannya dengan sesama manusia,
akan tetapi hakekat manusia yang ada di balik tubuhnya
PENDAHULUAN

contoh mengenai bentuk jawaban yang berupa filsafat dari manusia yang
dikemukakan oleh Aristoteles, ia mengemukakan adanya perkembangan sebagai
berikut :
 
Benda mati            tumbuh-tumbuhan           binatang          manusia
Tumbuh-tumbuhan       =     benda mati + hidup
                                         Karena itu tumbuh-tumbuhan mempunyai jiwa  
hidup
Binatang                      =     benda mati  + hidup + perasaan
                                          Karena itu binatang mempunyai jiwa perasaan
Manusia                        =    benda mati + hidup + perasaan + akal

                                          Karena itu manusia mempunyai jiwa rasional.


PENDAHULUAN

Dari contoh yang dikemukakan oleh Aristoteles tersebut


filsafat merupakan pendalaman lebih lanjut dari iklmu
pengetahuan. Di sinilah batasan kemampuan akal manusia,
dengan akalnya manusia tidak akan dapat menjawab
pertanyaan yang lebih dalam mengenai manusia. Dengan
akalnya manusia hanya mampu memberikan jawaban dalam
suatu batasan-batasan tertentu.
Tujuan Pembahasan

1.      Untuk mengetehui kedudukan filsafat, ilmu pengetahuan


dan agama.

2.      Untuk mengetahui relasi antara filsafat, ilmu


pengetahuan dan agama.
Pembahasan

Filsafat
 
Filsafat Secara etimologis berasal dari kata yunani philia love, cinta dan
sophia wisdom, kebijaksanaan. Dapat diartikan etimologis istilah ini berarti
cinta pada kebjaksanaan.
Pengertian filsafat secara garis besar adalah ilmu yang mendasari suatu kosep
berfikir manusia dengan sungguh-sungguh untuk menemukan suatu
kebenaran yang kemudian dijadikan sebagai pandangan hidupnya. Sedangkan
secara khusus filsafat adalah suatu sikap atau tindakan yang lahir dari
kesadaran dan kedewasaan seseorang dalam memikiran segala sesuatu
secara mendalam dengan melihat semuanya dari berbagai sudut pandang dan
korelasinya
Seperti soal agama, maka soal filsafat juga banyak tergantung
kepada sudut pandangnya. Tetapi bagi kami sudut pandang yang
bisa berhasil memuaskan dan yang tepat, yang bisa memberi
penyelesaian ialah soal yang sudah dimajukan oleh Fredrich Engels
pada abad lampau. Menurut Engels, ahli filsafat bisa dibagi dua
golongan, yakni golongan materialis dan golongan idealis. Di antara
dua golongan besar yang merupakan dua-kutub yang saling
bertentangan itu terdapatlah berbagai golongan, yang kalau
dikupas lebih dalam sebenarnya termasuk ke dalam salah satu
golongan, materialis atau idealis
Agama
 
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal
dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
"mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.
Baik ilmu, filsafat maupun agama bertujuan (sekurang-kurangnya
berurusan dengan satu hal yang sama), yaitu kebenaran. Ilmu
pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenarantentang
alam dan manusia Filsafat dengan wataknya sendiri pula
menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia dan Tuhan.
Demikian pula dengan agama, dengan karakteristiknya pula
memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan
manusia tentang alam, manusia dan Tuhan
Walau demikian baik ilmu, filsafat, maupun agama juga mempunyai
hubungan lain. Yaitu ketiganya dapat digunakan untuk
memecahkan masalah pada manusia. Karena setiap masalah yang
di hadapi hadapi oleh manusia sangat bermcam-macam. Ada
persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan agama seperti
contohnya cara kerja mesin yang dapat dipecahkan oleh ilmu
pengetahuan.
Ilmu Pengetahuan
 
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari
pengamatan, studi dan pengalaman yang disusun dalam satu
system untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang
sedang dipelajari.
Dengan demikian ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai
pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis untuk memperoleh suatu kebenaran. Ilmu pengetahuan
merupakan ilmu pasti. eksak, terorganisir, dan riil.
Relasi dan Relevansi Antara Filsafat,
Ilmu Pengetahuan dan Agama
 Jalinan Filsafat dan Agama

 Terdapat beberapa asumsi terkait dengan jalinan filsafat dengan


agama. Asumsi tersebu didasarkan pada anggapan manusia sebagai
makhluk social. Saifullah memberikan ikhtisar dalam bagan yang
lebih terperinci mengenai perbandingan jalinan agama dan filsafat.
Table perbandingan antara agama
dan filsafat

AGAMA FILSAFAT
•Filsafat adalah salah satu unsure
•Agama adalah unsur mutlak dan
kebudayaan.
sumber kebudayaan.
•Filsafat adalah hasil spekulasi
•Agama adalah ciptaan Tuhan.
manusia.
•Agama adalah sumber-sumber
•Filsafat menguji asumsi-asumsi
asumsi dari filsafat dan ilmu
science, dan science mulai dari
pengetahuan (science).
asumsi tertentu.
•Agama mendahulukan kepercayan
•Filsafat mempercayakan sepenuhnya
dari pada pemikiran.
kekuatan daya pemikiran
•Agama mempercayai akan adanya
•Filsafat tidak mengakui dogma-
kebenaran dan khayalan dogma-
dogma agama sebagai kenyataan
dogma agama.
tentang kebenaran.
 terlihat bahwa peran agama dalam meluruskan filsafat yang
spekulatif terhadap kebenaran mutlak yang terdapat dalam
agama. Sedangkan peran filsafat terhadap agama adalah
membantu keyakinan manusia terhadap kebenaran mutlak itu
dengan pemikiran yang kritis dan logis
Jalinan Filsafat dan Ilmu
Antara filsafat dan ilmu mempunyai persamaan, dalam

hal bahwa keduanya merupakan hasil ciptaan kegiatan pikiran

manusia, yaitu berfikir filosofis, spkulatif dan empiris ilmiah.


 Filsafat disebut sebagai induk dari ilmu pengetahuan. Hal ini didasarkan

pada perbedaan berikut ini:

Ø  Mengenai lapangan pembahasan

Ø  Mengenai tujuannya

Ø  Mengenai cara pembahasannya

Ø  Mengenai kesimpulannya
PERSAMAAN

 Antara ilmu, filsafat dan agama ketiganya mempunyai tujuan


yang sama yaitu memperoleh kebenaran. Walaupun dalam
mencari kebenaran tersebut baik ilmu, filsafat maupun agama
mempunyai caranya sendiri-sendiri.
 Ilmu dengan metodenya mencari kebenaran tentang alam,
termasuk manusia dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Filsafat dengan wataknya menghampiri kebenaran, baik tentang
alam maupun manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu.
Sedangkan agama dengan kepribadiannya memberikan
persoalan atas segala persoalan yang dipertanyakan manusia,
baik tentang alam, manusia maupun tentang tuhan.
PERBEDAAN

 FILSAFAT merupakan teori tentang kebenaran, serta mengedepankan


rasionalitas dan menjadi pondasi dari segala macam disiplin ilmu yang ada, dan
menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan (mengelanakan atau
mengembarakan) akal-budi secara radikal dan integral serta universal.

 AGAMA merupakan lahir sebagai pedoman dan panduan. Agama lahir tidak
didasari dengan riset, rasis atau uji coba. Melainkan lahir dari proses peciptaan
zat yang berada diluar jangkauan manusia. Kebenaran agama bersifat mutlak,
karena agama diturunkan Dzat yang maha besar, maha mutlak dan maha

sempurna yaitu Allah.

 ILMU PENGETAHUAN adalah suatu hal yang dipelopori oleh akal sehat,
ilmiah, empiris dan logis. Ilmu adalah cabang pengetahuan yang bekembang
pesat dari waktu kewaktu. Segala sesuatu yang berawal dari pemikiran logis
dengan aksi yang ilmiah serta dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti yang
konkret.
Kesimpulan

 Baik ilmu, filsafat, maupun agama juga mempunyai hubungan


lain. Yaitu ketiganya dapat digunakan untuk memecahkan
masalah pada manusia. Karena setiap masalah yang di hadapi
hadapi oleh manusia sangat bermcam-macam. Ada persoalan
yang tidak dapat diselesaikan dengan agama seperti contohnya
cara kerja mesin yang dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Ilmu dan filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi
atau tidak percaya. Sedangkan agama dimulai dengan sikap
percaya dan iman.
T E
R I M
A
K A
S I
H

Anda mungkin juga menyukai