Anda di halaman 1dari 25

KONSEP MASALAH PSIKOSOSIAL

GANGGUAN CITRA TUBUH

OLEH
ABDUL GHOFAR
Pokok Bahasan
• Definisi Konsep diri
• Komponen Konsep diri
• Definisi gangguan citra tubuh
• Faktor predisposisi
• Faktor presipitasi
Konsep diri
definisi

• semua ide, pikiran, perasaan,


kepercayaan, serta pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan
memengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain.
Komponen Konsep diri
1.Citra tubuh
2.Ideal diri
3.Harga diri
4.Peran
5.Identitas diri
Komponen Konsep Diri
1. Citra tubuh

• Citra tubuh adalah kumpulan sikap individu


baik yang disadari maupun tidak terhadap
tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau
sekarang mengenai ukuran, fungsi,
keterbatasan, makna, dan objek yang kontak
secara terus-menerus (anting, make up,
pakaian, kursi roda, dan sebagainya) baik masa
lalu maupun sekarang.
Komponen Konsep Diri
1. Citra tubuh
• Citra tubuh merupakan hal pokok dalam konsep diri.
• Citra tubuh harus realistis
• karena semakin seseorang dapat menerima dan menyukai
tubuhnya ia akan lebih bebas dan merasa aman dari kecemasan
sehingga harga dirinya akan meningkat.
• Sikap individu terhadap tubuhnya mencerminkan aspek
penting dalam dirinya
• misalnya perasaan menarik atau tidak, gemuk atau tidak, dan
sebagainya.
• Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan
persepsi baru.
• Gambaran tubuh yang diterima secara realistis akan
meningkatkan keyakinan diri
• sehingga dapat mantap dalam menjalani kehidupan.
Komponen Konsep Diri
2. Ideal diri

• Persepsi individu tentang seharusnya berperilaku berdasarkan


standar, aspirasi, tujuan, atau nilai yang diyakininya.

• Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh kebudayaan, keluarga,


ambisi, keinginan, dan kemampuan individu dalam
menyesuaikan diri dengan norma serta prestasi masyarakat
setempat.

• Individu cenderung menyusun tujuan yang sesuai dengan


kemampuannya, kultur, realita, menghindari kegagalan dan rasa
cemas, serta inferiority.
Komponen Konsep Diri
2. Ideal diri

• Ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung respek terhadap diri
tetapi tidak terlalu tinggi, terlalu menuntut, serta samar-samar atau kabur.

• Ideal diri akan melahirkan harapan individu terhadap dirinya saat


berada di tengah masyarakat dengan norma tertentu.

• Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individu


mempertahankan kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang
membuat bingung.

• Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan


keseimbangan mental.
Komponen Konsep Diri
3. Harga diri

• Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan menganalisis


seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.

• Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.


• Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami
keberhasilan. Sebaliknya, individu akan merasa harga dirinya rendah
bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai, atau tidak diterima
lingkungan.

• Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan


perhatian.
• Harga diri akan meningkat sesuai meningkatnya usia dan sangat
terancam pada masa pubertas.
Komponen Konsep Diri
3. Harga diri

• Coopersmith dalam buku Stuart dan Sundeen


(2002) menyatakan bahwa ada empat hal yang
dapat meningkatkan harga diri anak, yaitu:
1. memberi kesempatan untuk berhasil,
2. menanamkan idealisme,
3. mendukung aspirasi/ide,
4. membantu membentuk koping.
Komponen Konsep Diri
4. Peran

• Serangkaian pola sikap, perilaku, nilai, dan tujuan


yang diharapkan oleh masyarakat sesuai posisinya di
masyarakat/kelompok sosialnya.

• Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam


kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji
identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti.
Komponen Konsep Diri
4. Peran

• Hal-hal yang memengaruhi penyesuaian individu


terhadap peran sebagai berikut.
1. Kejelasan perilaku yang sesuai dengan peran dan
pengetahuannya tentang peran yang diharapkan.
2. Respons/tanggapan yang konsisten dari orang yang berarti
terhadap perannya.
3. Kesesuaian norma budaya dan harapannya dengan perannya.
4. Perbedaan situasi yang dapat menimbulkan penampilan peran
yang tidak sesuai.
Komponen Konsep Diri
5. Identitas diri

• Identitas adalah kesadaran tentang “diri sendiri” yang


dapat diperoleh individu dari observasi dan penilaian
terhadap dirinya, serta menyadari individu bahwa dirinya
berbeda dengan orang lain.

• Dalam identitas diri ada


• otonomi yaitu mengerti dan percaya diri,
• hormat terhadap diri,
• mampu menguasai diri,
• mengatur diri, dan
• menerima diri.
Komponen Konsep Diri
5. Identitas diri

Ciri individu dengan identitas diri yang positif sebagai


berikut.
1. Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari
orang lain.
2. Mengakui jenis kelamin sendiri.
3. Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan.
4. Menilai diri sesuai penilaian masyarakat.
5. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan
datang.
6. Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari.
CITRA TUBUH
Faktor-faktor Citra Tubuh
• Menurut Melliana Citra tubuh seseorang muncul dengan
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini :

a. Self esteem
b. Perbandingan dengan orang lain
c. Bersifat dinamis
d. Proses pembelajaran
Faktor-faktor Citra Tubuh
• Menurut Melliana Citra tubuh seseorang muncul dengan
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini :

a. Self esteem
• Citra tubuh seseorang lebih mengacu pada pandangan
seseorang tersebut tentang tubuhnya yang dibentuk
dalam pikirannya, lebih berpengaruh pikiran orang itu
sendiri dibanding pikiran orang lain terhadap dirinya.

• Selain itu juga dipengaruhi oleh keyakinan dan sikapnya


terhadap tubuh sebagaimana gambaran ideal dalam
masyarakat.
Faktor-faktor Citra Tubuh
• Menurut Melliana Citra tubuh seseorang muncul dengan dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut ini :

b. Perbandingan dengan orang lain.


• Citra tubuh secara global terbentuk dari perbandingan yang dilakukan
seseorang terhadap fisiknya sendiri, hal tersebut sesuai dengan standar yang
dikenal oleh lingkungan sosial dan budayanya.

• Salah satu penyebab adanya perbedaan antara citra tubuh ideal dengan
kenyataan tubuh yang nyata sering disebabkan oleh media massa yang
seringkali menampilkan gambar dengan tubuh yang dinilai sempurna, sehingga
terdapat perbedaan dan menciptakan persepsi akan penghayatan tubuhnya yang
tidak atau kurang ideal.

• Konsekuensi yang didapat adalah individu menjadi sulit menerima bentuk


tubuhnya.
Faktor-faktor Citra Tubuh
• Menurut Melliana Citra tubuh seseorang muncul dengan
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini :

c. Bersifat dinamis.
• Citra tubuh memiliki sifat yang mampu
mengalami perubahan terus menerus, bukan yang
bersifat statis atau menetap seterusnya .

• Citra tubuh sangat sensitif terhadap perubahan


suasana hati (mood), lingkungan dan pengalaman
fisik inidvidual dalam merespon suatu peristiwa
kehidupan.
Faktor-faktor Citra Tubuh
• Menurut Melliana Citra tubuh seseorang muncul dengan dipengaruhi oleh
beberapa faktor berikut ini :

d. Proses pembelajaran
• Citra tubuh merupakan hal yang dipelajari.
• Proses pembelajaran citra tubuh ini sering kali dibentuk lebih banyak oleh
orang lain diluar individu sendiri,
• yaitu keluarga dan masyarakat, yang terjadi sejak dini ketika masih kanak -
kanak dalam lingkungan keluarga, khususnya cara orang tua mendidik anak
dan di antara kawan – kawan pergaulannya.
• Tetapi proses belajar dalam keluarga dan pergaulan ini sesungguhnya
hanyalah mencerminkan apa yang dipelajari dan diharapkan secara budaya.
• Proses sosialisasi yang dimulai sejak usia dini,
• bahwa bentuk tubuh yang langsing dan proporsional adalah yang diharapkan
lingkungan, akan membuat individu sejak dini mengalami ketidakpuasan
apabila tubuhnya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungan,
terutama orang tua.
Gangguan Citra Tubuh (GCT)
• Definisi
Perubahan persepsi tentang penampilan,
struktur dan fungsi fisik individu
Gangguan Citra Tubuh
• Faktor Predisposisi
a. Kehilangan/kerusakan bagian tubuh (anatomi
dan fungsi).
b. Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan
tubuh (akibat tumbuh kembang atau penyakit).
c. Proses penyakit dan dampaknya terhadap
struktur dan fungsi tubuh.
d. Proses pengobatan, seperti radiasi dan
kemoterapi.
Gangguan Citra Tubuh
• Faktor Presipitasi

1. Trauma.
2. Ketegangan peran.
3. Transisi peran perkembangan.
4. Transisi peran situasi.
5. Transisi peran sehat-sakit
Perilaku GCT
a. Menolak menyentuh atau melihat bagian
tubuh tertentu.
b. Menolak bercermin.
c. Tidak mau mendiskusikan keterbatasan
atau cacat tubuh.
d. Menolak usaha rehabilitasi.
e. Usaha pengobatan mandiri yang tidak
tepat.
f. Menyangkal cacat tubuh.
Terima Kasih
&
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai