Anda di halaman 1dari 48

Modul REMAJA

Saumy Dewi Ratih


PENDAHULUAN
Menurut WHO : sekitar 1,8 milyar
penduduk dunia adalah remaja

Sekitar 50% berada di negara sedang


berkembang.

Kemenkes(2006 ) jumlah remaja 10-19 tahun sekitar 43 juta


Tahun 2008 62 juta
Tahun 2013 66 juta (25% dari 255 juta
penduduk} Tahun 2017 66,3 juta
PENDAHULUAN
• Sebagian besar dokter anak di Indonesia mesih
belum memahami batasan usia anak dan belum
diterapkannya UU batasan usia remaja dibeberapa
Rumah Sakit (RS) di Indonesia.
• Kesehatan remaja ini belum semua pusat
pendidikan Ilmu Pendidikan Dokter Spesialis Anak
(IPDSA) memasukkan dalam kurikulum, sehingga
dokter anak di Indonesia masih banyak yang belum
memahami masalah kesehatan remaja.
Remaja :
Pendahuluan
•Bukan anak, bukan dewasa
•Masa transisi antara masa anak dewasa
dan
Terjadi perubahan fisik, psikologik
dan kognitif

Masa penuh paradoks, secara biologis


dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum
dewasa
Pendahuluan

Pada masa remaja:


• Perubahan biologis, psikologis, sosial
• Pematangan fisik >> kejiwaan (psikososial)
• Remaja  bukan anak kecil, belum dewasa
Membutuhkan bantuan, dukungan
serta perlindungan orang-tuanya

Bebas dan mandiri, lepas


dari pengaruh orang-tua,
Remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju periode
dewasa. Pada masa ini terjadi banyak perubahan pesat yang
perlu mendapat perhatian.

1. Pacu tumbuh yang pesat, yaitu pertambahan tinggi dan berat


badan yang cepat.1
Pertumbuhan remaja laki-laki berbeda dengan remaja
perempuan. Anak perempuan mengalami pacu tumbuh 2 tahun
lebih awal daripada laki-laki.1,2

2. Perkembangan seks sekunder yang karakteristik

1. Ruffin N. Adolescent growth and development. Didapat dari: http://www.ext.vt.edu


2. Tumbuh kembang remaja. Dalam: Soetjiningsih,IGN Gde Ranuh, penyunting. Tumbuh kembang anak. Ed.ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran,
2011.h.116-24.
Definisi
Anak –> seseorang yang terbentuk sejak UU No. 23 Th 2002: anak adalah seseorang
masa konsepsi sampai akhir masa yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak
remaja yang masih berada dalam kandungan

Undang Undang RI No 35 tahun 2014

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18


(delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014

Remaja adalah kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun

• Remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-


WHO 19 tahun
Tahapan Remaja
Remaja awal/dini (early adolescence)

• UMUR 10-13 TAHUN

Remaja pertengahan (Middle adolescence)

• 14-16 tahun TAHUN

Remaja lanjut (Late adolescence)

• Umur 17-19 TAHUN


Menurut Menteri Kesehatan RI tahun 2010
TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA
Awal 10-13 tahun Menengah 14-16 tahun Lanjutan 17-19 tahun
Pertumbuhan tubuh • Karakteristik seksual sekunder • Karakteristik seksual sekunder • Dewasa secara fisik
muncul lanjut
• Pertumbuhan yang cepat • Petumbuhan melambat
mencapai puncak • Mencapai 95% pertumbuhan
dewasa
Pertumbuhan otak • Pertumbuhan otak terjadi
(korteks prefrontal) • Pengaruh terhadap sosial dan
kemampuan menyelesaikan
masalah
Kognisi (kemampuan • Menggunakan pemikiran • Berpikir lebih abstrak (teoritis) tapi • Hampir seluruh pemikiran adalah
untuk mendapatkan konkret (disini dan saat ini) kembali ke pemikiran konkret saat abstrak
pengetahuan dengan • Tidak mengerti bahwa tindakan sedang di bawah tekanan • Merencanakan masa depan
cara berpikir yang saat ini berpengaruh terhadap • Pengertian lebih baik mengenai • Mengerti bagaimana pilihan dan
berbeda-beda) masa depan tindakan sendiri keputusan memengaruhi masa depan
• Sangat egois
Psikologi dan sosial • Menghabiskan banyak waktu • Membentuk citra tubuh • Merencanakan dan menjalankan
memikirkan tentang perubahan • Memikirkan tentang hal yang tidak tujuan jangka jauh
tubuh yang cepat dan citra mungkin dan tidak dapat • Nyaman dengan citra tubuh
tubuh (bagaimana orang lain dijalankan • Mengerti benar dan salah (secara
melihat tubuh mereka) • Merasa sangat kuat etika dan moral)
• Perubahan mood • Mencoba seks, obat-obatan,
teman, dan risiko
Keluarga • Kesulitan dalam peraturan • Berargumen dengan orang-orang • Berubah dari hubungan anak-
mengenai ketergantungan yang berwenang orangtua menjadi hubungan sesama
dan kemandirian dewasa yang setara
• Berargumen dan tidak patuh
Teman sebaya • Penting bagi perkembangan • Pertemanan yang kuat • Keputusan / nilai kurang dipengaruhi
• Hubungan intens dengan • Kelompok pertemanan menjadi oleh teman sebaya untuk
teman sesama jenis sangat penting menentukan persahabatan individu
• Berhubungan dengan teman perilaku • Pemilihan pasangan berdasarkan
lawan jenis pilihan sendiri dibandingkan dengan
apa yang orang lain pikirkan

Seksualitas Eksplorasi dan evaluasi pribadi Membentuk hubungan yang stabil Hubungan seksual mutual dan seimbang
MASALAH REMAJA

Perilaku

Mental emosional
Masalah Perilaku dan Mental Emosional Pada Remaja

PERILAKU MENTAL EMOSIONAL

Kecelakaan Masalah belajar

Merokok Depresi

Pemakaian Narkotik dan Zat Bunuh diri


Adiktif Lain (NAZA)
Prilaku seksual,kehamilan dan Gay, lesbian, biseksual
aborsi
Gangguan tingkah laku, kenakalan
dan kekerasan
Infeksi menular seksual
Urutan < 1 tahun 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15-19 tahun < 20 tahun

1 Penyebab perinatal Infeksi saluran Infeksi saluran Infeksi saluran Kecelakaan lalu Penyebab perinatal
pernafasan bawah pernafasan bawah pernafasan bawah lintas

2 Diare Diare Kecelakaan lalu Kecelakaan lalu lintas Cedera yang Infeksi saluran
lintas ditimbulkan sendiri pernafasan bawah

3 Infeksi saluran Campak Tenggelam Kekerasan Diare


Malaria pernafasan bawah
4 Malaria Malaria Diare Malaria Infeksi saluran Malaria
pernafasan bawah
5 Kelainan kongenital HIV/AIDS Meningitis Meningitis Tenggelam Campak

6 Pertusis Kelainan kongenital Tenggelam HIV/AIDS Tuberkulosis Kelainan kongenital

7 HIV/AIDS Kekurangan energi- Kekurangan energi- Luka bakar karena HIV/AIDS


Tuberkulosis protein protein api
8 Tetanus Tenggelam Campak Diare HIV/AIDS Kecelakaan lalu
lintas
9 Meningitis Kecelakaan lalu Tuberkulosis Kekurangan energi- Pertusis
lintas Leukemia protein
10 Campak Meningitis HIV/AIDS Cedera yang Meningitis Meningitis
ditimbulkan
sendiri
11 Kekurangan energi- Luka bakar karena Luka bakar Leukemia Perdarahan Tenggelam
protein karena api api maternal

12 Sifilis Pertusis Jatuh Luka bakar karena api Jatuh Kekurangan energi-
protein
13 Gangguan endokrin Tuberkulosis Kelainan kongenital Perang Keracunan Tetanus

14 Tuberkulosis Infeksi saluran Epilepsi Kekerasan Aborsi Tuberkulosis


pernafasan atas
15 Infeksi saluran Sifilis Leukemia Trypanosomiasis Epilepsi Luka bakar karena
pernafasan atas api
MEROKOK
Merokok kebiasaan yang dapat memberi kenikmatan
kecanduan.
dan

Sekitar 90% dari perokok mulai merokok pada usia dibawah 18


tahun.

Secara global, penggunaan tembakau membunuh 100 juta


orang di dunia abad ke-20.

Kematian terkait tembakau akan bertambah sekitar 1 miliar di


abad 21 jika merokok terus berlanjut

Lebih dari 1/3 atau 36,3%penduduk Indonesia saat ini menjadi


perokok, dimana 20% remaja

usia 13−15 tahun adalah perokok.

Perokok di Indonesia ketiga terbesar di dunia, setelah Cina


dan India
MEROKOK

Faktor RISIKO : jenis kelamin, pendidikan orang tua,


orang tua yang merokok (ayah dan ibu), saudara
yang merokok, teman yang merokok, ijin merokok di
rumah, jumlah orang yang merokok di rumah,
depresi, masalah di sekolah, penggunaan produk
tembakau lainnya dan menonton TV > 3 jam/hari.

Peran keluarga , sekolah, masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam memberantas
merokok
Penyalahgunaan Obat dan Zat Adiktif lainnya
Permasalahan yang besar dan sering terjadi baik dinegara maju atau negara berkembang

AS: 78,2% di AS mengkonsumsi alkohol,


47,1% mengkonsusmsi 12x dalam satu
tahun tertentu, dan 15,1%
menyalahgunaan seumur hidup.

• Obat-obatan terlarang 81,4% pada


remaja lanjut
• penggunaan narkoba sebesar 42,5%
penyalahgunaan narkoba sebesar
16,4%.

Remaja di Indonsesia ada 27,32% dari total jumlah


penduduk Indonesia yang menyalahgunakan obat
dan zat adiptif
PERILAKU SEKSUAL, KEHAMILAN DAN
ABORSI REMAJA

Kurangnya pemahaman perilaku seksual yaitu


tentang risiko merugikan bagi remaja itu sendiri,
masyarakat dan negara. Kurangnya pemahaman ini
disebabkan oleh adat istiadat budaya, agama,
sosioekonomi, kurangnya infomasi dari sumber yang
benar dan kebijakan pemerintah yang pragmatis

• Prevalensi kehamilan di negara maju adalah 25 /1.000 wanita, dimana


>10% adalah remaja.
• AMERIKA: usia 15−19 tahun yaitu 57/1.000 wanita
• Afrika Latin: 115/1000 wanita dan
• Asia: 39/ 1000 wanita

• Tingkat kehamilan tertinggi usia 10−14 tahun adalah di Hungaria.


• Proporsi kehamilan remaja yang berakhir dengan aborsi berkisar antara
17% di Slowakia dan 69% di Swedia.
• Resiko kematian pada remaja lebih tinggi 1/3 pada usia 15 −19 tahun dari
pada usia 20−24 tahun
PERILAKU SEKSUAL, KEHAMILAN DAN
ABORSI REMAJA

• Sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah


melakukan hubungan seks di luar nikah .
• 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami

Risiko lain yang hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok

akan muncul yaitu usia remaja dan 21% diantaranya pernah


penyakit infeksi melakukan aborsi.
menular seksual • Menurut Riskesdes 2013 proporsi kehamilan
yang akan muncul usia 15-19 tahun yaitu 1,97% dan terbesar
pada mereka yang berpacaran pertama kali pada usia 15−17 tahun.
melakukan • Secara umum remaja laki-laki lebih banyak yang
hubungan seksual melakukan seks pra nikah dibandingkan dengan
yang bebas anak perempuan.
Gangguan tingkah laku, kenakalan dan kekerasan
• The Office of Juvenile Justice and Delinquency
Gangguan tingkah laku
Programs
merupakan pola prilaku berulang
dan menetap
• Melanggar norma sosial atau • 2.11 juta di Amerika Serikat selama tahun
2008
aturan-aturan yang sesuai
• Lebih sering pada laki-laki daripada
umurnya dan menyimpang dari
perempuan (12%:−7%)
kebenaran,
• Terjadi
selama 12 Diagnostic And Statistical Manual of Mental
Disorders (DSM) IV dan V
bulan
• terakhir
Menyebabkan gangguan sosial, • Kenakalan remaja terdiri dari pola prilaku
atau
akademik, dan fungsi dan menetap yang melanggar norma sosial
pekerjaanya
minimal misalnya prilaku agresi,merusak hak milik
terdapat 1 orang lain, berbohong, mencuri,
perilaku pelanggaran, gangguan perilaku akademik
dalam 6 atau fungsi pekerjaan dan gangguan
bulan kepribadian.
terakhir • Untuk tindakkan kekerasan pada remaja
yaitu pembunuhan, tindak kejahatan
kriminal, penggunaan senjata api
Infeksi menular seksual

IMS permasalahan kesehatan, sosial dan ekonomi


di banyak negara.
Hampir 500 juta kasus baru IMS terjadi setiap tahun
di seluruh dunia.
• Banyak IMS tersebut merupakan penyakit yang Pendidikan yang rendah
dapat dicegah dan diobati. disertai angka kejadian
• Menurut CDC,IMS di IMS yang tinggi,
Amerika 17 % pada tahun menunjukkan
2010, 50% pada tahun 2008, dengan 51% ini kebutuhan intervensi
terjadi pada wanita muda dan 49% pada pria dengan melakukan
muda. edukasi untuk
• Individu transgender dan biseksual berisiko lebih mengubah perilaku
tinggi terkena penyakit menelar seksual dan risiko tinggi
HIV.

The2nd Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management


Masalah Belajar

Gangguan belajar merupakan salah


satu masalah yang penting yang • Gangguan belajar
harus di perhatikan serius, karena
dapat menurunkan potensi
mempengaruhi setidaknya
akademik 1 dari 10 anak
sekolah.
Remaja dengan ketidakmampuan • Dikatakan 20% remaja
belajar memiliki dua kali risiko mengalami kesulitan
tekanan emosional dan dua kali penampilan akademis.
risiko bunuh diri dan kekerasan • Faktor yang berperan yaitu
masalah keluarga, sosial
dan budaya
Gangguan belajar ini ditandai dengan perkembangan yang tidak
adekuat dari akademik spesifik, bahasa dan bicara, serta kemampuan
motorik akibat perkembangan perpasif dan retardasi mental
Depresi

• Penyakit yang cukup menganggau.


• Perasaan sedih murung putus asa, dan tidak
bahagia.
• Depresi pada meraja mengenai hamipr 20%
remaja di dunia.
• Mempunyai trias gejala, yaitu tertekanya
perasaan, kesulitan berpikir, kelambatan
psikomotor.
AS: 15-19 tahun
Bunuh Diri 2−6% mencoba
bunuh diri
Faktor risiko bunuh diri : Kasus bunuh diri pada
1. Gangguan mental/depresi remaja semakin
2. Penyalahgunaan zat, meningkat
mioritas,
3. Masalah keluarga, masalah
sosial, AS: 5.000 dewasa dan
4. Masalah sekolah, remaja mati karena
bunuh diri , 18,8%
5. Masalah cinta
merupakan kematian
remaja (15−24 tahun).

31 kasus (percobaan) bunuh diri anak dengan


rentang usia terbanyak 13-17 tahun
Putus cinta remaja 13 kasus, frustasi akibat
ekonomi 7 kasus, masalah ketidakharmonisan
keluarga 8 kasus, masalah sekolah (akademis) 3
kasus
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)

• Fenomena yang kontroversi.


• Suatu perilaku yang berbeda orientasi seksualnya.
• Angka kejadia homoseksual pada remaja belum ada angka
yang pasti.
• Secara umum 4% wanita dan 8% laki-laki adalah
homoseksual pada usia 16−55 tahun.
• Di Amerika kejadian LGBT 10% dari seluruh penduduk.
Diperkirakan 1-3 dari 1.1-2 juta anak di bawah 18 tahun
dengan tinggal dengan pasangan lesbian, gay, atau
biseksual.
• Selanjutnya, sekitar 210.000 anak dibesarkan pasangan
dengan jenis kelamin yang sama
Menurut survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) tahun
2017, persentase perempuan dan lelaki yang tidak menikah, berusia 15-
19 tahun merupakan :

• Perokok aktif hingga saat ini: Perempuan: 0,7%; sedangkan lelaki: 47,0%.
• Mantan peminum alkohol: Perempuan: 1,7%; dan lelaki: 15,6%.
• Peminum alkohol aktif: perempuan: 3,7%; lelaki: 15,5 %.
• Lelaki pengguna obat dengan cara dihisap: 2,3%; dihirup: 0,3 %; ditelan 1,3%.
• Perempuan pertama kali pacaran pada usia <12 tahun: 5,5%; pada yusia 12-14
tahun: 22,6%; usia 15-17 tahun: 39,5%; usia 18-19 tahun: 3,2%. Melakukan
petting pada saat pacaran: 6,5%.
• Lelaki pertama kali pacaran pada usia <12 tahun: 5,0%; usia 12-14 ytahun:
18,6%; usia 15-17 tahun: 36,9%; usia 18-19 tahun: 3,2%. Melakukan petting saat
pacaran: 19,2%.
• Pengalaman seksual pada perempuan: 1,3%; lelaki: 3,7%.y
• Lelaki yang memiliki pengalaman seks untuk pertama kali pada usia: <15 tahun:
1,0%; usia 16 tahun : 0,8%; usia 17 tahun: 1,2%; usia 18 tahun: 0,5%; usia 19
tahun: 0,1%.
• Alasan melakukan hubungan seksual pertama kali sebelum menikah ypada
remaja berusia 15-24 tahun ialah: Untuk perempuan alasan tertinggi adalah
karena terjadi begitu saja (38,4%); dipaksa oleh pasangannya (21,2%).
Sedangkan pada lelaki, alasan tertinggi ialah karena ingin tahu (51,3%); karena
terjadi begitu saja (25,8%).
• Delapan puluh empat orang (1%) dari responden pernah mengalami KTD, 60%
di antaranya mengalami atau melakukan aborsi.

Menurut survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2017


Kasus AIDS sampai dengan 31 Maret 2017 dilaporkan melalui laporan
triwulan Direktorat jendral pengendalian penyakit dan pengendalian
lingkungan (Ditjen P2PL), sebagai berikut:

• Persentase kumulatif kasus AIDS berdasarkan:


• Cara penularan: pengguna jarum suntik: 42%; heteroseksual: 48,4%;
yhomoseksual: 3,7%.
• Kelompok usia: 15-19 tahun: 3,08%; 20-29 tahun: 50,5%.
• Provinsi dengan jumlah pasien AIDS terbanyak pada pengguna napza ysuntik
adalah Jawa Barat, sebanyak 2.366 orang.
• Persentase kasus AIDS pada pengguna napza suntik di Indonesia
yberdasarkan jenis kelamin, yaitu: lelaki: 91,8%; perempuan: 7,5%; tidak
diketahui: 0,7%.
• Persentase kumulatif kasus AIDS pada pengguna napza suntik di Indonesia
berdasarkan golongan usia, yaitu: 15-19 tahun: 1,7%; dan 20-29 tahun: 64,7%.

Direktorat jendral pengendalian penyakit dan pengendalian lingkungan (Ditjen P2PL)


1. Car, Relax, Alone, Forget,
Friends, Trouble (CRAFFT)
merupakan 2) Child
Depression Inventory (CDI)
2. Conners Rating Scales-
Revised
Alat 3. Home, Education and
employment, Eating, Activities,
skrining Drugs, Sexuality,
Suicide/depression, Safety
kesehatan (HEEADSSS)
4. Child Behavioral Checklist (CBCL)
remaja 5. Patient Health Questionnaire-9
(PHQ-9)
6. Pediatric symptom checklist
(PSC)
7. The Strengths and Difficulties
Questionnaire (SDQ).
Bagaimana Mengetahui Masalah Perilaku
dan Mental Emosional Remaja dengan
Metode Wawancara????
Skrining HEEADSSS merupakan salah satu skrining yang bertujuan
mengetahui riwayat psikososial dan risiko kesehatan seorang remaja

H-Home
Alat skrining ini memaksimalkan
E-Education & Employment
kesempatan pada setiap kunjungan
E- Eating & Exercise HEEADSSS merupakan alat
A-Activities & Peer skinning yang simple, powerful,
Relationships serta kita
memungkinkan
D- Drug mengetahui riwayat psikososial,
use/Ciggarettes/
Alcohol faktor risiko dan faktor kekuatan
S- Sexuality
dari seorang remaja
Penilaian HEEADSSS memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Laporan perkembangan seorang remaja
2. Skrining gangguan risiko perilaku
3. Mengidentifakasi kekuatan serang remaja dan faktor
proteksinya
4. Mengidentifikasi area yang memerlukan intervensi dan
prevensi
Tahapan Menggunakan Heeadsss’s
1.Tool
Memperkenalkan dan menjelaskan tujuan dari penilaian ini
2. Memberikan jaminan kerahasiaan. Sebelum memulai konsultasi,
berikan jaminan kerahasiaan pada remaja yang mengikuti pemeriksaan
ini.
3. Biarkan wawancara berjalan secara natural dan interaktif
4. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan harus bersifat pertanyaan
terbuka
5. Perhatikan gerakan-gerakan gerakan verbal dan non-verbal
6. Eksplorasi area yang jawabannya masih bersifat ambigu atau area yang

telah teridentifikasi menjadi area risiko.


7. Konsultasi tidak perlu diselesaikan dalam 1 kali wawancara untuk
mencapai seluruh area
HOME
Siapakah yang tinggal bersamamu? Dimanakah kamu tinggal? Apakah di rumah
kamu memiliki kamar sendiri?

Seperti apa hubungan keluargamu di rumah?

Siapakah anggota keluarga yang paling dekat denganmu di rumah?

Siapakah anggota keluarga yang paling sering kamu ajak bicara di rumah?

Apakah ada orang baru yang tinggal di rumahmu? Apakah ada seseorang yang pergi
dari rumah beberapa hari terakhir ini?

Perrnahkah kamu berpindah rumah?

Pernahkah kamu berkeinginan untuk pergi dari rumah? (Kenapa?)

Pernahkah kamu melarikan diri dari rumah? (kenapa?)

Apakah ada kekerasan di rumahmu ?


EDUCATION AND EMPLOYMENT

• Apa pelajaran terfavoritmu di sekolah? Paling tidak apakah pelajaran favoritmu?


• Bagaimana nilai pelajaranmu? Apakah ada perubahan akhir-akhir ini? Apakah
terdapat perubahan yang drastis?
• Pernahkah dirimu pindah sekolah dalam beberapa tahun terakhir?
• Apakah rencana/tujuan sekolah atau pekerjaanmu di masa yang akan datang?
• Apakah kamu bekerja? Di mana? Berapa penghasilanmu?
• Ceritakan bagaimana teman-temanmu di sekolah?
• Apakah sekolahmu tempat yang aman? (Mengapa?)
• Apakah tanggung jawabmu di tempat bekerja meningkat?
• Apakah kamu merasa terhubung dengan sekolahmu? Do you feel as if you
belong?
• Apakah kamu merasa terhubung dengan sekolah kamu? Apakah kamu
merasa
memiliki?
• Apakah ada orang dewasa di sekolahmu yang dapat kamu ajak bicara sesuatu
yang penting? (siapa?)
EATING & EXERCISE

•Apa yang kamu suka dan tidak sukai tentang tubuh kamu?
•Apakah ada perubahan mengenai berat badanmu akhir-akhir ini?
•Apakah kamu melakukan diet di tahun terakhir ini? Bagaimana?
Seberapa sering?
•Apakah kamu mencoba sesuatu yang lain untuk mengatasi berat
badanmu?
•Seberapa banyak olahraga yang kamu lakukan sehari-harinya?
Seminggu?
•Menurut kamu pola makan sehat itu seperti apa?
Bagaimana hal itu dibandingkan dengan pola makan kamu
saat ini?
•Apakah kamu mengkhawatirkan tentang berat badanmu?
Seberapa sering?
EATING & EXERCISE

Apakah kamu makan di depan TV? Komputer?


•Apakah kamu berpikir cara makanmu tidak terkontrol?
•Pernahkah kamu membuat dirimu muntah dengan
tujuan untuk mengendalikan berat badan kamu?
•Pernahkah kamu mengkonsumsi pil diet?
•Seperti apakah kira-kira jika kamu kehilangan berat
sebesar 10 pound?

Goldenring, J, Cohen, E (1988) Getting into adolescents heads. Contemporary Pediatrics, July: 75-80.
lCohen, E, MacKenzie, R.G., Yates, G.L. (1991). HEADSS, a psychosocial risk assessment instrument: Implications for designing effective
intervention programs for runaway youth. Journal of Adolescent Health 12 (7): 539-544.
ACTIVITIES & PEER RELATIONSHIPS

• Apa yang kamu dan teman kamu lakukan untuk bersenang-senang? (dengan
siapa, dimana dan kapan?)
• Apa yang kamu dan keluarga kamu lakukan untuk bersenang-senang?
(dengan
siapa, dimana dan kapan?)
• Apakah kamu berpartisipasi di kegiatan olahraga atau aktivitas lainnya?
• Apakah kamu rutin pergi ke tempat beribadah, klub atau organisasi?
• Apa kamu memiliki hobi ?
• Apakah kamu senang membaca? (apa?)
• Seberapa sering kamu menonton tv dalam seminggu? Bagaimana dengan
video
games?
• Musik seperti apa yang kamu sukai?
DRUG USE/ CIGGARETTES/ ALCOHOL

• Adakah teman kamu yang merokok? Minum alkohol? Obat-obatan?


• Adakah di keluargamu yang merokok? Minum alkohol? Obat-obatan?
• Apakah kamu merokok? Minum alkohol? Obat-obatan?
• Apakah ada riwayat meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan
terlarang di keluarga kamu? Adakah orang yang tinggal di rumahmu yang
merokok?
• Pernahkah kamu meminum atau menggunakan obat-obatan saat sedang
sendiri?
• (tanyakan frekuensi, intensitas, pola penggunaan dan bagaimana cara
membelinya?
• Pernahkah kamu berpacaran? SEXUALITY
• Ceritakan mengenai orang-orang yang pernah berpacaran dengan kamu, atau ceritakan tentang
kehidupan seksmu?
• Apakah diantara hubungan pacaranmu pernah melakukan hubungan seksual?
• Apakah kamu menikmati kegiatan seksual kamu?
• Apakah arti dari seks yang aman untuk kamu?
• Apakah kamu tertarik terhadap laki-laki? Perempuan? Keduanya?
• Pernahkan kamu dipaksa atau ditekan untuk melakukan kegiatan seksual yang kamu tidak ingin
lakukan?
• Pernahkan kamu disentuh secara secara seksual dengan cara yang kamu tidak inginkan?
• Pernahkah kamu diperkosa pada saat berkencan atau suatu waktu?
• Seberapa banyak partner seksual yang pernah kalian lakukan bersama-sama?
• Pernahkah kamu hamil atau khawatir bahwa kamu akan hamil? (perempuan)
• Pernahkah kamu menghamili seseorang atau khawatir bahwa tersebut dapat terjadi? (laki-laki?
• Apa yang kamu lakukan untuk tidak hamil? Apakah kamu puas dengan metode tersebut?
• Apakah kamu menggunakan kondom setiap kali kalian berhubungan?
• Pernahkah kamu mendapat penyakit menular seksual (PMS) atau khawatir mendapat PMS?
SUICIDE AND DEPRESSION

• Apakah kamu pernah merasakan sedih atau jatuh lebih sering dibandingkan biasanya?
Apakah kamu menangis lebih sering dibandingkan biasanya?
• Apakah kamu merasa bosan setiap kali?
• Apakah kamu sering sulit mengalami tidur?
• Apakah kamu pernah berpikir untuk melukai diri sendiri atau orang lain?
• apakah kamu menjadi tidak tertarik terhadap sesuatu yang biasanya kamu nikmati?
• Apakah kamu merasa bahwa kamu lebih banyak menghabiskan waktu sendiri
dibandingkan dengan teman-temanmu?
• Apakah kamu merasa lebih baik sendiri di kebanyakan waktu?
• Apakah kamu pernah mencoba bunuh diri?
• Pernahkan kamu mencoba untuk melukai diri kamu sendiri (misalnya melukai dengan
gunting diri) untuk menenangkan diri atau merasa lebih baik?
• Apakah kamu memulai meminum alkohol atau obat-obatan untuk membantu kamu
rileks, tenang atau menjadi lebih baik?
S
• Pernahkah kamu mengalami cedera serius? Bagaimana? Bagaimana dengan orang
A lain

F yang kamu ketahui?



Apakah kamu selalu memakai sabuk pengaman di dalam mobil? Bagaimana dengan
E
orang-orang yang kamu ketahui?
T •
Pernahkah kamu mengendarai kendaraan yang supirnya sedang mabuk atau “high”?
Y
kapan? Seberapa sering?

Apakah kamu menggunakan alat pengaman saat berolahraga atau kegiatan
fisik
• lainnya (seperti, helm untuk bersepeda atau main papan “skate”)
• Apakah terdapat kekerasan di rumahmu? Apakah kekerasan tersebut melibatkan fisik?
Apakah terdapat kekerasan di sekolahmu? Lingkungan rumah? Antara teman-
• temanmu?
Apakah kamu pernah mengalami kekerasan secara fisik atau seksual? Pernahkah
• kamu diperkosa, saat mengalami kencan atau di waktu lain?
Pernahkah kamu mengalami kecelakaan mobil atau bermotor? (Apa yang terjadi?)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

Pemerintah  program kesehatan remaja yang


dicanangkan melalui program pelayanan kesehatan
peduli remaja (PKPR), pusat di puskesmas
Tujuan: dapat dijangkau oleh remaja,
• Menyenangkan, menerima dengan tangan terbuka,
• Menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
• Peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya,
• Efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Untuk melakukan pemeriksaan pada remaja syarat pertama yang
harus dimiliki oleh para petugas kesehatan adalah mencintai atau
menaruh perhatian.
Kesulitan yang timbul dalam melakukan pemeriksaan pada

remaja adalah karena faktor psikososial yang ada pada usia


tersebut.
Download : http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PEDOMAN%20ST
ANDAR%20NASIONAL%20PKPR.pdf
KLINIK REMAJA
Klinik remaja harus memiliki kamar terpisah dari yang lain.
Kamar periksa perlu ruangan khusus
Perlu keterampilan teknis medis dan non-medis yang lebih dalam
pendekatan dengan remaja.
• Pelayanan multidisiplin diperlukan untuk menangani masalah remaja.
Pelayanan di RS satu pintu,

• Tim klinik remaja yaitu dokter spesialis anak, kandungan,


penyakit dalam, kulit dan kelamin, psikolog, psikiater dan tenaga
administrasi
Alur Pelayanan Klinik
Remaja Dep IKA
Pasien Remaja
(10-18 tahun)

Klinik Remaja

Antopometri

Anamnesis

Pemeriksaan
fisis

Diagnosis kerja

Obati/ rujuk Tidak


bermasalah
(konsultasi)

Pulang PSC-17
HEEADSS/
SDQ
Kontrol
KESIMPULAN
Masalah perilaku dan emosional
remaja merupakan masalah di
remaja yang perlu diketahui semua dokter
anak
Pendekatan dengan metode HEEADSSS, merupakan alat skrining
yang mudah dan baik untuk mengetahui masalah remaja.
Klinik remaja di instansi kesehatan baik praktek pribadi maupun RS

harus memiliki kamar terpisah dari yang lain dengan pelayanan satu
pintu.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai