Anda di halaman 1dari 126

LEMBAR

BALIK
EDUKASI MASYARAKAT
UPTD PUSKESMAS
KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
MATERI
1. KESEHATAN REPRODUKSI
2. KEKERASAN SEKSUAL
3. KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
4. PORNOGRAFI
5. NAPZA
6. IMS DAN HIV/AIDS
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
PENYUSUN
• dr. Dymas Rachma Kumala
• dr. Ilham Ramadhan
• dr. Sani Sobriya Alala
• dr. Shafa Zuhurlia Dharmasakya

Pembimbing: dr. Atin Suprihatin

MINIPRO DOKTER INTERNSIP


UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
KESEHATAN
REPRODUKSI
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Persiapan kehidupan berkeluarga dan perilaku reproduksi yang
bertanggung jawab bagi generasi mendatang perlu dimulai sejak remaja
Remaja kebanyakan tidak menyadari bahwa proses reproduksi serta
perbuatan yang berkaitan dengan hal tersebut memiliki dampak yang
langsung maupun tidak langsung terhadap pembentukan keluarga,
misalnya perkawinan yang dipersiapkan dan perkawinan karena
kehamilan diluar nikah
Hal ini bukan hanya karena aspek sosial tetapi juga aspek biologis yang
kurang matang sehingga akan menimbulkan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), anemia pada kehamilan, mungkin juga aborsi spontan.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Apa itu KESEHATAN REPRODUKSI?
KESEHATAN REPRODUKSI adalah keadaan sehat baik
secara fisik, psikis, dan sosial yang berkaitan dengan
sistem, fungsi dan proses reproduksi pada laki-laki dan
perempuan agar dapat bertanggung jawab

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Tumbuh kembang merupakan proses yang
berkesinambungan yang terjadi sejak dalam kandungan
sampai dewasa, dalam proses inilah remaja akan
melewati masa pubertas dimana terjadi masa transisi
antara anak ke dewasa.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


REMAJA
Remaja adalah anak yang berumur 10 tahun
sampai 18 tahun dan belum menikah
(Permenkes RI No. 25 tahun 2014)

Anak dianggap remaja jika sudah matang untuk


menikah baik laki-laki dan perempuan minimal
usia 19 tahun
(UU No 16 tahun 2019)

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya perubahan yang tampak saja, seperti
perubahan fisik, tetapi juga dalam aspek berpikir, bertingkah laku dan perasaan atau emosi.
Perubahan emosi pada masa remaja berkaitan erat emosi yang masih labil antara lain merasa
tidak puas dengan keadaan dirinya, cenderung ingin menampakkan diri lebih tampan atau lebih
cantik, tertarik pada lawan jenis, punya tokoh ideal, ingin memberontak, mudah bergejolak,
ingin menyendiri, punya perasaan rendah diri, malu, cemas dan bimbang, ingin bebas tidak
senang diatur dan mudah bosan
Pada usia remaja wawasan sosial remaja semakin luas, dan akan mengikuti berbagai kegiatan
sosial untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. perubahan juga terjadi pada saat remaja
berinteraksi dengan orang tua, keluarga, guru dan dengan teman sebaya.
Kemampuan remaja akan lebih kritis dalam mengambil keputusan yang akan dipengaruhi oleh
nlai-nilai lingkungannya, sebagai contoh pada saat awal anak akan menerima secara pasif apa
yang ditanamkan oleh orang tuanya, namun setelah beranjak remaja anak mulai menanggapı
secara kritis sesuai dengan apa yang disukai dan tidak disukai

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


REMAJA
Pertumbuhan Perubahan
Fisik Emosi

Perubahan
Sosial Perkembangan
Moral

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Ciri - ciri remaja dibedakan berdasarkan klasifikasi remaja :
Masa Remaja Awal Masa Remaja Pertengahan Masa remaja Lanjut
Usia 11-13 tahun Usia 14-16 tahun Usia 17-20 tahun
(1) Tidak stabil keadaanya, lebih emosional (2) (1) Sangat membutuhkan teman (1) Mulai stabil aspek -aspek psikis dan fisiknya
Mempunyai banyak masalah (2) Cenderung bersifat narsistik/ kecintaan (2) Meningkatnya berfikir secara realistis,
(3) Masa yang kritis pada diri sendiri memiliki sikap pandang yang sudah baik
(4) Mulai tertarik pada lawan jenis (3) Berada dalam kondisi keresahan dan (3) Lebih matang dalam cara menghadapi
(5) Munculnya rasa kurang percaya diri kebingungan, karena pertentangan yang masalah
(6) Suka mengembangkan pikiran baru, suka terjadi dalam diri (4) Ketenangan emosional bertambah, lebih
berkhayal, suka menyendiri dan gelisah (4) Berkeinginan besar mencoba segala hal mampu menguasai perasaan
yang belum diketahuinya (5) Sudah terbentuk identitas seksual yang
(5) Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang tidak akan berubah lagi
lebih luas

Masa remaja awal adalah masa yang paling penting untuk mengetahui pendidikan seks, karena masa ini remaja
cepat tertarik dengan lawan jenis dan mudah teransang secara erotis. Oleh karena itu, anak remaja penting untuk
mengetahui pendidikan seks sejak dini
Masa remaja pertengahan adalah masa mengenal diri sendiri, menjauhkan diri dari keluarga dan lebih senang bergaul
dengan teman-temannya. Remaja mungkin tidak mau berbagi perasaan mereka dengan orangtuanya, jika tidak
ditangani secara serius dapat menimbulkan kesenjangan dalam komunikasi dan hilangnya rasa percaya terhadap orang
lain.
Masa remaja lanjut merupakan masa menuju periode dewasa sehingga sudah lebih terkontrol. Pada masa ini remaja
mengenal dirinya sendiri, tahu apa yang menjadi minatnya, mau bersosialisasi dengan orang lain, tidak terlalu egois
terhadap keinginannya sendiri, dan dapat membedakan antara hal yang pribadi dengan hal yang umum
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Perubahan fisik laki-laki :
• Badan lebih berotot
• Bertambah berat dan tinggi badan
• Suara membesar
• Tumbuh jakun
• Tumbuh rambut sekitar alat kelamin, kaki, tangan, dada dan ketiak
• Testis dan penis membesar
• Tumbuh jerawat
• Mimpi basah

Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap hari dan bisa dikeluarkan melalui proses yang
disebut ejakulasi melalui penis
Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh laki-laki) melalui mimpi basah, juga
bisa melalui rangsangan seksual yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap alat kelaminnya ini
disebut masturbasi /onani.
Secara medis masturbasi tidak mengganggu kesehatan, namun secara psikologis
menimbulkan rasa bersalah, menggangu konsentrasi

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PERUBAHAN FISIK
LAKI-LAKI
• Badan lebih berotot
• Bertambah berat dan tinggi badan
• Suara membesar
• Tumbuh jakun
• Tumbuh rambut sekitar alat kelamin,
kaki, tangan, dada dan ketiak
• Testis dan penis membesar
• Tumbuh jerawat
• Mimpi basah

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


ORGAN ATAU ALAT REPRODUKSI PADA LAKI- LAKI
BESERTA FUNGSINYA
Pada bagian luar terdiri dari :
• Kantung zakar/ scrotum/ kantung pelir : tempatnya buah zakar dan berfungsi mengontrol suhu testis
• Penis/ zakar: bentuk bulat memanjang ujungnya membulat (gland penis) mengandung banyak pembuluh darah yang akan
terisi pada saat seseorang ereksi akibat rangsangan seksual
• Rambut kemaluan

Pada bagian dalam terdiri dari:


• Buah zakar/testis: ada 2 buah, berfungsi menghasilkan sel sperma
• Saluran epididimis: saluran yang keluar dari buah zakar, berfungsi untuk mematangkan sel sperma
• Saluran sperma/ vas deferens: saluran yang menghubungkan epididimis dan vesicula seminalis
• Saluran kantung air mani/ Vesicula seminalis: berupa kantung untuk menyimpan sementara sperma sebelum dikeluarkan
pada saat ejakulasi
• Kelenjar prostat dan kelenjar cowperi menghasilkan media berupa zat makan supaya sel sperma bisa bertahan hidup di
saluran reproduksi perempuan
• Kandung kencing/ blader : menampung air seni sebelum dikeluarkan melalui saluran kencing
• Saluran kencing/ uretra : saluran yang menghubungkan antara kandung kencing dan dunia luar, juga berfungsi untuk
jalannya sel sperma dari vesicula seminalis ke luar

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Perubahan fisik perempuan :
• Bertambahnya tinggi badan
• Tumbuh rambut sekitar alat kelamin dan ketiak
• Payudara membesar
• Pinggul makin besar
• Tumbuh jerawat
• Menarche

Menarche/ haid pertama adalah haid pertama yang terjadi pada seorang
remaja perempuan karena proses sistem hormonal yang komplek
Menarche merupakan salah satu tanda bahwa remaja tersebut telah
mengalami perubahan didalam dirinya, arti dari sisi reproduksi siap untuk
dibuahi

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PERUBAHAN FISIK
PEREMPUAN
• Bertambahnya tinggi badan
• Tumbuh rambut sekitar alat kelamin dan
ketiak
• Payudara membesar
• Pinggul makin besar
• Tumbuh jerawat
• Menarche

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


ORGAN/ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN DAN
FUNGSINYA
Pada bagian luar terdiri dari:
• Bibir luar/ labia mayora
• Bibir kecil/ labia minora
• Klenit/ clitoris: bagian yang peka karena banyak mengandung pembuluh saraf, sensitif dalam menerima rangsangan
seksual
• Lubang kemaluan/ introitus vagina: terletak antar lubang kencing (uretra) dan dubur (anus)
• Rambut kemaluan

Pada bagian dalam terdiri dari :


• Vagina/ liang kemaluan/liang sagama : bersifat elastis dan dapat membesar serta memanjang sesuai kebutuhan
fungsinya sebagai organ, baik pada saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi saat lahir dan saluran keluarnya darah
haid
• Mulut rahim/ cervix untuk jalannya sperma masuk kedalam rahim Rahim/ uterus tempat tumbuh dan berkembangnya
janin
• Saluran telur/ tuba falopii, sepasang kiri dan kanan berfungsi untuk jalannya sel telur/ ovum dan tempatnya terjadinya
pertemuan sel telur dan sel spermä
• Indung telur/ ovarium, terdapat sepasang kiri dan kanan, menghasilkan sel telur pada setiap siklus menstruarsi

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
• Menstruasi yaitu perubahan siklik pada alat kandungan dengan ditandai terlepasnya
endometrium (dinding lapisan paling atas dari rahim), yang dipersiapkan untuk
menerima ovum yang telah dibuahi, yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron
• Bagaimana terjadi proses menstruasi pada indung sel telur/ ovarium yang terletak
pada sisi kanan dan kiri rahim setiap satu bulan satu kali atau per siklus haid akan
mengeluarkan sel telur/ovum yang sudah matang biasanya satu buah dan akan
masuk ke dalam saluran telur/ tuba fallopi peristiwa ini disebut ovulasi, bila tidak ada
sperma yang masuk untuk membuahi maka sel telur akam masuk ke dalam trahim
• Dengan pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi penebalan dinding
rahim yang dipersiapkan untuk bersarangnya sel telur yang telah dibuahi, bila sel
telur tidak dibuahi dinding rahim akan luruh dan akan keluar melalui vagina dalam
bentuk darah haid, lama menstruasi biasanya 3-4 hari
• Siklus menstruasi adalah jarak antara masa haid, yaitu jarak dari pertama haid
terakhir sampai hari pertama haid yang berikutnya. biasanya berkisar antara 21-35
hari, rata-rata kebanyakan dipakai 28 hari sebagai patokan. Hal ini penting supaya
seorang perempuan bisa tahu kapan masa suburnya, biasanya 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


SIKLUS
MENSTRUASI

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Premenstruasi Syndrome (PMS) yaitu kumpulan gejala sebelum
menstruasi dengan gangguan berupa
• sering marah,
• sakit kepala,
• rasa kembung,
• letih,
• pembengkakan payudara,
• nyeri perut,
• punggung terasa pegal,
• mules.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PMS (Premenstrual Syndrome)

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


BAGAIMANA CARA MERAWAT ORGAN REPRODUKSI
• Gunakan pakaian berbahan menyerap keringat, contoh: katun
• Ganti pakaian dalam minimal 2x dalam sehari
• Gunakan handuk yang bersih, kering, dan tidak berbau serta tidak
lembab
• Setelah BAB maupun BAK bersih area kelamin, kemudian keringkan
dengan tisu/handuk bersih
• Untuk laki-laki dianjurkan untuk disunat/khitan
• Hindari menggunakn saabun/antiseptic untuk membilas area kelamin
• Ganti pembalut maksimal 4 jam sekali agar bersih dan terhindari dari
bakteri

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


MERAWAT ORGAN REPRODUKSI

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


BULLYING
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
PENGERTIAN BULLYING
• Bullying atau menggertak  perilaku agresif yang tidak sesuai dengan norma.
• Umumnya terjadi pada anak usia sekolah, dimana pelaku memiliki kekuasaan yang lebih
dibandingan dengan korbannya. Perilaku ini cenderung berulang atau memiliki potensi
untuk diulang.
• Pelaku maupun korban membutuhkan penanganan yang serius.
• Bullying dapat terjadi kepada siapa saja, hal ini bergantung kepada lingkungan individu
bersangkutan.
• Beberapa kelompok yang lebih rentan untuk diintimidasi adalah anak-anak dengan
tampilan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya, seperti anak-anak berkebutuhan
khusus, anak-anak terpinggirkan, dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender).
• Selain itu, anak-anak yang berbeda tampilan fisiknya (gendut, terlalu kurus,
berkacamata), anak yang lemah, depresi, memiliki rasa percaya diri yang rendah, kurang
populer, hanya memiliki sedikit teman, pusat perhatian, dan memiliki sifat yang berbeda
dari teman-teman pada umumnya juga rentan menjadi korban bullying.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
TIPE-TIPE BULLYING
Verbal bullying (menulis atau mengatakan):
• Menyindir
• Memberi julukan
• Komentar seksual yang tidak tepat
• Mengejek
• Mengancam atau menakut-nakuti
Social bullying, atau relasional bullying
• Meninggalkan seseorang tanpa alasan
• Mengatakan kepada seseorang jangan berteman dengan individu tertentu
• Menyebar rumor tentang seseorang
• Mempermalukan seseorang didepan umum
Physical bullying (menyakiti tubuh orang atau merusak miliknya)
• Membekap, menendang, mencubit
• Meludahi
• Menggoyang-goyangkan tubuh / mendorong
• Mengambil/merusak barang milik orang
• Membuat tanda dengan menggerakan tangan/tubuh yang berarti kasar

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
DAMPAK BULLYING
• Bullying berdampak pada kesehatan jiwa, memmpengaruhi penggunaan NAPZA, dan
memunculkan risiko bunuh diri pada pelaku maupun korban. KORBAN BULLYING dapat
mengalami dampak negatif secara fisik, akademik, maupun kesehatan jiwa.
• Umumnya mereka akan mengalami depresi, kecemasan (ansietas), rasa sedih yang
meningkat, kesepian, perubahan pola makan dan pola tidur, kehilangan minat untuk merasa
senang, keluhan fisik, nilai akademik yang menurun, atau bahkan memilih untuk tidak
melanjutkan sekolah.
• Sedangkan bagi PELAKU BULLYING ada dampak negatif yang mungkin muncul saat pelaku
beranjak dewasa, seperti: menjadi pengguna alkohol atau NAPZA, sering berkelahi,
vandalisasi, putus sekolah, melakukan tindak seksual dini, tindak kriminal atau pelanggaran
aturan lalu lintas, serta melakukan kekerasan dalam relasi dengan pasangan seksual,
pasangan hidup, maupun anaknya.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
KEKERASAN SEKSUAL
• Kekerasan seksual adalah setiap tindakan baik berupa
ucapan ataupun perbuatan yang dilakukan seseorang untuk
menguasai atau memanipulasi orang lain serta membuatnya
terlibat dalam aktifitas seksual yang tidak dikehendaki.

• Aspek penting dalam kekerasan seksual:


1. aspek pemaksaan dan aspek tidak adanya
persetujuan dari korban.
2. korban tidak/belum mampu memberikan persetujuan
(misalnya kekerasan seksual pada anak atau individu
dengan disabilitas intelegensi).

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Bentuk Kekerasan Seksual
1. Perkosaan 1. Pemaksaan kehamilan,
2. Intimidasi seksual 2. Pemaksaan aborsi
3. Pelecehan seksual 3. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi,
4. Eksploitasi seksual 4. Penyiksaan
5. Perdagangan perempuan 5. Penghukuman tidak manusiawi dan
6. Prostitusi paksa, bernuansa seksual
7. Perbudakan seksual, 6. Praktek tradisi bernuansa seksual yang
8. Pemaksaan perkawinan, membahayakan atau mendiskriminasi
perempuan
7. Kontrol seksual.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Cegah Kekerasan Seksual
Kenali tentang bagian tubuh yang pribadi
• Bagian tubuh yang pribadi adalah bagian dada, alat kelamin dan bagian pantat
Cari tahu tentang batasan terkait bagian tubuh pribadi
• bagian tubuh pribadi itu tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. Dan juga tidak boleh
melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi orang lain. Bagian tubuh pribadi hanya boleh
dilihat dan disentuh oleh ayah-ibu dan dokter saat sedang memeriksa tubuh kita
Terbuka kepada orang tua, guru, atau teman sebagai konselor sebaya
• Cerita kepada orang terdekat atau orang yang kamu percaya bila mengalami kekerasan seksual
Waspada sekalipun dengan orang terdekat
Tindakan yang dilakukan bila menjadi korban kekerasan seksual
• Katakan tidak bila ada yang ingin menyentuh atau melihat bagian tubuh pribadimu
• Meminta bantuan bila ada yang ingin melakukan kekerasan seksual padamu
• Kamu dapat melaporkan pada pihak kepolisian

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Bagian tubuh yang pribadi
• Kenali bagian tubuh yang pribadi
• Pada laki laki: alat kelamin (penis), pantat dan paha
• Pada perempuan: dada, alat kelamin (vagina), pantat dan paha

• Yang boleh melihat dan menyentuh bagian pribadi hanya orang tua (ayah-ibu)
atau dokter yang sedang memeriksamu

• Katakan TIDAK pada orang yang ingin melihat dan menyentuh bagian pribadimu,
begitujuga sebaliknya, kita tidak boleh menyentuh atau melihat bagian pribadi
orang lain

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
KEHAMILAN TIDAK
DIINGINKAN
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin.
Konsepsi adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur
Lamanya hamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.
Pada kehamilan di usia muda dibawah usia 20 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi pada kesehatan. Pada usia ini
secara ilmu kedokteran memiliki organ reproduksi yang belum siap dan berisiko tinggi mengalami kondisi kesehatan
yang buruk saat hamil. kondisi yang belum sempurna ini dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin.
Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi adalah tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran prematur,
berat badan bayi rendah saat lahir, mengalami depresi postpartum. hal yang paling dikhawatirkan adalah kematian
ibu yang tinggi dikarenakan perdarahan dan infeksi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks (mulut rahim) dari janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir, persalinan dan kelahiran
merupakan kejadian fisiologis yang normal
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
Pemberian ASI segera setelah kelahiran bayi dilakukan dengan sesegara mungkin melalui Inisiasi Menyusui Dini. Hal
ini memberikan manfaat untuk kesehatan bayi, perkembangan dan pertumbuhannya nanti sesuai tahap-tahap
tumbuh kembang anak sendiri.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


KEHAMILAN
Wanita usia 21 -35 tahun
siap untuk hamil

Risiko rendah untuk


terjadi masalah
kehamilan
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Kondisi Yang Menyebabkan Kehamilan

Usia Subur
• Usia di mana individu sudah matang secara seksual
• Bagi perempuan sejak dimulainya menstruasi hingga selesai
tidak menstruasi (menopause)
• Bagi laki-laki sejak dimulainya mimpi basah hingga tidak
memproduksi sel sperma (andropause)
Melakukan hubungan seksual
• Mempertemukan penis dan vagina hingga terjadi penetrasi
Pertemuan sperma dan ovum
• Pertemuan sperma dan ovum akan membentuk zygote, yaitu
sel yang akan tumbuh menjadi embrio

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Kondisi Yang Menyebabkan Kehamilan

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Keadaan Yang Ideal untuk Hamil
Kesiapan fisik
• Apabila perempuan sudah mengalami perkembangan organ reproduksi secara
sempurna, yaitu di atas 20 tahun
Kesiapan mental/psikologis/emosional
• Bila perempuan dan pasangannya merasa telah siap menjadi orang tua untuk
mengasuh dan mendidik anaknya
Kesiapan sosial-ekonomi
• Jika orangtua sudah siap memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti : makan minum,
pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan Pendidikan bagi anaknya

JIKA PEREMPUAN SUDAH MELAMPAUI USIA 20 TAHUN NAMUN IA DAN


PASANGANNYA BELUM MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN SANDANG PANGAN DAN
PAPAN MAKA BELUM DAPAT DIKATAKAN SIAP UNTUK HAMIL DAN MELAHIRKAN
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
DAMPAK KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
• Dampak fisik : status kesehatan fisik rendah, perdarahan, komplikasi dan
kehamilan bermasalah
• Dampak psikologis: tidak percaya diri, stres, malu
• Dampak sosial : prestasi sekolah rendah atau drop out, penolakan atau
ketergantungan keuangan yang tinggi bahkan kemiskinan
• Dampak bagi anak yang dilahirkan : anak mengalami status kesehatan yang
rendah, keterlambatan perkembangan, intelektualitas dan masalah sosial lainnya

Aborsi yang dilakukan dapat memberikan komplikasi seperti perdarahan hebat


dan persisten, infeksi yang bisa menyebabkan kematian ibu.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Bahaya Hamil di Usia Remaja
Kehamilan pada usia muda (dibawah 20 tahun) memiliki beberapa dampak yang kurang baik dan juga cenderung
berbahaya, baik bagi ibu dan janin. Berikut adalah beberapa bahaya hamil di usia muda diantaranya :
KEGUGURAN
• keguguran dapat terjadi karena disengaja ataupun tidak disengaja. keguguran pada wanita yang hamil di usia remaja
tinggi karena belum matangnya organ reproduksi
RENTAN TERKENA PENYAKIT KELAMIN
• Perempuan yang melakukan hubungan seksual pada usia < 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit infeksi
Human Papilloma Virus (HPV) penyebab kanker serviks, sifilis dan HIV
BAYI LAHIR PREMATUR
• Perempuan yang hamil di usia remaja, beresiko tinggi melahirkan bayi premature  rahim masih belum sepenuhnya
siap mengalami proses kehamilan.
RESIKO KELAINAN PADA BAYI
• Kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dengan baik karena ibu belum paham ttg nutrisi selama hamil
DEPRESI PASCA MELAHIRKAN
• Hamil pada usia muda sangatlah beresiko karena pada dasarnya tubuh perempuan di bawah umur 20 tahun masih
belum sepenuhnya siap untuk bereproduksi dan melewati proses persalinan, keadaan psikologi yang belum matang,
terlebih bila kehamilan terjadi di luar pernikahan (KTD-Kehamilan Tidak Diinginkan)
KURANGNYA PENGETAHUAN BUMIL
RESIKO KEMATIAN IBU DAN ANAK
• Pada usia remaja, rahim dan organ panggul belum sepenuhnya kuat menampung janin. Hal ini dapat menyebabkan
masalah pada kehamilan dan kesulitan saat persalinan. 

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Pencegahan Kehamilan Usia Remaja
Pemberian informasi seputar SEX EDUCATION
• Melalui penyuluhan di sekolah, lingkungan keluarga, karang
taruna
Pendekatan agama
• Memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Pendekatan keluarga
• Menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang positif
 Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur,
mendengarkan dan menghormati pendapat anak
Pendekatan psikologis
• Mengenali dan memahami karakteristik kepribadian

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Pencegahan Kehamilan Usia Remaja

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PORNOGRAFI
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
PORNOGRAFI
APA ITU PORNOGRAFI ?
• Pornografi adalah sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
lain melalui berbagai bentuk untuk media komunikasi dan/atau
pertunjukkan di muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan (Undang
Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi)
• Pesatnya perkembangan teknologi membuat konten pornografi
banyak ditemukan di internet. Tanpa pengawasan orang tua,
anak-anak sangat rentan terpapar konten pornografi saat
menjelajahi dunia maya

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Apa itu PORNOGRAFI?

PORNOGRAFI
Sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh,
atau bentuk pesan lain melalui berbagai
bentuk media komunikasi dan/atau
pertunjukan di muka umum, yang memuat
keculan dan eksploitasi seksual yang
melanggar norma kesusilaan
(UU No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi)

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PORNOGRAFI
PORNOGRAFI DITEMUKAN DI
• Komik dan buku cerita
• Game
• Laman dan media social
• Majalah
• Video

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PORNOGRAFI ditemukan di?

Majalah komik dan Game


buku cerita

Video/ youtube Media sosial


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Faktor Penyebab Terkena Pornografi
• Penasaran dan coba-coba mengakses situs berisi muatan pornografi
• Pola asuh yang keliru menyebabkan anak menjadi kesepian, tertekan, pemarah,
dan Lelah.
• Tidak sengaja terkena pornografi Ketika mengakses internet
• Menggunakan waktu luang untuk melakukan hal yang kurang baik.
• Terpengaruh teman sebaya dan lingkungan sekitarnya

Kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengkases content bermuatan seks


yaitu pornografi sehingga banyak temaja yang menikmati hal ini dan menjadi candu.
Paparan pornografi pada anak-anak terutama didapat melalui internet yang
diperburuk dengan lifestyle dan kurangnya pengawasan, tidak ada komunikasi,
tuntutan terlalu tinggi, kekerasan pada anak, tidak tahu potensi anak, serta
diskriminasi dari orang tua dan lingkungan dapat memicu remaja untuk terpapar
pornografi

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Penyebab kecanduan PORNOGRAFI

Penasaran dan coba coba mengakses


situs berisi muatan pornografi

Pola asuh keluarga yang keliru

Tidak sengaja mengakses pornografi


lewat internet
Menggunakan waktu luang untuk hal
yang kurang baik
Terpengaruh teman sebaya dan
lingkungan sekitarnya
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Dampak Pornografi pada Anak
Kerusakan Otak
Menangkap Pesan Salah
• Anak beranggagpan kasih saying antara pasangan diukur dari kepuasan seksualitas
Penyimpangan Perilaku
• Memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku seks saat dewasa seperti kelainan perilaku seksual,
pelecehan seksual dan seks bebas
Penurunan Kinerja
• Menjadi sering pelupa, sulit membuat perencanaan dan keputusan, mengendalikan hawa nafsu dan
emosi tidak terkontrol, serta hubungan social memburuk
Merendahkan Martabat Wanita
• Perkembangan otak yang belum sempurna membuat anak melihat perempuan sebagai obyek seksual
semata, sehingga boleh diperlakukan seperti tayangan porno
Terjerat Bisnis Pornografi
• Anak saat BLAST : Boring (Bosan), Lonely (Kesepian), Angry (Marah), Stress (Tertekan), Tired (Lelah), lebih
mudah terjerat bisnis pornografi Ketika dewasa

Kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengakses content bermuatan seks yaitu pornografi sehingga
banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadi candu
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Dampak kecanduan PORNOGRAFI

Penyimpangan Kerusakan Menangkap


perilaku otak Pesan salah

Penurunan Kinerja Merendahkan Terjerat bisnis


Martabat wanita pornografi
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Kecanduan Pornografi
Kecanduan Pornografi
• Kecanduan pornografi adalah periklaku berulang untuk melihat hal hal yang
merangsang nafsu seksual dan kehilangan kontrol diri untuk menghentikannya.

Apa yang terjadi saat menonton film porno?


• Hal yang terjadi saat menonton film porno adalah peningkatan dopamine
• Dopamin adalah salah satu senyawa pembawa sinyal di otak yang memainkan peran
penting dalam kontrol motoric, motivasi, gairah, kekuatan, dan penghargaan, serta
fungsi yang lebih sederhana termasuk laktasi, gairah seksual, dan rasa mual.
• Peningkatan dopamine akan membuat suasana hati Bahagia. Namun bila video
tersebut terlalu sering ditonton maka sensitivitas otak terhadap rangsang seksual
akan menurun. Dan begitu, seseorang akan memiliki keinginan lebih banyak untuk
menonton film porno

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


KECANDUAN PORNOGRAFI ?

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Ciri Anak Kecanduan Pornografi
Ciri Ciri Anak Kecanduan Pornografi:
• Sering tampak gugup apabila ada yang mengajak komunikasi
• Tidak punya gairah beraktivitas, sering menyendiri terutama di kamarnya
• Malas, enggan belajar, enggan bergaul, enggan lepas dari gadgetnya
• Melupakan kebiasaan baiknya
• Cemas rahasianya terbongkar, pelupa, dan sulit berkonsentrasi, mudah
marah dan tersinggung
• Sulit bersosialisasi baik dengan keluarga maupun dengan teman-temannya
• Pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


CIRI – CIRI kecanduan PORNOGRAFI

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Peran Orang Tua Mencegah Anak
Terkena Pornografi
• Mendampingi anak Ketika mengakses internet
• Memberikan pemahaman anak tentang internet sehat dan aman
• Menempatkan computer di ruang keluarga
• Memberikan Pendidikan seks sesuai dengan usia perkembangannya
• Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua harus
mengajak anak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi
• Mengenali teman dan lingkungan sekitarnya
• Melatih anak agar mampu berkata tidak terhadap ajakan pornografi
• Memberikan perhatian, kasih sayang, dan penghargaan kepada anak
• Menyepakati aturan yang dibuat Bersama antara orang tua dan anak
dalam penggunaan gadget
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Cegah anak kecanduan PORNOGRAFI
Apabila anak ketahuan Berikan pengertian anak
membuka pornografi, ajak tentan internat sehat
anak diskusi bahaya dan aman
pornografi

Tempatkan komputer Mendampingi anak


di ruang keluarga ketika mengakses internet
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Peran Orang Tua Menangani Anak
Yang Kecanduan Pornografi
• Mengalihkan perhatian anak dengan melakukan sesuai bakat dan
minatnya
• Empati pada anak
• Menguatkan diri (tenang dan tidak panik)
• Mengenali ciri ciri anak yang kecanduan pornografi
• Menghubungi Lembaga professional untuk menanganan lebih
lanjut
• Menjaga lingungan anak dari hal hal yang berbau pornografi
• Mendampingi anak selama proses pemulihan

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
NAPZA
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
NAPZA
NAPZA (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya)

NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang (UU No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika)

PSIKOTROPIKA
Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif

BAHAN ADIKTIF
Bahan adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di luar narkotik

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


APA ITU NAPZA ?
NArkotika
Psikotropika
ZAt adiktif lainnya

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Efek NAPZA pada tubuh
DEPRESAN
• Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat
pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri
• Golongan ini termasuk Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), sedatif (penenang), hipnotik
(otot tidur) dan tranquilizer (anti cemas).
STIMULAN
• Stimulan berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan NAPZA dapat digolongkan
menjadi tiga golongan.
• Golongan Stimulan (upper) adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Zat yang termasuk golongan ini adalah : Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein, Kokain.
HALUSINOGEN
• Jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran
dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat
terganggu. Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
• Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD, Mescalin.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


EFEK NAPZA PADA TUBUH

STIMULAN DEPRESAN HALUSINOGEN


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Mengapa orang menggunakan NAPZA
Pemakaian coba-coba (experimental use)
Pemakaian NAPZA yang tujuannya ingin mencoba untuk memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian
pemakai berhenti pada tahap ini dan sebagian lain berlanjut pada tahap lebih berat.
Pemakaian sosial/ Rekreasi (social/ recreational use)
Pemakaian NAPZA dengan tujuan bersenang-senang, pada saat rekreasi atau santai. Sebagai pemakai
tetap bertahan pada tahap ini, namun Sebagian lain meningkat pada tahap yang lebih berat
Pemakaian situasi (situasional use)
Pemakaian pada saat mengalami keadaan tertentu seperti ketegangan, kesedihan, kekecewaan dan
sebagainya, dengan maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut
Penyalahgunaan (abuse)
Pemakaian sebagai suatu pola penggunaan yang bersifat patologik/klinis (menyimpang) yang
ditandai oleh intoksikasi sepanjang hari, tak mampu mengurangi atau menghentikan, berusaha
berulang kali mengendalikan, terus menggunakan walaupun sakit fisiknya kambuh. Keadaan ini akan
menimbulkan gangguan fungsional atau okupasional yang ditandai oleh : tugas dan relasi dalam
keluarga tak terpenuhi dengan baik, perilaku agresif dan tak wajar, hubungan dengan kawan
terganggu, sering bolos sekolah atau kerja, melanggar hukum atau criminal dan tak mampu berfungsi
secara efektif.
Ketergantungan (dependence use)
Telah terjadi toleransi dan gejala putus zat, bila pemakaian NAPZA dihentikan atau dikurangi
dosisnya.
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Mengapa orang menggunakan
NAPZA?

Coba - coba Sosial/ Situasional


rekreasi

Penyalahgunaan ketergantungan
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Penyebab penyalahgunaan NAPZA
FAKTOR INDIVIDU
• Faktor Kepribadian
Ciri-ciri kepribadian yang berisiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya
diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
• Faktor Usia
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan
biologis, psikologis maupun sosial yang pesat.
• Pandangan Atau Keyakinan Yang Keliru
• Religiusitas Yang Rendah

FAKTOR LINGKUNGAN
• LINGKUNGAN KELUARGA
Hubungan dengan orang tua yang tidak rukun, orang tua acuh tak acuh, orang tua terlalu
sibuk, kurangnya pengetahuan agama.
• LINGKUNGAN PERGAULAN
Teman sebaya, sekolah, sekitar rumah, kenakan remaja.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Penyebab penyalahgunaan NAPZA
Faktor Individu Faktor Lingkungan

• Faktor Kepribadian • Lingkungan keluarga


• Faktor usia • Lingkungan pergaulan
• Pandangan atau
keyakinan yang keliru
• Religiusitas yang rendah

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Faktor penyalahgunaan NAPZA
Masa remaja merupakan masa transisi  fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa.
Masalah utama remaja pada umumnya adalah pencarian jati diri  mengalami Krisis identitas
karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang
besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa.
Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja. Oleh karena itu, seringkali memiliki dorongan untuk
menampilkan dirinya sebagai kelompok tersendiri.
Dorongan ini disebut sebagai dorongan originalitas. Namun dorongan ini justru seringkali
menjerumuskan remaja pada masalah-masalah yang serius, seperti narkoba.
Pada awalnya remaja, berkeinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang sebagai bentuk kebutuhan sosialisasi terhadap kelompoknya.
Walaupun sebenernya kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa justru memudahkan
remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling bayak adalah kelompok usia
remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui
jarum suntik secara bergantian.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Faktor penyalahgunaan NAPZA

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Dampak Penyalahgunaan NAPZA
DAMPAK PSIKIS
• Lamban Kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
• Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
• Agitatif, menjadi ganas, dan tingkah laku brutal
• Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
• Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
DAMPAK SOSIAL
• Gangguan mental, anti sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
• Merepotkan dan menjadi beban keluarga
• Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
DAMPAK FISIK
• Pada saat menggunakan NAPZA, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mengantuk, agresif, curiga
• Bila kelebihan dosis (overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba
dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal
• Bila sedang ketagihan (putus zat/sakau) : mata dan hidung berair, menguap terus menerus,
diare, rasa sakit di seluruh tubuh, takut air sehingga malas mandi, kejang, kesadaran
menurun

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Dampak penyalahgunaan NAPZA

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
Pemberian informasi seputar bahaya narkoba
• Melalui penyuluhan di sekolah, lingkungan keluarga, karang
taruna
Pendekatan agama
• Memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Pendekatan keluarga
• Menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang positif
 Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur,
mendengarkan dan menghormati pendapat anak
Pendekatan psikologis
• Mengenali dan memahami karakteristik kepribadian

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


PENCEGAHAN

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Apa itu IMS?
Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi Menular Seksual
(IMS) atau Penyakit Menular Seksual adalah penyakit
infeksi yang ditularkan melalui hubungan kelamin atau
kontak seksual. Dahulu istilah Infeksi Menular Seksual
juga dikenal dengan istilah Penyakit Kelamin.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
IMS dapat menular melalui
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Jika kita melakukan hubungan seksual berisiko, maka kita
dapat terkena penyakit kelamin atau infeksi menular seksual.
IMS dapat ditularkan melalui beberapa jalur, yaitu :
• Genito-genital, artinya IMS ditularkan melalui hubungan
antar-kelamin, yaitu antara penis dan vagina
• Anogenital, artinya IMS ditularkan melalui hubungan antara
kelamin dengan anus (dubur)
• Orogenital, artinya IMS ditularkan melalui hubungan antara
kelamin dengan oral (mulut)

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Orang yang berisiko tertular IMS
• Orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual
• Orang yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman,
seperti kondom. Dalam hal ini, bukan berarti seseorang boleh
melakukan hubungan seksual dengan siapapun asalkan
menggunakan kondom, namun kondom diperuntukkan bagi
mereka yang memiliki risiko tertular/menularkan IMS.
Hubungan seksual tetap hanya boleh dilakukan dengan
pasangan yang sah.
• Orang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis,
yaitu laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan
perempuan.
LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Bagaimana gejala IMS?
Berbagai gejala yang dapat ditimbulkan akibat menderita IMS:
• Nyeri atau rasa panas saat buang air kecil
• Luka pada alat kelamin, baik pada penis maupun vagina
• Pada laki-laki, kencing nanah
• Pada perempuan, terdapat keputihan yang berbau busuk
• Tumbuh kutil pada kelamin
• Nyeri pada saat melakukan hubungan seksual
• Luka seperti sariawan atau plenting-plenting di sekitar mulut
• Gatal yang dirasakan di sekitar alat kelamin

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


BAGAIMANA GEJALA IMS?

Nyeri saat Gatal di kemaluan


Nyeri saat BAK
berhubungan seksual

Kencing nanah Kutil/luka di kelamin Keputihan berbau


busuk dan gatal
LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Macam-macam IMS
• Gonore yang menyebabkan timbulnya keluhan kencing nanah dan
nyeri pada saat buang air kecil
• Sifilis atau raja singa, yang dapat menyebabkan kecacatan
bila sudah berada pada stadium lanjut
• Kondiloma atau jengger ayam yang menyebabkan
tumbuhnya kutil pada alat kelamin
• Herpes simpleks yang menyebabkan keluhan adanya plenting-
plenting yang terasa nyeri pada alat kelamin
• Ulkus mole yang menyebabkan timbulnya luka seperti sariawan di
alat kelamin dan terasa sangat nyeri
• Klamidia yang juga menyebabkan kencing nanah dan rasa nyeri
pada alat kelamin

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


INFEKSI
MENULAR
Konjungtivitis SEKSUAL Gatal di kemaluan
gonore

gonore Sifilis / raja singa Sifilis pada bayi

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Bahaya IMS
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari IMS :
• IMS dapat menimbulkan berbagai akibat yang membuat kita sakit-sakitan. Infeksi yang terjadi bukan
hanya menyebabkan komplikasi pada alat kelamin saja, namun dapat menjalar ke seluruh tubuh.
• IMS dapat menjadi pintu masuk untuk seseorang menderita HIV.
• Bila seseorang sudah menderita HIV, maka orang tersebut tidak akan bisa sembuh dari HIV untuk
selamanya.
• Bukan hanya HIV yang tidak dapat sembuh, namun beberapa penyakit IMS lain, seperti herpes simpleks,
• juga tidak dapat sembuh dan sering menyebabkan kekambuhan.
• IMS juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti :
o Kanker leher rahim
o Kemandulan baik pada pria maupun wanita
o Keguguran
o Terjadinya kehamilan di luar kandungan
o Kecacatan pada bayi yang dilahirkan
o Kecacatan berbagai organ tubuh kita, seperti saraf, tulang, mata, dan lain-lain

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


BAHAYA IMS
Ada IMS yang tidak bisa sembuh Kemandulan

Kecacatan berbagai organ


tubuh Keguguran

Kehamilan di luar kandungan Kanker leher rahim

Kecacatan bayi Pintu masuk HIV

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


HIV/AIDS
UPTD PUSKESMAS KALONGAN
MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
HIV/AIDS?
Apa itu HIV/ AIIDS? (Definisi)
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang
melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
• AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndromes)adalah
Sekumpulan gejala yang timbul akibat melemahnya
sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV.

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


HIV AIDS
HUMAN ACQUIRED IMMUNO
IMMUNODEFICIENCY DEFICIENCY
VIRUS SYNDROMES

Virus yang Sekumpulan gejala


melemahkan sistem yang timbul akibat
kekebelan tubuh melemahnya sistem
manusia kekebalan tubuh
karena terinveksi HIV

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Tanda orang terkena HIV?
Apakah kita dapat mengidentifikasi orang yang terkena HIV?
• Jawabannya adalah TIDAK, karena orang yang menderita HIV pada
tahap awal tidak memiliki gejala dan tanda sama sekali, sehingga
tampak seperti orang sehat
• Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena
tidak ada gejala yang tampak setelah terjadi infeksi
• Walaupun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang
terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang
lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam
tubuh seseorang adalah melalui tes HIV

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


CARILAH ORANG
YANG TERINFEKSI
HIV

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Cara penularan HIV
Penularan HIV dapat melalui beberapa cara:
• Melakukan hubungan seks yang berisiko tanpa
menggunakan kondom
• Menggunakan jarum suntik yang sudah tercemar HIV secara
bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum
suntik di kalangan Pengguna Narkotika Suntik (Penasun)
• Melalui transfusi darah yang tidak melalui uji saring dan
produk darah yang sudah tercemar HIV
• Melalui ibu hamil yang HIV positif kepada janin tanpa
pencegahan penularan dan melalui ASI ibu positif HIV

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


CARA PENULARAN HIV

Darah

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Kelompok Risiko Tinggi
Beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV
• Pekerja Seksual
• Pengguna Narkoba Suntik (Penasun)
• Waria
• Laki suka laki (LSL) atau Male same male (MSM)
• Narapidana
• Anak jalanan
Mereka adalah kelompok yang berisiko terkena HIV dikarenakan
risiko pekerjaan atau kurangnya pendidikan dan risiko tertular
dari hubungan seks tanpa pengaman

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Kelompok Risiko
Tinggi
Pekerja Sosial LSL (laki suka laki)

PENASUN (pengguna
narkoba suntik) NAPI (nara pidana)

Waria Anak Jalanan

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Tahapan dari HIV ke AIDS
Tahap 1 (Periode Jendela)
• HIV masuk ke dalam tubuh, tidak ada tanda khusus, ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tampak sehat
dan merasa sehat
• Tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
• Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 1-3 bulan
Tahap 2 (HIV Positif/ Tanpa Gejala)
• HIV berkembang biak dalam tubuh
• Tidak ada tanda-tanda khusus, ODHA masih tampak sehat, dan merasa sehat
• Tes sudah dapat mendeteksi status HIV ODHA
• Umumnya ODHA dapat terlihat sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuh
Tahap 3 (HIV positif/ Muncul Gejala)
• Sistem kekebalan tubuh semakin menurun
• Mulai muncul gejala penyakit lainnya, misalnya pembengkakan kelenjar limfa, diare terus-
menerus, flu.dl
• Umumnya berlangsung lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuh
Tahap 4 (AIDS)
• Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
• Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
Seseorang di Diagnosis HIV/AIDS bila :
Memiliki 2 gejala mayor dan 1 gejala minor
Gejala Mayor
• BB turun >10% dalam 1 bulan
• Diare terus menerus > 1 bulan tanpa diketahui sebab
• Demam berkepanjangan > 1 bulan
Gejala Minor
• Batuk terus menerus > 1 bulan
• Dermatitis atau penyakit kulit menyeluruh
• Herpes zoster berulang
• Herpes simplex
• Penyakit jamur di mulut dan tenggorokan
• Pembesaran kelenjar limfe
• Pneumonia berulang
• Sarcoma kaposi (kanker)

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021
HIV tidak menular melalui
HIV tidak menular melalui hal di bawah ini:
• Gigitan serangga
• Bersalaman bersentuhan
• Berpelukan dan berciuman
• Menggunakan peralatan makan bersama
• Menggunakan jamban bersama
• Tinggal bersama orang yang terpapar HIV

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


HIV tidak menular melalui

Gigitan Nyamuk
Alat makan

Berjabat Tangan Toilet bersama


Berpelukan dan Tinggal serumah
Berciuman

LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


Katakan TIDAK pada IMS &
HIV/AIDS
Ayo kita hindari PERILAKU BERISIKO untuk mencegah penularan IMS
dan HIV/AIDS yaitu dengan:
A: Abstinence atau tidak melakukan hubungan seks
B: Be Faithful (setia dengan pasangan sah), sebaiknya lakukan VCT
(Voluntary Counseling and Testing) sebelum menikah untuk
mengetahui status HIV jika kita sudah berperilaku berisiko
C: Condom, jika setelah VCT tahu salah satu pasangan sah terinfeksi
HIV, maka kondom adalah cara untuk mencegah penularan
D: Drugs, tidak menggunakan Narkoba, apalagi menggunakan jarum
suntik yang tidak steril dan menggunakannya bersama-sama
E: Education, belajar tentang HIV/AIDS dan sebarkan pada orang lain

LEMBAR DOKTER MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021


LEMBAR PASIEN MINIPRO DOKTER INTERNSIP UPTD PUSKESMAS KALONGAN 2021

Anda mungkin juga menyukai