Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA LANSIA DENGAN


DIABETES MELITUS

 
Oleh
Kelempok 9
Gusti Ayu Putu Putri Setiari (203221117)
A.A Ketut Kurniati (203221118)
Ni Luh Putu Widiasih (203221119)
I Made Budi Sukarya (203221120)
Definisi
• Diabetes melitus (DM) adalah penyakit
metabolik yang bersifat kronik, ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa darah
sebagai akibat dari adanya gangguan
penggunaan insulin, sekresi insulin, atau
keduanya (American Diabetes Association,
2020).
Etiologi

1. Diabetes Melitus Tipe 1


2. Diabetes Melitus Tipe 2
3. Diabetes melitus gestasional
4. Diabetes melitus tipe lainnya
Tanda dan Gejala

1. Pengeluaran urin (Poliuria)


2. Timbul rasa haus (Polidipsia)
3. Timbul rasa lapar (Polifagia)
4. Penurunan berat badan
Faktor risiko DM
1. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Gaya hidup
b. Diet yang tidak sehat
c. Obesitas
d. Tekanan darah tinggi
2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
a. Usia
b. Riwayat keluarga diabetes melitus
c. Ras atau latar belakang etnis
d. Riwayat diabetes pada kehamilan
Pathway
Komplikasi

• Diabetes melitus merupakan salah satu


penyakit yang dapat menimbulkan berbagai
macam komplikasi, antara lain :
1.Komplikasi metabolik akut
2.Komplikasi metabolik kronik
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah TTGO.
2. Pemeriksaan kadar HbA1c.
3. Profil lipid pada keadaan puasa: kolesterol total, High Density
Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida.
4. Tes fungsi hati
5. Tes fungsi ginjal: Kreatinin serum dan estimasi-GFR
6. Tes urin rutin
7. Albumin urin kuantitatif
8. Rasio albumin-kreatinin sewaktu.
9. Elektrokardiogram.
10. Foto Rontgen thoraks (bila ada indikasi: TBC, penyakit jantung
kongestif)
11. Pemeriksaan kaki secara komprehensif (PERKENI, 2015).
Langkah-langkah
Penatalaksanaan

1.Memberikan Edukasi
2.Latihan jasmani
3.Terapi farmakolis
Konsep Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Diabetes Melitus

1.Pengkajian (Data Subyektif dan Obyektif)


a.Pengumpulan data
b.Pengkajian
c.Pengkajian pola fungsi kesehatan menurut Gordon
d.Pemeriksaan fisik
Konsep Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Diabetes Melitus

2. Diagnosa keperawatan
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan
defisiensi insulin, kurang menejemen diabetes
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan masukan oral ditandai dengan
penurunan berat badan
3. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai
dengan melaporkan nyeri secara verbal, sikap melindungi area
nyeri
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan pasieng menyatakan merasa lemah, letih
Konsep Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Diabetes Melitus
2. Diagnosa keperawatan
5. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan retinopati
diabetik ditandai dengan gangguan penglihatan
6. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
permukaan kulit (epidermis) yang ditandai dengan kulit kering
dan pecah
7. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai penyakitnya ditandai demgan pasien
bertanya mengenai penyakit yang diderita
8. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (diabetes
melitus)
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Contoh Aplikasi Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Diabetes Melitus
Kasus
Ny. P mengatakan sejak 1 bulan yang lalu,mengalami susah tidur, Ny. P
mengatakan sering terbangun di malam hari dan setelah itu susah tidur lagi.
Ny. P mengatakan malas makan karena merasa mual dan merasa
kenyang,sehingga Ny P cuma makan sedikit dari diit ( ½ porsi ) juga
mengalami penurunan BB dari 65 kg menjadi 53 kg dalam waktu 1 bulan. Di
samping itu Ny. P kesemutan pada bagian ekstremitas tapi hal tersebut hilang
bila dipijat.Ny P tampak menggunakan alas bantal dibawah ektrimitasnya saat
tidur dan saat pengkajian Ny P tampak mengurut kakinya. Ny P juga
mengatakan kadang-kadang lupa meminum obat gulanya dan kadaang masih
suka makan makanan manis. TD 140/80 mmHg, Hr 75 – 80 x permenit, cek
GDS 249 gdl
Riwayat kesehatan terdahulu Ny. P sudah mengalami sakit diabetes millitus
sudah 10 th yang lalu, Ny P tidak mempunyai alergi, baik alergi obat atau
alergi makanan.
Ny. P mengatakan dalam anggota keluarga tersebut salah satu anggota
keluarga ada yang menderita diabetes millitus, yaitu bapak dari Ny P
Analisa Data
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Ny. P mengatakan Ketidakmampuan Ketidak
Malas makan dalam memasukan, seimbangan
karena merasa mencerna,mengabsorsi nutrisi kurang
mual dan cepat makan karena faktor dari kebutuhan
keyang, sehingga biologis
Ny P cuma makan
sedikit dari diit
( ½ porsi ).

DO: -Ny.P mengalami


penurunan
BB dari65 kg
menjadi 53 kg
dalam waktu 1
bulan.
-Diit habis ½ porsi
-Kulit tipis,turgor
kulit kurang
-GDS 249

2 DS :-Ny. P mengatakan Insomnia dalam waktu Gangguan


sejak 1Bulan yang yang lama pola tidur
lalu,mengalami
susah tidur
- Ny. P mengatakan
sering terbangun
di malam haridan
setelah itu susah
tidur lagi.

DO : -Ny.P tampak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan
Ketidakmampuan dalam memasukan
,mencerna,mengabsorsi makan an karena faktor biologis
2.Gangguan pola tidur berhubungan dengan Insomnia
dalam waktu yang lama
3.Risiko Ketidaksabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan manajemen diabetes tidak efektif,
asupan tidak adekuat
INTERVENSI KEPERAWATAN
•DX : 1
•NOC : Status nutrisi
Setelah dilakukan keperawatan 3 x 24 jam, diharapkan NY. P
mampu:
•Asupan nutrisi tidak bermasalah,porsi yang disajikan habis
•Asupan makan dan cairan tidak bermasalah
•Energi tidak bermasalah
•Gula darah dalam keadaan seimbang
•BB ideal
•Turgor kulit baik, kulit lembab
•Gula darah dalam range normal
INTERVENSI KEPERAWATAN
•DX : 1
•NIC : Manajemen makan
Ketidakteraturan makan (eating disorder management)
•Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk masalah pencernaan
•Diskusikan dengan tim dan klien untuk membuat target BB yang akan
dicapai, jika BB klien tidak sesuai dengan usia dan bebtuk tubuh klien
•Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari
supaya mencapai dan mempertahankan BB sesuai target
•Dorong klien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan
pemeliharaan BB
•Gunakan tehnik modifikasi tingkah laku , untuk meningkatkan BB /
meminimalkan BB
•Berikan pujian atas peningkatan BB dan tingkah laku yang mendukung
peningkatan BB
•Timbang BB tiap hari/secara berkala
•Pantau dan lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala
•Anjurkan kepada klien untuk minum obat/ therapi DM sesuai intruksi
dokter
•DX. 2
•NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
diharapkan pola tidur klien baik dengan harapan klien
mampu :
•Mengatur jumlah jam tidur
•Tidur secara teratur/ rutin
•Meningkatkan pola tidur
•Tidak ada gangguan dalam tidur
•Meningkatkan kwalitas tidur,klien tampak segar dan tidak
mengantuk
•Vital sign dalam batas normal
•DX. 2
•NIC : Peningkatan pola tidur
•Tetapkan pola kegiatan dan tidur klien
•Monitor pola tidur klien dan jumlah jam tidur klien
•Jelaskan pentingnya tidur untuk kesehatan (selama sakit dan
stress)
•Bantu klien untuk menghilangkan stimulasi stress sebelum
jam tidur
•Jaga ketenangan ruangan saat klien tidur/beri lingkungan
yang nyaman
•DX 3
•NOC : Kadar Glukosa Darah
Setelah dilakukan keperawatan 2 x 24 jam, diharapkan NY.
P mampu:
•Glukosa darah dalam keadaan seimbang

•NIC : Manajamen Hiperglikemia


•Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
•Bantu pasien dalam menginterpretasikan kadar glukosa
darah
•Instruksikan pada klien dan keluarga mengenai manajemen
diabetes mellitus selama periode sakit

•NIC : Manajemen Hipoglikemia


•Kenali tanda dan gejala hipoglikemia
IMPLEMENTASI

1 7-3-2021 1 -melakukan kolaborasi - pemberian


J.17:00 dengan tim kesehatan therapi untuk
masalah pencernaan mengatasi mual
dan perasaan
keyang saat
makan(terapi
antiemetik)
-mual ( <)
-muntah (-)
J.17:10
-Mendiskusikan -Klien membust target BB
dengan tim dan klien 64 kg
untuk membuat target
BB
J.17:30
-mendiskusikan -Diit DM 1500
dengan ahli gizi untuk kalori/hari
menentukan asupan -Diit habis 2/3 porsi
kalori setiap hari
supaya mencapai
dan mempertahankan
BB yang sesuai target
J.17:35 -Klien termotivasi
-mendorong klien dan berusaha
untuk memotivasi untuk
dirinya sendiri menghabiskan
terhadap asupan diit yg disajikan,
makanan dengan untuk
memperhatikan BB meningkatkan BB

J.17:40 -Klien makan


-Menggunakan tehnik sesuai diit yang
IMPLEMENTASI
2 7-3-2021 2 -Menetapkan pola -klien mengajar di
j.17:55 kegiatan dan tidur TK (+) dari jam
klien 07:00 - 11:00
- istirahat siang
j. 15:00 –17:00
-klien tidur 7-8 jam
Per hari

J.18:00
-Memonitor pola tidur -Klien menyatakan
klien dan jumlah jam mengerti
tidur klien pentingnya
J.18:00 istirahat untuk
-Menjelaskan kepada kesehatannya, dengan
klien tentang pentingnya istirahat yang cukup
tidur untuk kesehatan diharapkan gula darah stabil

-Klien menyatakan
J.18:00 -Membantu klien untuk agak rileks
menghilangkan sebelum tidur dan
stimulasi stress selalu berdoa
sebelum jam tidur sebelum tidur

-Ruangan rumah
J.18:00 -Menjaga ketenangan tenang ,bising (-)
ruangan saat klien -Klien istirahat (+)
tidur/memberikan
lingkungan yang
IMPLEMENTASI

3 7-3-2021 3 -mengecek kadar glukosa -kadar glukosa darah


j.17:55 darah sewaktu pasien 249

J.18:00 -mengajarkan pasien dan -Klien mengatakan bahwa


keluarga mengenai tanda telah mengerti terkait dengan
tanda hiperglikemia dan tanda – tanda hiperglikemia
hipoglikemia dan hipoglikemia
Evaluasi
NO TGL/WKT DX CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN PRWT
1 8 – 3-2021 1 S : Klien menyatakan rasa mual
J.17:00 berkurang, dan rasa
tidak nyaman di perut (<)
O :Ku, baik kesadaran composmentis,
mual (<),muntah (-), rasa eneg(<),
turgor kulit cukup,
kulit lembab. Diit DM 1500 kal /hari
,habis 2/3
porsi. Obat metformin 500mg
(+),cek GDS 139 gdl, BB 53,5 kg.
A : Ketidakseimbangan nutrisi mulai
Teratasi

2 8-3-2021 2 S :-Klien menyatakan sudah bisa tidur,


j.17:00 tidak
terbangun kalau mau BAK
-Klien menyatakan sudah tidak
mengantuk lagi
-Klien mengerti pentingnya istirahat
untuk kesehatan
O : Klien tidur 7-8 jam sehari,tidur siang
(+), wajah tampak tenang, rileks,
dan tampak segar
TD : 120/80 mmHg, HR 70-80 x
permenit
A : Gangguan pola tidur mulai teratasi
sebagian
P : Intervensi dipertahankan
-Biasakan tidur siang dan rileks
sebelum tidur
Evaluasi

8-3-2021 3 S :-Klien dan keluarga menyatakan sudah


j.17:00 mengetahui tentang tanda dan gejala dari
hipoglikemia dan hiperglikemia
O:
Kadar glukos darah pasien 249 gdl
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan dan tetap
lakasanakan manajemen hiperglikemia
dan pemantauan kadar glukosa darah
Kesimpulan

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran


(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh
melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar
ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastrointestin. System endokrin merupakan bagian dari system
pengatur tubuh, pengaturan berbagai fungsi metabolism tubuh

Anda mungkin juga menyukai