Anda di halaman 1dari 11

EPISTEMOLOGI SUATU MASALAH

A. Epistemologi bhs Yunani; episteme dan logos : pengetahuan &


pengetahuan sistematik. Jdi epst adl kajian sistematik mengenai
pengetahuan. (Epistimologi dasar, Pranarka 1987).

Epistemologi (pengetahuan) al rasa kagum yg luar biasa untuk


mengetahui penyebab dan awal mula terdalam dari segala
sesuatu. (Pengantar Filsafat Keperawatan, Sarwoko 2008).

B. Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan

1. EMPIRISME (Jhon Locke);


Pengetahuan diperoleh dengan perantaraan indera. Pd waktu
mc dilahirkan, akalx mrp sejenis buku catatan yg kosong(tabula
rasa) dan di dlm book cttan itulah dicatat pengalaman-
pengalaman inderawi.
(Pengalaman “mengetahui dan yang diketahui”)
ia memandang akal sbg sejenis tempat penampungan, yg
secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut.
• Empirisme radikal ; semua pengetahuan dapat dilacak
sampai kpd pengalaman inderawi, dan apa yg tdk dpt
dilacak secara demikian itu dianggap bukan pengetahuan.

• Pengalaman mrp akibat suatu objek yg merangsang alat


inderawi, yg secara demikian menimbulkan rangsangan
syaraf yg diteruskan ke otak. Didlm otak, sumber
rangsangan tersebut dibentuklah tanggapan-tanggapan
mengenai objek yg tlh merangsang alat indra tadi.

• “Pengalaman” mrp istilah yg bermakna ganda.


pada waktu yg lain , tampakx pengalaman bermakna sbg
hasil penginderaan ditambah tanggapan.
2. RASIONALISME (Descartes)

Sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan krn rasionalisme


mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling
dipandang sebagai jenis perangsang bagi pikiran.

Penganut Rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan


terletak di dalam ide kita, dan bukan di dalam diri barang sesuatu.

Jika kebenaran (pengetahuan) bermakna sebagai mempunyai ide yg


sesuai dgn/yg menunjuk pd kenyataan, maka kebenaran hanya
dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dpt diperoleh dgn akal
budi saja.
• Rasionalisme sebagai pengetahuan deduktif. (Descartes-Rasionalisme
Kontinental) bahwa; kebenaran-kebenaran semacam itu ada dan
bahwa kebenaran-kebenaran tersebut dikenal dgn cahaya yg terang
dari akal budi sebagai hal-hal yg tdk dpt diragukan.

Akal budi dipahamkan sbg


1. Sejenis perantara khusus yg dgn perantara tsb dapat dikenal
kebenaran.
2. Suatu teknik deduktif dpt ditemukan kebenaran-kebenaran; artix
dgn melakukan penalaran.
• Pengalaman mrp pelengkap bagi akal
Sbg bahan pembantu atau pendorong dlm penyelidikan utk
kebenaran.
Pengetahuan adl mrp hasil kegiatan akal yg mengolah hasil
tangkapan yg tdk jls yg timbul dari indera,ingatan atau angan-angan.
(Saya melihat pohon = pendapat.
Pengetahuan adl 2+2 = 4, sebab kejadian tertentu ada alasanx
mengapa hal itu terjadi)
3. FENOMENALISME (KANT) Filsuf Jerman abad XVIII
a. Sebab - Akibat tidak dapat dialami.
Kuman malaria menyebabkan demam malaria.
b. Bentuk-bentuk pengetahuan
Pengetahuan terjdi bila akal menghubungkan, misalx dgn rasa
menekan yg bersahaja dgn bunyi yg kasar, utk memperoleh fakta
bahwa tekanan terhadap sesuatu menyebabkan terjadix bunyi tsb.
Hubungan ialah suatu cara yg dipakai akal untuk mengetahui suatu
kejadian; hubungan itu tdk dialami. Hubungan ialah bentuk pemaha-
man kita, dan bukan isi pengetahuan.
c. Bentuk-bentuk a priori.
Akal mempunyai bentuk-bentuk utk mengalami, memahami, berpikir,
dan pengetahuan selalu terdapat dlm bentuk-bentuk ini. misalx yg
memungkinkanx memperoleh pengetahuan/akal memikirkan dan
dan menyusun kenyataan
d. Macam-macam pengetahuan
Bagaimanakah cara kita memperoleh pengetahuan ?
1.1. yang analitis a priori
2.1. yang sintetis a priori
3.1. yang analitis a posteriori
4.1. yang sintesis a posteriori
Pengethuan a priori al: pengetahuan yg tdk tergantung pada adax
pengalaman atau yg ada sebelum pengalaman.
 Analitis a apriori : pengetahuan yg dihasilkan oleh analisa thd
unsur-unsur yg a priori.
 Sintesis a priori : penyelidikan akal thd bentuk-bentuk
pengalamanx sendiri dan penggabungan unsur-unsur yg tdk saling
bertumpu. Misalx, 7 + 5 = 12. Setiap kejadian mempunyai sebab.
 Analitis a posteriori : merupakan hasil analisa.
 Penget sintesis a posteriori diperoleh setelah ada pengalaman.
Merupakan bentuk pengetahuan empiris yg lazim
4. Intuisionisme
Kant : pada babak terakhir kita hanya mengetahui modifikasi
barang sesuatu dan bukannya barang sesuatu itu sendiri dlm
keadaan yg senyatax.
perbedaan terletak pada dua ungkapan yaitu
1. Pengetahuan mengenai/pengetahuan diskursif/simbolis,
pengetahuan ini ada perantarax.
2. Pengetahuan tentang : pengetahuan yg langsung/intuitif,
diperoleh secara langsung.

a. Pengetahuan diskursif dan Intuitif


Henry Bergson, pengthuan diskursif : diperoleh melalui simbol2
yg mencoba mengatakan kepada kita mengenai sesuatu.

Bergson, intuisi adl : suatu sara utk mengetahui secara lang-


sung dan seketika.
b. Pengetahuan Intuitif tidak dapat diberitahukan
perhatikanlah apa yg dikatakan oleh intuisi kepada kita tidak pernah
dapat diberitahukan, karena utk memberitahukanx saya perlu
menterjemahkanx ke dlm simbol-simbol, dan dgn demikian saya
akan berbicara mengenai pengetahuan saya.

5. Metode Ilmiah
Mengikuti prosedur-prosedur tertentu yg sudah pasti yg
dipergunakan dlm usaha memberi jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yg dihadapi oleh seseorang ilmuwan.
Metode ilmiah dimulai dgn pengamatan-pengamatan dan berakhir
dgn pengamatan-pengamatan.
1. Masalah menghubungkan kejadian-kejadian secara sistematik
(cth penulisan skripsi)
a. Masalah timbul krn penyelidikan terdahulu.
b. Pengamatan-pengamatan kita/konsep-konsep kita saat ini
c. Fakta-fakta selalu terdapat dlm teori.
2. Hipotesa
Bila ada suatu masalah dan sudah diajukan satu penyelesaian yg
dimungkinkan, maka penyelesaian yg diusulkan itu dinamakan
hipotesa. Jadi hipotesa ialah usulan penyelesaian yg berupa saran
dan sebagai konsekuensix hrs dipandang bersifat sementara dan
memerlukan verifikasi.
3. Dukungan bagi hipotesa
Jika suatu hipotesa telah diusulkan maka perlu diverifikasi atau
sekurang-kurangx perlu bahan-bahan bukti yg mendukungx.
Bahan-bahan bukti yg memperkuat hipotesa berasal dari dua
jurusan :
a. Bahan-bahan keterangan yg diketahui harus cocok dgn hipotesa
tersebut.
b. Hipotesa itu hrus meramalkan bahan-bahan keterangan yg dpt
diamati, yg memang demikian keberadaannya.
4. Ramalan
kajian terhadap hipotesa dimulai dgn pengamatan yg dilakukan
secara hati-hati, sistematis, dan secara sengaja terhdp ramalan-
ramalan yg disimpulkan dari hipotesa tertentu. Jika mungkin,
seorang ilmuwan hrs mempersiapkan segala hal bagi pengamatan-
pengamatan yg dilakukannya. Ia membuat alat-alat, mencoba
mengendalikan apa yg akan terjadi dan tatkala terjadinya, dan
memakai pesawat-pesawat pengukur utk mencatat apa yg terjadi.
Ini dinamakan eksperimentasi.
Ora et la bora

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai