Anda di halaman 1dari 12

KONSEP HARTA DALAM

ISLAM
1. PENGERTIAN HARTA
a. Secara Bahasa: Dalam bahasa arab harta
disebut‫ المال‬diambil dari kata ‫ل يميلميال‬,‫ما‬
yang berarti condong, cenderung dan
miring.
Kenapa dikatakan condong, cenderung
dan miring ?
Dikatakan condong, cenderung
dan miring karena secara tabi’at,
manusia cenderung ingin memiliki
dan menguasai harta
Sesuatu yang layak dimiliki
menurut syarat serta dapat
dimanfaatkan,
disimpan/dikuasai dan bersifat
konkret
layak sesuai dengan syari’at atau ketentuan

Dimanfaatkan bahwa harta itu mempunyai kegunaan dan mempunyai nilai


Secara
Istilah
harta itu berada pada orang yang memiliki harta itu
Disimpan
bukan pada orang lain atau sebagainya

harta itu nampak dan berwujud, sesuatu yang tidak


Konkret berwujud tidak tidak disebut harta.
‘Aniyah Harta itu ada wujudnya dalam kenyataan

UNSUR
HARTA

‘Urf Segala sesuatu yang dipandang harta oleh seluruh


manusia atau sebagian manusia
Kedudukan Harta Dalam Islam
A. Harta Sebagai Perhiasan Hidup. QS. Al-Kahfi:
46

B. Harta Sebagai Kebutuhan Dasar. QS. Ali-Imran:


14
C. Harta Sebagai Fitnah. QS. At-Taghabun: 15

D. Kecelakaan Bagi Penghamba Harta.


“Celakalah orang yang menjadi hamba dinar (uang) orang yang menjadi hamba dirham, orang
yang menjadi hamba pakaian, jika diberi ia bangga dan bila tidak diberi ia marah, mudah-
mudahan die celaka dan merasa sakit, jika dia kena suatu musibah dia tidak akan memperoleh
jalan keluar.” (HR. Bukhari).

E. Penghamba Harta Adalah Terkutuk

F. Segala Sesuatu yang Ada di Bumi Adalah


Mutlaq Milik Allah Swt.
Dengan demikian dapatlah dipahami sebagai bentuk konsekuensi logis
dari keterangan diatas bahwa :

1. Manusia bukan pemilik mutlak, tetapi dibatasi oleh hak-hak


Allah sehingga wajib baginya untuk mengeluarkan sebagian kecil
hartanya untuk berzakat dan ibadah lainnya.

2. Cara-cara yang digunakan dalam pengambilan kegunaan


terhadap suatu harta adalah harus mengarah kepada kemakmuran
bersama, pelaksanaanya dapat diatur oleh masyarakat melalui
wakil-wakilnya.

3. Harta perorangan boleh digunakan untuk umum, dengan syarat


pemiliknya memperoleh imbalan yang wajar
Selain penggunaan harta untuk kepentingan umum harus
diperhatikan kepentingan pribadi pun harus diperhatikan pula. Maka
berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Masyarakat tidak boleh mengganggu dan melanggar kepentigan


pribadi selama tidak merugikan orang lain dan masyarakat.

2. Bagi pemilik harta boleh mengalihkan status kepemilikannya


kepada orang lain dengan cara menjual, menghibahkannya.
Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas

Untuk meningkatkan keimanan (ketakwaan) kepada Allah, sebab sebuah


kefakiran cenderung mendekatkan diri kepada kekufuran
Fungsi
Harta Untuk meneruskan kehidupan dari satu periode ke periode berikutnya
dalam Islam
Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan dunia dan
akhirat.

Untuk menumbuhkan silaturahmi


Memakan harta sesama manusia dengan jalan yang tidak halal atau
batal.

Memakan harta yang didapat dengan jalan penipuan .


Macam-
Macam
Larangan
dalam Untuk me Dengan jalan melanggar janji atau sumpah yang telah di buat.
Aktifitas
Ekonomi
Dihasilkan dengan jalan mencuri

Anda mungkin juga menyukai