Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

 Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan


pendidikan di dalam bidang kesehatan. Hasil (output)
yang diharapkan dari suatu pendidikan kesehatan dalam
perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif bentuk
intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku,
agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan.
Dengan perkataan lain, promosi kesehatan
mengupayakan agar perilaku individu, kelompok atau
masyarakat mempunyai pengaruh positif teradap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
(Notoatmodjo, 2007 dalam Jurnal Fatimah et al., 2016:
47)
 Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun
1992 bahwa tujuan dari pendidikan kesehatan yaitu
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik
fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara
ekonomi maupun sosial, pendidikan kesehatan di semua
program kesehatan; baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,
pelayananan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya (Wahid Iqbal M & Nurul Chayatin, 2009: 9-10
dalam Jurnal Sari, 2013: 142)
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
A. Data yang dikaji adalah bagaimana keluarga mampu melakukan
perawatan untuk anggota keluarganya yang mengalami masalah
kesehatan.
1. Apakah keluarga mengetahui sumber-sumber makanan bergizi,
2. Apakah diet keluarga yang mengalami masalah kesehatan sudah
memadai
3. Siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan belanja dan
pengolahan makanan untuk anggota keluarga yang sakit
4. Berapa jumlah dan komposisi makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga yang sakit sehari
5. Bagaimana sikap keluarga terhadap makanan dan jadual makan.
6. Apakah jumlah jam tidur anggota keluarga sesuai dengan
perkembangan
7. Apakah ada jadual tidur tertentu yang harus diikuti oleh anggota
keluarga
8. Fasilitas tidur anggota keluarga.
9. Bagaimana kebiasaan olah raga anggota keluarga
10. persepsi keluarga terhadap kebiasaan olah raga, bagaimana latihan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
11. Apakah ada kebiasaan keluarga mengkonsumsi kopi dan alkohol
12. bagaimana kebiasaan minum obat pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan
13. apakah keluarga secara teratur menggunakan obat-obatan tanpa resep
14. apakah obat-obatan ditempatkan pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan
anak-anak.
15. Apakah yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya
16. apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya suatu penyakit
17. apa yang dilakukan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
18. apakah ada keyakinan
19. sikap dan nilai-nilai dari keluarga dalam hubungannya dengan perawatan di
rumah.

Contoh: ketika ada anggota keluarga yang sakit, misalnya hipertensi, apakah keluarga
sudah memberikan diet rendah garam, mengingatkan minum obat secara
teratur, mengingatkan untuk kontrol ke pelayanan kesehatan, dan mengingatkan untuk
olah raga.
 Pemberdayaan atau empowerment berawal dari kata daya (power).
Daya dalam arti kekuatan yang berasal dari dalam, dapat diperkuat
dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar. Pemberdayaan
merupakan sebuah konsep untuk memotong lingkaran yang
menghubungkan power dengan pembagian kesejahteraan. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan. Dapat
disimpulkan bahwa Pemberdayaan keluarga adalah intervensi
keperawatan yang dirancang dengan tujuan untuk mengoptimalkan
kemampuan keluarga, sehingga anggota keluarga memiliki
kemampuan secara efektif merawat anggota keluarga dan
mempertahankan kehidupan mereka (Ardian, 2014) .
a. Membantu sasaran untuk menerima / melewati / mempermudah
proses perubahan yang harus /akan dijalani/ditemui
individu/keluarga
b. Menggali kapasitas/potensi laten anggota keluarga
(kepribadian,ketrampilan manajerial dan keterampilan
kepemimpinan).
c. Mendorong sasaran agar memiliki daya ungkit/daya lompat serta
sebagai lecutan untuk lari mengejar cita – cita keluarga.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup seluruh
anggota keluarga sepanjang tahap perkembangan dan siklus
hidupnya.
e. Membangun daya tahan dan adaptasi yang tinggi terhadap
perubahan agar mampu menjalani kehidupan dengan sukses tanpa
kesulitan dan hambatan yang berarti.
f. Membina dan mendampingi proses perubahan sampai pada tahap
kemandirian dan tahap tujuan yang akan diterima
 Pengertian evaluasi askep keluarga Tahap penilaian atau
evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya.
 Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
1. Evaluasi berjalan (sumatif) yaitu Evaluasi jenis ini
dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan
perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang
dialami oleh keluarga.
2. Evaluasi akhir *formatif+Evaluasi jenis ini dikerjakan
dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan
dicapai.
 Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan
keluarga dalam mencapai tujuan.
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Kualitas asuhan keperawatan.Manfaat1. ntuk
menentukan perkembangan kesehatan klien".
3. Menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan
keperawatan yang diberikan
4. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan'.
5. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun siklus baru dalam proses keperawatan
6. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan keperawatan
 Mengukur pencapaian tujuan klien.
1. Kognitif (pengetahuan)
2. Afektif (status emosional)
3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)
 Doane, G.W. & Varcoe, C. 2016. Family nursing as
relational inquiry: Developing health promotion
practice, Philadelphia: Lippincott.
 Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
 Setriadi. 2012 :Konsep dan Proses Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta : Graha ilmu

Anda mungkin juga menyukai