Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGUNAN SEBAGAI STUDI

INTERDISIPLINER
PEMBANGUNAN  Usaha untuk memajukan (mate-
rial) kehidupan masyarakat 
di bidang ekonomi.

MENGUKUR PEMBANGUNAN :
1. KEKAYAAN RATA-RATA
 Jumlah kekayaan keseluruhan sebuah
bangsa atau negara.
Pengukurannya produktivitas masyarakat a-
tau produktivitas negara setiap tahunnya
(diukur PNB/perkarita atau PDB/perkapita
dalam satu tahun).
2. PEMERATAAN
 Kekayaan negara merata dimiliki dan dinikmati
oleh semua penduduk. Penduduk makmur dan
sejahtera secara relatif merata.

3. KUALITAS KEHIDUPAN
 Mengukur kesejahteraan penduduk suatu nega
ra dengan Physical Quality of Life Index (PQLI)
 mengukur 3 indikator (MORIS) :
a. rata-rata harapan hidup sesudah umur
satu tahun.
b. rata-rata jumlah kematian bayi.
c. rata-rata prosentase buta huruf dan me-
lek huruf.
4. KERUSAKAN LINGKUNGAN
 produktivitas yang tinggi tetapi tidak mempedu-
likan dampak terhadap lingkungan (terjadi keru
sakan lingkungan) akan menjadikan negara ter
sebut semakin miskin.
ex : - sumber alam terkuras/dirusak sementara
kecepatan alam untuk rehabilitasi lebih
lambat dari pada perusakan sumber
alam  berkurang, rusak, lambat persedi
aan sumber daya alam.
- limbah kimia merusak alam sekitar 
mengganggu kesehatan penduduk mau-
pun mahluk hidup lainnya
5. KEADILAN SOSIAL
 Faktor keadilan sosial (pemerataan pendapat-
an) berfungsi melestarikan pembangunan agar
dapat terus berlangsung secara berkesinam-
bungan.
contoh : kesenjangan sosial yang tinggi antara
si kaya dan si miskin  gejolak politik
yang akan menghancurkan hasil pem-
bangunan yang sudah dicapai.

* Pertumbuhan eko
PEMBANGUNAN nomi yang tinggi
YANG BERHASIL  - tidak terjadi ke-
* Berkesinam-  rusakan sosial.
bungan - tidak terjadi ke-
rusakan alam.
BEBERAPA CABANG ILMU EKONOMI
1. Ekonomi Tradisional
 membahas pembangunan dalam pengertian per-
tumbuhan material yang berurusan dengan penge-
lolaan berbagai sumber daya, baik sumber daya
material maupun SDM agar dapat mensejahtera-
kan masyarakat.
TODARO  ilmu ini berurusan dengan sumber pro-
duktif langka agar dapat digunakan seca
ra efisien dan murah serta dapat dikem-
bangkan sepanjang waktu untuk meng-
hasilkan barang dan jasa secara terus
menerus.
Ilmu Ekonomi Tradisional  aliran ekonomi klasik
dan neo klasik.
2. Ekonomi Politik
-> mempelajari proses-proses sosial dan institusional
dimana kelompok elite ekonomi dan politik berusa-
ha mempengaruhi keputusan untuk mengalokasi-
kan sumber-sumber produktif langka untuk masa se
karang atau masa mendatang baik untuk kepenting
an kelompok tersebut maupun kepentingan masya-
rakat luas.
ILMU EKONOMI POLITIK  membahas hubungan po
litik dan ekonomi dengan
tekanan pada peran ke-
kuasaan dalam pengam-
bilan keputusan ekonomi
3. Ekonomi Pembangunan
 mekanisme ekonomi, sosial dan institusional baik di
sektor pemerintahan maupun swasta untuk mencip-
takan perbaikan luas dan cepat dalam taraf kehidup
an masyarakat miskin (TODARO).

Masalah politik dan kebudayaan serta keterkaitan


dengan sistem perekonomian internasional dibahas
dalam ekonomi pembangunan
BATASAN BIDANG ILMU
Pengkajian ekonomi pembangunan mencakup 3 as-
pek (TODARO) :
1. Teori ekonomi tradisional neo klasik  mempe-
lajari masalah alokasi efisien dari sumber pro-
duksi langka dan pertumbuhannya terus mene-
rus.
2. Ekonomi politik  pengambilan keputusan eko-
nomi dari segi kekuatan politik
yang dimiliki kelompok masya-
kat seperti pemilik modal,peker
ja, partai politik.
3. Hal lain seperti kebudayaan dan politik dapat
membawa perubahan transformasi struktural
dan kelembagaan yang cepat kepada masyara-
kat sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati
sebagian besar dari penduuduk.

Pengkajian ekonomi pembangunan meliputi semua aspek


Ekonomi : mikro, makro, moneter, perdagangan, keuangan
negara, dll  di NSB
Untuk dapat mengerti dan memecahkan permasalahan
pembangunan selain aspek ekonomi harus melihat seperti
ilmu politik, sosial, sejarah, hukum, antropologi sosial-bu-
daya, psikologi sosial, demografi, administras negara, dsb-
nya.
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PEM-
BANGUNAN EKONOMI

PROSES PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKO-


NOMI DIPENGARUHI :
1. FAKTOR EKONOMI :
* SDA
* SDM (Tenaga Kerja) FAKTOR-
* Modal ----> FAKTOR
* Tenaga Manajerial (mengor- PRODUKSI
ganisir dan mengatur proses
produksi)
* Spesialisasi (Pembagian Kerja), Perkembangan Tek-
nologi.
2. FAKTOR NON EKONOMI :
Lembaga Sosial, Kondisi Politik, Nilai-Nilai Moral,Pem-
buatan dan Penerapan Hukum, dsbnya  baik yang
menunjang maupun menghambat pembangunan.

Penentuan utama bagi pembangunan dan pertumbuhan


ekonomi adalah bakat, kemampuan, kualitas, kapasitas, si-
kap, adat istiadat, nilai masyarakat, tujuan dan motivasi ser
ta struktur politik dan kelembagaan masyarakat di negara
yang bersangkutan  Prof. Bauer

FAKTOR EKONOMI :
1. SUMBER DAYA ALAM (SDA)
 Kesuburan Tanah, Letak dan Susunan Tanah,
Kekayaan Hutan, Sumber Mineral, Iklim, Sumber
Air, Sumber Lautan, dsb.
SDA yang cukup besar menunjang pembangunan
Permasalahan terhadap SDA yang cukup banyak di NSB :
1. Kurang dimanfaatkan dengan baik dan tidak diguna-
kan terarah dengan tepat.
2. Keterbelakangan ekonomi (kurangnya modal), rendah-
nya kemampuan (keterbatasan teknologi dan ilmu pe-
ngetahuan) serta pandangan masyarakat dalam
pengembangan, penempatan dan pemanfaatan SDA
 tidak tepat dan optimal untuk pembangunan dan ke-
sejahteraan masyarakat di NSB.

Nilai SDA tergantung kegunaan dan pemanfaatan yang ber-


ubah sepanjang waktu karena perubahan dalam selera, tek
nologi atau inovasi baru sehingga SDA dapat dimanfaatkan
dan dikembangkan dengan baik melalui peningkatan ilmu
pengetahuan dan perbaikan teknologi (PROF LEWIS)
2. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) / TENAGA KERJA
Peranan SDM dalam proses produksi dan pembangun
an ditentukan :
* Jumlah tenaga kerja (kuantitas).
* Mutu tenaga kerja yang tersedia (kualitas)  keahli-
an dan keterampilan yang baik  peningkatan mutu
SDM melalui pendidikan, pelatihan dan penyesuaian
dengan bidang usaha dan lapangan kerja yang ada.
* Aspek-aspek sosial dan budaya yang berlaku dalam
masyarakat baik yang menghambat maupun mendo-
rong pembangunan  harus adanya perubahan dan
pembaharuan tingkah laku dan kebiasaan masyara-
kat dan lembaga kemasyarakatan (melalui pendidik-
an, bimbingan dan penyuluhan)
3. PERMODALAN DAN AKUMULASI MODAL
Persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat di-
hasilkan maupun direproduksi, jika dalam jangka wak-
tu tertentu stok modal meningkat maka terjadi akumu-
lasi modal (pembentukan modal).

Makna pembentukan modal adalah dimana masyara-


kat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya pada
saat ini sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi saat
ini tetapi mengarahkan sebagian dari modal itu untuk
pembentukan barang modal, alat-alat dan perlengkap-
an, mesin, sarana pengangkutan, pabrik dan peralat-
an. Pembentukan modal merupakan investasi yang
menaikan stok modal yang dapat meningkatkan out-
put nasional dan pendapatan nasional  Prof Nurkse
4. TENAGA MANAJERIAL
 Tenaga organisator dan pengambil keputusan da-
lam menggerakan berbagai sumber produksi da-
lam proses produksi dengan memperkenalkan dan
mengembangkan penemuan baru (inovasi).

Di NSB tenaga manajerial masih terbatas  karena


terbatasnya kepemilikan swasta, kurangnya buruh ter-
latih dan terdidik, kurangnya ketersediaan bahan ba-
ku, keterbatasan prasarana di bidang pengangkutan,
tenaga listrik, dsbnya.

5. PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLO


GI
 Dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, mo-
dal dan faktor produksi lainnya.
Lima pola penting kemajuan teknologi dalam pertumbuh-
an ekonomi modern (Prof. Kuznets)  penyempurnaan
pengetahuan teknik, invensi, inovasi, penyempurnaan
dan penyebarluasan (pemakaian) penemuan baru dalam
kehidupan masyarakat.

INOVASI meliputi dua macam :


1. Terjadinya penurunan biaya yang tidak menghasilkan
perubahan kualitas produk.
2. Berlangsungnya pembaruan yang menciptakan pro-
duk baru dan permintaan baru terhadap produk terse-
but.
6. PEMBAGIAN KERJA / SPESIALISASI
 Dalam proses produksi akan menimbulkan pening-
katan produktivitas yang akan membawa perubah-
an ke arah usaha produksi skala besar yang dapat
membantu perkembangan dan kemajuan produksi
dan industri serta pertumbuhan ekonomi dalam ma
syarakat.

Pembagian kerja menghasilkan kemampuan produksi


dan produktivitas tenaga kerja lebih efisien dan mam-
pu menghasilkan penemuan mesin baru dan berbagai
proses baru berproduksi dan pembagian kerja tergan-
tung pada luas pasar bagi hasil produksi yang mening-
kat dan luas pasar tergantung pada kemajuan ekonomi
-----> ADAM SMITH
FAKTOR NON EKONOMI :
1. FAKTOR POLITIK
* Politik yg tidak stabil dan pemerintahan yang lemah
dan korup  menghambat kelancaran pembangunan
* Politik yang stabil dan pemerintahan yang kuat, ber-
sih, tertib dan berwibawa, disegani dan didukung se-
luruh masyarakat serta kebijakan pemerintah yang te-
pat  mendukung dan mendorong pembangunan
dan kemajuan ekonomi.

2. ASPEK SOSIAL BUDAYA


 sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat, motiva-
si kerja, kelembagaan masyarakat.
Di NSB tradisi sosial budaya banyak bersifat negatif,
kurang menunjang dan kurang kondusif seperti kurang
bekerja keras, pasrah pada nasib, tidak berani beresi-
ko, hambatan mobilitas sosial, dsb menghambat kema-
juan ekonomi dan hal ini dapat diubah secara bertahap
melalui pendidikan, bimbingan dan penyuluhan.

3. SUSUNAN DAN PENERAPAN HUKUM


 susunan dan penerapan hukum yang keliru dapat
menghambat kemajuan ekonomi.
Penerapan hukum yang tertib dan konsekwen yang
dapat menunjang pembangunan :
* Hukum harus diterapkan obyektif, jujur dan adil pa-
da semua orang.
* Hukum harus melindungi hak milik perseorangan
maupun masyarakat.
* Hukum kolonial perlu ditinjau kembali pakah masih
sesuai atau tidak.
* Monopoli dan oligopoli harus diatur tegas berdasar-
kan hukum. Hak cipta dan paten dilindungi UU.
* Pengetahuan dan kesadaran hukum ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai