ANGGOTA KELOMPOK :
AYU JANUATY
HERLINA PURBA
LISWATI
GODGIFT MORRIS
DEFINISI
Syok sepsis adalah sindrom klinik yang
dicetuskan oleh masuk dan menyebarnya
produk organisme ke dalam sistem
vaskuler, sehingga menyebabkan
terjadinya hipotensi yang tidak membaik
dengan resusitasi cairan, kegagalan
mikrosirkulasi, penurunan perfusi
jaringan dan gangguan metabolisme
seluler.
ETIOLOGI
Infeksi sepsis disebabkan oleh bakteri gram
positif dan gram negatif.
Adapun faktor resiko syok sepsis adalah:
Penyakit kronis
Penyakit neoplasma
Leukimia
Sirosis
Hepatitis
Diabetes melitus
Faktor resiko .....
- Anemia dan malnutrisi
- Perubahan pada kulit
Luka bakar
Ulserasi
Obat-obatan
Imunosupresi
Sitotoksik
Faktor resiko .........
- Usia yang ekstrem
< 1 tahun
> 65 tahun
AB
Px kultur spektrum Goals
darah luas achieved
Kasus Pemicu
Pasien laki-laki 72 tahun datang ke IGD pukul 20:30
dengan KU sakit berat, sesak dengan O2 nasal kanul 5
liter/menit, BP: 100/60 mmHg, HR: 124x/menit, RR:
40x/menit, Suhu: 39˚C, Saturasi Oksigen pulse oxymetri
92% , abdomen distensi, akral dingin.
BP turun menjadi 80/40 mmHg & dilakukan loading RL
300 ml, diulang lagi 200 ml, BP tidak naik, dan HR:
130x/menit. Diberikan voluven 250 ml + 250 ml. jam
22.00 pasien dipasang CVP & diukur 18 cmH2O. Karena
tekanan darah belum meningkat pasien diberikan
inotropik dobutamin 5-10 mcg/kg BB/min dan
vasopressor nor adrenalin 0,1-0,3 mcg/kg BB/min.
Dari hasil pemeriksaan abdomen 3 posisi:
ileus paralitik. Hasil laboratorium: AGD: PH:
7,3; PaO2 132,2 mmHg; PCO2 44,6 mmHg,
HCO3 26; SaO2 99%, BE: 0,7; elektrolit Na:
139 mEq/L, K: 2,8 mEq/L, Cl: 102 mEq/L, Ca:
6,9 mEq/L, Mg: 1,7 mEq/L; Darah Lengkap:
Hb: 11,7 gr/dl, Ht: 35, Leukosit 29.000,
Trombosit 194.000, Ur: 50, Cr: 2,3; Gula
darah 148 mg/dL; albumin: 2,4; SGOT: 14,
SGPT: 40.
Pengkajian
Secondary Assessment:
Anamnesis,
Hemodinamik,
Pemeriksaan Fisik Head
to Toe
Primary Survey:
General impression, Focused Assessment
pengkajian ABCDE
Diagnostic
Reassessment
Assessment
Primary Survey
A. General Impressions
Kondisi yang mengancam nyawa secara umum: BP
80/40 mmHg sudah loading RL 500 ml, HR semula
124x/min mjd 130x/min.
Keluhan utama: Klien mengeluh sesak, O2 dg NK
5 liter/min, BP: 100/60 mmHg, HR: 124x/min, RR:
40x/min, T: 39˚C, SO2 92% , abdomen distensi,
akral dingin.
Status mental & orientasi: Kesadaran somnolen,
GCS E3M3V4, respon thd suara (+), dpt menjawab
nama dan tempat tp tdk bs menyebutkan waktu.
Exposure
• Injury kepala, leher, ekstremitas, dada, serta luka yang mengancam nyawa (-).
• A (alert), V (vocalize), P (respon to pain only), U (unresponsive to pain) Disability
• E3M3V4, dpt menjawab nama, tempat, respon thd nyeri (+)
• BP 80/40 mmHg, HR: 30, abdomen distensi, akral dingin, CVP (+) 18 cmH2O, nadi Circulatio
lemah, CTR> 3”, UO: 100 ml/6jam, intake 1500 ml/6jam n
• Dobutamin 5-10 mcg/kg BB/min & nor adrenalin 0,1-0,3 mcg/kg BB/min
• Penggunaan otot pernafasan (-), flail chest (-), fraktur iga (-), emfisema (-), Breathing
hemotoraks (-)
• ronkhi +/-O2 dg NK 5 lpm SO2 92%, RR 40x/menit, sesak (+)
• Bicara (+), tampak sesak, RR 40x/min, SO2: 92% Airway
• Sumbatan jln nafas (-), sianosis (-), muntah (-), perdarahan (-)
B. Pengkajian ABCDE
Secondary Assessment
Pemeriksaan head to toe, dilakukan segera jika
kondisi pasien mulai stabil, tdk syok/syok
membaik. Anamnesis, TTV (skala nyeri), Pemfis:
1. Kulit kepala inspeksi & palpasi: tdk
ditemukan pigmentasi, laserasi, fraktur, kontusio,
massa nyeri tekan.
2. Wajah kanan kiri simetris, mata tdk tampak
cedera, ukuran pupil isokor, reflex cahaya (-/+)
riw.katarak, konjungtiva kemerahan, sklera tdk
ikterik,
Hidung-telinga-rahang-mulut tdk tampak
adanya kelainan deformitas/injuri, namun klien
mengalami penurunan pendengaran.