6. Urin mukopolisakarida
7. Plasma asam lemak rantai sangat
panjang
3. Biopsi otak hanya berguna pada sejumlah kecil anak retardasii mental. Juga tidak mudah
bagi orang tua untuk menerima pengambilan jaringan otak dalan jumlah kecil sekalipun
karena dianggap menambah kerusakan otak yang memang tidak adekuat.
DIAGNOSA
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan fungsi kognitf.
2. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita retardasi mental.
Nama : Ny. J
Status : ibu
RIWAYAT KESEHATAN
a.Keluhan Utama:
Ny. J mengatakan bahwa An. W mengalami keterlambatan perkembangan tidak sesuai
usia pada anak normal, An W juga sulit berkonsentrasi, sering melamun, mudah bosan,
mandi kurang bersih, belum bisa menjaga kebersihan diri sendiri serta belum bisa
melakukan perawatan diri secara mandiri sesuai usianya. An jika di rumah sering
bermain bersama adiknya . Namun ketika ada teman An w bermain keluar rumah. An.
W terkadang berbicara tidak jelas dan tidak nyambung, sering senyum, afek datar,
respon sosial agak lambat, tampak sering bingung. An.W memiliki IQ : 48
Ny. J melahirkan an.w dengan menggunakan alat bantu persalinan vakum di klinik
bersalin. Ny. J mengatakan pada usia an.w 4 bulan baru pertama kali tersenyum dan mulai
berguling pada usia 8 bulan, duduk pada usia 10 bulan, merangkak pada usia12 bulan,
berdiri pada usia 20 bulan, berjalan pada usia 2 tahun, mulai berbicara pada usia 3 tahun,
berpakaian tanpa bantuan pada usia 6 tahun. An w mengkosumsi asi sampai usia 2,5 tahin/
30 bulan. Ny J baru menyadari An.w mengalami keterlambatan tumbuh kembang ketika
An W sekolah di Taman kanak- kanak pada usia An. W 5 tahun. Ketika sudah mengetahui
bahwa anaknya mengalami keterlambatan perkembangan Ny J mengkonsultasikan kepada
kader dan tenaga kesehatan di puskesmas.An W pada usia 6 tahun menjalani terapi bicara
di harapan Bunda selama 2 bulan. Setelah menjalani terapi An W sudah mulai bisa
berbicara sedikit demi sedikit, namun karena kesulitan ekonomi An W tidak lagi menjalani
terapi. Pada saat berumur 7 tahun an.w masuk sekolah dasar negeri. Setelah sekolah
selama 6 bulan di sekolah dasar An. W mengalami pembullyan dari teman teman nya
sehingga an w berjalan agak pincang dan mengalami benturan kepala. An. W masuk SLB
Kasih Ummi pada usia 9 tahun di tahun 2014. Ny J mengatakan mulai ada perubahan yang
dialami oleh An W setelah 2 tahun sekolah di SLB kasih ummi.
C. Riwayat kesehatan keluarga
Ny J mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
gangguan perkembangan retardasi mental seperti yang
dialami An W
d. Pemeriksaan fisik
Cara berjalan An. W tidak memiliki gangguan, rambut tampak
kering dan tidak rapi, wajah An. W sering tampak kebingungan,
Rongga mulut tidak bersih, Gigi jarang, Telinga kotor, Kuku jari
tangan dan jari kaki terlihat kotor dan panjang
Data subjektif Data Objektif
Data objektif
1. Pasien mengalami keterlambatan
perkembangan
1. Pasien memiliki IQ : 48
2. Pasien sulit berkonsentrasi, sering 2. Rambut pasien terlihat kering dan tidak
melamun , mudah bosan rapi
3. Pasien belum bisa menjaga kebersihan dan 3. Pasien terlihat kebingungan
perawatan diri sendiri 4. Rongga mulut pasien tidak bersih
5. Telinga pasien kotor
4. Pasien berbicara yang tidak jelas dan
tidak nyambung
6. Kuku jari tangan dan jari kaki terlihat
kotor dan panjang
5. Pasien sering senyum, afek datar, respon
sosial agak lambat
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif:
Retardasi mental Gangguan interaksi sosial
1. Pasien mengalami
keterlambatan
perkembangan
2. Pasien sulit berkonsentrasi,
sering melamun , mudah
bosan
3. Pasien berbicara yang tidak
jelas dan tidak nyambung
4. Pasien sering senyum, afek
datar, respon sosial agak
lambat
Data Objektif
5. Pasien memiliki IQ : 48
6. Pasien terlihat kebingungan
Data subjektif Retardasi Mental Defisit perawatan diri
1. Pasien belum bisa menjaga
kebersihan dan perawatan
diri sendiri
Data objektif
2. Rambut pasien terlihat
kering dan tidak rapi
3. Rongga mulut pasien tidak
bersih
4. Telinga pasien kotor
5. Kuku jari tangan dan jari
kaki terlihat kotor dan
panjang
DIAGNOSIS LUARAN INTERVENSI
Gangguan interaksi sosial b,d Luaran utama : interaksi sosial Intervensi utama :
Retardasi Mental Luaran tambahan : Modifikasi perilaku keterampilan
1. Dukungan sosial sosial
2.ketahanan keluarga Promosi sosialisasi
3. ketahanan personal
4. keterlibatan sosial Intervensi pendukung
Promosi dukungan sosial
Setelah dilakukan tindakan 3x24 Promosi komunikasi : defisit bicara
jam , dengan harapan mendapatkan
hasil sebagai berikut :
Perilaku sesuai usia meningkat
Perasaan nayaman dengan situasi
sosial meningkat
Responsif pada orang lain
meningkat
Kooperatif dalam bermain dengan
sebaya meningkat
DIAGNOSIS LUARAN INTEVENSI