Anda di halaman 1dari 9

CONTOH PERILAKU PEJABAT YANG

KONSTITUSIONAL DAN
INKONSTITUSIONAL

Disusun oleh :
1. Farhan Nizar Taufani (M18010003)
2. Syahvaz Rosalfi Azra (M18010005)
3. Andinur Farham (M18010031)
4. Abu Bakar Rahmat (M18010018)
5. Tingga Jabba Murti (M18010006)
6. Syaiful Latif (M18010033)
Putaran Kedua Pilkada DKI Jadi
Perhatian Khusus Penyelenggara
Pemilu
Kawruh
- Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
sepakat untuk berfokus pada putaran kedua
pilkada serentak 2017.
Meski belum ditetapkan secara resmi oleh
KPU, Pilkada DKI Jakarta berpotensi
menjadi satu-satunya daerah yang masuk ke
putaran kedua..
Terusan
Masalah itu di antaranya seperti
pelanggaran pemungutan suara yang
mengakibatkan pemilihan ulang di dua
tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS
di Utan Panjang, Kemayoran, dan TPS 29
Kalibata Jakarta Selatan.
TANGGAPAN
Menurut saya pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU),
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang lebih
memfokuskan pemilu di putaran kedua ini sudah baik
kinerjanya, dan saya sangat mengapresiasi, di tambah
lagi dengan kegiatannya yaitu membantu kampanye
sosialisasi, mempersiapkan administrasi, dan
menggerakkan pemilih untuk menggunakan hak
pilihnya, dan perhatian khusus dari Komisi Pemilihan
Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Setya Novanto di Pusaran Kasus e-KTP
Kawruh
Namanya disebut-sebut terlibat dalam kasus e-
KTP. Setya Novanto dituding mendapat
bagian dari korupsi pengadaan e-KTP pada
2011-2012. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) pun beberapa kali memeriksanya untuk
mengklarifikasi hal tersebut.
Tak berhenti di situ, Ketua DPR tersebut kini
harus berhubungan dengan Mahkamah
Kehormatan Dewan (MKD). Pasalnya, ada
tiga laporan tentangnya terkait kasus e-KTP.
TANGGAPAN
Menurut saya dalam kasus ini sangat memprihatinkan, apalagi yang
bersangkutan adalah ketua DPR RI Terpilih yaitu Setya Novanto,
sungguh tidak layak seorang yang begitu di percaya sebagai ketua
Dewan Perwakilan Rakyat akan tanggungjawabnya melakukan kasus
korupsi, apalagi ini menyangkut E-KTP, yang tentunya untuk
masyarakat, dan tentunya menghabiskan dana yang sangat banyak,
kepada masyarakat sebaiknya harus juga berhati-hati dan waspada agar
tidak terprovokasi oleh berita berita opini yang tidak jelas dan tidak
sesuai fakta. Dan kepada pihak KPK segera mungkin menindak lanjuti
dan memverivikasi agar kasus ini cepat dan tepat tertuntaskan. Dan
sesegera mungkin pihak pihak pejabat yang tersangkut atas kasus E-KTP
ini segera di temukan dan di pidana sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Suwun lurr

Anda mungkin juga menyukai